Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikanatau menyusun makalah
Ilmu Kealaman Dasar ini yang berjudul Makhluk Hidup dalam Ekositem Alami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari dosen pembina mata kuliah dan rekan-rekan yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita, Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan…………………………………………... .
BAB II PEMBAHASAN
A. Populasi dan Komunitas makhluk hidup………………………………...
B. Berabagai Bentuk Ekosistem Alami………….………………………. . .
C. Aliran Energi dan materi dalam ekosistem alami……….…………...….
D. Macam-Macam Bentuk Pola-Pola
Kehidupan……………………………………………………………... .
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem itu sebenarnya ?
2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi dalam suatu
ekosistem ?
3. Bagaimanakah pengaruh factor alam terhadap suatu ekosistem ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
a. Memahami makhluk hidup dalam ekosistem alami
b. Mengetahui spesies atau individu makhluk hidup
c. Mengetahui tentang populasi dan komunitas makhluk hidup
d. Mengetahui berbagai bentuk ekosistem alami
Manfaat dari penulisan ini adalah :
a. Mendapatkan gambaran tentang makhluk hidup dalam ekosistem alami
b. Mendapatkan pemahaman tentang pentingnya memahami makhluk hidup dalam ekosistem
alami
BAB II
PEMBAHASAN
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk. Di dalam
ekologi yang dimaksudkan dengan populasi adalah sekelompok individu yang sejenis. Apabila
membicarakan populasi, haruslah disebut jenis individu yang dibicarakan, dengan menentukan
batas-batas waktunya serta tempatnya.
Jadi populasi adalah kelompok kolektif organisme-organisme dari jenis yang sama yang
menduduki ruang atau tempat yang terbuka, dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang
merupakan milik yang unik dari kelompok dan tidak merupakan milik individu di dalam
kelompok itu. Contoh populasi yaitu: populasi ikan lele, populasi udang, populasi kura- kura,
dan populasi tanaman air tawar, dsb.
Faktor- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi diantaranya :
a. Kompetisi, ini dapat terjadi antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam
mempertahankan hidupnya
b. Mortalitas, terjadinya suatu kematian/punahnya individu karena kekurangan sumber makanan,
terserang penyakit,dll.
c. Natalitas. Yaitu adanya kelahiran yang menyebabkan pertambahan jumlah individu.
d. Migrasi, yaitu keluar dan masuknya populasi yang sama.
e. Predasi, yaitu interaksi antar organisme dimana satu organisme dimangsa oleh organisme
lainnya
f. Suksesi
Seorang ahli Frederick Clements (1900) mengatakan bahwa suatu komunitas merupakan
suatu organisme dengan jenis komposisi yang terbatas dan mempunyai sejumlah kehidupan.
3
Namun yang dianut oleh ahli-ahli ekologi sekang adalah pandangan yang mengatakan suatu
komunitas adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa organisme.
Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai macam fluktuasi populasi dan
interaksi satu dengan yang lainnya. Komunitas terdiri dari berbagai organisme-organisme dan
saling berhubungan pada suatu lingkungan tertentu. Atau dapat juga dikatakan bahwa komunitas
adalah sekelompok makhluk-makhluk hidup dari berbagai macam jenis yang hidup bersama
pada suatu daerah. Jadi komunitas adalah seluruh populasi yang hidup bersama pada suatu
daerah dan saling berinteraksi. Contoh komunitas yaitu : kumpulan populasi ikan, udang dan
kura- kura di air tawar (komunitas air tawar),komunitas air laut, komunitas hutan hujan tropis,dll.
Dalam setiap komunitas, setiap populasi dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari
kelompok berikut :
a. Produsen, yaitu suatu jenis makhluk hijau daun yang bisa merubah energy surya menjadi energy
kimia dalam jaringannya, seperti : rumput, pohon,dsb.
b. Konsumen pertama, yaitu makhluk herbivora, suatu organisme pemakan tumbuhan, seperti sapi,
kerbau, gajah, kambing,dsb.
c. Konsumen kedua, yaitu karnivora, suatu organisme pemakan herbivore, seperti manusia
harimau, ular, dsb.
d. Konsumen ketiga, yaitu karnivora, suatu organisme pemakan karnivora lainnya.
e. Parasit, yaitu organisme yang memakan makanan yang telah dicerna oleh organisme lain
sebagai tempat hidupnya. Seperti benalu, jamur,dsb.
f. Pemakan bangkai, organisme yang hidup dari kotoran hewan atau tumbuhan yang sudah
membusuk
g. Pengurai, yaitu mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organic menjadi zat kimia
atau energy ke lingkungannya dan dapat diserap kembali oleh makhluk hidup.
6
Ø Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang
surut.Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup
di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah
paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis
ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah
tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang,
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut,
bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.
Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
7
Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1. Rumput bertindak sebagai produsen.
2. Belalang sebagai konsumen I (Herbivora)
3. Katak sebagai konsumen II (Carnivora)
4. Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (Carnivora)
5. Jamur sebagai dekomposer.
Ø Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang tumpang tindih
dalam ekosistem dan saling berhubungan
Ø Piramida Makanan
8
Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa
dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi
penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik.
Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen
tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat III, demikian
seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai
makanan digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk
suatu piramida makanan.
D. Macam-Macam Bentuk Pola Kehidupan
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas.
1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun, banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika
Utara, Australia dan Asia Barat.
9
2. Bioma Padang Rumput, membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan
daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan,
Australia.
3. Bioma Sabana, adalah pandang rumput dengan diselingi oleh gerombolan
pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi
dua, yaitu:
Sabana Murni: bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis
tumbuhan saja.
Sabana Campuran: bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis
pohon.
1. Bioma Hutan Tropis, merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis
tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-
Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan
lembah Kongo di Afrika.
2. Hutan Musim, di daerah tropis selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
3. Hutan Lumut, banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak
pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Di hutan lumut, yang tumbuh tidak
hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut.
4. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest), ciri khas dari hutan ini adalah
tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat
dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
5. Bioma Hutan Taiga/Hutan Homogen, bioma ini kebanyakan terdapat di daerah
antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia,
Alaska, Kanada.
6. Bioma Huta Tundra, terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga
iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya
didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan
sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
10
7. Hutan Bakau/Mangrove, banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di
daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora
sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula
pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup
membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya
lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan
timbal balik. Ekosistem tersusun atas tiga komponen , yaitu komponen biotik, komponen abiotik
dan komponen pengurai (dekomposer). Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang
hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen
abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya
matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas. Komponen pengurai (dekomposer) adalah
organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.
Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat
tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama
disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA