BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan Menengah.
dan Usaha Kecil dan Menengah atau departemen yang sama di masing-
masing wilayah.
salah satu jenis koperasi simpan pinjam yang memanfaatkan dana dari
9
10
Baitul maalwattamwil terdiri atas dua istilah yaitu Baitul Maal dan
pengumpulan dana dan penyaluran dana yang non- profit, seperti zakat,
atau Baitul Mal wat Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang
kegiatan ekonomi.
b. Baitul Maal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infaq dan
dan amanahnya.
1
Lasmiatun, Perbankan Syariah, Semarang: LPSDM RA Kartini, 2010, hlm. 42
2
Dadan mustaqien, Aspek Legal Lembaga Keuangan Syar’ah (Bank, LKM, Asuransi, dan
Reasuransi) Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2008, hlm. 39
11
Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan
pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan
lembaga sosial baitul maal memiliki kesamaan fungsi dan peran dengan
Lembaga Amil Zakat (LAZ), oleh sebab itu, baitul maal harus di dorong
3
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana Predana Media
Group, 2009, hlm. 447-448
4
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII Press, 2004,
hlm. 126
5
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta: UII
Pres 2002, hlm. 65
12
sosial. Peran sosial BMT akan terlihat pada definisi baitul maal,
sedangkan peran bisnis BMT terlihat dari definisi baitul tamwil. Sebagai
lembaga sosial, baitul maal memiliki kesamaan fungsi dan peran dengan
Lembaga Amil Zakat (LAZ) oleh karenanya, baitul maal ini harus
mapan.
pada sektor keuangan, yakni simpan pinjam. Usaha ini seperti usaha
dana.
anggota.6
6
http://tunge.wordpress.com/ciri-ciri-bmt/diakses pada tanggal 3 April 2012, 10.00
14
akuntansi syariah.7
sebagai berikut:
dan lain-lain.
7
Muhammad Ridwan, Op.Cit, hlm. 129-133
15
profesionalisme.10
koperasi dan sebagian lain belum memiliki badan usaha yang jelas
bentuk badan usaha yang relatif lebih dekat untuk BMT, tetapi
8
Muhammad Ridwan, Op.Cit,hlm.131
9
Mervyn K. Lewis, Perbankan Syari’ah Prinsip, Praktik, dan Prospek, Jakarta: PT Serambi
Ilmu Semesta, 2001, hlm. 48
10
Muhammad Ridwan, Op.Cit. hlm. 129
16
No. 25/ 1992). Pasal 44 ayat (1) UU. No. 25 Tahun 1992 mengatur
hukum koperasi.11
adalah suatu proses yang di gunakan oleh seorang individu untuk memilih,
11
Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002, hlm. 123
12
Philip Kotler and Gary Amrmstrung, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta:: PT prenlindo,
1997, hlm. 156
13
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Prilaku Organisasi (Organization Behavior),
Jakarta: Selemba Empat, 2005, hlm. 208
17
14
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Jakarta: PT Prenhlmindo, 2002, hlm. 198
18
itu.
dihadapinya.15
yang berulang-ulang.
15
Jalaluludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rasda Karya, 1996,
hlm. 58
19
masing, maka ada pula hal lain yang menyebabkan satu obyek
antara lain:
a. Perhatian
16
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001, hlm. 73
20
b. Kebutuhan
c. Sistem nilai
d. Ciri kepribadian
orang. Perhatian itu bisa berupa perhatian atas faktor lingkungan yang
17
Sarwito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT Bulan Bintang,
1982, hlm. 49-50
21
telah dibuat.18
lembaga yang memiliki rekening pada suatu bank.19 Menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia Anggota yaitu Orang atau badan yang menjadi bagian
18
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, Op.Cit, hlm. 208-213
19
Sigit Winarno dan Sujana Ismaya, SE., Kamus Besar Ekonomi, Bandung: Pustaka
Grafika, 2003, hlm. 49.
20
Djaka P., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Mandiri, hlm. 48
22
anggota.21
kemungkinan pilihan.
f. Mendaftar keputusan.
21
Standar Operasional Prosedur (SOP) Kelembagaan KJKS Koperasi
22
Theodore Isaac Rubin, 8 Strategi Keputusan Yang Efektif, Jakarta: Effhar & Dahara Size,
2010, hlm. 76
23
40% bagi pihak dana (shahibul mal ) dan 60% bagi pengelola dana
(mudharib)
23
Adi Warman Karim, Bank Islam,Analisa Fiqih dan Keuangan, Jakarta:Raja
Grafindo Persada,2004,hlm.191
24
Muhammad Nejatullah Siddiqi, Bank Islam, Bandung:Pustaka,Cet.Ke-
1,1984,hlm.140
24
dari suatu perusahaan”. Hal ini dapat berbentuk suatu bonus uang
hasil, pendapatan syariah atau bagi hasil ini berlaku untuk produk-
telah ditutup dan ekiti shahibul mal telah di bayar kembali. Jika ada
25
Muhammad,Teknik Perhitungan Bagi Hasil Profit Margin pada Bank
Syariah,Yogyakarta:UII Press,2004,hlm.22-23
25
mengetahui tingkat bagi hasil pada periode tertentu itu tidak dapat
terpercaya. Pada tahap perjanijian kerja sama ini disetujui oleh para
mengingatkan.26
suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yang bersifat tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
26
Muhammad Ridwan, ,Manajemen Baitul maal Wat Tamwil,Yogyakarta:UII
Press,2004,hlm.120
27
Lia Erliana Sari, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Restaurant Terhadap
Loyalitas Pelanggan Sakan Japanese Restaurant di Delonix Hotel Karawang, fakultas
Ekonomi, jurusan Manajemen,Universitas Singaperbangsa Karawang, hlm.18
28
Endar Sugiarto, Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama, 2002, hlm. 65
26
permasalahan nasabah atau pelanggan. Ada pendapat lain juga yang yang
dan Crosby adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat
peralatan. Namun yang lebih rinci adalah pengertian yang diberikan oleh
Gronroos.
pelayanan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan melibatkan
29
Ratminto dan Atik Septi winarsih, Manajemen Pelayanan Pengembangan Model
Konseptual Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 2-3
30
Sigit Winarno dan Sujana Ismaya, SE, Op.Cit, hlm. 357
27
a. Produk yang berupa benda fisik atau benda berwujud, seperti buku,
pengembangannya.
31
Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm, 174
28
berkualitas.32
32
Ibid, hlm.175
29
ilmu fiqih. Istilah kredit diambil dari istilah qard. Credo dalam bahasa
pinjam meminjam.36
33
Adi Warman Karim, Bank Islam, Analisa Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafido
Persada, 2004, hlm. 23
34
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001, hlm. 160
35
Muhammad Ridwan, Op.Cit, hlm.163
36
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2005, hlm. 301
30
pembiayaan produktif dan investasi yaitu dalam bentuk (bagi hasil, jual
beli, maupun jasa) dengan didahului kesepakatan antara pemilik dana dan
a. Aman
b. Lancar
Yaitu keyakinan bahwa dana BMT dapat berputar dengan lancar dan
cepat.
c. Menguntungkan
nasabah.
37
Muhammad Ridwan, Op.Cit, hlm. 164
31
d. Resiko yaitu akibat yang dapat timbul karena adanya jangka waktu
pembiayaan.
persetujuan.
dan shadaqah, meskipun selain sumber dana tersebut Baitul Mal juga
38
Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008,
hlm. 5
32
memenuhi kebutuhan.40
Proses Pembiayaan
39
Jamal Lulail Yunus, Manajemen Bank Syari’ah Mikro, Malang: UIN Press, 2009, hlm. 34.
40
Muhammad Syafi’i Antonio, Op.Cit,, hlm.160
33
diterima.
lain:
a. Legalisasi usaha
g. Bisnis plan
i. Data jaminan
b. Legalisasi usaha
c. Identitas pengurus
f. Bisnis plan
h. Data jaminan
41
Sigit Prihartono, Tanya Jawab Masalah Perbankan, CV Aneka, Solo:1995, hlm. 41
35
pinjaman.
d. Persetujuan
e. Pengikatan
42
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Grafindo, 2000, hlm. 91-92
36
secara tunai hendaklah ditulis, agar lebih terjaga jumlah dan waktunya
dan lebih menguatkan saksinya, hal ini di terangkan dalam surat Al-
ِ ِ ِ ِ ِ
ﺐ
ٌ ﺐ ﺑَـْﻴـﻨَ ُﻜ ْﻢ َﻛﺎﺗ َ ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا إ َذا ﺗَ َﺪاﻳَـْﻨﺘُ ْﻢ ﺑ َﺪﻳْ ٍﻦ إﻟَ ﺄ
ْ ُﻤﻰ ﻓَﺎ ْﻛﺘُﺒُﻮﻩُ َوﻟْﻴَﻜْﺘ َﺟ ٍﻞ ُﻣ َﺴ َ َﻬﺎ اﻟﺬﻳَﺎ أَﻳـ
...ﺑِﺎﻟْ َﻌ ْﺪ ِل
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila bermua’malah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah
kamu menukisknnya, dan hendaklah seorang penulis
diantara kamu menuliskaanya dengan benar.” (QS.al
Baqarah:282)43
43
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Cempaka Indah, 2005, hlm.
85
44
Muhammad Ridwan, Op.Cit, hlm. 96
37
45
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi,
Yogyakarta: Ekonosia, Edisi II, 2003, hlm. 65
46
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 60
47
Muhammad Syafi’i Antonio, Op.Cit, hlm. 95
48
Departemen Agama RI, Al Qur’an Dan Terjemahnya, Jakarta: Bumi Restu, 1971, hlm. 933
38
Dalam ayat tersebut terdapat kata yadribun yang asal katanya sama
menjalankan usaha.
ﺛﻼ ﺛﺔ ﻓﻴﻬﻦ اﻟﱪﻛﺔ اﻟﺒﻴﻊ اﺟﻞ: ﻋﻦ ﺻﻬﻴﺐ رﺿﻰ اﷲ ﻋﻨﻪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ
49
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Bumi Restu, 1971, hlm. 29.
50
Al-Hafidz Ibn Hajar Asqalani, BulughulMaram, Beirut Libanon: Darrul al-Kutub al-
Alamiyah, hlm. 407
39
Modal yang diserahkan bisa berbentuk uang atau barang yang dirinci
pihak harus secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad
d. Nisbah Keuntungan
mudharabah, yang tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini
40
keuntungan.51
karena pada satu sisi posisi orang yang akan mengelola modal
a. Berbentuk uang
b. Jelas jumlahnya
c. Tunai
mudharabah.
51
Adiwarman karim,Op.Cit, hlm. 181-182
41
seperempat.
4. Melafalkan ijab dari yang punya modal, seperti aku serahkan uang
ini kepadamu untuk dagang, jika ada keuntungan akan dibagi dua
persyaratan.52
menjadi dua jenis yakni yang bersifat tidak terbatas (muthlaqah) dan
1. Mudharabah Muthlaqah
dihimpun.54
2. Mudharabah Muqayyadah
sebagainya.55
Gambar 2.1
PERJANJIAN
BAGI HASIL
PROYEK / USAHA
Nisbah
Nisbah
X%
PEMBAGIAN Y%
Pengambilan
KENTUNGAN Modal Pokok
MODAL
54
Heri Sudarsono, Op.Cit, hlm.77
55
Veithzal Rivai, Op.Cit, hlm. 126
56
Muhammad Syafi’i Antonio, Op.Cit, hlm. 98
43
Gambar 2.2
No KATEGORI PERSYARATAN
yang sama. Artinya bahwa penelitian yang akan dilakukan penulis bukan
ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan
berbeda dan juga untuk mengembangkan diri dari ilmu pengetahuan, yang
atau teman.58
58
Orizanti Nurul S, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Produk Simpanan
Mudharabah (Studi Kasus pada KJKS BMT Muamalat Rowosari, Kendal), Semarang:
Perpustakaan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang 2011
46
Kesimpulan dari penelitian ini adalah apabila produk BMT bertambah satu
BMT.60
Dari semua buku dan karya tulis yang pernah penulis baca, maka
tidak ada satupun karya tulis atau buku yang membahas permasalahan
yang penulis bahas. Oleh karena itu penulis mencoba mengkaji tentang
59
Dwi Martono, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Nasabah BMT
Amanah Ummah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo : Perpustakaan Fakultas Syari’ah
Syari’ah UMS, 2007
60
Widiyanto , Praktek Bagi Hasil dalam Investasi Mudharabah (Studi Kasus pada BMT
Tumang, Boyolali), Semarang: Perpustakaan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang 2006
47
Pelayanan Produk
Persepsi Anggota
Pembiayaan
tentang sistem bagi hasil Mudharabah
te
2.12 Hipotesa
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
mudharabah.
61
Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuaitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2008, hlm. 64