MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan,
Oleh:
INTAN SILPIA
1403714
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada nabi Muhammad saw. Salah satu nikmatnya yang tidak ternilai
harganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini pun dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Penulis pun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kesalahan, baik dari segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Oleh karena, itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
makalah ini lebih lanjut akan penulis terima dengan senang hati.
Terima kasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
KataPengantar............................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 1
C. Sistematika Penulisan.............................................................. 1
BAB II Pembahasan.................................................................................. 4
A. Pengertian Teori Behavioristik................................................ 4
B. Pandangan Belajar Menurut Teori Behavioristik................... 4
C. Teori Behavioristik Menurut Beberapa Ahli......................... 5
D. Pengaruh Watson terhadap Teori Belajar Behavioristik......... 7
BAB III Kesimpulan.................................................................................. 10
A. Kesimpulan.............................................................................. 10
Daftar Pustaka ........................................................................................... 11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
individu untuk menghasilkan suatu perubahan dari tidak tahu menjadi
tahu, dari bersikap buruk menjadi bersikap baik, dari tidak terampil
menjadi terampil. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu sistem yang
membantu individu belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Pada zaman sekarang ini, telah kita ketahui bahwa para pelajar
khususnya mereka yang menginjak usia remaja sering kali melakukan hal-
hal yang tidak seharusnya dia lakukan di usianya, seperti halnya merokok.
Merokok pada saat ini nampaknya sudah menjadi kebiasaan mereka yang
sulit untuk dihindari. Hal tersebut dikarenakan faktor lingkungan yang
kurang baik. Oleh karena itu, guru di sekolah harusnya memberikan
pendidikan terhadap para pelajar bagaimana seharusnya mereka berprilaku
dengan baik.
Secara nasional, Departemen Pendidikan Nasional (2001) mencatat
bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia rata-rata antara 16-
24 tahun sekitar 26,56%. Yayasan Kesehatan Indonesia secara khusus
mencatat bahwa 18% remaja yang duduk di bangku SLTP diketahui mulai
merokok, dan 11% di antaranya mampu menghabiskan 10 batang per hari.
Hasil penelitian lain ditemukan bahwa pengalaman pertama kali anak
mulai merokok, dari 19,8% siswa perokok yang diteliti (21% laki-laki dan
15,5% perempuan) ternyata dimulai dari tingkat SLTP (Bawazeer, Hattab,
Morales, 1999 dalam Efendi 2003). Beberapa penelitian sejenis umumnya
menegaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja merokok pada usia
antara 11-13 tahun (setingkat SD kelas 6 sampai dengan SLTP 1-2) dan
85%-90% remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994
dalam Efendi, 2003)
Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahawa tidak sedikit dari
mereka yang mulai merokok pada saat usia remaja (ketika duduk di
1
2
bangku sekolah). Hal tersebut tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Apalagi kita sebagai seorang calon guru, kita tidak boleh membiarkan hal
tersebut terjadi pada anak didik kita nantinya. Dengan kata lain, kita harus
mengehentikan itu semua, salah satu caranya yaitu kita harus mengetahui
pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi
pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk
memotivasi para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk
manusia seutuhnya, melayani perbedaan individu, mengangkat belajar
bermakna, mendorong terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar
kontekstual, selain itu juga dapat dilakukan dengan menggunakan teori
pembelajaran yang baik untuk diterapkan kepada mereka. Salah satu teori
pembelajaran yang dapat kita terapkan yaitu teori belajar Behavioristik.
Dengan mempelajari teori Behavioristik, kita dapat mengetahui
cara mengajar yang baik agar para peserta didik tidak melenceng ke arah
yang tidak seharusnya. Bahkan dalam hal menghadapi peserta didik yang
sudah menjadi perokok itu pun dapat kita ubah perilakunya dengan
memberikan pendidikan. Dalam hal ini, kita dapat melakukan pendidikan
dengan menggunakan teori Behavioristik. Untuk itu, mari kita pelajari
mengenai teori Behavioristik tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teori belajar Behavioristik?
2. Bagaimanakah definisi belajar menurut pandangan teori Behavioristik?
3. Bagaimanakah pendapat para ahli mengenai teori Behavioristik?
C. Sistematika Penulisan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Sistematika Penulisan
BAB 2 Pembahasan
A. Pengertian Teori Behavioristik
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
6
7
8
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Teori Behavioristik merupakan teori belajar yang sangat menekankan
perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. Menurut teori
Behavioristik, belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku sebagai
akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Tokoh aliran
Behavioristik ini yang sangat terkenal yaitu Thorndike dengan
“Koneksionisme”, menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain dari
suatu hubungan antara perangsang-jawaban atau stimulus-respons. Pavlov
dan Watson dengan “Conditioning”, menurut teori ini belajar merupakan
suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu perilaku atau
respons terhadap sesuatu. Skinner dengan “Operant Conditioning”, yaitu
tipe perilaku belajar yang dipengaruhi oleh adanya penguatan-penguatan.
Dengan demikian, maka tujuan dari teori behavioristik ini sebenarnya
adalah untuk menghilangkan tingkah laku yang salah dan membentuk
tingkah laku baru yang dipengaruhi oleh lingkungan.
10
11
DAFTAR PUSTAKA