Bab I
Bab I
OLEH :
Oleh :
NI PUTU DEWI ARTHAESKI
NIM. PO7120016070
i
LEMBAR PERSETUJUAN
MENGETAHUI :
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
ii
USULAN PENELITIAN DENGAN JUDUL :
TIM PENGUJI :
MENGETAHUI:
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : P0712001670
Jurusan : Keperawatan
Relaksasi 5 jari untuk Menurunkan Ansietas Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang
Menjalani Hemodialisa adalah benar karya sendiri atau bukan plagiat hasil
2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Tugas Akhir ini bukan karya saya
sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya sendiri bersedia menerima
Denpasar,
Yang membuat pernyataan
Materai
6000
iv
KATA PENGANTAR
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya peneliti dapat menyelesaikan
Tahun 2019” tepat waktu dan sesuai dengan harapan. Usulan Penelitian ini disusun
proposal penelitian.
4. Bapak I Gede Widjanegara, SKM., M.Fis, selaku pembimbing utama yang telah
v
5. Bapak I Nengah Sumirta, SST.,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing
7. Orang tua serta keluarga peneliti yang telah memberikan dukungan baik secara
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Usulan Penelitian ini
kesempurnaan laporan hasil Usulan Penelitian ini. Semoga Usulan Penelitian ini
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
vii
a. Pengertian ......................................................................................................... 15
c. Pengertian Hemodialisa .................................................................................... 16
g. Tujuan Hemodialisa .......................................................................................... 16
B. Konsep asuhan keperawatan pemberian teknik relaksasi 5 jari untuk menurunkan
asietas pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa ............................ 17
1. Pengkajian ......................................................................................................... 17
2. Diagnosa ........................................................................................................... 18
3. Perencanaan / intervensi.................................................................................... 18
4. Implementasi ..................................................................................................... 20
5. Evaluasi ............................................................................................................. 21
BAB III ............................................................................................................................. 22
KERANGKA KONSEP.................................................................................................... 22
A. Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Relaksasi 5
Jari Untuk Menurunkan Ansietas Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani
Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019............................................... 22
B. Definisi Operasional Variabel ............................................................................... 23
BAB IV ............................................................................................................................. 25
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 25
A. Jenis Penelitian...................................................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 25
C. Subjek Studi Kasus ............................................................................................... 25
D. Fokus Studi Kasus................................................................................................. 26
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 27
F. Metode Analisis Data ............................................................................................ 28
G. Etika Studi Kasus .............................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
meningkat, setiap orang memiliki pemikiran yang buruk terhadap gagal ginjal
kronis selain itu gagal ginjal kronis membutuhkan biaya perawatan yang mahal
dengan waktu perawatan yang lama. Gagal ginjal kronis disebut juga Chronic
Kidney Disease (CKD). Gagal ginjal kronis merupakan gagal ginjal akut yang
dan dampak yang bersifat kontinyu (Eko & Pranata Andi, 2014).
menderita gagal ginjal kronis telah meningkat 50% dari tahun sebelumnya,
secara global kejadian gagal ginjal kronis lebih dari 500 juta orang dan yang
adalah 1,5 juta orang. Gagal ginjal kronis termasuk 12 penyebab kematian
umum di dunia, terhitung 1,1 juta kematian akibat gagal ginjal kronis yang
telah meningkat sebanyak 31,7% sejak tahun 2010 hingga 2015 (BMJ Global
berkembang di Asia Tenggara dan tercatatat lebih dari dua miliar kasus gagal
atau IRR (2016) melaporkan bahwa jumlah pasien dengan gagal ginjal kronis
semakin meningkat, di Indonesia pada tahun 2018 pasien dengan gagal ginjal
1
kronis meningkat sebanyak 19,3%. Di Provinsi Bali pada tahun 2018 pasien
dengan gagal ginjal kronis meningkat sebanyak 38,7% (Rikesdas, 2018). pada
tahun 2016 terdapat 21050 pasien baru yang merupakan pasien yang pertama
secara rutin dan masih hidup hingga 31 Desember 2016. Di Provinsi Bali
penderita gagal ginjal kronis adalah 0,2% atau berjumlah 78.000 pasien. Dinas
Kesehatan Provinsi Bali melaporkan pada tahun 2015 terdapat 1.572 kasus
pasien dengan gagal ginjal kronis (Rikesdas, 2018). Berdasarkan data yang
diperoleh dari RSUD Sanjiwani Gianyar terdapat lebih dari 6.472 angka gagal
ginjal kronis dengan terapi hemodialisa pada tahun 2017 dan gagal ginjal
Pasien dengan gagal ginjal stadium akhir (End Stage Renal Disease)
Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa berfikir bahwa agar
dialisis. Hal ini sering kali menimbulkan pemikiran bahwa nyawanya akan
terancam dan harapan untuk hidup semakin berkurang dan pasien mengalami
ketakutan bahwa usianya tidak lama lagi (Caninsti, 2013). Jangkup, Elim, &
orang pasien penyakit gagal ginjal yang sedang menjalani hemodialisis 100%
spiritual dan hipnoterapi (Keliat, 2005). Upaya yang dilakukan perawat untuk
2
mengatasi ansietas klien di rumah sakit yaitu dengan menggunakan teknik
council, 2004). Ada beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan salah satunya
adalah dengan menggunakan terapi relaksasi 5 jari tangan. Individu atau klien
dibantu merubah persepsi ansietas, stress, tegang, dan takut dengan menerima
saran-saran di ambang ambang bawah sadar atau dalam keadaan rileks dengan
metode yang terbukti dan efektif untuk mengurangi ansietas. Terapi relaksasi
ansietas dalam dan terapi relaksasi 5 jari merupakan salah satu cara dalam
relaksasi 5 jari dan teknik relaksasi napas dalam dapat menurunkan ketegangan
B. Rumusan Masalah
pemberian terapi relaksasi 5 jari untuk menurunkan ansietas pada pasien gagal
3
ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun
2019?”
relaksasi 5 jari pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
relaksasi 5 jari pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
relaksasi 5 jari pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
4
D. Manfaat studi kasus
1. Implikasi praktis
menurunkan ansietas pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
hemodialisa.
2. Peneliti
melalui pemberian prosedur terapi relaksasi 5 jari pada pasien gagal ginjal
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
relaksasi. Terapi ini dapat digunakan oleh pasien tanpa perlu adanya bantuan
merupakan salah satu terapi yang dapat menimbulkan efek relaksasi yang
tinggi, sehingga akan mengurangi ketegangan dan stress dari pikiran seseorang.
timbulnya stress. Seseorang yang diberikan teknik relaksasi lima jari akan
6
nadi, tekanan darah, mengurangi ketengangan otot dan kordinasi tubuh,
konsentrasi dan rileks pertama menyentuh ibu jari dengan telunjuk dan
mengenang saat seseorang merasa sehat, kedua menyentuh ibu jari dengan jari
ketiga menyentuh ibu jari dengan jari manis dan mengenang saat seseorang
mendapat pujian dan terakhir menyentuh ibu jari dengan jari kelingking dan
Tabel 1
SOP Terapi Relaksasi 5 Jari
NO URAIAN KETERANGAN
1. PENGERTIAN Relaksasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan
untuk menghilangkan ketengangan otot-otot tubuh
maupun pikiran sehingga memberikan rasa
nyaman. Sedangkan relaksasi lima jari adalah salah
satu teknik relaksasi dengan metode pembayangan
atau imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai
alat bantu.
2. TUJUAN a. Mengurangi ansietas
b. Memberikan relaksasi
c. Melancarkan sirkulasi darah
d. Merelaksasikan otot-otot tubuh
7
3. INDIKASI Terapi ini diindikasikan bagi klien dengan cemas,
nyeri ataupun ketengangan yang membutuhkan
kondisi rileks.
4. KONTRAINDIKASI a. Klien dengan depresi berat
b. Klien dengan gangguan jiwa
5. PERSIAPAN a. Kontrak waktu, topik dan tempat dengan klien
PASIEN b. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang
akan dilakukuan
c. Jaga prifacy pasien
d. posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
6. PERSIAPAN ALAT a. Persiapan alat berupa tape recorder atau
semacamnya yang bisa digunakan untuk
memutar musik relaksasi.
b. Modifikasi lingkungan senyaman mungkin bagi
klien termasuk pengontrolan suasana ruangan
agar jauh terhindar dari kebisingan saat
mempraktekkan teknik relaksasi lima jari.
7. CARA KERJA 1. Anjurkan klien untuk mengatur posisi
senyaman mungkin.
2. Mainkan musik relaksasi.
3. Instruksikan klien melakukan relaksasi nafas
dalam terlebih dahulu (kurang labih satu menit
saja) dengan menutup mata.
4. Tuntun klien melakukan relaksasi lima jari
dengan kalimat berikut (langkah 4-13).
5. Bayangkan bahwa anda berada di suatu tempat
yang paling indah yang pernah anda kunjungi
(sambil menyentuh ibu jari dan jari telunjuk).
6. Rasakan suasana dan udara yang ada di tempat
tersebut, nikmati keindahannya, dengarkan
kicauan burung-burung yang bernyanyi riang,
ucapkan dalam hati “betapa merdunya.... betapa
indahnya.... betapa mengasyikkannya... beradaa
di tempat ini”.
7. Bayangkan bahwa di tempat itu orang-orang
yang anda cintai berada di samping anda
(sambil menyentuhkan ujung jari tengah ke
ujung ibu jari).
8. Nikmati kebahagian yang anda rasakan,
ucapkan dalam hati “betapa bahagianya saya
saat ini”
9. Bayangkan bahwa orang yang anda cintai
tersebut memberikan pujian yang paling indah
untuk anda (sambil menyentuhkan ujung jari
manis ke ujung ibu jari).
10. Rasakan betapa bahagianya anda, nikmati
kebahagian itu sambil tersenyum. Katakan lagi
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”.
8
11. Bayangkan bahwa orang yang anda cintai juga
memberikan hadiah yang anda damba-
dambakan selama ini (sambil menyentuhkan
ujung jari kelingking dengan ujung ibu jari).
12. Rasakan betapa bahagianya anda saat ini... dan
ucapkan lagi dalam hati sambil tersenyum “saya
semakin bahagia...saya sangat bahagia”
13. Baiklah, saya akan memberikan anda waktu
untuk beristirahat dan terus menikmati
kebahgian, ketenangan dan kenyamanan
tersebut selama 5 menit (tunggu sampai 5
menit).
14. Bagus sekali, kini anda benar-benar telah
menikmati suasana rileks, nyaman, tenang dan
penuh kebahgiaan. Saatnya anda bangun dalam
kondisi yang sangat segar. Saya akan
menghitung maju dari 1-. Pada hitungan ketiga,
anda akan terbangun dalam kondisi yang sangat
segar, lebih segar dari sebelumnya.
Satu...dua...lebih segar dari sbelumnya...tiga...
bangu dan buka mata anda.
15. Bila klien ingin melanjutkan untuk tidur,
biarkan klien beristirahat sampai klien
memutuskan sendiri utuk terbangun.
16. Matikan tape recorder
17. Tanyakan perasaan klien setelah melakukan
relaksasi lima jari.
18. Dokumentasikan haisl intervensi pada catatan
keperawatan klien.
8. HAL YANG PERLU a. Gunakan komunikasi yang terapeutik
DIPERHATIKAN b. Bekerja dengan hati-hati dan sopan dan asertif
c. Tidak ragu dan tergesa-gesa
d. Perhatikan respon klien
((sumber:(PSIK, Terapi Relaksasi 5 Jari (2018))
2. Ansietas
a. Pengertian Ansietas
berkenaan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini
tidak memiliki objek yang spesipik. Ansietas dialami secara subjektif dan
9
b. Rentang Respon Ansietas
c. Etiologi
1) Faktor Predisposisi :
10
Ansietas juga berkaitan dengan perkembangan trauma, seperti
2) Faktor Presipitasi
hidup sehari-hari.
11
b) Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan indentitas, harga
d. Klasifikasi Ansietas
1) Ansietas ringan
2) Ansietas sedang
3) Ansietas berat
cenderung berfokus pada sesuatu yang detail dan spesifik serta tidak
4) Tingkat panik
dan terror. Hal ini rinci terpecah dari porsinya. Karena mengalami
12
kehilangan kendali, seseorang yang mengalami panik dan tidak dapat
dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat
Tabel 2
Gejala dan Tanda Ansietas
13
1 2
Suara bergetar
Kontak mata buruk
Sering berkemih
Berorientasi pada masa lalu
(Sumber : PPNI, Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, 2016)
(national safety council, 2004). Ada beberapa jenis terapi yang bisa
dalam dan terapi relaksasi 5 jari merupakan salah satu cara dalam
14
3. Gagal Ginjal Kronis dengan Hemodialisa
a. Pengertian
progresif dan terus menerus. Gagal ginjal kronik dapat timbul dari hampir
gagal ginjal kronik yang mengalami penurunan fungsi ginjal dengan laju
filtrasi glomerulus <15 ml/menit. Pada keadaan ini fungsi ginjal sudah
b. Etiologi
a) DM
c) PieloNefritis
15
3) Gangguan Vaskuler
4) Infeksi
5) Medikasi
c. Pengertian Hemodialisa
tubuh ketika secara akut atau secara progresif ginjal tidak mampu
Hemodialisa dapat dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera
g. Tujuan Hemodialisa
tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat. Ketiga,
16
meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi
hemodialisa
1. Pengkajian
pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik
Tabel 3
Gejala dan Tanda Ansietas
Objektif Objektif
Tampak gelisah Frekuensi napas meningkat
17
1 2
Diaphoresis
Tremor
Suara bergetar
Sering berkemih
2. Diagnosa
P : Ansietas
3. Perencanaan / intervensi
yaitu:
Tujuan khusus :
18
Intervensi:
5) gunakan konsultasi
ansietas
menimbulkan ansietas
19
2) bersama pasien meninjau kembali penilaian pasien terhadap stressor yang
3) kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan pengalaman masa lalu yang
relevan
digunakan
percaya diri
ansietas
4. Implementasi
keperawatan yang telah pada tahap perencanaan. Fokus intervensi pada klien
20
tingkat berat dan panik adalah prioritas tertinggi dari tujuan keperawatan harus
ditunjukkan untuk menurunkan ansietas tingkat berat atau panik, dan intervensi
tingkat sedang yaitu saat ansietas pasien menurun sampai tingkat ringan
gangguan ansietas
5. Evaluasi
pengukuran atau observasi perawat secara langsung pada pasien dan yang
integritas fisik atau sistem diri pasien berkurang dalam sifat, jumlah, asal, atau
S : Pasien mengatakan tahu apa itu ansietas, pasien tidak mengeluh pusing, pasien
ansietas, ansietas berkurang dari skor 56 menjadi <14 ,tekanan darah normal
120/80 mmHg, Nadi normal 60-100 x/menit, respirasi normal 16-24 x/menit.
21
BAB III
KERANGKA KONSEP
Kekhawatiran Menghadapi
Kegagalan
Keterangan :
= Sebab akibat
22
B. Definisi Operasional Variabel
definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu
peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2013a). Untuk
Tabel 4
Definisi Operasional Variabel Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian
Prosedur Terapi Relaksasi 5 Jari Untuk Menurunkan Ansietas Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Di RSUD Sanjiwani Gianyar
Variabel /
No. Definisi Operasional Alat Ukur
Sub Variabel
1 2 3 4
1 Asuhan Asuhan keperawatan yang Format asuhan
Keperawatan dilaksanakan dari pengkajian, keperawatan
diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, serta evaluasi
keperawatan.
23
berpengaruh pada pengeluaran
hormone-hormone yang dapat
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
studi kasus. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan
rancangan studi kasus yaitu salah satu jenis rancangan penelitian yang mencakup
satu unit penelitian secara intensif. Studi kasus dibatasi oleh tempat dan waktu, serta
kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas, atau individu dan menggambarkan
Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai dari pengajuan judul sampai berakhirnya
penyusunan laporan pada bulan Februari hingga bulan Mei 2019. Jadwal kegiatan
Studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah kepada
istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek studi kasus sekurang-
kurangnya dua klien (individu, keluarga atau masyarakat kelompok khusus) yang
diamati secara mendalam, subjek penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini
adalah dua orang pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dengan
masalah keperawatan yang sama yaitu ansietas, perawat yang memberikan prosedur
25
keperawatan, serta semua kolaborasi perawat dengan tenaga kesehatan lainnya.
1. Kriteria Inklusi
a. Subjek gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis dan mengalami ansietas
2. Kriteria Eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2016).
Fokus studi kasus pada penelitian ini adalah gambaran asuhan keperawatan
pemberian terapi relaksasi 5 jari untuk menurunkan ansietas pasien gagal ginjal
26
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dari subjek studi kasus adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, badan atau instansi yang secara
rutin mengumpulkan data seperti nama, jenis kelamin, usia, status perkawinan,
agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang dipergunakan, pekerjaan dan alamat
(Setidi, 2013). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pemberian terapi
relaksasi 5 jari untuk menurunkan ansietas pasien gagal ginjal kronis yang
Pengumpulan data ialah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
(Nursalam, 2017). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
ansietas. Observasi tersebut dilakukan mulai dari catatan hasil pengkajian sampai
data, data yang akan di jadikan kasus kelolaan menjadi sistematis. Adapun langkah-
27
1) Tahap persiapan
masing mahasiswa mencari 2 pasien dengan masalah yang sama untuk dijadikan
2) Tahap Pelaksanaan
diteliti maka pasien harus menandatangani lembar persetujuan dan jika pasien
sesuai masalah yang di alami oleh pasien. Pengukuran pada saat penelitian
penelitian.
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif. Analisis deskriptif ialah suatu usaha mengumpulkan dan menyusun data.
28
menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah (Nursalam, 2017). Data akan
Pada bagian ini, dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus,
antara peneliti dengan subyek studi kasus peneliti dengan memberikan lembar
Tujuan informed consent adalah supaya subyek memahami inti dan tujuan dari
subyek studi kasus pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada
hasil penelitian.
29
individu/subjek penelitian yang memiliki keterbatasan atau kerentanan dari
penelitian ini harus di perlakukan sesuai dengan latar belakang dan keadaan
lain dapat dibenarkan bila dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan
30
DAFTAR PUSTAKA
Caninsti, R. (2013). Kecemasan dan Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
yang Menjalani Terapi Hemodialisis. Jurnal Psikologi Ulayat, 1(2), 207–
222.
Eko, P., & Pranata Andi. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Fisik, G., Dirawat, Y., & Rsu, D. I. (2017). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
1 (2) 2017, 1(2), 1–9.
Health, B. G. (2017). Chronic kidney disease and the global NCDs agenda,
1(february), 1–5. https://doi.org/10.1136/bmjgh-2017-000380
Setiadi. (2013b). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan (2nd ed.).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stuart, G. w. (2014). Buku Saku Keperawatan Jiwa. (T. I. M. Rahayu, Ed.) (5th
31
ed.). Jakarta.
Sumirta, I. N., Candra, I. W., Kadek, N., Inlamsari, D., Keperawatan, P. D.,
Kesehatan, P., & Denpasar, K. (2018). Pengaruh Relaksasi Lima Jari
Terhadap Depresi Pada Orang Dengan Hiv / Aids ( Odha ), 012.
Tim Pokja SDKI, P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1st ed.).
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
32
Lampiran 1
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN ERAPI RELAKSASI 5 JARI
UNTUK MENURUNKAN ANSIETAS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD
GIANYAR TAHUN 2019
No Kegiatan Waktu
Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019 Mei 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Revisi proposal
4 Pengurusan izin penelitian
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan data
7 Analisis data
8 Penyusunan laporan
9 Sidang hasil penelitian
10 Revisi laporan
11 Pengumpulan KTI
33
Lampiran 2
REALISASI BIAYA PENELITIAN GAMBARAN ASUHAN
KEPERAWATAN PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI 5 JARI UNTUK
MENURUNKAN ANSIETAS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS
YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TAHUN 2019
Alokasi dana yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
No Keterangan Biaya
A Tahap Persiapan
B Tahap Pelaksanaan
C Tahap Akhir
34
Lampiran 3
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI SUBYEK STUDI KASUS
Di -
Dengan hormat,
Gianyar Tahun 2019”, sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah karya
Politeknik Kesehatan Denpasar. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, saya mohon
Peneliti
35
Lampiran 4
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
SEBAGAI PESERTA PENELITIAN
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikuteertaan dari penelitian ini bersifat
Tahun 2019
Peneliti
Ni Putu Dewi Arthaeski
Utama
Peneliti Lain -
Lokasi
RSUD Sanjiwani Gianyar
Penelitian
Sumber
Swadana/ Sponsor/ Hibah/ Lainnya
pendanaan
36
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Asuhan Keperawatan
2019, jumlah subjek studi kasus sebanyak 2 orang dengan syaratnya yaitu pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis dengan ansietas, pasien yang
yang diajukan pada penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan
peserta penelitian tidak akan mempengaruhi mutu dan akses/ kelanjutan pengobatan
Bapak/Ibu/Saudara/Adik
37
Bila ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan
kesempatan untuk bertanya kepada peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui
Gianyar, 2019
(...........................................................)
(Wali dibutuhkan bila calon peserta adalah anak < 14 tahun, lansia, tuna
38
Lampiran 5
FORMAT PENGUMPULAN DATA
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai.
Jawaban yang harus diisi sendiri oleh subjek studi kasus dan tidak boleh diwakilkan
Pada tahap II jawaban boleh diisi lebih dari satu sesuai dengan gejala yang anda
rasakan.
1. Data demografi
1. Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
2. Usia
20-30 tahun 41-50 tahun
31-40tahun 51-60 tahun
2. Pendidikan
SD SMA
SMP Perguruan Tinggi
3. Perkerjaan
Pensiunan PNS/TNI
Swasta Tidak Bekerja
4. Status Perkawinan
Kawin Janda
Belum Kawin Duda
39
II. Data ansietas pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di
RSUD Sanjiwani Gianyar tahun 2018
Menurut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale), adalah tanda-tanda atau
gejala di bawah ini yang anda rasakan:
1. Perasaan cemas yang ditandain dengan :
Cemas Takut akan pikiran sendiri
Firasat Buruk Mudah Tersinggung
40
Muka merah dan pucat
41
14. Perilaku sewaktu wawancara yang ditandai dengan :
Gelisah
Tidak tenang
Jari-jari gemetar
Mengerut dahi/kening
Muka tegang
Tonus otot meningkat
42
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal Penelitian :
Petunjuk Pengisian :
2. Jawablah pada kolom yang tersedia, dengan cara memberi tanda √ pada
3. Pertanyaan yang tidak ada sesuai dengan keadaan klien atau perawat diberi
A. Pengkajian
Observasi
No Pengkajian
Ya Tidak
1 Tanda Gejala Mayor Subjektif
Merasa bingung
43
Tampak gelisah
Tampak tegang
Sulit tidur
Mengeluh pusing
Anoreksia
Palpitasi
Diaphoresis
Tremor
Suara bergetar
Sering berkemih
44
B. Diagnosa Keperawatan
Observasi
No Diagnosa Keperawatan (PES)
Ya Tidak
1 Problem
Ansietas
2 Etiology
Koping individu tidak efektif
3 Sign and symptom
a. Tampak gelisah
b. Tampak tegang
c. Kekhawatiran
d. Sulit berkonsentrasi
C. Intervensi
No Rencana Observasi
Ya Tidak
1. TUM : Ansietas berkurang atau menghilang
TUK 5 : Pasien dapat menggunakan
prosedur terapi relaksasi 5 jari
Intervensi :
a. Ajarkan pasien prosedur terapi relaksasi
5 jari untuk mengurangi ansietas
b. Dorong pasien untuk menggunakan
terapi relaksasi 5 jari untuk menurunkan
tingkat ansietas.
45
D. Implementasi
No Kegiatan Hasil
Dilakukan Tidak
Dilakukan
1 Menyapa pasien sesuai kultus/social
budaya setempat
2 Memperkenalkan diri
46
14 Melatih pasien untuk mampu melakukan
yang terbaik
E. Evaluasi
Evaluasi Hasil
Tercapai Tidak
Tercapai
1. Ansietas menurun atau menghilang
47
Lampiran 7
SOP TERAPI RELAKSASI 5 JARI
48
indahnya.... betapa mengasyikkannya... beradaa
di tempat ini”.
25. Bayangkan bahwa di tempat itu orang-orang
yang anda cintai berada di samping anda (sambil
menyentuhkan ujung jari tengah ke ujung ibu
jari).
26. Nikmati kebahagian yang anda rasakan, ucapkan
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”
27. Bayangkan bahwa orang yang anda cintai
tersebut memberikan pujian yang paling indah
untuk anda (sambil menyentuhkan ujung jari
manis ke ujung ibu jari).
28. Rasakan betapa bahagianya anda, nikmati
kebahagian itu sambil tersenyum. Katakan lagi
dalam hati “betapa bahagianya saya saat ini”.
29. Bayangkan bahwa orang yang adna cintai juga
memberikan hadiah yang anda damba-dambakan
selama ini (sambil menyentuhkan ujung jari
kelingking dengan ujung ibu jari).
30. Rasakan betapa bahagianya anda saat ini... dan
ucapkan lagi dalam hati sambil tersenyum “saya
semakin bahagia...saya sangat bahagia”
31. Baiklah, saya akan memberikan anda waktu
untuk beristirahat danterus menikmati kebahgian,
ketengan dan kenyamanan tersebut selama 5
menit (tunggu sampai 5 menit).
32. Bagus sekali, kini anda benar-benar telah
menikmati suasana rileks, nyaman, tenag dan
penuh kebahgiaan. Saatnya anda bangun dalam
kondisi yang sangat segar. Saya akan menghitung
maju dari 1-. Pada hitungan ketiga, anda akan
terbangun dalam kondisi yang sangat segar, lebih
segar dari sebelumnya. Satu...dua...lebih segar
dari sbelumnya...tiga... bangu dan buka mata
anda.
33. Bila klien ingin melnjutkan untuk tidur, biarkan
klien beristirahat sampai klien memutuskan
sendiri utuk terbangun.
34. Matikan tape recorder
35. Tanyakan perasaan klien setelah melakukan
relaksasi lima jari.
36. Dokumentasikan haisl intervensi pada catatan
keperawatan klien.
8. HAL YANG PERLU
B. Gunakan komunikasi yang terapeutik
DIPERHATIKAN C. Bekerja dengan hati-hati dan sopan dan asertif
D. Tidak ragu dan tergesa-gesa
E. Perhatikan respon klien
49