Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

PERSALINAN DENGAN INFEKSI HEPATITIS B

Oleh:

Jessica Intaniaputri SP 1802611010


Mohd Fauzan Arif bin Mat Nudin 1802611012

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/
RSUP SANGLAH DENPASAR
2019

i
BAB I
PENDAHULUAN

Di seluruh dunia, ada sekitar 350 juta orang mengidap virus hepatitis B
(HBV) kronis dan sekitar satu juta kematian per tahun akibat hepatitis kronis,
sirosis, dan karsinoma hepatoseluler (1-4). Virus ini ditularkan melalui kontak
dengan darah yang terinfeksi dan cairan tubuh (4). Penularan ibu ke anak adalah
rute transmisi utama dan memberi kontribusi bermakna terhadap infeksi HBV
kronis. Angka penyebaran infeksi HBV semakin lama semakin meningkat,
khususnya di Indonesia. Indonesia termasuk dalam salah satu negara dengan
penderita hepatitis terbanyak, di antara 11 negara lainnya di Asia Tenggara. Data
lapangan Kemenkes tahun 2007-2012 menunjukkan bahwa jumlah penderita
infeksi HBV melebihi 31% dari jumlah penderita hepatitis secara keseluruhan.
Sekitar 50% dari penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan akan
berkembang mengalami gangguan hati kronis dan 10% di antaranya berpotensi
menjadi kanker hepatoseluler. Peningkatan penderita hepatitis dari tahun 2000
hingga 2012 mencapai angka hampir 80%. Pada akhir tahun 2013, Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mencatat sebanyak 9 dari 100 orang
atau sekitar 25 juta penduduk Indonesia terinfeksi virus hepatitis.
Tingginya infeksi hepatitis B tersebut diduga karena rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap penyakit hepatitis dan bahkan sebagian besar mungkin tidak
memahami apa yang dimaksud dengan hepatitis. Pengidap infeksi HBV sering tidak
mengetahui bahwa dirinya terinfeksi virus hepatitis karena infeksi HBV bisa tidak
menimbulkan gejala hingga dalam jangka panjang yang disebabkan adanya fase
imun toleran (HBsAg dan DNA HBV yang positif tanpa gejala dan tanda, serta
alanine transferase dalam batas normal) dalam perkembangan infeksi HBV kronis.
Kondisi ini menjadi dasar pentingnya upaya health promotion dan early detection
dalam strategi pengelolan infeksi HBV. Deteksi dini infeksi HBV di Indonesia
masih belum rutin dikerjakan karena pemeriksaan serologi hepatitis belum tersedia
di fasilitas kesehatan tingkat primer, dan biayanya relatif mahal untuk masyarakat
ekonomi bawah. Selama ini belum pernah dilakukan penapisan infeksi HBV pada
ibu hamil, baik secara nasional maupun regional, termasuk di Malang. Upaya

1
penapisan di Indonesia sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara
dengan endemisitas tinggi hepatitis B, terbesar kedua di Asia Tenggara setelah
Myanmar. Data Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013, dari studi dan uji
saring darah donor PMI, diperkirakan di antara 100 orang di Indonesia, maka 10 di
antaranya telah terinfeksi hepatitis B atau C. Dari data tersebut, saat ini diperkirakan
terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi hepatitis B dan C, 14 juta di
antaranya untuk menjadi kronis, dan dari yang kronis tersebut 1,4 juta orang
berpotensi untuk menderita kanker hepatoseluler. Besarnya masalah tersebut tentu
berdampak terhadap masalah kesehatan masyarakat, produktifitas, umur harapan
hidup, dan dampak sosial ekonomi lainnya.
Pemutusan rantai penularan sangat penting dilakukan, termasuk salah
satunya adalah dari ibu pengidap hepatitis B ke janinnya. Ibu hamil yang terinfeksi
infeksi HBV dapat menularkan virus ke bayi mereka selama kehamilan atau
persalinan. Hampir 90% dari bayi-bayi ini akan terinfeksi HBV kronis pada saat
lahir jika tidak ada pencegahan. Semua wanita hamil harus diuji HBV untuk
mencegah infeksi. Jika seorang wanita hamil positif mengidap HBV, maka dia
harus dirujuk ke dokter spesialis untuk evaluasi lebih lanjut. Meskipun sebagian
besar wanita tidak memiliki komplikasi kehamilan sebagai akibat dari infeksi HBV,
mereka masih memerlukan pemeriksaan spesialis karena efek jangka panjang HBV
pada bayi yang akan dilahirkannya.

2
BAB II
LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien


Nama :H
Alamat : Jl. Kampus Unud Taman Ampengan, Jimbaran
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Lombok Timur, 31 Desember 1977
Usia : 41 tahun
No CM : 19013955
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Menikah
MRS : 31 Maret 2019 (Pukul 05.45 WITA)

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut hilang timbul

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke RSUP Sanglah dengan keluhan nyeri perut hilang timbul
sejak pukul 03.00 WITA (31 Maret 2019). Sakit perut dirasakan semakin
sering dan memberat dengan durasi yang semakin lama. Tidak ada keluhan
keluarnya cairan pervaginam. Gerak janin baik, dirasakan aktif sejak bulan
Januari 2019. Riwayat Hepatitis B diketahui sejak antenatal care di
Puskesmas Kuta I tanggal 7 Desember 2018 di usia kehamilan 12-13
minggu.

Riwayat Obstetri

3
Pasien mengalami menstruasi pertama kali pada usia 19 tahun. Siklus
menstruasi teratur setiap bulannya yaitu 28 hari dan lama menstruasi 3-5
hari dengan volume ± 50 cc. Hari pertama haid terakhir pasien adalah 22
Agustus 2018. Tafsiran persalinan yaitu pada tanggal 29 Mei 2019. Pada
kehamilan keenam ini, pasien memeriksakan kehamilannya setiap bulan
sejak usia tiga bulan di puskesmas. Pukul 06.30 WITA pembukaan serviks
pasien lengkap. Pukul 06.34 WITA lahir bayi laki-laki dengan berat 1500
gram dan panjang badan 39 cm.

Riwayat Perkawinan
Pasien menikah satu kali di tahun 1993 pada usia 16 tahun, hingga saat
ini sudah berjalan 26 tahun.

Riwayat Kehamilan
Kehamilan saat ini merupakan kehamilan keenam pasien. Kehamilan
pertama pasien pada tahun 1993, abortus pada usia kehamilan 2 bulan dan
tidak dikuret. Kehamilan kedua pada tahun 1994, lahir bayi perempuan
secara spontan, aterm, dengan berat 3600 gram, bayi meninggal di usia 2
hari. Kehamilan ketiga pada tahun 2000, lahir bayi laki-laki secara
spontan, aterm, dengan berat 4000 gram, bayi hidup normal. Kehamilan
keempat pasien pada tahun 2006, lahir bayi laki-laki secara spontan, aterm,
dengan berat 3500 gram, bayi hidup normal. Kehamilan kelima pasien
pada tahun 2013, lahir bayi perempuan secara spontan, aterm, dengan berat
3600 gram, bayi hidup normal.

Riwayat Kontrasepsi
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan kontrasepsi.

Riwayat Antenatal Care


Pasien mengaku telah memeriksakan kehamilannya sebanyak empat kali.
Pertama kali di Puskesmas Kuta I saat umur kehamilan 3 bulan, saat itu
diketahui HbsAg reaktif. Setelahnya pasien selalu kontrol setiap bulan di

4
puskesmas. Selama kehamilan, pasien mengalami keluhan mual hanya
pada trimester pertama. Tekanan darah pasien selama kehamilan dikatakan
normal saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan USG
dilakukan hanya 1 kali yaitu saat kontrol ketiga, didapatkan janin tunggal
dengan keadaan baik. Saat itu diberikan pula suplementasi untuk
mendukung nutrisi saat kehamilan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat Hepatitis B yang diketahui saat pasien antenatal
care pertama kali di Puskesmas Kuta I saat usia kehamilan 12-13 minggu.
Riwayat penyakit sistemik lain seperti hipertensi, asma, jantung dan
diabetes melitus disangkal. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
alergi terhadap obat-obatan maupun makanan. Pasien tidak mempunyai
riwayat operasi dan tidak pernah dirawat di rumah sakit. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit ginekologi.

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak memiliki riwayat Hepatitis B maupun riwayat
penyakit sistemik lain seperti hipertensi, asma, jantung, dan diabetes
melitus.

Riwayat Sosial
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, tinggal bersama suami dan
anak-anaknya. Pasien mengaku tidak merokok dan mengonsumsi minum
beralkohol. Suami pasien bekerja sebagai pegawai swasta. Seluruh
pembiayaan persalinan ditanggung suami pasien. Pasien mengaku sadar
sedang hamil ketika usia kehamilan 3 bulan saat periksa di puskesmas dan
kondisi janin dikatakan baik.

2.3 Pemeriksaan Fisik


Jumat, 31 Maret 2019 pukul 06.00 WITA
Status Present

5
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 18 kali/menit
Suhu Aksila : 36,5o C
Berat Badan
Sebelum Kehamilan : 64 kg
Sesudah Kehamilan : 70 kg
Tinggi Badan : 154 cm
BMI Sebelum Hamil : 26,98 kg/m2
BMI Saat Ini : 29,51 kg/m2
NRS : 8/10

Status General
Kepala : normosefali
Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-), refleks pupil (+/+) isokor
THT : kesan tenang, sekret (-)
Leher : pembesaran kelenjar (-)
Thoraks : simetris
Cor : S1 S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : akral hangat ++/++, edema --/--

Status Obstetri
Mamae
• Inspeksi : bentuk simetris, hiperpigmentasi aerola mammae (+),
puting susu menonjol, pengeluaran (-), kebersihan cukup
Abdomen
• Inspeksi : tampak perut membesar, disertai adanya striae gravidarum,
tidak tampak bekas luka sayatan.

6
• Palpasi :
§ Pemeriksaan Leopold
I. Tinggi fundus uteri setinggi ½ pusar – prosesus xipoideus. Teraba
bagian bundar dan lunak (kesan bokong).
II. Teraba bagian panjang, keras, sebelah kanan (kesan punggung)
dan teraba bagian – bagian kecil di kiri (kesan ekstremitas).
III. Teraba bagian bundar, keras, dan sulit digerakkan (kesan kepala).
IV. Bagian bawah sudah masuk pintu atas panggul, divergen.
§ Tinggi fundus uteri 21 cm (1/2 pusar – prosesus xipoideus).
§ His (+) 4–5 x/10’ ~ 40”- 45”
§ Gerak janin (+)
• Auskultasi : Denyut jantung janin terdengar paling keras di sebelah
kanan bawah umbilikus dengan frekuensi 156 x/menit
Pemeriksaan Anogenital
• Inspeksi : Blood slyme (+), keluar air, tes lakmus (+)
• Vagina Toucher:
Pukul 06.15 WITA (31 Maret 2019) diperiksa oleh dr. Rendy
Pembukaan serviks lengkap, ketuban (+), teraba kepala, ubun-ubun kecil
depan, penurunan Hodge III, tidak teraba bagian kecil atau tali pusat.

Data Biologis
Makan dan Minum
Pola Makan : 3x sehari
Pola Minum : 1000 ml/hari
Kesulitan Makan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
Eliminasi
Masalah Perkemihan : tidak ada
Warna Urin : kuning jernih
Masalah Defekasi : tidak ada
Warna Feses : kekuningan, tidak ada pendarahan
Mobilisasi : normal

7
Tidur : 8 jam, keluhan tidur tidak ada

2.4 Pemeriksaan Penunjang


Tabel 2.1 Pemeriksaan darah lengkap (31-03-2019)
Komponen Hasil Nilai Normal (satuan)
WBC 14.75 4.1-11.0 (10µ/µL)
NE% 73.09 47-80 (%)
LY% 18.71 13-40 (%)
MO% 4.17 2.0-11.0 (%)
EO% 3.26 0.0- 5.0 (%)
BA% 0.77 0.0-2.0 (%)
NE# 10.78 2.50-7.50 (10µ/µL)
LY# 2.76 1.00-4.00 (10µ/µL)
MO# 0.62 0.10-1.20 (10µ/µL)
EO# 0.48 0.00-0.50 (10µ/µL)
BA# 0.11 0.0-0.1 (10µ/µL)
RBC 4.50 4,0 – 5,2 (106/µL)
MCH 27.08 26 – 34 (pg)
MCHC 32.11 31 - 36 (g/dL)
MCV 88.34 80 – 100 (fL)
HCT 37.92 36.0 – 46.0 (%)
HGB 12.17 12.0 – 16.0 (g/dL)
PLT 222.40 140 - 440 (103/µL)
MPV 6.53 6.8 – 10.00 (fL)
RDW 12.28 11.6 – 14.8 (%)

Tabel 2.2 Pemeriksaan kimia darah (31-03-2019)


Komponen Hasil Nilai Normal (satuan)
Bleeding time 2.00 1.00 – 3.00 (menit)
Clotting time 9.00 5.00 – 15.00 (menit)

8
SGOT 12.5 11.00 – 27.00 (U/L)
SGPT 5.00 11.00 – 34.00 (U/L)
Albumin 3.60 3.40 – 4.80 (g/dL)
GDS 112 70 – 140 (mg/dL)
BUN 5.00 8.00 – 23.00 (mg/dL)
Kreatinin 0.56 0.50 – 0.90 (mg/dL)
Kalium 3.95 3.50 – 5.10 (mmol/L)
Natrium 139 136 – 145 (mmol/L)
Klorida 104.6 94 – 110 (mmol/L)

Tabel 2.3 Pemeriksaan analisis urin (31-03-2019)


Komponen Hasil Nilai Normal (satuan)
Berat jenis 1.017 1.00 – 3.00 (menit)
pH 6.50 5.00 – 15.00 (menit)
Leukosit Negatif Negatif (leuco/uL)
Nitrit Negatif Negatif (mg/dL)
Protein 3.60 Negatif (mg/dL)
Glukosa Negatif Negatif (mg/dL)
Keton 5.00 Negatif (mg/dL)
Darah 0.56 Negatif (ery/uL)
Urobilinogen Normal Normal (mg/dL)
Bilirubin Negatif Negatif (mg/dL)
Warna Kuning Kuning pucat - kuning
Leukosit sedimen 1 ?7 (/LPB)
Eritrosit sedimen 3 ?5 (/LPB)
Gepeng 4 (/LPB)
Lain-lain Bakteri + (/LPB)

2.5 Diagnosis
Diagnosis masuk:
G6P4013 31 minggu 4 hari, tunggal/hidup, primitua, Hepatitis B, partus kala
II

9
2.6 Penatalaksanaan
a. MRS
b. Pimpin persalinan PK II
c. Monitoring: keluhan, tanda-tanda vital, his, DJJ, dan partograf WHO.
d. KIE pasien dan keluarga tentang keadaan pasien, diagnosis dan rencana
penanganan, pengawasan lanjutan, komplikasi dan prognosisnya.

2.7 Perjalanan Persalinan


Tanggal 31 Maret 2019
Pukul 06.15 WITA
Pasien dipimpin mengejan saat puncak his dengan posisi posisi
setengah duduk. Saat kepala crowning dilakukan perasat Ritgen untuk
menahan perineum dengan tangan kanan dan tangan kiri mengatur defleksi
kepala. Dengan suboksiput sebagai hipomaklion, berturut-turut lahir ubun-
ubun besar, ubun-ubun kecil, dahi, alis, mata, hidung, mulut, dagu, dan lahir
seluruh kepala bayi. Sambil menunggu putar paksi luar, evaluasi belitan tali
pusat dengan hasil pemeriksaan tidak ditemukan belitan. Dengan kedua tangan
secara biparietal pada kepala bayi, dilakukan tarikan curam ke bawah untuk
melahirkan bahu anterior, dan tarikan curam ke atas untuk melahirkan bahu
posterior. Dilakukan sanggah susur, lahir seluruh badan bayi.

Tanggal 31 Maret 2019


Pukul 06.34 WITA
Lahir bayi laki-laki, spontan belakang kepala. Berat badan 1500 gram,
panjang badan lahir 39 cm, skor APGAR 7-8, terdapat anus, dan tanpa kelainan
kongenital. Dilakukan manajemen aktif kala III.
- Injeksi oksitosin 10 IU intramuskular
- Penegangan tali pusat terkendali
- Masase fundus uteri

Tanggal 31 Maret 2019

10
Pukul 06.40 WITA
Lahir plasenta kesan lengkap, hematoma dan kalsifikasi tidak ada

Evaluasi:
Kontraksi uterus (+), tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat
Laserasi perineum grade II à hecting
Perdarahan aktif tidak ada
Insersi IUD

Assessment:
P4114 partus spontan belakang kepala, post partum hari ke-0 + infeksi
Hepatitis B + Akseptor IUD

Terapi:
Amoxicilin 500 mg tiap 8 jam peroral
Paracetamol 500 mg tiap 8 jam peroral
Metilergometrin 0.125 mg tiap 8 jam peroral
Sulfas ferosus 300 mg tiap 12 jam peroral

Monitoring:
Keluhan, vital sign, kontraksi, pendarahan

Tabel. 2.2 Observasi 2 jam Post Partum


Waktu TD N Kontraksi Pendarahan Kandung TFU
(x/menit) Uterus aktif kemih
(mmHg)

06.55 110/70 86 (+) baik (-) tidak ada kosong 2 jari bpst

07.10 110/70 86 (+) baik (-) tidak ada kosong 2 jari bpst

07.25 110/70 84 (+) baik (-) tidak ada kosong 2 jari bpst

07.40 110/70 80 (+) baik (-) tidak ada kosong 2 jari bpst

11
08.10 110/70 80 (+) baik (-) tidak ada kosong 2 jari bpst

08.40 110/70 76 (+) baik (-) tidak ada kosong 2 jari bpst

2.8 Perkembangan Kesehatan Pasien


31 Maret 2019 (Pukul 06.34) (Obgyn)

Lahir bayi berjenis kelamin laki-laki, berat badan bayi: 1500 gram, APGAR
score: 7-8, anus (+), kelainan (-).
S Nyeri jalan lahir (+)
O Status Present
TD: 110/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, RR: 18 x/menit, suhu: 360C
Status generalis
Mata: anemis -/-
Thorax: Cor: S1 S2 reguler, tunggal, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Status obstetri
Abdomen: TFU setinggi pusat. kontraksi uterus (+) baik
Vagina : Tampak tali pusat memanjang
A P4114, partus kala III
P Manajemen aktif kala III

31 Maret 2019 (Pukul 06.34) (Bidan)


S Perut terasa mules
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70
mmHg, nadi: 80 x/menit, suhu: 360C, RR: 20 x/menit, TFU setinggi
pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan aktif tidak ada, skala nyeri: 4,
resiko jatuh: 5
A P4114, partus spontan belakang kepala partus kala III dengan risiko
retensio plasenta
P Kolaborasi dengan dokter dalam manajemen aktif kala III

12
31 Maret 2019 (Pukul 06.40) (Obgyn)
Lahir plasenta, kesan lengkap, hematom (-), kalsifikasi (-)
S Nyeri jalan lahir (+)
O Status Present
TD: 110/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 36 0C
Status generalis
Mata: anemis -/-
Thorax: Cor: S1 S2 reguler, tunggal, murmur (-)
Pulmo: vesikuler +/+. Ronkhi -/-, wheezing -/-
Status obstetri
Abdomen: TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
Vagina: Tampak ruptur perineum grade II
A P4114 partus kala IV + ruptur perineum grade II + infeksi hepatitis B
P Repair perineum (hecting perineum)
Observasi 2 jam post partum
Insersi IUD

31 Maret 2019 (Pukul 06.34) (Bidan)


S Nyeri jalan lahir
O Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70
mmHg, nadi: 80 x/menit, suhu: 360C, RR: 20 x/menit, TFU: 2 jari di
bawah pusat, kontraksi uterus baik, pendarahan tidak ada, skala nyeri: 2,
resiko jatuh: 5
A P4114, partus spontan belakang kepala partus kala IV dengan risiko
perdarahan
P Kolaborasi dengan dokter dalam penjahitan luka perineum

31 Maret 2019 (Pukul 08.40) (Obgyn)


Evaluasi 2 jam post partum
S Nyeri jalan lahir (+) minimal, ASI (+/+), BAK spontan (+), mobilisasi
(+)
O Status present

13
TD: 110/80 mmHg, nadi: 84 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 36,5 0C.
Status generalis
Mata: anemis -/-
Thorax: Cor: S1 S2 reguler, tunggal, murmur (-)
Pulmo: vesikuler +/+. Ronkhi -/-, wheezing -/-
Status obstetri
Abdomen: TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
Vagina: lochia (+)
A P4114 partus spontan belakang kepala, post partum hari ke-0 + infeksi
Hepatitis B + Akseptor IUD
P Perawatan post partum

31 Maret 2019 (Pukul 08.40) (Bidan)


S Nyeri jalan lahir
O Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, TD: 110/80 mmHg, nadi:
84 x/menit, suhu: 36 0C, RR: 20 x/menit, TFU: 2 jari di bawah pusat,
kontraksi uterus baik, pendarahan tidak ada, skala nyeri: 2, resiko jatuh: 3
A P4114 partus spontan belakang kepala, post partum hari ke-0, infeksi
Hepatitis B, akseptor IUD
P Lanjutkan asuhan

1 April 2019 (pukul 06.00) (Obgyn)


S Nyeri jalan lahir (+) membaik, mobilisasi (+), BAB (-), flatus (+), BAK
(+) spontan
O Status present
TD: 110/80 mmHg, nadi: 82 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 36.2 0C.
Status generalis
Mata: anemis -/-
Thorax: Cor: S1 S2 reguler, tunggal, murmur (-)
Pulmo: vesikuler +/+. Ronkhi -/-, wheezing -/-

14
Status obstetri
Abdomen: TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
Vagina: pendarahan aktif (-)
A P4114 partus spontan belakang kepala, post partum hari ke-1 + infeksi
Hepatitis B + Akseptor IUD
P Usul kontrol poliklinik

1 April 2019 (pukul 06.00) (Bidan)


S Nyeri luka jahitan perineum berkurang
O Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, payudara lembek,
kontraksi uterus (+) baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lochia rubra,
pendarahan tidak ada, TD: 110/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, suhu: 36,6
0
C, RR: 20 x/menit, pain score: 1, resiko jatuh: 0
A P4114 partus spontan belakang kepala, post partum hari ke-1, infeksi
Hepatitis B, akseptor IUD, dengan nyeri ringan
P Manajemen nyeri

15

Anda mungkin juga menyukai