e-ISSN : 2579-5783
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi dengan Kejadian Anemia Selama Kehamilan
Yuniasih Purwaningrum1*
Prodi Kebidanan Jember, Indonesia
Email: yunipurwaningrum268@gmail.com*
Abstrak
Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang mengandung janin di dalam rahimnya yang
merupakan hasil dari sel sperma dengan sel ovum yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bayi dan akan
dilahirkan setelah usia kehamilan 40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya. Pengetahuan ibu hamil tentang
gizi mempunyai peranan yang penting dalam pemenuhan gizi ibu. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi di
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, pendidikan dan umur. Kurangnya pengetahuan ibu hamil
terhadap manfaat gizi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
anemia pada ibu hamil dengan cara penyuluhan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan pemberian tablet
Fe. Di Puskesmas Sumberwringin tahun 2015 dari 361 ibu hamil 108 (30 %) diantaranya mengalami anemia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasinya adalah 57 ibu hamil yang tercatat di register KIA Puskesmas Sumberwringin pada
bulan Oktober sampai dengan Nopember 2016 dengan subjek sebanyak 32 ibu hamil dengan cara Random
Sampling dengan menggunakan uji statistik Somers dengan tingkat signifikasi α ≤ 0,05. Hasil penelitian
didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi yang berpengetahuan baik 8 (25%), 1 ibu hamil dengan
anemia dan 7 ibu hamil tidak anemia, cukup 13 (40%), 3 ibu hamil anemia dan 10 ibu hamil tidak anemia,
kurang 11 (34%), 8 ibu hamil anemia dan 3 ibu hamil tidak anemia. Kemudian dilakukan uji Somers
diperoleh hasil p = 0,011 lebih kecil dari α ≤ 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kejadian anemia selama kehamilan. Rekomendasi penelitian ini
adalah pentingnya penyuluhan kepada ibu hamil tentang pemenuhan gizi selama masa kehamilan bagi ibu
hamil dalam upaya mencegah terjadinya anemia pada masa kehamilan.
mengalami anemia bila kadar hemoglobin darah tidak seimbang dengan peningkatan
kurang dari 11 gr/dl atau kadar volume darah sehingga terjadi hemodilus
hematokritnya dibawah 37 % pada trimester yang disertai anemia fisiologis (Manuaba,
I, kadar hemoglobinn kurang dari 10,5 gr/dl 1998).
atau kadar hematokritnya dibawah 35 % Berdasarkan uraian diatas dapat
pada trimestwer II dan kadar hemoglobin diketahuai bahwa pentingnya penyuluhan
kurang dari 10 gr/dl atau kadar ante natal care pada ibu hamil sehingga
hematrokitnya dibawah 33 % pada trimester pengetahuan ibu hamil terhadap gizi selama
III ( Bobak dkk, 2005 ). kehamilan meningkat. Kekurangan gizi
Di Indonesia angka anemia dalam selama kehamilan dapat mengakibatkan ibu
kehamilan menurut survey dr. Siswanto hamil kurang gizi, sehingga berdampak
tahun 2002 masih tinggi yaitu 51% dari dengan masih tingginya kasus anemia pada
seluruh ibu hamil. Sedangkan menurut ibu hamil, khususnya di Puskesmas
penelitian yang dilakukan Fakultas Sumberwringin Kabupaten Bondowoso.
Kedokteran Udayana secara umum di Kurangnya pengetahuan dan rendahnya
Indonesia sekitar 50 % wanita hamil pendidikan ibu hamil serta kurangnya
menderita anemia. informasi pada ibu hamil tentang manfaat
Berdasarkan data Dinas Kesehatan gizi selama kehamilan semakin
Bondowoso selama tahun 2015 tercatat 914 memperburuk kondisi ibu hamil.
atau 7,75 % ibu hamil dengan anemia dari
11788 ibu hamil, di Puskesmas 2. Metode penelitian
Sumberwringin tahun 2015 ibu hamil Desain penelitian ini adalah desain
dengan anemia sebanyak 30 % dari 361 ibu penelitian korelasi dengan pendekatan cross
hamil. sectional dimana peneliti melakukan
Berbagai penyulit dapat timbul akibat observasi satu kali saja dan pengukuran
anemia diantaranya abortus, partus variable dependent dan independent pada
premature, partus lama akibat inertia uteri, saat pemeriksaan atau pengkajian data.
perdarahan post partum akibat atonia uteri, Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil
syok, infeksi pada intra partum maupun post yang ada di Puskesmas Sumberwringin
partum dan anemia berat. Pengaruh anemia Kabupaten Bondowoso tahun 2016
terhadap hasil konsepsi diantaranya sebanyak 57 ibu hamil dan berdasarkan
kematian mudigah, kematian perinatal, rumus diambil subjek sebanyak 32 ibu
prematuritas, cacat bawaan dan cadangan hamil.
besi kurang (Sarwono, 1999). Teknik sampling pada penelitian ini
Defisiensi zat besi merupakan menggunakan random sampling yaitu
penyebab utama terjadinya anemia, yang dengan mengambil subjek secara acak.
paling lazim dan berkaitan dengan defisiensi Hasil perolehan data dimasukkan pada
asam folat terutama pada masa kehamilan. lembar tabulasi data dan dianalisa dengan uji
Banyak faktor yang menjadi penyebab stastistik Somers.
terjadinya anemia zat besi antara lain
kurangnya intake makanan, sosial ekonomi 3 Hasil dan pembahasan
dan rendahnya pendidikan ibu (Manuaba,
1998). 3.1 Hasil Penelitian
Selama masa kehamilan sirkulasi Hasil penelitian ini terdiri dari data
darah ibu mengalami peningkatan. Volume umum dan data khusus. Data umum meliputi
darah meningkat dimana serum darah ibu usia ibu hamil, pendidikan, pekerjaan dan
lebih besar dari pertumbuhan sel darah penghasilan ibu hamil. Sedangkan data
sehingga terjadi pengenceran darah khusus meliputi umur kehamilan,
(hemodilusi) dan curah jantung akan pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama
bertambah sekitar 30 %. Sedangkan sel kehamilan, kejadian anemia pada ibu hamil
darah merah semakin meningkat jumlahnya dan hubungan pengetahuan ibu hamil
untuk dapat mengimbangi pertumbuhan tentang gizidengan kejadian anemia selama
janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel kehamilan.
Tabel 2. Distribusi pendidikan ibu hamil Tabel 5. Distribusi Umur Kehamilan ibu
di Puskesmas Sumberwringin hamil di Puskesmas
Bondowoso bulan Oktober - Sumberwringin Bondowoso
Nopember tahun 2016 bulan Oktober - Nopember
Pendidikan Jumlah Persentase tahun 2016
SD - SMP 27 85 Usia Jumlah Persentase
SLTA 3 10 Kehamilan
Perguruan Tinggi 2 5 Trimestrer I 8 25
Jumlah 32 100 Trimestrer II 15 46,9
Trimestrer III 9 28,1
Dari tabel 2. dapat dilihat bahwa tingkat Jumlah 32 100
pendidikan ibu hamil paling banyak adalah
SD - SMP sebanyak 27 (85 %) ibu hamil, Dari tabel 5. diatas dapat diketahui bahwa 8
berpendidikan SLTA 3 (10 %) ibu hamil dan (25 %) usia kehamilan ibu hamil pada
hanya 2 (5 %) ibu hamil yang berpendidikan trimester pertama, 15 (46,9 %) usia
Perguruan Tinggi. kehamilan ibu hamil adalah pada trimester
kedua dan 9 (28,1 %) usia kehamilan ibu
Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil hamil pada trimester ketiga.
Di Puskesmas Sumberwringin
Bondowoso Bulan Oktober -
Nopember Tahun 2016 Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Ibu
Pekerjaan Jumlah Persentase Hamil Tentang Gizidi
Swasta 14 43,7 Puskesmas Sumberwringin
PNS 3 9,4 Bondowoso Bulan Oktober-
Ibu Rumah Tangga 15 46,9 Nopember tahun 2016
Jumlah 32 100 Tingkat Jumlah Persentase
Pengetahuan
Dari tabel 3. diatas dapat diketahui bahwa Baik 8 25
pekerjaan ibu hamil adalah swasta 14 (43,7 Cukup 13 40
%) dan hanya 3 (9,4 %), Pegawai Negeri Kurang 11 34
Sipil 3 (9,4%) dan ibu rumah tangga Jumlah 32 100
sebanyak 15 (46,9 %).
Dari tabel 6. menunjukan bahwa 8 (25 %)
Tabel 4. Distribusi penghasilan ibu hamil ibu hamil mempunyai pengetahuan baik, 13
di Puskesmas Sumberwringin (40 %) ibu hamil mempunyai pengetahuan
Bondowoso bulan Oktober- cukup dan 11 (34 %) ibu hamil mempunyai
Nopember tahun 2016 pengetahuan kurang.
terhadap nilai–nilai baru yang muntah, biasanya terjadi pada pagi hari
diperkenalkan. tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
malam.
b. Identifikasi kejadian anemia dalam Hal lain yang menjadi penyebab
kehamilan terjadinya anemia adalah pada golongan
Dari hasil penelitian didapatkan masyarakat yang berpenghasilan rendah,
sebanyak 12 (36 %) ibu hamil mengalami mereka pada umumnya mengkunsumsi jenis
anemia dalam kehamilannya. Hal ini makanan yang kurang beragam dan
disebabkan selama kehamilannya ibu hamil memiliki kandungan zat besi yang rendah,
banyak berpantangan terhadap makanan sehingga kebutuhan zat besi menjadi tidak
tertentu, kurangnya pengetahuan ibu tentang optimal.
pentingnya gizi selama kehamilan dan cara Menurut Bobak dkk (2005) gizi
menyediakan makanan yang tidak benar merupakan satu dari banyak faktor yang ikut
dapat merusak jenis vitamin yang mempengaruhi hasil akhir kehamilan. Status
terkandung didalamnya. Apabila makanan gizi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
yang dikonsumsi setiap hari tidak cukup kemiskinan, kurang pendidikan, lingkungan
banyak zat besi atau absorbsinya rendah yang buruk, kebiasaan makan yang aneh dan
maka ketersediaan zat besi untuk tubuh tidak kondisi kesehatan yang buruk. Adapun
cukup memenuhi kebutuhan akan zat besi. menurut Pudjiadi (2001) gizi bagi ibu hamil
Hal ini terutama terjadi pada orang-orang harus lebih beragam dan cukup mengandung
yang mengkonsumsi makanan kurang seng, magnesium, kalsium dan vitamin
beragam seperti menu makanan yang hanya untuk kebutuhan ibu dan perkembangan
terdiri dari nasi dan sayuran saja. Mual janin.
muntah yang berlebihan pada ibu hamil juga Ibu hamil yang mengalami anemia
dapat menyebabkan kekurangan zat pada masa kehamilan sangat beresiko bagi
makanan sehingga berpengaruh pada ibu dan ibu, baik itu pada saat kehamilan, persalinan
janin. Demikian pula pada keadaan sosial dan juga masa nifas, dan juga dapat
ekonomi ibu yang rendah dapat mengganggu perkembangan dan
menyebabkan rendahnya kemampuan pertumbuhan janin. Pencegahan anemia
keluarga dalam menyediakan makanan yang pada ibu hamil sangat penting, untuk itu ibu
cukup mengandung gizi yang diperlukan hamil harus mampu memenuhi kebutuhan
bagi ibu hamil. gizi yang diperlukan bagi perkembangan
Menurut Soetjiningsih (1995) tubuh dan juga janinnya, sehingga bagi ibu
pengetahuan ibu hamil tentang gizi hamil dianjurkan untuk makan secukupnya,
mempunyai peranan yang penting dalam bahan tidak perlu mahal tetapi cukup
pemenuhan gizi ibu, dimana gizi yang baik mengandung vitamin dan bergizi.
diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan Menurut Sarwono (1999) kekurangan
pesat dan tidak mengalami hambatan. dan kelebihan gizi dapat menyebabkan
Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap kelainan pada ibu hamil. Kekurangan
manfaat gizi selama kehamilan dapat makanan dapat menyebabkan anemia,
menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi dan abortus, partus prematur, inertia uteri,
dapat berakibat terjadinya anemia. hemorargi post partum dan sepsis
Menurut Sarwono (1999) anemia purpuralis. Sedangkan makanan secara
lebih sering ditemukan pada masa berlebihan dapat menyebabkan komplikasi
kehamilan. Hal ini disebabkan karena dalam antara lain pre eklamsi dan janin besar.
kehamilan kebutuhan akan zat – zat Menurut Mochtar (1998) gizi juga
makanan bertambah dan terjadi pula diperlukan untuk pertumbuhan janin dan
perubahan perubahan dalam darah dan plasenta, uterus, payudara dan kenaikan
sumsum tulang. Faktor utama yang menjadi metabolisme, dimana pada masa kehamilan
penyebab terjadinya anemia adalah ibu juga mengalami kenaikan berat badan.
kurangnya konsumsi zat besi yang ada
dalam makanan. Pada ibu hamil pada
trimester pertama sering merasa mual dan