Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN

1. Membuka lembar kerja baru

2. Klik Insert lalu pilih New well folder.


3. Klik Project lalu pilih Project Setting.

4. Dari kotak dialog project setting lalu pilih koordinat lokasi eksplorasi.
5. Klik Insert lalu pilih New Folder.
6. Klik kanan wells lalu pilih inport on selection.

7. Pada file of types pilih wellhead.


8. Import file wellhead.txt

9. Sesuaikan kolom di atas dengan header info yang ada di bawah, lalu klik ok fo all.
10. Ganti Number of header line menjadi 1.
11. Centang aku, kamu dan dia, Lalu akan muncul tampilah berikut.

12. Klik kanan well pilih import on selection. Ganti file of type dengan well path deviation
(ASCII)(*.*) lalu input aku, dia dan kamu kemudian klik ok.
13. Ganti INCL 9 dan AZIM 8 lalu pilih ok.

14. Klik kanan wells pilih import on selection, kemudian buka folder las data dan input semua
file serta ganti file of type dengan well logs (ASCII)(*.*) lalu klik ok.
15. Ganti log dari Specify logs to be loaded menjadi autodetected logs.
16. Klik insert lalu pilih New well tops.
17. Input well tops.txt dan ganti file of type menjadi petrel well tops (ASCII)(*.*) lalu klik ok.

18. Sesuaikan kolom yang ada di atas dengan header info yang di bawah lalu klik ok for all.
19. Klik Window lalu pilih new well section window.
20. Centang setiap log (GR, LLD, LLS, MSFL, NPHI, dan RHOB) dari setiap titik bor.

21. Pada menu window, drag log-log yang akan digabung yaitu log resistivity (LLD, LLS, dan
MSFL) dan log Density Neutron (NPHI dan RHOB).
22. Mengatur skala dari setiap log sesuai aturan yang ditentukan yaitu GR (0-200), Ressitivity
(0,2-2000), Neutron (0-0,6) dan Density (1,7-2,7) dengan cara klik dua kali pada log yang
akan diubah skalanya lalu pada menu style centang overmide global style dan input nilai
minimal dan maksimal yang telah ditentukan. Khusus untuk neutron, centang reverse agar
log yang ditampilkan berlawanan dengan log density.

23. Mengatur warna dari setiap log dimaksudkan untuk mempermudah dalam analisis
nantinya dengan cara klik dua kali pada log yang akan diubah warnanya lalu pada menu
style pilih 2D log dan pada color pilihlah warna sesaui keinginan.
24. Beginilah contoh tampilan ketika semuanya telah diatur warna dan skalanya.

25. Klik kanan Global well log lalu pilih insert global well log (disc).
26. Pilih Info pada name diubah menjadi Litologi dan template diubah menjadi facies.

27. Pilih color hapus kolom warna yang lain, kemudian input warna kuning untuk batupasir
dan abu-abu untuk serpih.
28. Setelah itu, centang litologi untuk menampilkan kolom litologi seperti tampilan di bawah.
29. Pilih toolbar paint discrete log class yang ada disebelah kanan layar. Lalu blok dengan
warna kuning untuk batupasir dan hijau untuk serpih pada kolom litologi. Penentuan
batupasir dan serpih melalui interpretasi log Gamma ray.
30. Selanjutnya penentuan lapisan yang prospek mengandung hidrokarbon yaitu ketika log
density dan neutron menunjukkan kesan butterfly effect dengan cara klik dua kali NPHI
pada jendela window. Pilih curve filling lalu new color fill.

31. Input data sesuai pada tampilan berikut lalu ok.


32. Selanjutnya kita lakukan pewarnaan untuk log gamma ray, yaitu dengan cara yang sama
sebelumnya namun untuk berbeda dengan input datanya sesuai tampilan di bawah
33. Klik kanan log gamma ray dari setiap well lalu pilih color table, kemudian input warnanya
sesuai tampilan di bawah.
34. Melakukan korelasi lapisan melihat dari pola log yang sama dari tiap sumur dengan
menggunakan create/edit well tops tool di sebelah kanan.
35. Beiniliah tampilan ketika semuanya telah dilakukan pada tiap sumur.

Anda mungkin juga menyukai