Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2354-5852

e-ISSN : 2579-5783

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi dengan Kejadian Anemia Selama Kehamilan

Yuniasih Purwaningrum1*
Prodi Kebidanan Jember, Indonesia
Email: yunipurwaningrum268@gmail.com*

Abstrak

Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang mengandung janin di dalam rahimnya yang
merupakan hasil dari sel sperma dengan sel ovum yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bayi dan akan
dilahirkan setelah usia kehamilan 40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya. Pengetahuan ibu hamil tentang
gizi mempunyai peranan yang penting dalam pemenuhan gizi ibu. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi di
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, pendidikan dan umur. Kurangnya pengetahuan ibu hamil
terhadap manfaat gizi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
anemia pada ibu hamil dengan cara penyuluhan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan pemberian tablet
Fe. Di Puskesmas Sumberwringin tahun 2015 dari 361 ibu hamil 108 (30 %) diantaranya mengalami anemia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasinya adalah 57 ibu hamil yang tercatat di register KIA Puskesmas Sumberwringin pada
bulan Oktober sampai dengan Nopember 2016 dengan subjek sebanyak 32 ibu hamil dengan cara Random
Sampling dengan menggunakan uji statistik Somers dengan tingkat signifikasi α ≤ 0,05. Hasil penelitian
didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang berpengetahuan baik 8 (25%), 1 ibu hamil dengan
anemia dan 7 ibu hamil tidak anemia, cukup 13 (40%), 3 ibu hamil anemia dan 10 ibu hamil tidak anemia,
kurang 11 (34%), 8 ibu hamil anemia dan 3 ibu hamil tidak anemia. Kemudian dilakukan uji Somers
diperoleh hasil p = 0,011 lebih kecil dari α ≤ 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia selama kehamilan. Rekomendasi penelitian ini
adalah pentingnya penyuluhan kepada ibu hamil tentang pemenuhan gizi selama masa kehamilan bagi ibu
hamil dalam upaya mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan.

Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu hamil, Gizi dan Anemia.

1. Pendahuluan rahimnya yang merupakan hasil dari sel


Kehamilan adalah suatu kondisi dimana sperma dengan sel ovum yang akan tumbuh
wanita sedang mengandung janin di dalam dan berkembang menjadi bayi dan
akan dilahirkan setelah usia kehamilan 40 protein, vitamin C dan zat besi dibanding
minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya wanita tidak hamil (Soetjiningsih, 1995).
(Sarwono, 1999). Ibu hamil mengalami Pengetahuan ibu hamil tentang
perubahan fisiologi pada sistem reproduksi gizimempunyai peranan yang penting dalam
dan juga system organ (cardiovascular) pemenuhan gizi ibu. Gizi ibu hamil yang
sebagai adaptasi anatomi, fisiologi dan baik diperlukan agar pertumbuhan janin
biokimia akibat respon terhadap stimulus berjalan pesat dan tidak mengalami
fisiologis yang diberikan oleh janin atau hambatan (Soetjiningsih,1995). Kurangnya
jaringan janin (Manuaba, 1998). pengetahuan ibu hamil terhadap manfaat gizi
Kehamilan membutuhkan gizi ibu selama kehamilan dapat menyebabkan ibu
lebih banyak. Gizi selama kehamilan sangat hamil kekurangan nutrisi. Ibu hamil bila
diperlukan untuk kesehatan ibu, kualitas mengalami kurang gizi terutama zat besi dan
kehamilan dan keselamatan bayi. Perbaikan asam folat maka dapat terjadi anemia
keadaan gizi ibu selama kehamilan tidak defisiensi zat besi.
hanya bermanfaat untuk ibu tersebut tetapi Anemia pada kehamilan merupakan
juga untuk mengoptimalkan pertumbuhan masalah nasional karena mencerminkan nilai
bayi didalam dan diluar kandungan. Ibu kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
hamil memerlukan lebih banyak intake dan pengaruhnya sangat besar terhadap
kualitas sumberdaya manusia. Ibu hamil

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017 | 88


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

mengalami anemia bila kadar hemoglobin darah tidak seimbang dengan peningkatan
kurang dari 11 gr/dl atau kadar volume darah sehingga terjadi hemodilus
hematokritnya dibawah 37 % pada trimester yang disertai anemia fisiologis (Manuaba,
I, kadar hemoglobinn kurang dari 10,5 gr/dl 1998).
atau kadar hematokritnya dibawah 35 % Berdasarkan uraian diatas dapat
pada trimestwer II dan kadar hemoglobin diketahuai bahwa pentingnya penyuluhan
kurang dari 10 gr/dl atau kadar ante natal care pada ibu hamil sehingga
hematrokitnya dibawah 33 % pada trimester pengetahuan ibu hamil terhadap gizi selama
III ( Bobak dkk, 2005 ). kehamilan meningkat. Kekurangan gizi
Di Indonesia angka anemia dalam selama kehamilan dapat mengakibatkan ibu
kehamilan menurut survey dr. Siswanto hamil kurang gizi, sehingga berdampak
tahun 2002 masih tinggi yaitu 51% dari dengan masih tingginya kasus anemia pada
seluruh ibu hamil. Sedangkan menurut ibu hamil, khususnya di Puskesmas
penelitian yang dilakukan Fakultas Sumberwringin Kabupaten Bondowoso.
Kedokteran Udayana secara umum di Kurangnya pengetahuan dan rendahnya
Indonesia sekitar 50 % wanita hamil pendidikan ibu hamil serta kurangnya
menderita anemia. informasi pada ibu hamil tentang manfaat
Berdasarkan data Dinas Kesehatan gizi selama kehamilan semakin
Bondowoso selama tahun 2015 tercatat 914 memperburuk kondisi ibu hamil.
atau 7,75 % ibu hamil dengan anemia dari
11788 ibu hamil, di Puskesmas 2. Metode penelitian
Sumberwringin tahun 2015 ibu hamil Desain penelitian ini adalah desain
dengan anemia sebanyak 30 % dari 361 ibu penelitian korelasi dengan pendekatan cross
hamil. sectional dimana peneliti melakukan
Berbagai penyulit dapat timbul akibat observasi satu kali saja dan pengukuran
anemia diantaranya abortus, partus variable dependent dan independent pada
premature, partus lama akibat inertia uteri, saat pemeriksaan atau pengkajian data.
perdarahan post partum akibat atonia uteri, Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil
syok, infeksi pada intra partum maupun post yang ada di Puskesmas Sumberwringin
partum dan anemia berat. Pengaruh anemia Kabupaten Bondowoso tahun 2016
terhadap hasil konsepsi diantaranya sebanyak 57 ibu hamil dan berdasarkan
kematian mudigah, kematian perinatal, rumus diambil subjek sebanyak 32 ibu
prematuritas, cacat bawaan dan cadangan hamil.
besi kurang (Sarwono, 1999). Teknik sampling pada penelitian ini
Defisiensi zat besi merupakan menggunakan random sampling yaitu
penyebab utama terjadinya anemia, yang dengan mengambil subjek secara acak.
paling lazim dan berkaitan dengan defisiensi Hasil perolehan data dimasukkan pada
asam folat terutama pada masa kehamilan. lembar tabulasi data dan dianalisa dengan uji
Banyak faktor yang menjadi penyebab stastistik Somers.
terjadinya anemia zat besi antara lain
kurangnya intake makanan, sosial ekonomi 3 Hasil dan pembahasan
dan rendahnya pendidikan ibu (Manuaba,
1998). 3.1 Hasil Penelitian
Selama masa kehamilan sirkulasi Hasil penelitian ini terdiri dari data
darah ibu mengalami peningkatan. Volume umum dan data khusus. Data umum meliputi
darah meningkat dimana serum darah ibu usia ibu hamil, pendidikan, pekerjaan dan
lebih besar dari pertumbuhan sel darah penghasilan ibu hamil. Sedangkan data
sehingga terjadi pengenceran darah khusus meliputi umur kehamilan,
(hemodilusi) dan curah jantung akan pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama
bertambah sekitar 30 %. Sedangkan sel kehamilan, kejadian anemia pada ibu hamil
darah merah semakin meningkat jumlahnya dan hubungan pengetahuan ibu hamil
untuk dapat mengimbangi pertumbuhan tentang gizidengan kejadian anemia selama
janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel kehamilan.

89 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

Tabel 1. Distribusi umur ibu hamil di Penghasilan Jumlah Persentase


Puskesmas Sumberwringin < Rp. 500. 000,- 17 53,1
Bondowoso bulan Oktober - Rp. 500.000,- s/d 9 28
Nopember tahun 2016 Rp. 1.000.000,-
Umur Jumlah Persentase > Rp. 1.000.000,- 6 18,9
< 17 tahun 4 12,5 Jumlah 32 100
18 – 34 tahun 18 56,3
> 35 tahun 10 31,2 Dari tabel 4. dapat diketahui bahwa sebagian
Jumlah 32 100 besar ibu hamil berpenghasilan dibawah Rp.
Berdasarkan tabel 1diketahui bahwa ibu 500.000,- yaitu sebanyak 17 (53,1 %) ibu
hamil usianya kurang dari 17 tahun 4 hamil, 9 (28 %) berpenghasilan lima ratus
(12,5%), ibu hamil berusia 18 - 34 tahun ribu sampai dengan satu juta dan hanya 6
sebanyak 18 (56,3 %) dan 10 (31,2 %) ibu (18,9 %) yang berpenghasilan diatas 1 juta.
hamil berusia diatas 35 tahun.

Tabel 2. Distribusi pendidikan ibu hamil Tabel 5. Distribusi Umur Kehamilan ibu
di Puskesmas Sumberwringin hamil di Puskesmas
Bondowoso bulan Oktober - Sumberwringin Bondowoso
Nopember tahun 2016 bulan Oktober - Nopember
Pendidikan Jumlah Persentase tahun 2016
SD - SMP 27 85 Usia Jumlah Persentase
SLTA 3 10 Kehamilan
Perguruan Tinggi 2 5 Trimestrer I 8 25
Jumlah 32 100 Trimestrer II 15 46,9
Trimestrer III 9 28,1
Dari tabel 2. dapat dilihat bahwa tingkat Jumlah 32 100
pendidikan ibu hamil paling banyak adalah
SD - SMP sebanyak 27 (85 %) ibu hamil, Dari tabel 5. diatas dapat diketahui bahwa 8
berpendidikan SLTA 3 (10 %) ibu hamil dan (25 %) usia kehamilan ibu hamil pada
hanya 2 (5 %) ibu hamil yang berpendidikan trimester pertama, 15 (46,9 %) usia
Perguruan Tinggi. kehamilan ibu hamil adalah pada trimester
kedua dan 9 (28,1 %) usia kehamilan ibu
Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil hamil pada trimester ketiga.
Di Puskesmas Sumberwringin
Bondowoso Bulan Oktober -
Nopember Tahun 2016 Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Ibu
Pekerjaan Jumlah Persentase Hamil Tentang Gizidi
Swasta 14 43,7 Puskesmas Sumberwringin
PNS 3 9,4 Bondowoso Bulan Oktober-
Ibu Rumah Tangga 15 46,9 Nopember tahun 2016
Jumlah 32 100 Tingkat Jumlah Persentase
Pengetahuan
Dari tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa Baik 8 25
pekerjaan ibu hamil adalah swasta 14 (43,7 Cukup 13 40
%) dan hanya 3 (9,4 %), Pegawai Negeri Kurang 11 34
Sipil 3 (9,4%) dan ibu rumah tangga Jumlah 32 100
sebanyak 15 (46,9 %).
Dari tabel 6. menunjukan bahwa 8 (25 %)
Tabel 4. Distribusi penghasilan ibu hamil ibu hamil mempunyai pengetahuan baik, 13
di Puskesmas Sumberwringin (40 %) ibu hamil mempunyai pengetahuan
Bondowoso bulan Oktober- cukup dan 11 (34 %) ibu hamil mempunyai
Nopember tahun 2016 pengetahuan kurang.

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017 | 90


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

0,011 dimana lebih kecil dari α < 0,05 yang


berarti ada hubungan antara pengetahuan
Tabel 7. Distribusi Kejadian Anemia ibu hamil tentang gizi dengan kejadian
pada Ibu Hamil di Puskesmas anemia pada ibu hamil.
Sumberwringin Bondowoso
Bulan Oktober - Nopember 3.2 Pembahasan
Tahun 2016 a. Identifikasi pengetahuan ibu hamil
Kejadian Jumlah Persentase tentang gizi
Anemia Pengetahuan ibu hamil tentang gizi
Tidak Anemia 20 64 selama kehamilan sebagian besar adalah
Anemia cukup yaitu 13 (40 %) ibu hamil dan 8 (25
12 36 %) ibu hamil berpengetahuan baik. Hal ini
Jumlah 32 100 disebabkan ibu mempunyai pengetahuan
cukup dan baik yang diperolehnya dari
Dari tabel 7. menunjukkan 20 (64 %) ibu pendidikan formal maupun informal dan
hamil tidak mengalami anemia dalam seringnya dilakukan promosi kesehatan
kehamilan, dan 12 (36 %) ibu hamil tentang pentingnya makanan bergizi bagi ibu
mengalami anemia dalam kehamilan. hamil selama kehamilan baik secara
langsung oleh petugas kesehatan ataupun
media massa baik cetak (majalah, koran) dan
Tabel 8. Hubungan Pengetahuan Ibu elektrolik (televisi, radio), dimana
Hamil tentang Gizi dengan pengetahuan dan informasi dapat dengan
Kejadian Anemia Selama mudah diperoleh. Ibu hamil yang
Kehamilan di Puskesmas mempunyai pengetahuan kurang 11 (35 %)
Sumberwringin Bondowoso ibu hamil, hal ini disebabkan kebanyakan
Bulan Oktober - Nopember ibu hamil berpendidikan rendah, dimana
Tahun 2016 pendidikan ibu hamil sebagian besar hanya
SD sampai SLTP yaitu sebanyak 27 (85 %)
Tingkat Kejadian Anemia Jumlah ibu hamil, pengalaman ibu hamil tentang
Pengetahu- Anemia Tidak kehamilan kurang dan juga pekerjaan
an Anemia dimana sebagian besar ibu hamil berprofesi
Baik 1 7 8 sebagai ibu rumah tangga.
(3,125 (21,875 (25 %) Pendidikan ibu hamil yang sebagian
%) %) besar hanya SD sampai SLTP, hal ini
Cukup 3 10 13 mengakibatkan penerimaan ibu hamil
(9,375 (31,25 (40,625 terhadap informasi terbatas pada tingkat tahu
%) %) %) saja tentang gizi, sedangkan untuk
menerapkannya dalam kehidupan sehari hari
Kurang 8 3 11 terutama saat hamil masih kurang, oleh
(25%) (9,375 (34,375 karena tingkat pemahaman ibu hamil
%) %) rendah. Sehingga semakin tinggi pendidikan
Jumlah 12 20 32 seseorang maka semakin tinggi pula tingkat
(37,5%) (62,5 %) (100 pengetahuannya.
%) Menurut Notoatmadjo (2007) bahwa
pengetahuan diperoleh melalui mata dan
Dari tabel 8. hubungan antara variabel telinga dan juga dipengaruhi oleh
independent pengetahuan ibu hamil tentang pendidikan, pengalaman dan usia. Dimana
gizi dengan variabel dependent kejadian semakin tinggi pendidikan seseorang
anemia selama masa kehamilan dilakukan semakin mudah menerima informasi
uji statistik dengan menggunakan uji Chi- sehingga semakin banyak pula pengetahuan
Square dengan SPSS, tetapi karena kurang yang dimilikinya. Sebaliknya pendidikan
memenuhi syarat kemudian diganti dengan yang kurang akan menghambat
menggunakan uji Somers diperoleh nilai p = perkembangan pengetahuan seseorang

91 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

terhadap nilai–nilai baru yang muntah, biasanya terjadi pada pagi hari
diperkenalkan. tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
malam.
b. Identifikasi kejadian anemia dalam Hal lain yang menjadi penyebab
kehamilan terjadinya anemia adalah pada golongan
Dari hasil penelitian didapatkan masyarakat yang berpenghasilan rendah,
sebanyak 12 (36 %) ibu hamil mengalami mereka pada umumnya mengkunsumsi jenis
anemia dalam kehamilannya. Hal ini makanan yang kurang beragam dan
disebabkan selama kehamilannya ibu hamil memiliki kandungan zat besi yang rendah,
banyak berpantangan terhadap makanan sehingga kebutuhan zat besi menjadi tidak
tertentu, kurangnya pengetahuan ibu tentang optimal.
pentingnya gizi selama kehamilan dan cara Menurut Bobak dkk (2005) gizi
menyediakan makanan yang tidak benar merupakan satu dari banyak faktor yang ikut
dapat merusak jenis vitamin yang mempengaruhi hasil akhir kehamilan. Status
terkandung didalamnya. Apabila makanan gizi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
yang dikonsumsi setiap hari tidak cukup kemiskinan, kurang pendidikan, lingkungan
banyak zat besi atau absorbsinya rendah yang buruk, kebiasaan makan yang aneh dan
maka ketersediaan zat besi untuk tubuh tidak kondisi kesehatan yang buruk. Adapun
cukup memenuhi kebutuhan akan zat besi. menurut Pudjiadi (2001) gizi bagi ibu hamil
Hal ini terutama terjadi pada orang-orang harus lebih beragam dan cukup mengandung
yang mengkonsumsi makanan kurang seng, magnesium, kalsium dan vitamin
beragam seperti menu makanan yang hanya untuk kebutuhan ibu dan perkembangan
terdiri dari nasi dan sayuran saja. Mual janin.
muntah yang berlebihan pada ibu hamil juga Ibu hamil yang mengalami anemia
dapat menyebabkan kekurangan zat pada masa kehamilan sangat beresiko bagi
makanan sehingga berpengaruh pada ibu dan ibu, baik itu pada saat kehamilan, persalinan
janin. Demikian pula pada keadaan sosial dan juga masa nifas, dan juga dapat
ekonomi ibu yang rendah dapat mengganggu perkembangan dan
menyebabkan rendahnya kemampuan pertumbuhan janin. Pencegahan anemia
keluarga dalam menyediakan makanan yang pada ibu hamil sangat penting, untuk itu ibu
cukup mengandung gizi yang diperlukan hamil harus mampu memenuhi kebutuhan
bagi ibu hamil. gizi yang diperlukan bagi perkembangan
Menurut Soetjiningsih (1995) tubuh dan juga janinnya, sehingga bagi ibu
pengetahuan ibu hamil tentang gizi hamil dianjurkan untuk makan secukupnya,
mempunyai peranan yang penting dalam bahan tidak perlu mahal tetapi cukup
pemenuhan gizi ibu, dimana gizi yang baik mengandung vitamin dan bergizi.
diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan Menurut Sarwono (1999) kekurangan
pesat dan tidak mengalami hambatan. dan kelebihan gizi dapat menyebabkan
Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap kelainan pada ibu hamil. Kekurangan
manfaat gizi selama kehamilan dapat makanan dapat menyebabkan anemia,
menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi dan abortus, partus prematur, inertia uteri,
dapat berakibat terjadinya anemia. hemorargi post partum dan sepsis
Menurut Sarwono (1999) anemia purpuralis. Sedangkan makanan secara
lebih sering ditemukan pada masa berlebihan dapat menyebabkan komplikasi
kehamilan. Hal ini disebabkan karena dalam antara lain pre eklamsi dan janin besar.
kehamilan kebutuhan akan zat – zat Menurut Mochtar (1998) gizi juga
makanan bertambah dan terjadi pula diperlukan untuk pertumbuhan janin dan
perubahan perubahan dalam darah dan plasenta, uterus, payudara dan kenaikan
sumsum tulang. Faktor utama yang menjadi metabolisme, dimana pada masa kehamilan
penyebab terjadinya anemia adalah ibu juga mengalami kenaikan berat badan.
kurangnya konsumsi zat besi yang ada
dalam makanan. Pada ibu hamil pada
trimester pertama sering merasa mual dan

Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017 | 92


ISSN : 2354-5852
e-ISSN : 2579-5783

c. Hubungan antara pengetahuan pengetahuan rendah akan sulit berespon atau


dengan kejadian anemia selama mencoba sesuatu yang baru karena
kehamilan dibayangi rasa takut salah dan pengetahuan
Dari uji Somers diperoleh hasil nilai p yang rendah juga merupakan faktor
= 0,011 dimana lebih kecil dari α < 0,05. penghambat untuk menerima suatu motivasi
Berdasarkan analisis data diatas maka ada termasuk dalam bidang kesehatan.
hubungan bermakna antara pengetahuan ibu Hal ini relevan dengan Notoatmodjo
hamil tentang gizi dengan kejadian anemia (2007) bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh
di Puskesmas Sumberwringin Kabupaten pendidikan. Pendidikan yang tinggi
Bondowoso, yang artinya hipotesa diterima. membuat seseorang semakin mudah
Dari tabel 7. dapat diketahuai bahwa menerima informasi, sehingga semakin
dari 32 ibu hamil menunjukkan jumlah ibu banyak pula pengetahuan yang dimiliki,
hamil yang mengalami anemia dalam sebaliknya pendidikan yang rendah akan
kehamilannya sebanyak 12 (36 %) ibu hamil menghambat perkembangan seseorang
dari total semua ibu hamil. Hal ini berarti dalam menerima hal yang baru.
tingkat anemia di Puskesmas
Sumberwringin melebihi prevalensi anemia 5. Kesimpulan
di Kabupaten Bondowoso yang hanya Ada hubungan antara pengetahuan ibu
7,75%. hamil tentang gizi dengan kejadian anemia
Dari tabel 6. sebagian besar ibu hamil selama kehamilan dengan uji Somers
mempunyai pengetahuan cukup 13 (40 %) diperoleh nilai p = 0,011 lebih kecil dari α <
dan baik 8 (25 %), dimana dari jumlah ibu 0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan
hamil yang mempunyai pengetahuan baik kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
hanya 1 (3,125%) yang mengalami anemia gizi dapat menyebabkan anemia pada masa
dan ibu hamil yang berpengetahuan cukup kehamilan.
hanya 3 (9,375%) yang menderita anemia.
Hal ini disebabkan pengetahuan ibu tentang Daftar pustaka
gizi selama kehamilannya sangat beragam. Bobak, Lowdermilk, Jensen, (2005).
Informasi tentang pentingnya gizi selama Keperawatan Maternitas Edisi 4,
kehamilan sudah banyak didapatkan melalui Jakarta.
penyuluhan, pengalaman dan media cetak Manuaba, I.B., (1998). Ilmu Kebidanan,
(koran, majalah, pamflet) dan juga media Penyakit Kandungan & Keluarga
elektronik (televisi, radio). Berencana untuk Pendidikan Bidan,
Hasil lain yang didapat adalah Jakarta, EGC.
pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 11 Mochtar, R., (1998). Siniopsis Obstetri,
(35 %) ibu hamil. Hal ini disebabkan ibu Jakarta, EGC..
hamil tersebut rata – rata berpendidikan Notoatmojdo, S.,(2007). Promosi Kesehatan
hanya SD sampai SLTP. Faktor-faktor & Ilmu Perilaku, Jakarta.
penghambat dalam upaya penurunan Pudjiadi, S., (2001). Ilmu Gizi Klinis pada
kejadian anemia antara lain : keterbatasan Anak, Jakarta
dana, jalur distribusi, mutu pelayanan, Sarwono Prawirohardjo, (1999). Ilmu
Komunikasi-Informasi-Edukasi (KIE) dan Kandungan, Jakarta, Fakultas
kepatuhan. Hal mendasar yang Kedokteran Universitas Indonesia
mempengaruhi timbulnya anemia adalah Soetjiningsih, (1995). Tumbuh Kembang
rendahnya pendidikan, rendahnya Anak, Jakarta, EGC.
kemampuan daya beli, status sosial yang
rendah dan lokasi geografis.
Pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya gizi selama kehamilannya
merupakan faktor yang menyebabkan
perilaku ibu hamil dalam menerapkan
makanan yang bergizi selama kehamilannya.
Oleh karena itu seseorang dengan

93 | Jurnal Kesehatan Vol. 5. No. 2. April 2017

Anda mungkin juga menyukai