Anda di halaman 1dari 60

USULAN PENELITIAN

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TERAPI


RELAKSASI LIMA JARI UNTUK MENURUNKAN ANSIETAS
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG
SEDANG DILAKUKAN HEMODIALISA
DI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TAHUN 2019

(Penelitian ini dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar)

OLEH :

NI PUTU DEWI ARTHAESKI


P07120016070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2019
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TERAPI
RELAKSASI LIMA JARI UNTUK MENURUNKAN ANSIETAS
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG
SEDANG DILAKUKAN HEMODIALISA
DI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TAHUN 2019

(Penelitian ini dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Politeknik Kesehatan Denpasr
Jurusan Keperawatan
Program Reguler

Oleh :
NI PUTU DEWI ARTHAESKI
NIM. PO7120016070

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TERAPI


RELAKSASI LIMA JARI UNTUK MENURUNKAN ANSIETAS
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG
SEDANG DILAKUKAN HEMODIALISA
DI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TAHUN 2019

(Penelitian ini dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar)

TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN

Pembimbing Utama : Pembimbing Pendamping :

I Gede Widjanegara, SKM., M.Fis I Nengah Sumirta,SST.,S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIP. 195805201979101001 NIP. 196502251986031002

MENGETAHUI :
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

I DPG Putra Yasa, S.Kp.,M.Kep.,Sp.MB


NIP. 197108141994021001

ii
USULAN PENELITIAN DENGAN JUDUL :

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TERAPI


RELAKSASI LIMA JARI UNTUK MENURUNKAN ANSIETAS
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG
SEDANG DILAKUKAN HEMODIALISA
DI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TAHUN 2019

(Penelitian ini dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar)

TELAH DIUJIKAN DI HADAPAN TIM PENGUJI


PADA HARI :
TANGGAL :

TIM PENGUJI :

1. I Wayan Candra, S.Pd.,S.Kep.,Ns.,M.Si (Ketua) (....................)


NIP. 196510081986031001

2. I Gede Widjanegara, SKM., M.Fis (Anggota) (....................)


NIP.195805201979101001

3. I Nengah Sumirta, SST. S.Kep. Ns. M.Kes (Anggota) (....................)


NIP.196502251986031002

MENGETAHUI:
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

I DPG Putra Yasa, S.Kp.,M.Kep.,Sp.MB


NIP. 197108141994021001

iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ni Putu Dewi Arthaeski

NIM : P0712001670

Program Studi : DIII

Jurusan : Keperawatan

Tahun Akademik : 2019

Alamat : Br. Gunung Kangin, Kec. Baturiti, Kab. Tabanan, Bali

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tugas Akhir dengan judul Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi

Relaksasi Lima jari untuk Menurunkan Ansietas Pada Pasien Gagal Ginjal

Kronis Yang Sedang Dilakukan Hemodialisa adalah benar karya sendiri atau

bukan plagiat hasil karya orang lain.

2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Tugas Akhir ini bukan karya saya

sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya sendiri bersedia menerima

sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No.17 Tahun 2010 dan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan semestinya.

Denpasar,
Yang membuat pernyataan
Materai
6000

Ni Putu Dewi Arthaeski


P07120016070

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya peneliti dapat menyelesaikan

Usulan Penelitian dengan judul “Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian

Terapi Relaksasi Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas Pada Pasien Gagal

Ginjal Kronis Yang Sedang Dilakukan Hemodialisa Di RSUD Sanjiwani

Gianyar Tahun 2019” tepat waktu dan sesuai dengan harapan. Usulan Penelitian

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-III di

Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan Keperawatan.

Usulan Penelitian ini telah melibatkan banyak pihak yang membantu

dalam berbagai hal, peneliti menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP.,MPH, selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Denpasar yang telah memberikan kesempatan menempuh program

pendidikan D-III keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar.

2. Bapak I DPG Putra Yasa, S.Kp.,M.Kep.,Sp.MB, selaku Ketua Jurusan

Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar, yang telah memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan proposal penelitian kepada peneliti.

3. Bapak Ners. I Made Sukarja, S.Kep.,M.Kep, selaku Ketua prodi D-III

Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar yang telah memberikan dukungan

yang diberikan kepada peneliti untuk meyelesaikan proposal penelitian.

4. Bapak I Gede Widjanegara, SKM., M.Fis, selaku pembimbing utama yang telah

banyak memberikan masukan pengetahuan dan koreksi penelitian dalam

menyelesaikan Usulan Penelitian ini.

v
5. Bapak I Nengah Sumirta, SST.,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing

pendamping yang telah banyak memberikan masukan pengetahuan serta

mengarahkan peneliti mengenai penelitian Usulan penelitian ini.

6. Mahasiswa angkatan XXXI DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar

yang saling memeberikan dukungan serta motivasi kepada peneliti.

7. Orang tua serta keluarga peneliti yang telah memberikan dukungan baik secara

moral maupun material

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Usulan Penelitian ini

yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan laporan hasil Usulan Penelitian ini. Semoga Usulan Penelitian ini

bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya

Denpasar, Maret 2019

Peneliti

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................ i


HALAMAN JUDUL ............................................................Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ v
DAFTAR ISI......................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan Studi Kasus ................................................................................................ 3
1. Tujuan umum studi kasus ................................................................................... 3
2. Tujuan khusus studi kasus................................................................................... 4
D. Manfaat studi kasus ................................................................................................ 4
1. Implikasi praktis.................................................................................................. 4
3. Peneliti ................................................................................................................ 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemberian Terapi Relaksasi Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas Ada Pasien
Gagal Ginjal Kronis Yang Sedang Dilakukan Hemodialisa ........................................... 6
1. Terapi Relaksasi Lima Jari .................................................................................. 6
a. Pengertian Terapi Relaksasi Lima jari ................................................................ 6
b. Metode Terapi Relaksasi Lima Jari .................................................................... 7
2. Ansietas ............................................................................................................... 9
a. Pengertian Ansietas ............................................................................................. 9
b. Rentang Respon Ansietas.................................................................................... 9
c. Etiologi .............................................................................................................. 10
d. Klasifikasi Ansietas .......................................................................................... 11
e. Gejala dan Tanda Ansietas................................................................................ 13
3. Gagal Ginjal Kronis dengan Hemodialisa......................................................... 14

vii
a. Pengertian ......................................................................................................... 14
c. Pengertian Hemodialisa .................................................................................... 15
g. Tujuan Hemodialisa .......................................................................................... 16
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pemberian Teknik Relaksasi Lima Jari Untuk
Menurunkan Asietas Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Dilakukan Hemodialisa 16
1. Pengkajian ......................................................................................................... 16
2. Diagnosa ........................................................................................................... 17
3. Perencanaan / intervensi.................................................................................... 18
4. Implementasi ..................................................................................................... 20
5. Evaluasi ............................................................................................................. 20
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi
Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Sedang
Dilakukan Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019 ............................. 21
B. Definisi Operasional Variabel .............................................................................. 22
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 24
C. Subjek Studi Kasus .............................................................................................. 24
D. Fokus Studi Kasus ................................................................................................ 25
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 25
F. Metode Analisis Data ........................................................................................... 27
G. Etika Studi Kasus ................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 SOP Terapi Relaksasi lima Jari........................................................... 7


Tabel 2 Gejala dan Tanda Ansietas .................................................................. 13
Tabel 3 Gejala dan Tanda Ansietas .................................................................. 17
Tabel 4 Definisi Oprasional ............................................................................. 23

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rentang Respon Ansietas ................................................................................ 10


Gambar 2. Kerangka Konsep ............................................................................................ 22

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Kegiatan Penelitian ........................................................ 33


Lampiran 2 Realisasi Biaya Penelitian ............................................................ 34
Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Subjek Studi Kasus ...................... 35
Lampiran 4 Persetujuan Setelah Penjelasan ..................................................... 36
Lampiran 5 Format Pengumpulan Data ........................................................... 39
Lampiran 6 Lembar Observasi ......................................................................... 43
Lampiran 7 SOP Terapi Relaksasi lima Jari .................................................... 48

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gagal ginjal kronis merupakan penyakit yang kejadiannya terus

meningkat, setiap orang memiliki pemikiran yang buruk terhadap gagal ginjal

kronis selain itu gagal ginjal kronis membutuhkan biaya perawatan yang mahal

dengan waktu perawatan yang lama. Gagal ginjal kronis disebut juga Chronic

Kidney Disease (CKD). Gagal ginjal kronis merupakan gagal ginjal akut yang

sudah berlangsung lama, sehingga mengakibatkan gangguan yang persisten

dan dampak yang bersifat kontinyu (Eko & Pranata Andi, 2014).

(World Health Organization, 2017) Melaporkan bahwa pasien yang

menderita gagal ginjal kronis telah meningkat 50% dari tahun sebelumnya,

secara global kejadian gagal ginjal kronis lebih dari 500 juta orang dan yang

harus menjalani hidup dengan bergantung pada cuci darah (hemodialisis)

adalah 1,5 juta orang. Gagal ginjal kronis termasuk 12 penyebab kematian

umum di dunia, terhitung 1,1 juta kematian akibat gagal ginjal kronis yang

telah meningkat sebanyak 31,7% sejak tahun 2010 hingga 2015 (BMJ Global

Health, 2017). Gagal ginjal kronis merupakan masalah kesehatan di negara

berkembang di Asia Tenggara dan tercatatat lebih dari dua miliar kasus gagal

ginjal kronis (Vivekanand, 2009). Gagal ginjal kronis termasuk kedalam

sepuluh besar penyakit tidak menular di Indonesia. Indonesia Renal Report

atau IRR (2016) melaporkan bahwa jumlah pasien dengan gagal ginjal kronis

semakin meningkat, di Indonesia pada tahun 2018 pasien dengan gagal ginjal

1
kronis meningkat sebanyak 19,3%. Di Provinsi Bali pada tahun 2018 pasien

dengan gagal ginjal kronis meningkat sebanyak 38,7% (Rikesdas, 2018). pada

tahun 2016 terdapat 21050 pasien baru yang merupakan pasien yang pertama

kali menjalani hemodialisa dan 30554 pasien aktif menjalani hemodialisa

secara rutin dan masih hidup hingga 31 Desember 2015. Di Provinsi Bali

penderita gagal ginjal kronis adalah 0,2% atau berjumlah 78.000 pasien. Dinas

Kesehatan Provinsi Bali melaporkan pada tahun 2015 terdapat 1.572 kasus

penyakit gagal ginjal kronis di Bali. Di kabupaten Gianyar terdapat 0,2%

pasien dengan gagal ginjal kronis (Rikesdas, 2018). Berdasarkan data yang

diperoleh dari RSUD Sanjiwani Gianyar terdapat lebih dari 6.472 angka gagal

ginjal kronis dengan terapi hemodialisa pada tahun 2017 dan gagal ginjal

kronis merupakan 10 besar penyakit rawat inap di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Pasien dengan gagal ginjal stadium akhir (End Stage Renal Disease)

untuk menjalankan hidupnya diperlukan terapi cuci darah (hemodialisa).

Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa berfikir bahwa agar

dapat bertahan hidup ia akan selalu memiliki ketergantungan terhadap mesin

dialisis. Hal ini sering kali menimbulkan pemikiran bahwa nyawanya akan

terancam dan harapan untuk hidup semakin berkurang dan pasien mengalami

ketakutan bahwa usianya tidak lama lagi (Caninsti, 2013). Jangkup, Elim, &

Kandou (2015) melakukan penelitian di Manado melaporkan bahwa dari 40

orang pasien penyakit gagal ginjal yang sedang menjalani hemodialisis 100%

pasien mengalami ansietas.

Ansietas dapat diatasi dengan teknik relaksasi, distraksi kegiatan

spiritual dan hipnoterapi (Keliat, 2005). Upaya yang dilakukan perawat untuk

2
mengatasi ansietas klien di rumah sakit yaitu dengan menggunakan teknik

relaksasi karena dianggap sebagai relaksasi yang termudah (national safety

council, 2004). Ada beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan salah satunya

adalah dengan menggunakan terapi relaksasi lima jari tangan. Individu atau

klien dibantu merubah persepsi ansietas, stress, tegang, dan takut dengan

menerima saran-saran di ambang ambang bawah sadar atau dalam keadaan

rileks dengan menggerakkan jari-jarinya sesuai perintah.

(Sumirta, 2018) Terapi relaksasi lima jari merupakan salah satu metode

yang terbukti dan efektif untuk mengurangi ansietas. Hasil penelitian (Rizkiya,

2017) Terapi relaksasi lima jari terbukti berpengaruh terhadap penurunan

ansietas pada pasien dengan gangguan fisik di rawat di RSU Kendal.

Pemberian terapi relaksasi lima jari dan teknik relaksasi napas dalam dapat

menurunkan ketegangan otot, memantu memusatkan perhatian, mengurangi

ketakutan (Rizkiya, 2017).

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti

tentang gambaran asuhan keperawatan pemberian terapi relaksasi lima jari

untuk menurunkan ansietas pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang

dilakukan hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran

asuhan keperawatan pemberian terapi relaksasi lima jari untuk menurunkan

ansietas pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang dilakukan hemodialisa.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan umum studi kasus

3
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan

keperawatan pemberian terapi relaksasi lima jari untuk menurunkan ansietas

pada pasien dengan gagal ginjal kronis yang sedang dilakukan hemodialisa.

2. Tujuan khusus studi kasus

Tujuan khusus dari peneliti ini adalah:

a. Mendeskripsikan pengkajian keperawatan ansietas pada pasien gagal ginjal

kronis yang sedang dilakukan hemodialisa untuk menurunkan ansietas.

b. Mendeskripsikan diagnose keperawatan ansietas pada pasien gagal ginjal

kronis yang sedang dilakukan terapi hemodialisa untuk menurunkan

ansietas.

c. Mendeskripsikan rencana keperawatan dengan pemberian prosedur terapi

relaksasi lima jari pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang dilakukan

terapi hemodialisa untuk menurunkan ansietas.

d. Mendiskripsikan tindakan keperawatan dengan pemberian prosedur terapi

relaksasi lima jari pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang dilakukan

terapi hemodialisa untuk menurunkan ansietas.

e. Mendiskripsikan evaluasi keperawatan dengan pemberian perosedur terapi

relaksasi lima jari pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang dilakukan

terapi hemodialisa untuk menurunkan ansietas.

D. Manfaat studi kasus

Studi kasus ini di harapkan memberikan manfaat untuk:

1. Implikasi praktis

4
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi

masyarakat dan masyarakat dapat menggunakan terapi relaksasi lima jari untuk

menurunkan ansietas pada pasien gagal ginjal kronis yang sedang dilakukan

terapi hemodialisa.

2. Pengembangan Ilmu Dan Teknologi Keperawatan

Manfaatnya bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan yaitu

dapat mengembangkan ilmu dan teknologi terapan di bidang keperawatan

khususnya bidang keperawatan jiwa sehingga dapat mengurangi ansietas pada

pasien gagal ginjal kronis yang sedang dilakukan hemodialisa.

3. Peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah peneliti mempunyai pengetahuan dan

pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang mengurangi ansietas

melalui pemberian prosedur terapi relaksasi lima jari pada pasien gagal ginjal

kronis yang sedang dilakukan hemodialisa.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

5
A. Pemberian Terapi Relaksasi Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas

Ada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Sedang Dilakukan Hemodialisa

1. Terapi Relaksasi Lima Jari

a. Pengertian Terapi Relaksasi Lima jari

Relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku untuk

mengurangi ketegangan. Relaksasi merupakan suatu terapi relaksasi yang

diberikan kepada pasien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian

relaksasi. Terapi ini dapat digunakan oleh pasien tanpa perlu adanya bantuan

terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi ketegangan dan

kecemasan yang dialami setiap hari di rumah (Hartono, 2011).

Terapi relaksasi lima jari adalah sebuah teknik pengalihan pemikiran

seseorang dengan cara menyentuh pada jari-jari tangan serta membayangkan

hal-hal yang menyenangkan (Astuti, 2018). Teknik relaksasi lima jari

merupakan salah satu terapi yang dapat menimbulkan efek relaksasi yang

tinggi, sehingga akan mengurangi ketegangan dan stress dari pikiran seseorang.

Teknik relaksasi lima jari mempengaruhi sistem limbik seseorang sehingga

berpengaruh pada pengeluaran hormon-hormon yang dapat memacu timbulnya

stres. Seseorang yang diberikan teknik relaksasi lima jari akan mengalami

relaksasi sehingga berpengaruh terhadap sistem tubuh dan menciptakan rasa

nyaman serta perasaan tenang (Mahoney, 2007). Terapi relaksasi lima jari juga

dapat mempengaruhi pernafasan, denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah,

mengurangi ketengangan otot dan koordinasi tubuh, memperkuat ingatan,

meningkatkan produktivitas suhu tubuh dan mengatur hormon-hormon yang

berkaitan dengan stres. Hasil penelitian Mu’afiro Adin (2007) pada 45 pasien

6
Ca Servik (kanker leher rahim) di Ruang Kandungan RSU Dr. Soetomo

Surabaya didapatkan 26 pasien (57,77%) mengalami penurunan kecemasan

setelah diberikan terapi relaksasi lima jari.

b. Metode Terapi Relaksasi Lima Jari

Metode terapi relaksasi lima jari dapat dilakukan ± 10 menit dengan

konsentrasi dan rileks pertama menyentuh ibu jari dengan telunjuk dan

mengenang saat seseorang merasa sehat, kedua menyentuh ibu jari dengan jari

tengah dan mengenang saat seseorang pertama kali mengalami kemesraan,

ketiga menyentuh ibu jari dengan jari manis dan mengenang saat seseorang

mendapat pujian dan terakhir menyentuh ibu jari dengan jari kelingking dan

mengenang tempat yang paling indah yang pernah dikunjungi.

c. Standar Prosedur Oprasional Terapi Relaksasi Lima jari

Tabel 1
SOP Terapi Relaksasi lima Jari

NO URAIAN KETERANGAN
1. PENGERTIAN Relaksasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan
untuk menghilangkan ketengangan otot-otot tubuh
maupun pikiran sehingga memberikan rasa
nyaman. Sedangkan relaksasi lima jari adalah salah
satu teknik relaksasi dengan metode pembayangan
atau imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai
alat bantu.
2. TUJUAN a. Mengurangi ansietas
b. Memberikan relaksasi
c. Melancarkan sirkulasi darah
d. Merelaksasikan otot-otot tubuh
3. INDIKASI Terapi ini diindikasikan bagi klien dengan cemas,
nyeri ataupun ketengangan yang membutuhkan
kondisi rileks.
4. KONTRAINDIKASI a. Klien dengan depresi berat
b. Klien dengan gangguan jiwa
5. PERSIAPAN a. Kontrak waktu, topik dan tempat dengan klien
PASIEN b. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang
akan dilakukuan

7
c. Jaga privasi pasien
d. posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
6. PERSIAPAN ALAT a. Persiapan alat berupa tape recorder atau
semacamnya yang bisa digunakan untuk
memutar musik relaksasi.
b. Modifikasi lingkungan senyaman mungkin bagi
klien termasuk pengontrolan suasana ruangan
agar jauh terhindar dari kebisingan saat
mempraktekkan teknik relaksasi lima jari.
7. CARA KERJA 1. Anjurkan klien untuk mengatur posisi
senyaman mungkin.
2. Mainkan musik relaksasi.
3. Instruksikan klien melakukan relaksasi nafas
dalam terlebih dahulu (kurang labih satu menit
saja) dengan menutup mata.
4. Tuntun klien melakukan relaksasi lima jari
dengan kalimat berikut (langkah 4-13).
5. Bayangkan bahwa anda berada di suatu tempat
yang paling indah yang pernah anda kunjungi
(sambil menyentuh ibu jari dan jari telunjuk).
6. Rasakan suasana dan udara yang ada di tempat
tersebut, nikmati keindahannya, dengarkan
kicauan burung-burung yang bernyanyi riang,
ucapkan dalam hati “betapa merdunya.... betapa
indahnya.... betapa mengasyikkannya... beradaa
di tempat ini”.
7. Bayangkan bahwa di tempat itu orang-orang
yang anda cintai berada di samping anda
(sambil menyentuhkan ujung jari tengah ke
ujung ibu jari).
8. Nikmati kebahagian yang anda rasakan,
ucapkan dalam hati “betapa bahagianya saya
saat ini”
9. Bayangkan bahwa orang yang anda cintai
tersebut memberikan pujian yang paling indah
untuk anda (sambil menyentuhkan ujung jari
manis ke ujung ibu jari).
10. Rasakan betapa bahagianya anda, nikmati
kebahagian itu sambil tersenyum. Katakan lagi
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”.
11. Bayangkan bahwa orang yang anda cintai juga
memberikan hadiah yang anda damba-
dambakan selama ini (sambil menyentuhkan
ujung jari kelingking dengan ujung ibu jari).
12. Rasakan betapa bahagianya anda saat ini... dan
ucapkan lagi dalam hati sambil tersenyum “saya
semakin bahagia...saya sangat bahagia”

8
13. Baiklah, saya akan memberikan anda waktu
untuk beristirahat dan terus menikmati
kebahgian, ketenangan dan kenyamanan
tersebut selama 5 menit (tunggu sampai 5
menit).
14. Bagus sekali, kini anda benar-benar telah
menikmati suasana rileks, nyaman, tenang dan
penuh kebahgiaan. Saatnya anda bangun dalam
kondisi yang sangat segar. Saya akan
menghitung maju dari 1-3. Pada hitungan
ketiga, anda akan terbangun dalam kondisi yang
sangat segar, lebih segar dari sebelumnya.
Satu...dua...lebih segar dari sbelumnya...tiga...
bangu dan buka mata anda.
15. Bila klien ingin melanjutkan untuk tidur,
biarkan klien beristirahat sampai klien
memutuskan sendiri utuk terbangun.
16. Matikan tape recorder
17. Tanyakan perasaan klien setelah melakukan
relaksasi lima jari.
18. Dokumentasikan hasil intervensi pada catatan
keperawatan klien.
8. HAL YANG PERLU a. Gunakan komunikasi yang terapeutik
DIPERHATIKAN b. Bekerja dengan hati-hati dan sopan dan asertif
c. Tidak ragu dan tergesa-gesa
d. Perhatikan respon klien
((sumber:(PSIK, Terapi Relaksasi 5 Jari (2018))

2. Ansietas

a. Pengertian Ansietas

Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang

berkenaan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini

tidak memiliki objek yang spesifik. Ansietas dialami secara subjektif dan

dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2014).

b. Rentang Respon Ansietas

Rentang respon ansietas akan dijelaskan pada gambar di bawah ini:

9
Respon Adatif Respon Maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

(Sumber : Stuart, Buku Saku Keperawatan Jiwa (2014)

Gambar 1. Rentang Respon Ansietas

c. Etiologi

Menurut Stuart (2014) ansietas dapat diekspresikan secara langsung

melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping yang dikembangkan untuk

menjelaskan asal ansietas yaitu :

1) Faktor Predisposisi :

a) Faktor Psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi

antara dua elemen kepribadian id dan superego. Id mencerminkan

dorongan insting dan impuls sederhana individu, sedangkan superego

mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma -

norma budaya seseorang. Ego atau Aku, berfungsi menengahi tuntutan

dari dua elemen yang bertentangan, dan fungsi ansietas adalah

mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

b) Faktor Interpersonal, bahwa ansietas timbul dari perasaan takut

terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal.

Ansietas juga berkaitan dengan perkembangan trauma, seperti

perpisahan dan kehilangan, yang menyebabkan kelemahan spesifik.

Orang dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami

perkembangan ansietas yang berat.

10
c) Faktor Perilaku, ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala

sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

d) Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas biasanya

terjadi dalam keluarga. Gangguan ansietas juga tumpang tindih antara

gangguan ansietas dengan depresi.

e) Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus

untuk benzodiasepin, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulatory

inhibisi asam Gama-Aminobutirat (GABA), yang berperan penting

dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan ansietas. Selain

itu, kesehatan umum individu dan riwayat ansietas pada keluarga

memiliki efek nyata sbagai predisposisi ansietas. Ansietas mungkin

diikuti dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kemampuan

individu untuk mengatasi stressor.

2) Faktor Presipitasi

Stressor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal.

Stressor pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori :

a) Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologi yang

akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas

hidup sehari-hari.

b) Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan indentitas, harga

diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.

d. Klasifikasi Ansietas

Menurut Stuart (2014) klasifikasi ansietas adalah :

11
1) Ansietas ringan

Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan

sehari-hari, ansietas ini menyebabkan individu menjadi waspada dan

meningkat lapang persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi dan

menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

2) Ansietas sedang

Ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk berfokus pada hal

yang penting dan memprioritaskan yang lain. Ansietas ini mempersempit

perhatian lapang persepsi individu. Dengan demikian, individu

mengalami ketidakperhatian yang selektif namun berfokus pada lebih

banyak area jika diarahkan untuk melakukannya

3) Ansietas berat

Ansietas berat sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu

cenderung berfokus pada sesuatu yang detail dan spesifik serta tidak

memikirkan tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk

mengurangi ketegangan. Individu tersebut membutuhkan banyak arahan

untuk dapat berfokus pada hal lain.

4) Tingkat panik

Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan terkejut, ketakutan,

dan teror. Hal rinci ini terpecah dari porsinya. Karena mengalami

kehilangan kendali, seseorang yang mengalami panik dan tidak dapat

melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik mencakup

disorganisasi kepribadian serta dapat mengakibatkan meningkatnya

kegiatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk melakukan

12
interaksi dengan individu lain, pandangan yang menyimpang, dan

kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan

dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat

terjadi kelelahan dan kematian.

e. Gejala dan Tanda Ansietas

Menurut PPNI (2016) gejala dan tanda ansietas adalah :

Tabel 2
Gejala dan Tanda Ansietas

GEJALA DAN TANDA ANSIETAS


Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda minor
ansietas ansietas
Subjektif Subjektif
Merasa bingung Mengeluh pusing
Merasa khawatir dengan akibat Anoreksia
dari kondisi yang dihadapi

Sulit berkonsentrasi Palpitasi


Merasa tidak berdaya
Objektif Objektif
Tampak gelisah Frekuensi napas meningkat
Tampak tegang Frekuensi nadi meningkat
1 2
Sulit tidur Tekanan darah meningkat
Diaphoresis
Tremor
Mata tampak pucat
Suara bergetar
Kontak mata buruk
Sering berkemih
Berorientasi pada masa lalu
(Sumber : PPNI, Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, (2016)

13
f. Ansietas Dan Terapi Relaksasi Lima Jari
Ansietas dapat diatasi dengan teknik relaksasi, distraksi kegiatan

spiritual dan hipnoterapi (Keliat, 2005). Upaya yang dilakukan perawat

untuk mengatasi ansietas klien di rumah sakit yaitu dengan menggunakan

teknik relaksasi karena dianggap sebagai relaksasi yang termudah

(national safety council, 2004). Ada beberapa jenis terapi yang bisa

dilakukan salah satunya adalah dengan menggunakan terapi relaksasi lima

jari tangan. Individu atau klien dibantu merubah persepsi ansietas, stress,

tegang, dan takut dengan menerima saran di ambang bawah sadar atau

dalam keadaan rileks dengan menggerakkan jari-jarinya sesuai perintah

(Sumirta, 2018).

(Sumirta, 2018) Terapi relaksasi lima jari merupakan salah satu

metode yang terbukti dan efektif untuk mengurangi ansietas. Hasil

penelitian (Rizkiya, 2017) Terapi relaksasi lima jari terbukti berpengaruh

terhadap penurunan ansietas pada pasien dengan gangguan fisik di rawat

di RSU Kendal. Pemberian terapi relaksasi lima jari dan teknik relaksasi

napas dalam dapat menurunkan ketegangan otot, memantu memusatkan

perhatian, mengurangi ketakutan (Rizkiya, 2017).

3. Gagal Ginjal Kronis dengan Hemodialisa

a. Pengertian

Gagal ginjal kronis adalah keadaan klinis yang ditandai dengan

penurunan fungsi ginjal yang irreversibel, pada suatu derajat yang

memerlukan terapi pengganti ginjal tetap berupa dialisis atau transplantasi

ginjal. Gagal ginjal kronik merupakan destruksi struktur ginjal yang

progresif dan terus menerus. Gagal ginjal kronik dapat timbul dari hampir

14
semua penyakit penyerta, akan terjadi perburukan fungsi ginjal secara

progresif. Gagal ginjal kronik yang memerlukan dialisis adalah penyakit

gagal ginjal kronik yang mengalami penurunan fungsi ginjal dengan laju

filtrasi glomerulus <15 ml/menit. Pada keadaan ini fungsi ginjal sudah

sangat menurun sehingga terjadi akumulasi toksin dalam tubuh yang

disebut uremia. Pada keadaan uremia dibutuhkan terapi pengganti ginjal

untuk mengambil alih fungsi ginjal dalam mengeliminasi toksin tubuh

sehingga tidak terjadi gejala yang lebih berat.

b. Etiologi

Gagal Ginjal Kronis dapat disebabkan oleh:

1) Penyakit sistemik seperti:

a) DM

b) Hipertensi yang tidak tidak dapat dikontrol

c) Penyempitan saluran kencing

2) Lesi Herediter: Penyakit ginjal polikistik

3) Gangguan Vaskuler

4) Infeksi

5) Medikasi

6) Agen Toksin Lingkungan dan agens berbahaya yang mempengaruhi

Gagal Ginjal Kronis: Timah, Kadmium, Merkuri dan kromium.

c. Pengertian Hemodialisa

Hemodialisa berasal dari kata hemo = darah dan dialisa = pemisahan

zat-zat terlarut. Hemodialisa adalah suatu metode terapi dialisis yang

digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam

15
tubuh ketika secara akut atau secara progresif ginjal tidak mampu

melaksanakan proses tersebut.

Terapi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin yang

dilengkapi dengan membran penyaring semipermeabel (ginjal buatan).

Hemodialisa dapat dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera

dikeluarkan untuk mencegah kerusakan permanen atau menyebabkan

kematian. Tujuan dari hemodialisa adalah untuk memindahkan produk-

produk limbah yang terakumulasi dalam sirkulasi klien dan dikeluarkan ke

dalam mesin dialisis.

g. Tujuan Hemodialisa

Tujuan dilakukannya hemodialisa adalah sebagai berikut;

1) Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang

sisa metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatin, dan sisa

metabolisme yang lain.

2) Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang

seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.

3) Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi

ginjal.

4) Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan

yang lain.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Pemberian Teknik Relaksasi Lima Jari

Untuk Menurunkan Asietas Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang

Dilakukan Hemodialisa

1. Pengkajian

16
Menurut PPNI (2016) ansietas merupakan kondisi emosi dan

pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik

akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan

untuk menghadapi ancaman, adapun pengkajian ansietas sesuai dengan gejala

dan tanda ansietas :

Tabel 3
Gejala dan Tanda Ansietas

Gejala dan tanda ansietas


Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda monir
ansietas ansietas
subjektif subjektif
Merasa bingung Mengeluh pusing
Merasa khawatir dengan akibat Anoreksia
dari kondisi yang dihadapi
Sulit berkonsentrasi Palpitasi
Merasa tidak berdaya
Objektif Objektif
1 2
Tampak gelisah Frekuensi napas meningkat
Tampak tegang Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur Tekanan darah meningkat
Diaphoresis
Tremor
Mata tampak pucat
Suara bergetar
Kontak mata buruk
Sering berkemih
Berorientasi pada masa lalu
((Sumber : PPNI, Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia,(2016))

2. Diagnosa

17
Menurut PPNI (2016) rumusan diagnosa ansietas termasuk kategori

psikologis dan sub kategori integritas ego

P : Ansietas

E : Kekhawatiran menghadapi kegagalan

S : Merasa bingung, merasa khawatir, sulit berkonsentrasi, tampak gelisah,

tampak tegang, sulit tidur

Diagnosa keperawatan : Ansietas

3. Perencanaan / intervensi

Diagnosa keperawatan : Ansietas

Menurut Prabowo (2014) rencana asuhan keperawatan gangguan ansietas

yaitu:

Tujuan umum : Cemas berkurang atau hilang

Tujuan khusus :

a. TUK 1: Dapat membina hubungan saling percaya

Intervensi:

1) Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapiutik.

2) Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.

3) Tanyakan nama lengkap pasien dan nama kesukaan pasien.

4) Jelaskan tujuan pertemuan

5) Buat kontrak interaksi yang jelas

6) Jujur dan menepati janji

7) Tunjukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya

8) Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat

9) Beri perhatian dan pengarahan: temani pasien walau tidak menjawab

18
10) Dengarkan dengan empati beri kesempatan bicara jangan buru-buru

tunjukan bahwa perawat mengikuti pembicaraan pasien.

11) Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar pasien

b. TUK 2: Pasien dapat mengenal ansietas

1) membantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

2) hubungkan perilaku dan perasaannya

3) validasi kesimpulan dan asumsi terhadap klien

4) gunakan pertanyaan terbuka untuk mengalihkan dari topik yang mengancam

ke hal yang berkaitan dengan konflik

5) gunakan konsultasi

c. TUK 3: pasien dapat memperluas kesadarannya terhadap 2 perkembangan

ansietas

1) bantu pasien menjelaskan situasi dan interaksi yang dapat segera

menimbulkan ansietas

2) bersama pasien meninjau kembali penilaian pasien terhadap stressor yang

dirasakan mengancam dan menimbulkan konflik

3) kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan pengalaman masa lalu yang

relevan

d. TUK 4: klien dapat menggunakan 2 mekanisme koping yang adaptif

1) gali cara pasien mengurangi ansietas di masa lalu

2) tunjukan akibat maladaptive dan destruktif dari respon koping yang

digunakan

3) dorong klien menggunakan respons koping adaptif yang dimilikinya

19
4) bantu klien untuk menyusun kembali tujuan hidup, memodifikasi tujuan,

menggunakan sumber dan menggunakan koping yang baru

5) latih klien dengan menggunakan ansietas sedang

6) beri aktivitas fisik untuk menyalurkan energinya

7) libatkan pihak yang berkepentingan sebagai sumber dan dukungan social

dalam membantu klien menggunakan koping adaptif yang baru

e. TUK 5: pasien dapat menggunakan teknik relaksasi

1) ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan control dan rasa

percaya diri

2) dorong klien untuk menggunakan relaksasi dalam menurunkan tingkat

ansietas

4. Implementasi

Implementasi merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah pada tahap perencanaan. Fokus intervensi pada klien

dengan respon ansietas menurut tingkatannya yaitu intervensi dalam ansietas

tingkat berat dan panik adalah prioritas tertinggi dari tujuan keperawatan harus

ditunjukkan untuk menurunkan ansietas tingkat berat atau panik, dan intervensi

keperawatan yang berkaitan harus suportif. Dan intervensi dalam ansietas

tingkat sedang yaitu saat ansietas pasien menurun sampai tingkat ringan

perawat dapat mengimplementasikan intervensi keperawatan reedukatif atau

berorientasi pada pikiran. Intervensi ini melibatkan pasien dalam proses

pemecahan masalah. Implementasi yang dapat diberikan pada pasien dengan

gangguan ansietas

5. Evaluasi

20
Evaluasi asuhan keperawatan dalam penelitian didokumentasikan dalam

bentuk SO (subjektif, objektif) adapun komponen SO yaitu S (subjektif)

perawat menemui keluhan pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan

tindakan keperawatan, O (objektif) adalah data yang berdasarkan hasil

pengukuran atau observasi perawat secara langsung pada pasien dan yang

dirasakan pasien setelah tindakan keperawatan, apakah ancaman terhadap

integritas fisik atau sistem diri pasien berkurang dalam sifat, jumlah, asal, atau

waktunya, apakah perilaku pasien mencerminkan ansietas tingkat ringan,atau

tingkat yang lebih berat.

S : Pasien mengatakan tahu apa itu ansietas, pasien tidak mengeluh pusing, pasien

mengatakan rasa ansietas berkurang.

O : Pasien tampak mampu menggunakan terapi relaksasi lima jari untuk

menurunkan ansietas, ansietas berkurang dari skor 56 menjadi <14 ,tekanan

darah normal 120/80 mmHg, Nadi normal 60-100 x/menit, respirasi normal 16-

24 x/menit.

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian

Terapi Relaksasi Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas Pada

Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Sedang Dilakukan Hemodialisa di

RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019

Gangguan Interaksi sosial

Terapi relaksasi 5 jari 21 Ansietas


Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti

= Sebab akibat

Gambar 2. Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi


Relaksasi 5 Jari Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Dengan
Ansietas

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel adalah unsur penelitian yang menjelaskan

bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga

definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu

peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2013a). Untuk

menghindari perbedaan persepsi maka perlu disusun definisi operasional yang

merupakan penjelasan dari variabel sebagai berikut.

Tabel 1
Definisi Operasional Variabel gambaran asuhan keperawatan pemberian prosedur
terapi relaksasi 5 jari untuk menurunkan ansietas pada pasien gagal ginjal kronis
yang menjalani hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

22
Variabel /
No. Definisi Operasional
Sub Variabel
1 Gambaran asuhan Asuhan keperawatan yang
keperawatan dilaksanakan dari pengkajian,
pemberian terapi diagnosa keperawatan, intervensi,
relaksasi 5 jari implementasi, serta evaluasi
untuk keperawatan.
menurunkan Teknik relaksasi lima jari
ansietas pada merupakan salah satu terapi yang
pasien gagal dapat menimbulkan efek relaksasi
ginjal kronis yang yang tinggi, sehingga akan
sedang dilakukan mengurangi ketegangan dan stress
hemodialisa dari pikiran seseorang. Teknik
relaksasi lima jari mempengaruhi
system limbik seseorang sehingga
berpengaruh pada pengeluaran
hormone-hormone yang dapat
memacu timbulnya stress.
Seseorang yang diberikan teknik
relaksasi lima jari akan mengalami
relaksasi sehingga berpengaruh
terhadap system tubuh dan
menciptakan rasa nyaman serta
perasaan tenang.

23
BAB IV

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Karya tulis ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dengan rancangan

studi kasus. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif.

Penelitian ini menggunakan desain observasi dimana penelitian hanya bertujuan

untuk melakukan pengamatan dan non eksperimental. Penelitian ini menggunakan

rancangan studi kasus yaitu salah satu jenis rancangan penelitian yang mencakup

satu unit penelitian secara intensif. Studi kasus dibatasi oleh tempat dan waktu, serta

kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas, atau individu dan menggambarkan

atau mendeskripsikan asuhan keperawatan pemberian terapi relaksasi lima jari

untuk menurunkan ansietas pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari pengajuan judul sampai berakhirnya

penyusunan laporan pada bulan Februari hingga bulan Mei 2019. Jadwal kegiatan

penelitian ini secara lebih rinci terdapat pada lampiran 1.

C. Subjek Studi Kasus

Studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah kepada

istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus sekurang-

kurangnya dua klien (individu, keluarga atau masyarakat kelompok khusus) yang

diamati secara mendalam, subjek penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini

adalah dua orang pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dengan

masalah keperawatan yang sama yaitu ansietas, perawat yang memberikan prosedur

24
keperawatan, serta semua kolaborasi perawat dengan tenaga kesehatan lainnya.

Subjek penelitian perlu dirumuskan kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi

Menurut Nursalam (2016) kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek

penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang diteliti.

Kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu :

a. Subjek penelitian gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dan

mengalami ansietas

b. Subjek penelitian yang bersedia menjadi subjek penelitian

c. Subjek penelitian yang diberikan tindakan terapi relaksasi lima jari

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2016).

Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu:

a. Subjek penelitian dengan kondisi tidak stabil.

b. Subjek penelitian mengalami penurunan kesadaran, dimensia, dan dengan

gejala psikotik

c. Selama proses penelitian subjek mengundurkan diri

D. Fokus Studi Kasus

Fokus studi kasus pada penelitian ini adalah gambaran asuhan keperawatan

pemberian terapi relaksasi lima jari untuk menurunkan ansietas pada pasien gagal

ginjal kronis yang dilakukan hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019.

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

25
Data yang dikumpulkan dari subjek studi kasus adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, badan atau instansi yang secara

rutin mengumpulkan data seperti nama, jenis kelamin, usia, status perkawinan,

agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang dipergunakan, pekerjaan dan alamat

(Setidi, 2013). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pemberian terapi

relaksasi lima jari untuk menurunkan ansietas pada pasien gagal ginjal kronis yang

dilakukan hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar.

2. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data ialah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2017). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pedoman observasi dokumentasi. Observasi adalah kegiatan pengumpulan

data melalui pengamatan langsung terhadap aktivitas responden atau pasrtisipan

yang terencana, dilakukan secara aktif dan sistematis (Dharma,2011)

Observasi dilakukan terhadap catatan asuhan keperawatan pada pasien dengan

ansietas. Observasi tersebut dilakukan mulai dari catatan hasil pengkajian sampai

evaluasi pada pasien dengan ansietas.

a. Langkah – langkah Pengumpulan Data

Langkah – langkah pengumpulan data diperlukan agar dalam pengumpulan

data, data yang akan di jadikan kasus kelolaan menjadi sistematis. Adapun langkah-

langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1) Tahap persiapan

a) Mengajukan surat izin penelitian di Direktorat Poltekkes Kemenkes Denpasar

untuk diteruskan ke instansi.

26
b) Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

c) Mengajukan permohonan izin penelitian ke RSUD Sanjiwani Gianyar.

d) Mencari kasus melalui buku register di RSUD Sanjiwani Gianyar, masing-

masing mahasiswa mencari 2 pasien dengan masalah yang sama untuk dijadikan

pasien untuk diberikan TUK 5 : pasien dapat melakukan teknik relaksasi

2) Tahap Pelaksanaan

a) Melakukan pendekatan secara informal kepada pasien yang akan diteliti.

b) Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dengan memberikan informasi

bahwa semua data pribadi akan dirahasiakan.

c) Memberikan lembar persetujuan kepada pasien, apabila pasien bersedia untuk

diteliti maka pasien harus menandatangani lembar persetujuan dan jika pasien

tidak bersedia, peneliti tidak memaksa dan menghormati hak pasien.

d) Mendeskripsikan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi

sesuai masalah yang di alami oleh pasien. Pengukuran pada saat penelitian

dilakukan dengan menggunakan skala HARS dalam menilai ansietas subjek

penelitian.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis

deskriptif. Analisis deskriptif ialah suatu usaha mengumpulkan dan menyusun data.

Setelah data tersusun langkah selanjutnya ialah mengolah data dengan

menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah (Nursalam, 2017). Data akan

disajikan dengan uraian tentang temuan dalam bentuk tulisan.

G. Etika Studi Kasus

27
Pada bagian ini, dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus,

yaitu sebagai berikut

a. Informed consent (persetujuan menjadi klien) merupakan bentuk persetujuan

antara peneliti dengan subjek studi kasus peneliti dengan memberikan lembar

persetujuan infotmed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan dengan menjadi subjek studi kasus.

Tujuan informed consent adalah supaya subyek memahami inti dan tujuan dari

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek studi kasus tidak

bersedia, maka penelitian harus menghormati hak subjek studi kasus.

b. Anonimty (tanpa nama) merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

subjek studi kasus pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang diteliti.

c. Confidentiality (kerahasiaan) hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada

hasil penelitian.

d. Respect for persons (menghormati individu), menghormati otonomi (respect

for autonomy) yaitu menghargai kebebasan seseorang terhadap pilihan sendiri,

melindungi subjek studi kasus (protection of persons) yaitu melindungi

individu/subjek penelitian yang memiliki keterbatasan atau kerentanan dari

eksploitasi dan bahaya.

28
e. Beneficience (kemanfaatan), kewajiban secara etik untuk memaksimalkan

manfaat dan meminimalkan bahaya. Semua penelitian harus bermanfaat bagi

masyarakat, desain penelitian harus jelas, peneliti yang bertanggung jawab

harus mempunyai kompetensi yang sesuai.

f. Distributive justice (berkeadalian), kesinambungan antara beban dan manfaat

ketika berpartisipasi dalam penelitian. Setiap individu yang mengikuti dalam

penelitian ini harus di perlakukan sesuai dengan latar belakang dan keadaan

masing-masing. Perbedaan perlakuan antara satu individu/kelompok dengan

lain dapat dibenarkan bila dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan

dapat diterima oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R. T. (2018). Manajemen Penanganan Post Traumatik Stress Disorder


(PTSD) Berdasarkan Konsep Dan Penelitian Terkini. (S. E. Heni, Ed.). 1.

29
Caninsti, R. (2013). Kecemasan dan Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
yang Menjalani Terapi Hemodialisis. Jurnal Psikologi Ulayat, 1(2), 207–
222.

Eko, P., & Pranata Andi. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hartono, L. (2011). Stres & Stroke. Kanisius.

Health, B. G. (2017). Chronic kidney disease and the global NCDs agenda,
1(february), 1–5. https://doi.org/10.1136/bmjgh-2017-000380

Indoneisa Renal Report. (2016). Report Of Indonesian Renal Registy.

Jangkup, J. Y. K., Elim, C., & Kandou, L. F. . (2015). TINGKAT KECEMASAN


PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL. Jurnal E-Clinic, 3(April), 598–605.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. (P. P. Lestari, Ed.)


(4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


(P. P. Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Prabowo, E. (2014). Konsep & aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:


Nuha Medika.

PSIK, U. J. (2018). Terapi Relaksasi 5 jari (relaksasi 5 jari). Terapi Relaksasi 5


Jari, 7–8.

Rikesdas. (2018). Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian Dan


Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Rizkiya, K. (2017). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1 (2) 2017, 1(2), 1–9.

Setiadi. (2013a). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. (Setiadi, Ed.).


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiadi. (2013b). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan (2nd ed.).
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stuart, G. w. (2014). Buku Saku Keperawatan Jiwa. (T. I. M. Rahayu, Ed.) (5th
ed.). Jakarta.

Sumirta, I. N. (2018). Pengaruh Relaksasi Lima Jari Terhadap Depresi Pada


Orang Dengan Hiv / Aids ( Odha ), 012. Retrieved from ejournal.poltekkes-
denpasar.ac.id/index.php/JGKarticle/download/255/110

30
Tim Pokja SDKI, P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.).
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Vivekanand. (2009). Current Status of Chronic Kidney Disease Care in Shouteast


Asia, 29(5), 487–496.

World Health Organization. (2017). Global Status Report on Noncommunicable


Disease 2017.

31
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN ERAPI RELAKSASI 5 JARI
UNTUK MENURUNKAN ANSIETAS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD
GIANYAR TAHUN 2019

No Kegiatan Waktu
Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019 Mei 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Revisi proposal
4 Pengurusan izin penelitian
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Analisis data
8 Penyusunan laporan
9 Sidang hasil penelitian
10 Revisi laporan
11 Pengumpulan KTI

32
Lampiran 2
REALISASI BIAYA PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN
KEPERAWATAN PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI 5 JARI UNTUK
MENURUNKAN ANSIETAS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS
YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TAHUN 2019
Alokasi dana yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

No Keterangan Biaya

A Tahap Persiapan

Penyusunan Proposal Rp. 150.000

Penggandaan Proposal Rp. 250.000

Revisi Proposal Rp. 150.000

B Tahap Pelaksanaan

Penggandaan Lembar Pengumpulan Data Rp. 50.000

Transportasi dan Akomodasi Rp. 200.000

Pengganti waktu kerja Rp. 200.000

Konsumsi untuk subjek penelitian Rp. 100.000

C Tahap Akhir

Penyusunan KTI Rp. 200.000

Penggandaan KTI Rp. 250.000

Biaya Tidak Terduga Rp. 300.000

Total biaya Rp. 1.750.000

33
Lampiran 3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI SUBJEK STUDI KASUS

Yth : Saudara/i Calon Subjek studi kasus

Di -

RSUD Sanjiwani Gianyar

Dengan hormat,

Saya mahasiswa D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar

semester VI bermaksud akan melakukan penelitian tentang “ Gambaran Asuhan

Keperawatan Pemberian Teknik Relaksai Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas

Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Sedang Dilakukan Hemodialisa di RSUD

Sanjiwani Gianyar Tahun 2019”, sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata

kuliah karya tulis ilmiah pada program studi DIII Keperawatan Jurusan

Keperawatan di Politeknik Kesehatan Denpasar. Berkaitan dengan hal tersebut

diatas, saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara untuk menjadi subjek studi kasus

yang merupakan sumber informasi bagi penelitian ini.

Demikian permohonan ini saya sampaikan dan atas partisipasinya saya

ucapkan terima kasih.

Gianyar, 21 April 2018

Peneliti

Ni Putu Dewi Arthaeski


NIM : P07120016070

34
Lampiran 4
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
SEBAGAI PESERTA PENELITIAN

Yang terhormat Bapak/ Ibu/Saudara/Adik, Kami meminta kesediannya

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan dari penelitian ini bersifat

sukarela/tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan dibawah dengan seksama

dan dipersilahkan bertanya jika ada yang belum dimengerti.

Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Teknik Relaksasi

Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas Pada Pasien Gagal


Judul
Ginjal Kronis Yang Sedang Dilakukan Hemodialisa di RSUD

Sanjiwani Gianyar Tahun 2019

Peneliti
Ni Putu Dewi Arthaeski
Utama

Institusi Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar

Peneliti Lain -

Lokasi
RSUD Sanjiwani Gianyar
Penelitian

Sumber
Swadana/ Sponsor/ Hibah/ Lainnya
pendanaan

35
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Asuhan Keperawatan

Pemberian Teknik Relaksasi Lima Jari Untuk Menurunkan Ansietas Pasien Gagal

Ginjal Kronis Yang Dilakukan Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun

2019, jumlah subjek studi kasus sebanyak 2 orang dengan syaratnya yaitu pasien

gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa dengan ansietas, pasien yang

bersedia menjadi subjek studi kasus, yaitu telah menandatangani persetujuan

menjadi subjek studi kasus.

Peneliti menjamin kerahasiaan semua data peserta penelitian ini dengan

menyimpannya dengan baik dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Kepesertaan Bapak/Ibu/Saudara/Adik pada penelitian ini bersifat

sukarela. Bapak/Ibu/Saudara/Adik dapat menolak untuk menjawab pertanyaan

yang diajukan pada penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan

saja tanpa ada sanksi. Keputusan Bapak/Ibu/Saudara/Adik untuk berhenti sebagai

peserta penelitian tidak akan mempengaruhi mutu dan akses/ kelanjutan pengobatan

yang akan diberikan.

Jika setuju untuk menjadi peserta peneltian ini, Bapak/Ibu/Saudara/Adik

diminta untuk menandatangani formulir ‘Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed

Consent) Sebagai *Peserta Penelitian/ *Wali’ setelah Bapak/Ibu/Saudara/Adik

benar-benar memahami tentang penelitian ini. Bapak/Ibu/Saudara/Adik akan

diberi salinan persetujuan yang sudah ditanda tangani ini.

Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang

dapat mempengaruhi keputusan Bapak/Ibu/Saudara/Adik untuk kelanjutan

kepesertaan dalam penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada

Bapak/Ibu/Saudara/Adik

36
Bila ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan

hubungi peneliti : Ni Putu Dewi Arthaeski ( 08123604878 )

Tanda tangan Bapak/Ibu/Saudara/Adik dibawah ini menunjukkan bahwa

Bapak/Ibu/Saudara/Adik telah membaca, telah memahami dan telah mendapat

kesempatan untuk bertanya kepada peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui

untuk menjadi peserta *penelitian/Wali.

Gianyar, 2019

Peserta/ Subyek Penelitian/Wali

(...........................................................)

(Wali dibutuhkan bila calon peserta adalah anak < 14 tahun, lansia, tuna

grahita, pasien dengan kesadaran kurang – kom

Lampiran 5
FORMAT PENGUMPULAN DATA

37
Judul : Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Teknik

Relaksai Lima jari Untuk Menurunkan Ansietas Pada

Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Sedang Dilakukan

Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019

Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai.
Jawaban yang harus diisi sendiri oleh subjek studi kasus dan tidak boleh diwakilkan
Pada tahap II jawaban boleh diisi lebih dari satu sesuai dengan gejala yang anda
rasakan.

1. Data demografi
1. Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan

2. Usia
20-30 tahun 41-50 tahun
31-40tahun 51-60 tahun

2. Pendidikan
SD SMA
SMP Perguruan Tinggi

3. Perkerjaan
Pensiunan PNS/TNI
Swasta Tidak Bekerja

4. Status Perkawinan
Kawin Janda
Belum Kawin Duda

II. Data ansietas pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di
RSUD Sanjiwani Gianyar tahun 2018

38
Menurut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale), adalah tanda-tanda atau
gejala di bawah ini yang anda rasakan:
1. Perasaan cemas yang ditandain dengan :
Cemas Takut akan pikiran sendiri
Firasat Buruk Mudah Tersinggung

2. Ketegangan yang ditandai dengan :


Merasa Tegang Gemetar
Lesu Tidak dapat istirahat dengan
tenang
Mudah Menangis Gelisah

3. Ketakutan yang ditandai dengan :


Terhadap gelap Terhadap keramaian
Terhadap orang lain Terhadap binatang besar
Bila ditinggal sendiri

4. Gangguan tidur yang ditandai dengan :


Sukar tidur Bangun Keramaian
Terbangun pada malam hari Mimpi Buruk
Sedih Mimpi yang menakutkan

5. Gangguan Kesadaran yang ditandai dengan :


Daya ingat buruk Sulit berkonsentrasi
Daya ingat menurun
Mudah menangis

6. Perasaan depresi yang ditandai dengan :


Hilang Minat Bangun dini hari
Perasaan serubah-ubah Berkurangnya ketenangan
Sedih

7. Gejala somatik (keluhan fisik) yang ditandai dengan :


Nyeri pada otot Gigi gemetar
Kaku Suara tidak stabil
Kedutan otot

8. Gejala sensorik (gangguan pengindraan) yang ditandai dengan :


Tinitus (telinga berdenging) Merasa lemah
Penglihatan kabur Perasaan ditusuk-tusuk
Muka merah dan pucat

9. Gejala Kardiovaskuler (gangguan jantung dan pembuluh darah) yang


ditandai dengan :

39
Takikardi (detak jantung cepat)
Berdebar-debar
Nyeri dada
Denyut dadi mengeras
Rasa lemah seperti mau pingsan

10. Gejala pernafasan yang ditandai dengan :


Rasa tertekan didada
Rasa tercekik
Sering menarik nafas panjang
Nafas pendek/sesak

11. Gejala gastrointestinal (saluran pencernaan) yang ditandai dengan :


Sulit menelan
Mual
Perut melilit
Gangguan pencernaan
Nyeri pada lambung sebelum atau sesudah makan
Rasa panas di perut
Perut terasa kembung
Mual/muntah

12. Gejala urogenital (gangguan saluran perkemihan) yang ditandai dengan:


Sering kencing
Tidak dapat menahan kencing
Tidak dapat menstruasi pada saat subur
Haid berapa kali sebulan
Ereksi melemah
Impotensi

13. Gejala autonom yang ditandai dengan :


Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Pusing/sakit kepala
Bulu roma berdiri

14. Perilaku sewaktu wawancara yang ditandai dengan :


Gelisah
Tidak tenang
Jari-jari gemetar

40
Mengerut dahi/kening
Muka tegang
Tonus otot meningkat

Katagori skor yaitu :


0 = Tidak ada gejala sama sekali
1 = 1 dari gejala yang ada
2 = 2 sampai dengan separuh dari gejala yang ada
3 = 3 Lebih dari separuh yang ada
4 = Semua gejala yang ada

Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI

41
Judul Penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Teknik

Relaksasi Lima jari Untuk Menurunkan Ansietas Pada

Pasien Gagal Kronis Yang Sedang Dilakukan

Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019

Tanggal Penelitian :

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah setiap pertanyaan lembar observasi dengan teliti dan benar,

2. Jawablah pada kolom yang tersedia, dengan cara memberi tanda √ pada

kolom yang sesuai dengan keadaan pasien dan perawat

3. Pertanyaan yang tidak ada sesuai dengan keadaan klien atau perawat diberi

AX pada kolom tidak.

A. Pengkajian

Observasi
No Pengkajian

Ya Tidak
1 Tanda Gejala Mayor Subjektif

Merasa bingung

Merasa khawatir dengan akibat dari


kondisi yang dihadapi
Sulit berkonsentrasi

Tanda Gejala Mayor Objektif

Tampak gelisah

Tampak tegang

42
Sulit tidur

2 Tanda Gejala Minor Subyektif

Mengeluh pusing

Anoreksia

Palpitasi

Merasa tidak berdaya

Tanda Gejala Minor Objektif

Frekuensi napas meningkat

Frekuensi nadi meningkat

Tekanan darah meningkat

Diaphoresis

Tremor

Muka tampak pucat

Suara bergetar

Kontak mata buruk

Sering berkemih

Berorientasi pada masa lalu

B. Diagnosa Keperawatan

Observasi

43
No Diagnosa Keperawatan (PES) Ya Tidak
1 Problem
Ansietas
2 Etiology
Koping individu tidak efektif
3 Sign and symptom
a. Tampak gelisah
b. Tampak tegang
c. Kekhawatiran
d. Sulit berkonsentrasi

C. Intervensi
No Rencana Observasi
Ya Tidak
1. TUM : Ansietas berkurang atau menghilang
TUK 5 : Pasien dapat menggunakan
prosedur terapi relaksasi 5 jari

Intervensi :
a. Ajarkan pasien prosedur terapi relaksasi
5 jari untuk mengurangi ansietas
b. Dorong pasien untuk menggunakan
terapi relaksasi 5 jari untuk menurunkan
tingkat ansietas.

D. Implementasi

No Kegiatan Hasil

44
Dilakukan Tidak
Dilakukan
1 Menyapa pasien sesuai kultur/sosial
budaya setempat

2 Memperkenalkan diri

3 Melakukan kontrak topik, waktu, dan


tempat pertemuan

4 Menanyakan keluhan utama pasien saat


ini

5 Memvalidasi masalah yang dialami


pasien
6 Menjelaskan maksud dan tujuan
pertemuan
7 Mengeksplorasi perasaan pasien secara
mendalam
8 Melakukan katarsis/abreaction yang
terjadi dengan empati
9 Menentukan stressor yang relevan dengan
tepat dan cermat
10 Memberikan sebuah contoh model
berprestasi melalui cerita

11 Mengarahkan pasien untuk mampu


meniru model yang berprestasi

12 Mengarahkan pasien untuk mampu


menghilangkan pengaruh buruk prestasi
masa lalu

13 Mengarahkan pasien untuk mampu


menonjolkan keberhasilan yang pernah
diraih

14 Melatih pasien untuk mampu melakukan


yang terbaik

15 Mengeksplorasi perasaan pasien


16 Memberikan kesempatan kepada pasien
untuk memberikan umpan balik dari terapi
yang telah dilakukan

45
17 Melakukan kontrak : topik, waktu, dan
tempat untuk kegiatan selanjutnya

E. Evaluasi

Evaluasi Hasil
Tercapai Tidak
Tercapai
DS : Pasien mengatakan sudah merasa lebih

tenang

DO : Pasien tampak dapat menggunakan terapi

relaksasi lima jari

Lampiran 7
SOP TERAPI RELAKSASI 5 JARI

1. PENGERTIAN Relaksasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan


untuk menghilangkan ketengangan otot-otot tubuh

46
maupu pikiran sehingga memberikan rasa nyaman.
Sedangkan relaksasi lima jari adalah salah satu
teknik relaksasi dengan metode pembayangan atau
imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai alat
bantu.
2. TUJUAN b. Mengurangi ansietas
c. Memberikan relaksasi
d. Melancarkan sirkulasi darah
e. Merelaksasikan otot-otot tubuh
3. INDIKASI Terapi ini diindikasikan bagi klien dengan cemas,
nyeri ataupun ketengangan yang membutuhkan
kondisi rileks.
4. KONTRAINDIKASI c. Klien dengan depresi berat
d. Klien dengan gangguan jiwa
5. PERSIAPAN e. Kontrak waktu, topik dan tempat dengan klien
PASIEN f. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang
akan dilakukuan
g. Jaga privasi pasien
h. posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
6. PERSIAPAN ALAT c. Persiapan alat berupa tape recorder atau
semacamnya yang bisa digunakan untuk
memutar musik relaksasi.
d. Modifikasi lingkungan senyaman mungkin bagi
klien termasuk pengontrolan suasana ruangan
agar jauh terhindar dari kebisingan saat
mempraktekkan teknik relaksasi lima jari.
7. CARA KERJA 19. Anjurkan klien untuk mengatur posisi senyaman
mungkin.
20. Mainkan musik relaksasi.
21. Instruksikan klien melakukan relaksasi nafas
dalam terlabih dahulu (kurang labih satu menit
saja) dengan menutup mata.
22. Tuntun klien melakukan relaksasi lima jari
dengan kalimat berikut (langkah 4-13).
23. Bayangkan bahwa aanda berada i suatu tempat
yang paling indah yang pernah anda kunjungi
(sambil menyentuh ibu jari dan jari telunjuk).
24. Rasakan suasana dan udara yang ada di tempat
tersebut, nikmati keindahannya, dengarkan
kicauan burung-burung yang bernyanyi riang,
ucapkan dalam hati “betapa merdunya.... betapa
indahnya.... betapa mengasyikkannya... beradaa
di tempat ini”.
25. Bayangkan bahwa di tempat itu orang-orang
yang anda cintai berada di samping anda (sambil
menyentuhkan ujung jari tengah ke ujung ibu
jari).

47
26. Nikmati kebahagian yang anda rasakan, ucapkan
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”
27. Bayangkan bahwa orang yang anda cintai
tersebut memberikan pujian yang paling indah
untuk anda (sambil menyentuhkan ujung jari
manis ke ujung ibu jari).
28. Rasakan betapa bahagianya anda, nikmati
kebahagian itu sambil tersenyum. Katakan lagi
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”.
29. Bayangkan bahwa orang yang adna cintai juga
memberikan hadiah yang anda damba-dambakan
selama ini (sambil menyentuhkan ujung jari
kelingking dengan ujung ibu jari).
30. Rasakan betapa bahagianya anda saat ini... dan
ucapkan lagi dalam hati sambil tersenyum “saya
semakin bahagia...saya sangat bahagia”
31. Baiklah, saya akan memberikan anda waktu
untuk beristirahat danterus menikmati kebahgian,
ketengan dan kenyamanan tersebut selama 5
menit (tunggu sampai 5 menit).
32. Bagus sekali, kini anda benar-benar telah
menikmati suasana rileks, nyaman, tenag dan
penuh kebahgiaan. Saatnya anda bangun dalam
kondisi yang sangat segar. Saya akan menghitung
maju dari 1-3. Pada hitungan ketiga, anda akan
terbangun dalam kondisi yang sangat segar, lebih
segar dari sebelumnya. Satu...dua...lebih segar
dari sbelumnya...tiga... bangu dan buka mata
anda.
33. Bila klien ingin melnjutkan untuk tidur, biarkan
klien beristirahat sampai klien memutuskan
sendiri utuk terbangun.
34. Matikan tape recorder
35. Tanyakan perasaan klien setelah melakukan
relaksasi lima jari.
36. Dokumentasikan haisl intervensi pada catatan
keperawatan klien.
8. HAL YANG PERLU
B. Gunakan komunikasi yang terapeutik
DIPERHATIKAN C. Bekerja dengan hati-hati dan sopan dan asertif
D. Tidak ragu dan tergesa-gesa
E. Perhatikan respon klien

48

Anda mungkin juga menyukai