Anda di halaman 1dari 5

Teori Dasar

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton aatu senyawa yang


menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal
dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai
rumus empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon
“hidrat”, dan memiliki nisbah karbon terhadap hidrogen dan terhadap oksigen
sebagai 1:2:1. Sebagai contoh, rumus D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga
dapat ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak karbohidrat
yang umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O)n, yang lain tidak
memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang lain lagi juga mengandung
nitrogen, fosfor, atau sulfur. (Lehninger, 1982)
Berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida,oligosakarida, atau polisakarida. Ketiga golongan karbohidrat
ini berkaitan satu dengan lainnya lewat hidrolisis. Monosakarida (kadang
disebut gula sederhana) ialah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
senyawa yang lebih sederhana lagi. Polisakarida mengandung banyak unit
monosakarida, ratusan bahkan ribuan. Oligosakarida mengandung sekurang-
kurangnya dua dan biasanya tidak lebih dari beberapa unit monosakarida yang
bertautan (Hart Harold et al, 2003)
Karbohidrat yang ada di dalam suatu sampel dapat dideteksi dengan
berbagai uji diantaranya uji Molisch, uji Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff,
uji pati-iodium, uji osazon, uji moore, uji fermentasi, dan lain-lain. Namun pada
praktikum ini hanya dilakukan 5 uji, yaitu uji Molisch, uji Bennedict, uji
Barfoed, uji Seliwanoff, uji pati-iodium.
Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat
menjadi monosakarida. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat. Uji ini
ditandai dengan warna ungu kemerah-merahan untuk reaksi positif, sedangkan
warna hijau untuk negatif. (Sumardjo, 2006)
Dengan reaksi sebagai berikut:
H

CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4

Heksosa

O

H2─ ─C—H +
│ │
OH OH
5-hidroksimetil furfural α-naftol

Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut:


O

║ __SO3H
H2C ─────C───── ─OH

(Cincin ungu senyawa kompleks)

Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus


aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis,
menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O (kuprooksida) berwarna merah
bata. Uji Barfoed memiliki prinsip berupa mekanisme Cu2+ dari pereaksi
Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi
monosakarida dari pada disakarida (biru) dan menghasilkan Cu2O (kupro
oksida) berwarna merah bata. (Sumardjo 2006)
Dengan reaksi sebagai berikut:
O O
║ ║
R—C—H + Cu2+ 2OH- → R—C—OH + Cu2O
Gula Pereduksi Endapan Merah Bata

Uji Seliwanoff adalah uji kimia yang dilakukan untuk membedakan gula aldosa
dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula
tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa.
Sebaliknya jika mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini
didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan ketosa lebih cepat terdehidrasi
dari pada aldosa.
Dengan reaksi sebagai berikut:

Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
 Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi
gula sederhana.
 Ketosa yang terdehidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol,
menghasilkan zat berwarna merah tua. Aldosa dapat sedikit bereaksi
dan menghasilkan zat berwarna merah muda.
Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji
positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida
yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. (Anonim, 2013)

Uji pati-iodium berdasarkan pada penambahan iodium pada


suatu polisakarida yang menyebabkan terbentuknya kompleks adsorpsi berwa
rna spesifik. Amilum atau pati dengan iodium mengahasilkan warna biru,
dekstrin menghasilkan warna merah anggur, glikogen dan sebagian pati yang
terhidrolisis bereaksi dengan iodium membantuk warna merah coklat.
(Sumardjo, 2006)
Dengan reaksi sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA

Hart Harold et al .2003.Kimia Organik .Penerjemah: Suminar Setiati Achmadi.


Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry

Lehninger, Albert L..1984.Dasar-dasar Biokimia Jilid 1.Penerjemah: Maggy


Thenawijaya.Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry

Rahayu Anny et al . 2005. “Analisis Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada


Pembuatan Kecap Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) terfermentasi
Asepergillus oryzae”. Bioteknologi. 2 (1): 14-20
Sumardjo.2006.Pengantar Kimia.Jakarta: EGC.
Winarno F.G..1984.Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta (ID): Gramedia

Anda mungkin juga menyukai