Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan
yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik
dalam ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar
pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu
penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaiatan dengan faktor-
faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media
pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga
mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik
berdaya guna dan berhasil guna.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru /
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-
lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana
bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secaratuntas.
Ini merupakan masalah yang cukupsulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan
itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengansegala
keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk social dengan latar belakang

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 1


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
yang berbeda. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu
dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga
aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan
bervariasinya sikap dan tingkah lakuanakdidik disekolah. Halitu pula yang
menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas dengan baik. Keluhan-
keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas.
Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan pengajaran pun sukar untuk
dicapai. Hal ini kiranya tidak perllu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan
masih terbuka lebar.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode dan model
pembelajaran di kelas dengan tepat. Disamping itu juga, perlu memanfatkan
beberapa media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan pengadaan
media pendidikan baru demi terwujudnya tujuan bersama.
Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan
keunggulanya membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan
pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para
siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang
mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif
dan dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang
sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem
pendidikan dan pembelajaran.
Mengingat begitu besarnya peran media dalam pembelajaran makalah ini
diharapkan dapat membantu kita sebagai calon guru dalam mengenal berbagai
media pembelajaran dan karakteristiknya dan dimafaatkan dalam untuk kita
mengajar untuk kedepannya.

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 2


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun dapat mengambil masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya yaitu :
1. Bagaimana penjelasan tentang pengertian media pembelajaran.
2. Bagaimana penjelasan tentang tujuan dan fungsi media pembelajaran
3. Bagaimana penjelasan tentang manfaat media pembelajaran
4. Bagaimana penjelasan tentang macam-macam media pembelajaran
5. Bagaimana penjelasan tentang karakteristik media pembelajaran
6. Bagaimana penjelasan tentang prinsip – prinsip pemilihan dan penggunaan
media pembelajaran
7. Bagaimana penjelasan tentang faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih media pembelajaran
8. Bagaimana penjelasan tentang kriteria pemilihan media pembelajaran
9. Bagaimana penjelasan tentang kekurangan dan kelebihan media
pembelajaran
10. Bagaimana metode dan model pembelajaran yang digunakan pada
pembelajarn kelas XI semester 2

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi pada
semester empat.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang pengertian media
pembelajaran
b. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang tujuan dan fungsi media
pembelajaran
c. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang manfaat media pembelajaran
d. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang macam-macam media
pembelajaran

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 3


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
e. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang karakteristik media
pembelajaran
f. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang prinsip – prinsip pemilihan
dan penggunaan media
g. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam memilih media pembelajaran
h. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang kriteria pemilihan media
pembelajaran
i. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang kekurangan dan kelebihan
media pembelajaran
j. Untuk dapat mengetahui penjelasan tentang metode dan model
pembelajaran yang digunakan pada pembelajarn kelas XI semester 2

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 4


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah, perantara, atau pengantar”. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and
Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering
diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan
fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran
(Riyana, 24: 2008).
Media merupakan salah satu factor yang mendukung keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah karena dapat membantu proses penyampaian
informasi dari guru kepada siswa ataupun sebaliknya. Penggunaan media
secara kreatif dapat memperlancar dan meningkatkan efesiensi pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pengertian media bervariasi
menurut para ahli. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sementara itu, Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika mendefinisikan media
dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
untuk kegiatan tersebut. Oleh karena itu media dapat didefenisikan sebagai
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan dapat

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 5


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
merangsang pikiran dan perasaan siswa sehingga timbul motivasi untuk belajar
(Arda, dkk., 69: 2015).
Software untuk membuat media pembelajaran yang unik dan kreatif saat ini
telah banyak tersedia dengan cara penggunaannya yang mudah. Macromedia
flash adalah salah satu software dari bermacam-macam software yang ada.
Macromedia flash merupakan software yang tepat untuk membuat sajian visual
yang dapat menginterpretasikan berbagai media, seperti video, animasi,
gambar dan suara. Software ini cukup handal dalam pembuatan berbagai
macam aplikasi tutorial yang interaktif dan menarik. Kelebihan macromedia
flash adalah dapat menganimasikan gambar dengan baik, mampu memproses
keluar gambar dan suara yang dinamis, mampu mendesain untuk berbagai
media dan dapat menambahkan suara deskripsi dari suatu animasi (Arda, dkk.,
69: 2015).
Lebih lanjut Oemar Hamalik membedakan pengertian media menjadi dua
yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, media
pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam
proses pengajaran yang terencana, sedangkan dalam artian luas, media tidak
hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga
mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram, dan bagan
buatan guru, objek nyata, serta kunjungan ke luar sekolah. Sejalan dengan
pandangan itu, guru-guru pun dianggap sebagai media penyajian, di samping
radio dan televisi karena sama-sama membutuhkan dan menggunakan banyak
waktu untuk menyampaikan informasi kepada siswa (Muhson, 2010: 3).
Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan
sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami
mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan
menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa
akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana
menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman
belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara
belajar yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, media pengajaran merupakan

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 6


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar
(Mahnun, 27: 2012).
Pada proses pembelajaran, media pengajaran merupakan wadah dan
penyalur pesan dari sumber pesan, dalam hal ini guru, kepada penerima pesan,
dalam hal ini siswa. Dalam batasan yang lebih luas, Yusufhadi Miarso
memberikan batasan media pengajaran sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Mahnun, 27:
2012).
Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,
bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media
tersebut membawa informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud pengajaran maka media tersebut disebut media pengajaran. Pendapat
lainnya, yaitu Yusuf Hadi Miarso membatasi pengertian media dengan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
Selain pengertian yang telah disebutkan di atas, terdapat pengertian media yang
lebih luas. Sebagaimana dikemukakan oleh Gerlach dan Ely media adalah “A
medium, conceived is any person, material or event that establishs condition
which enable the lerner to acquire knowledge, skill, and attitude.” Menurut
Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan
yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Mahnun, 28: 2012).
Kata media juga berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang
secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab
media adalah (‫ ) و سا ئل‬atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan (Asnawir, 2002: 11).
Menurut Arsyad (2003: 3) terdapat beberapa pendapat tentang media yang
dikemukakann oleh para ahli yaitu:
a. Gerlach dan Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 7


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap
b. Fleming mengatkan bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu
penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya.
c. Heinich, Molenda, dan Russel (1990) diungkapkan bahwa media is a
channel of communication.
d. AECT (Association for Education and Communication Technology)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi
e. NEA (Educations Association) mendefenisikan sebagai benda yang dapat
dmanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen
yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat
mempengaruhi efektifitas program instruktional
Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audio ( siswa ) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Asnawir, 2002: 11).
Jadi menurut Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya (Sanjaya, 2010:
204)

B. Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran


Keberadaan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Guru
sebagai penyampai pesan memiliki kepentingan yang besar untuk memudahkan
tugasnya dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada
peserta didik. Guru juga menyadari bahwa tanpa media, materi pembelajaran
akan sulit untuk dapat dicerna dan dipahami oleh siswa, apalagi bila materi
pembelajaran yang harus disampaikan tergolong rumit dan kompleks. Untuk

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 8


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
itu penggunaan media mutlak harus dilakukan agar materi dapat sampai ke
peserta didik secara efektif dan efisien (Muhson, 2010: 3-4).
Menurut Muhson (2010: 4) berikut ini adalah tujuan dari media
pembelajaran yaitu:
1. Memberikan pengalaman pelajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam dalam bidang
teknologi
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
6. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
Menurut Muhson (2010: 4) media pembelajaran memiliki enam fungsi
utama sebagai berikut:
1. Fungsi atensi, menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu yang
menarik dari media tesebut
2. Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat beajar
3. Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa terhadap
materi pelajaran dan orang lain
4. Fungsi kompensatori, mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima
dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau verbal
5. Fungsi psikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan suatu
kegiatan secara motoric
6. Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam merespons
pembelajaran

C. Manfaat Media Pembelajaran


Menurut Sanjaya (2010: 207) terdapat beberapa manfaat dari media
pembelajaran diantaranya adalah :
1. Menangkap Suatu Objek atau Peristiwa-Peristiwa Tertentu

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 9


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
Peristwa-peristiwa penting atau objek yang lengkap dapat diabadikan
dengan foto, filim atau direkam melalui video atau audio, kemudian
peristiwa tersebut disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang
langka melalui hasil rekaman video. Atau bagaiman proses perkembangan
ulat menjadi kupu-kupu, perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel
telur dibuahi sampai menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi.
Demikian juga dalam pelajaran IPS , guru dapat menjelaskan bagaimana
terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan filim dan lain
sebagainya.
2. Memanipulasi Keadaan, Peristiwa, atau Objek Tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran
yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat
menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan
pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan
melalui filim.
Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan
objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilakan didalam
kelas, atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan
menggunakan mata telanjang.
Untuk memanipulasikan keadaan, juga media pembelajaran dapat
menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit
diikuti, seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan-gerakan
pelari dan lain sebagainya.
3. Menambah Gairah dan Motivasi Belajar Siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga
perhatian siswa terhap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagi
contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat
menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar filim
terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan lain
sebagainya.

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 10


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
4. Media Pembelajaran Memiliki Nilai Praktis
Media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut:
Pertama, media dapat mengatasin keterbatasan pengalaman yang dimiliki
siswa. Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama
untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh
peserta. Dalam kondisi ini media dapat berfungsi untuk:
a. Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa kedalamkelas
b. Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit
dilihat oleh mata telanjang,seperti sel-sel butir darah/molekul bakteri
dan sebagainya
c. Mempercepat gerakan suatu proses gerakan yang terlalu lambat
sehingga dapat dilihat dalam waktu cepat
d. Memperlambat proses gerakan yang terlalu cepat
e. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu kompleks
f. Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat
ditangkap oleh telinga
Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung
antara perserta dengan lingkungan. Keempat, media dapat menghasilkan
keseragaman pengamatan. Kelima, media dapat menanamkan konsep
dasar yang benar, nyata, dan tepat. Keenam, media dapat membangkitkan
motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik. Ketujuh,
media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru. Kedelapan, media
dapat mengontrol kecepatan belajar siswa. Kesembilan, media dapat
memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret
sampai yang abstrak.

D. Macam-Macam Media Pembelajaran

Menurut Susilana (2007: 202) media yang telah dikenal dewasa ini tidak
hanya terdiri dari dua jenis, tetapi lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari
jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini
akan dijelaskan pada pembahasan berikut.
SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 11
Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
a. Dilihat dari Jenisnya, Media Dibagi Dalam:
1. Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder. Media ini tidak cocok untuk
orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam
seperti foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual
yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
kartun.
3. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
b. Dilihat Dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam:
1. Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak
Pengguanaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang
sama. Contoh: radio, televisi.
2. Media dengan daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
Mediaini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan
tempat yang tertutup dan gelap.
3. Media untuk Pengajaran Individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media
ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.
c. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam:
1. Media Sederhana
Media bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 12


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
2. Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya
memerlukan ketrampilan yang memadai.

E. Karakteristik Media Pembelajaran


Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan
atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media
dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan
kontrolnya oleh. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut
kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini,
pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya
untuk pengelompokan dan pemilihan media (Sadiman, 2006: 28).
Menurut Arsyad (2003: 6) terdapat beberapa jenis karakter media yang
lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia.
1. Karakteristik Media Visual
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri
dari garis, bentuk, warna, dan tekstur (Arsyad, 1997). Untuk memberi kesan
penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan
dapat mempertinggi realisme dan menciptakan respon emosional diperlukan
warna. Sementara, tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan
halus, juga untuk menambah penekanan sebagaimana halnya warna.
Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan
beberapa prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Meyer (2009) menyebutkan sepuluh
prinsip,yang secara rinci tercantum dalam bukunya "Multimedia Learning".
Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol pesan visual hendaknya
memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.
Kesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang
terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit
memudahkan peserta didik menangkap dan memahami pesan yang disajikan

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 13


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
visual itu. Pesan atau informasi yang panjang dan rumit harus dibagi ke
dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Kata-kata harus
memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan
tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual.
Penekanan, meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin,
seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap
salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian peserta didik. Dengan
menggunakan ukuran, hubungan- hubungan, perspektif, warna atau ruang
penerangan dapat diberikan unsur penting.
Keterpaduan ia mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara
elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi bersama-sama.
Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan dan
informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita menginformasikan
tentang guru yang sedang mengajar di kelas, maka elemen-elemen yang
terkandung dalam informasi itu harus ada, seperti guru itu sendiri, siswa,
bangku, papan tulis, media, dll.
2. Media Visual Non Proyeksi
Media visual nonproyeksi merupakan jenis media yang sering digunakan
dalam pembelajaran karena penggunaannya sederhana, tidak memerlukan
banyak kelengkapan dan relatif tidak mahal. Media visual nonproyeksi
dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistik. Beberapa jenis
media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara
lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model dan prototipe dan
media grafis.
Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering digunakan dalam
pembelajaran antara lain: benda realita (real object) atau benda nyata, model
dan prototipe dan media grafis.
a. Benda Realita (Benda Nyata)
Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh
peserta didik sehingga memberikan pengalamanlangsung kepada mereka.

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 14


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas ketika proses
pembelajaran berlangsung, tetapi siswa dapat melihat langsung ke lokasi
obyek. Sebagai contoh, untuk mempelajari keanekaragaman hayati,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,.dan organ tanaman, siswa bisa
mengamatinya langsung di lokasi atau habitatnya, misalnya melalui
kunjungan atau studi lapangan.
b. M o d e l d a n P r o t o t i p e
Model dan prototipe adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi
yang merupakan representasi atau pengganti dari bendayang
sesungguhnya. Penggunaan model atau prototipe dalam pembelajaran
untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan bendarealia, baik keterbatasan
karena alasan biaya maupun karena sulit dijangkau. Misalnya, untuk
mempelajari letak geografis wilayah di planet bumi diperlukan model
berupa globe bumi.
c. M e d i a C e t a k
Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk tercetak (prited media). Media jenis ini termasuk kelompok media
yang paling tua dan banyak digunakan dalam proses pembelajaran karena
praktis penggunaannya dan tersedia di banyak tempat. Beberapa contoh
media cetak adalah buku teks, modul, majalah dan sejenisnya.
d. M e d i a G r a f i s
Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-
simbol visual. Fungsi dari media gratis adalah menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau
konsep yang mudah terlupakan apanila hanya dilakukan melalui
penjelasan verbal. Beberapa contoh media grafis antara lain: gambar,
kartun, karikatur, grafik, diagram, dan lain-lain.
3. Media Visual Proyeksi
Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, dan
komputer dewasa ini, memungkinkan media visual pembelajaran dapat
ditampilkan dengan alat proyeksi (projektor). Proyektor berfungsi untuk

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 15


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada layar proyeksi atau layar
monitor dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya, sehingga
mudah dilihat dan diamati oleh seluruh peserta didik dalam satu kegiatan
pembelajaran. Media visual proyeksi dapat dibuat dari kreasi hasil
pemotretan menggunakan kamera dan hasil kreasi tanpa kamera melainkan
menggunakan program aplikasi yang tersedia dalam berbagai macam seperti
Powerpoint, Chenn Draw, Auto Cad, Paint dan lain-lain.
a. Media Audio
Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran saja. Media audio berfungsi merekam dan
memancarkan suara manusia, binatang, dll dan untuk tujuan interview.
Media audio digunakan dalam pengembangan keterampilan-keterampilan
mendengarkan untuk pesan-pesan lisan atau informasi yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif berupa kata-
kata, musik, dan efek suara (sound effect). Media audio memiliki jenis
dan bentuk yang bervariasi, di antaranya adalah radio, piringan hitam,
pita kaset suara, compact disc (CD).
Pesan-pesan dapat juga dipengaruhi oleh keterampilan-
keterampilan mendengarkan dari si penerima pesan. Penerima pesan
harus mampu mengarahkan dan mendukung konsentrasinya pada
suatu rangkaian informasi yang didengarnya. Dan seringkali kita
berpikir lebih cepat dari pada membaca dan menulis dan
menggunakan. Seorang pendengar yang baik perlu mengembangkan
keterampilan untuk mengorganisasikan dan menyimpan informasi,
sehingga pesan atau informasi disimpan didalam ingatan jangka
panjang (long term memory) bertahan lama. Hal itu akan terjadi jika:
pengirim pesan (komunikator) menyampaikan pesan dengan jelas dan
logis, maka penerima pesan (komunikan) akan memahami pesan yang
disampaikan oleh komunikator dengan baik.
b. Media Audio-Visual

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 16


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio)
secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi.
Media audio-visual terbagi dua macam, yakni: Audio visual murni yaitu
baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu satu sumber
seperti video kaset. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal-dari cumber yang berbeda. Misalnya film bingkai
suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur
suaranya berasal dari tape recorder. Media video dapat diklasifikasikan
sebagai media audio-visual. Walau bentuk fisiknya berbeda, media ini
memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama mampu menayangkan
gambar bergerak. Media video telah banyak digunakan untuk berbagai
keperluan mulai dari hiburan, sampai bidang pendidikan dan
pembelajaran. Media ini dapat mengungkapkan objek dan peristiwa
seperti keadaan yang sesungguhnya. Perencanaan yang baik dalann
menggunakan media video akan membuat proses komunikasi
(pembelajaran)
menjadi lebih efektif
4. Karakteristik Multimedia
Istilah multimedia muncul pertama kali di awal 1990 melalui media
masa. Istilah ini dipakai untuk nnenyatukan teknologi digital dan analog
dibidang entertainment, publishing , communications, marketing,
advertising, dan juga commercial. Multimedia merupakan penggabungan
dua kata "multi" dan "media". Multi berarti "banyak" sedangkan media atau
bentuk jamaknya berarti medium.

F. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran


Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan
untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran.
Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan
siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 17


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai
bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT, dan
oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak
didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan
seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga
menyerupai Koran (Arisandi, 2011: 78).
Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan.Penggunaan media harus
disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti
belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual,
atau belajar mandiri. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup
seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai
peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas. Dengan cara ini pemanfaatan media
diharapkan tidak akan menggangu kelancaran proses belajar-mengajar dan
mengurangi waktu belajar (Sumarno, 2011: 124).
Menurut Rohmat (2010, 26) ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan media pembelajaran dengan harapan dapat mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran yaitu:
1. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk
informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu
kosong. Lebih khusus lagi apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU,
atau SLB.
2. Karakteristik media pembelajaran.
Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat
dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran.
Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan
berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3. Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 18


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
atau dikompetisikan.
Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan media pembelajaran mana
yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu suatu media hanya sesuai untuk
tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak sesuai untuk pembelajaran
yang lain. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini
berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan
suatu media harus sesuai dengan komponen lain dalam perencanaan
pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar dapat pembelajaran tetap dapat
bertahan, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi (Admin, 2011: 17).
Menurut Usman (2011: 89) media pembelajaran digunakan dalam rangka
upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media
pembelajaran yang antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang
integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagaialat bantu
yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan biladianggap perlu dan
hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yangdigunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
3. Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan
suatu media pembelajaran.
4. Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematisbukan
sembarang menggunakannya.
5. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macammedia,
maka guru dapat memanfaatkan multimedia yangmenguntungkan dan
memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa
dalam belajar Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 19


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka
ragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

G. Faktor-Faktor yang Perlu di Perhatikan Dalam Memilih Media Pembelajaran


Menurut Kustandi (2011: 57) terdapat beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam memilih media pembelajaran diantaranya adalah :
1. Objektivitas
Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pembelajaran harus
dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh mimilih suatu media pembelajaran
atas kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil
penelitian dan percobaan, suatu media pembelajaran menunjukkan
keefektifan dan keefesiansi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan
menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektivitas guru,
alangkah baiknya apabila dalam memilih media pembelajaran itu guru
meminta pandangan atau saran dari sesama guru, dan/atau melibatkan siswa.
2. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun
kedalamannya. Meskipiun secara teknis program itu sangat sangat baik, jika
tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat;
bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi
guru disamping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali
jika program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja,
dari pada anak didik bemain-main tidak karuan.
3. Sasara Program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima
informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu
dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu
pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 20


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus
dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari
segi bahasa, symbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan
penyajiannnya, ataupun waktu penggunaannya.
4. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam
menentukan pilihan media pembelajaran yang akan digunakan. Situasi dan
kondisi yang dimaksud meliputi:
a. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan
dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
b. Situasi dan kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai
jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya. Anak didik yang sudah
melakukan praktik yang berat, seperti praktik olahraga, biasanya
kegairahan belajarnya sangat menurun.
5. Kualitas Teknik
Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu
diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman
audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau
kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara
atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat
menggangu jalannya proses belajar mengajar.
6. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi
berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam
penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut
informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal,
sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efesiensi
meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan
biaya yang dikeluarkan unuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.
Ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan,
namun proses pencapaiannya tidak efisien,baik dalam pengadaannya

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 21


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
maupun di penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang
efisien dalam pengadaannya atau penggunaanya, namun tidak efektif dalam
pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya
(efektif dan efisien) secara bersamaan, tetapi didalam memilih media
pengajaran guru sedapat mungkin menekan jarak diantara keduanya.

H. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Menurut Bahri (2010: 36) apabila akan menggunakan media pengajaran
dengan cara memanfaatkan media yang telah ada, guru dapat menjadikan
kriteria berikut sebagai bahan acuan:
1. Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minak
anak didik untuk belajar?
2. Apakah materi yang yang terkandung dalam materi tersebut penting dan
berguna bagi anak didik?
3. Apa bila media itu sebagai sumber penbelajaran yang pokok , apakah isinya
relevan dengan kurikulum yang berlaku?
4. Apakah materi yang disajikan otentik dan aktual, ataukah informas yang
sudah lama diketahui massa dan ataupun peristiwa yang telah lama terjadi?
5. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatnnya atau ada suatu hal yang
masih diragukan?
6. Apakah format penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar yang logis?
7. Apakah pandangannya okjektif dan tidak mengandung unsur propa ganda
atau hasutan terhadap anak didik?
8. Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebainya, memenuhi syarat kualitas
teknis?
9. Apakah bobot penggunaan bahasa, symbol-simbol dan ilustrasinya, sesuai
dengan tingkat kematangan berfikir anak didik?
10. Apakah sdah diuji kesahihannya (validtas) ?
Untuk jenis media rancangan ( yang dibuat sendiri), pertanyaan yang
dijadikan acuan di antaranya sebagai berikut:

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 22


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
1. Apakah materi yang akan di sampaikan itu untuk tujuan pembelajaran atau
alat bantu pengajaran atau hanya informasi tambahan atau hiburan?
2. Apakah media yang dirancang itu untuk keperluan pembelajaran atau alat
bantu pembelajaran (peraga)?
3. Apakah dalam pengajarannya akan menggunakan setrategi kognitif, afektif.,
atau psikomotorik?
4. Apakah materi dalam pembelajaran yang akan disampaikan itu masih asing
bagi anak didik?
5. Apakah perlu rangsangan gerak seperti untuk pembelajaran bahasa?
6. Apakah perlu rangsangan seperti pembelajaran seni atau olahraga?
7. Apakah perlu rangsangan warna?
Setelah tujuh pertanyaan tersebut di jawab, maka guru dapat mengajukan
alternative media yang akan dirancang. Alternative tersebut mungkin jenis
media audio, media visual, atau media audiovisual. Selanjutnya ajukan lagi
pertanyaan sebagai acuanberikutnya.
1. Apakah bahan dasarnya tersedia atau mudah diperoleh?
2. Apakah alat pembuatannya tersedia?
3. Apakah pembuatannya tidak terlalu rumit?
4. Apakah menghadapi kesulitan, apakah orang-orang dapat di mintai
bantuannya?
5. Apakah mudah dalam penggunaannya dan apakah tidak membahayakan
seperti meledak, menimbulkan kebaaran dan sebagainya?
6. Apakah tersedia dana untuk pembuatannya?
Setelah pertanyaan pertanyaan itu terjawab , akhirnya guru dapat menentkan
media mana yang dianggap cocok untuk diproduksi. Apabila ternyata tidak ada
satu mediapun yang dapat diproduksi (dirancang), maka guru harus mencari
guru pengajar lainnya, misalnya menggunakan narasumber (resource person).

J. Kekurangan dan Kelebihan Media Pembelajaran


Menurut Sumiati (2009: 57) meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis
teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 23


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
kegiatan pembelajaran, namun secar`umu terdapat beberapa kelebihan dan
kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media
pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
3. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai,
film atau model
4. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
5. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame
lapse atau high speed photografi
6. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
7. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dll
8. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
9. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat
pasif anak didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna
untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan
dan minat masing-masing.
10. Dengan sifat yang unik pada tiapsiswa ditambah lagi dengan lingkungan
dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan
mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 24


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi
dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama.
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual
anatar lain terlalu menekankan bahan-bahan visualnya sendiri dengan tidak
menghirukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan
desain,pengembangan,produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan-bahan visual.
Disamping itu juga bahan visual dipandang sebagai alat bantu semata bagi guru
dalam proses pembelajaran sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan
alat bantu tersebut diabaikan.
Kelemahan audio visual:terlalu menekankan pada penguasaan materi dari
pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio visual
sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi

J. Metode dan Model Pembelajaran yang Digunakan Pada Pembelajarn Kelas XI


Semester 2
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model TSTS. “Dua tinggal
dua tamu” yang dikembangkan oleh Spencer Kagan 1992 dan biasa digunakan
bersama dengan model Kepala Bernomor (Numbered Heads). Struktur TSTS
yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan
kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal
ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan
kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan
melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar
sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya
(Lie, 2002: 57).
Menurut Lie (2002: 58) Ciri-ciri model pembelajaran Two Stay Two Stray,
yaitu:

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 25


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah.
3. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin yang berbeda.
4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu
Dalam model pembelajaran ini siswa dihadapkan pada kegiatan
mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu,
yang secara tidak langsung siswa akan dibawa untuk menyimak apa yang
diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan rumah tersebut. Dalam
proses ini, akan terjadi kegiatan menyimak materi pada siswa. Dalam model
pembelajaran kooperatif TSTS ini memiliki tujuan yang sama dengan
pendekatan pembelajaran kooperatif yang telah di bahas sebelumnya. Siswa di
ajak untuk bergotong royong dalam menemukan suatu konsep. Penggunaan
model pembelajaran kooperatif TSTS akan mengarahkan siswa untuk aktif,
baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga
menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu, alasan menggunakan
model pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena terdapat pembagian kerja
kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan
temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat
proses belajar mengajar. Dengan demikian, pada dasarnya kembali pada
hakekat keterampilan berbahasa yang menjadi satu kesatuan yaitu membaca,
berbicara, menulis dan menyimak. Ketika siswa menjelaskan materi yang
dibahas oleh kelompoknya, maka tentu siswa yang berkunjung tersebut
melakukan kegiatan menyimak atas apa yang di jelaskan oleh temannya. materi
kepada teman lain. Demikian juga ketika siswa kembali ke kelompoknya untuk
menjelaskan materi apa yang di dapat dari kelompok yang dikunjungi. Siswa
yang kembali tersebut menjelaskan materi yang di dapat dari kelompok lain,
siswa yang bertugas menjaga rumah menyimak hal yang dijelaskan oleh
temannya (Lie, 2002: 58).

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 26


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
Dalam proses pembelajaran dengan model two stay two stray, secara sadar
ataupun tidak sadar, siswa akan melakukan salah satu kegiatan berbahasa yang
menjadi kajian untuk ditingkatkan yaitu keterampilan menyimak. Dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif TSTS seperti itu, siswa akan lebih
banyak melakukan kegiatan menyimak secara langsung, dalam artian tidak
selalu dengan cara menyimak apa yang guru utarakan yang dapat membuat
siswa jenuh. Dengan penerapan model pembelajaran TSTS, siswa juga akan
terlibat secara aktif, sehingga akan memunculkan semangat siswa dalam belaja
aktif. Sedangkan tanya jawab dapat dilakukan oleh siswa dari kelompok satu
dan yang lain, dengan cara mencocokan materi yang didapat dengan materi
yang disampaikan. Dengan begitu, siswa dapat mengevaluasi sendiri, seberapa
tepatkah pola pikirnya terhadap suatu konsep dengan pola pikir nara sumber.
Kemudian bagi guru atau peneliti, menjadi acuan evaluasi berapa persenkah
keberhasilan penggunaan model pemelajaran kooperatif two stay two stray ini
dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa (Lie, 2002 :59).
Menurut Lie (2002: 60-61) langkah-langkah Model Pembelajaran Two Stay
Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) adalah sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.
2. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang
lain.
3. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi mereka ke tamu mereka.
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Pembelajaran kooperatif model TSTS terdiri dari beberapa tahapan sebagai
berikut:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat
silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 27


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing
anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan
prestasi akademik siswa dan suku.
2. Presentasi Guru
Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal
dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat.
3. Kegiatan Kelompok
Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang
berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu
kelompok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya,
siswa mempela-jarinya dalam kelompok kecil (4 siswa) yaitu
mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya.
Masing-masing kelompok menyelesai-kan atau memecahkan masalah yang
diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari
masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke
kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok
bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah
memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan
kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta
mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
4. Formalisasi
Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang
diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok
lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk
formal.
5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan
Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 28


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
model pembelajaran kooperatif model TSTS. Masing-masing siswa diberi
kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan
model TSTS, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan
kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 29


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Pokok Bahasan: Sistem Pencernaan


Sub Pokok Bahasan: Sistem Pencernaan pada Manusia

MENGETAHUI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

A. Tujuan
1. Menyebutkan alat-alat pencernaan makanan manusia dari mulut sampai
anus
2. Menjelaskan fungsi alat-alat pencernaan makanan pada manusia

B. Materi
Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan.

Saluran pencernaan memiliki panjang ± 9 m dari mulut hingga anus,


sementara kelenjer pencernaan dapat berupa kelenjer ludah, kelenjar lambung,
kelenjar empedu dan kelenjar pankreas.
Urutan saluran pencernaan makanan dalam tubuh adalah mulut faring 
kerongkongan  lambung  usus halus  usus besar  rektum  anus.

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 30


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
Bagian-bagian yang membentuk saluran pencernaan adalah :
1. Mulut, yang di dalamnya terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah
2. Tekak atau faring, penghubung rongga mulut dengan kerongkongan, pada
bagian ini terdapat persimpangan antara saluran pencernaan dan saluran
pernapasan.
3. Kerongkongan/esofagus, saluran memanjang yang menghubungkan tekak
dan lambung.
4. Lambung/Ventrikulus, pembesaran saluran pencernaan yang membentuk
kantung.
5. Usus halus/Intestinum tenue, terdiri atas usus 12 jari (duodenum), usus
kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum)
6. Usus besar/Intestinum Crasum), terdiri atas usus tebal (kolon), usus buntu
(apendiks), dan poros usus (rektum).
7. Anus (lubang pelepasan).

C. Alat dan Bahan


1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Alat tulis

D. Cara Kerja
1. Buatlah kelompok, dalam 1 kelompok terdapat 4 orang
2. Lakukan telaah referensi tentang alat pencernaan pada manusia
3. Amati gambar tentang struktur alat pencernaan pada manusia
4. Diskusikan pertanyaan bahan diskusi
5. Lakukanlah dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray
6. Tanyakan pada kelompok lain atau pada guru jika ada hal yang belum
dipahami
7. Buatlah kesimpulan tentang bahan diskusi

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 31


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
E. Pertanyaan Diskusi :
1. Berdasarkan prosesnya, system pencernaan dibedakan menjadi dua macam,
yaitu? Jelaskan!
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
2. Pada mulut terdapat 3 pasang glandula saliva (kelenjar ludah). Sebutkan
ketiga glandula saliva tersebut beserta zat yang dihasilkan!
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terdiri atas beberapa macam.
Sebutkan !
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
4. Jelaskan peranan hati sebagai kelenjar pencernaan dalam proses pencernaan
makanan!
Jawab:
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
5. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian lambung dan enzim yang dihasilkan
oleh dinding lambung beserta fungsinya!
Jawab:
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

F. Kesimpulan
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 32


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan materi yang telah diuraikan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Media pembelajaran adalah sesuatu yang meliputi orang, bahan, peralatan,
atau kegiatan yang dapat menciptakan sebuah kondisi dimana kondisi
tersebut memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap
2. Tujuan media pembelajaran :
a. Memberikan pengalaman pelajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar
b. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam dalam bidang
teknologi
c. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
d. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
e. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
f. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
Fungsi media pembelajaran :
a. Fungsi atensi, menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu
yang menarik dari media tesebut
b. Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat beajar
c. Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa terhadap
materi pelajaran dan orang lain
d. Fungsi kompensatori, mengakomodasi siswa yang lemah dalam
menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau
verbal
e. Fungsi psikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan suatu
kegiatan secara motoric

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 33


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
f. Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam merespons
pembelajaran
3. Manfaat media pembelajaran :
a. Menangkap Suatu Objek atau Peristiwa-Peristiwa Tertentu
b. Media Pembelajaran Memiliki Nilai Praktis
c. Menambah Gairah dan Motivasi Belajar Siswa
d. Memanipulasi Keadaan, Peristiwa, atau Objek Tertentu
4. Macam-macam media pembelajaran
a. Dilihat dari Jenisnya, Media Dibagi Dalam:
1) Media Auditif
2) Media Visual
3) Media Audiovisual
b. Dilihat Dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam:
1) Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak
2) Media dengan daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
3) Media untuk Pengajaran Individual.
c. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam:
1) Media Sederhana
2) Media Kompleks
5. Karakteristik media pembelajaran
a. Karakteristik Media Visual
Media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur yang
berfungsi untuk memberi kesan penekanan, juga untuk membangun
kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan
menciptakan respon emosional
b. Media Visual Non Proyeksi
Media visual nonproyeksi tidak memerlukan banyak kelengkapan dan
relatif tidak mahal. Media visual nonproyeksi dapat menterjemahkan ide
abstrak menjadi lebih realistik.
1) Benda Realita (Benda Nyata)

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 34


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
Benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami
oleh peserta didik dan dapat dilihat langsung ke lokasi obyek.
2) M o d e l d a n P r o t o t i p e
Model dan prototipe adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi
berguna untuk mengatasi keterbatasan ketersediaan bendarealia, baik
keterbatasan karena alasan biaya maupun karena sulit dijangkau.
3) M e d i a C e t a k
Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk tercetak (prited media).
4) M e d i a G r a f i s
Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-
simbol visual.
c. Media Visual Proyeksi
Media visual proyeksi adalah pembelajaran dapat ditampilkan dengan
alat proyeksi (projektor
1) Media Audio
Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima
melalui indera pendengaran saja.
2) Media Audio-Visual
Media ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara
(audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau
informasi.
d. Karakteristik Multimedia
Multimedia merupakan media yang berbentuk jamak atau medium.
6. Prinsip – prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran
a. Prinsip pemilihan media pembelajaran
1) Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran.
2) Karakteristik media pembelajaran.
3) Alternatif pilihan
b. Prinsip penggunaan media pembelajaran

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 35


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
1) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian
yang integral
2) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yangdigunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
3) Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan
suatu media pembelajaran.
4) Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara
sistematisbukan sembarang menggunakannya.
5) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam
media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang
menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan
juga dapat merangsang siswa.
7. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran
a. Objektivitas
a. Program pengajaran
b. Sasara Program
c. Situasi dan Kondisi
d. Kualitas Teknik
e. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
8. Kriteria pemilihan media pembelajaran
a. Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik
minak anak didik untuk belajar?
b. Apakah materi yang yang terkandung dalam materi tersebut penting dan
berguna bagi anak didik?
c. Apa bila media itu sebagai sumber penbelajaran yang pokok , apakah
isinya relevan dengan kurikulum yang berlaku?
d. Apakah materi yang disajikan otentik dan aktual, ataukah informas yang
sudah lama diketahui massa dan ataupun peristiwa yang telah lama
terjadi?

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 36


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
e. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatnnya atau ada suatu hal
yang masih diragukan?
f. Apakah format penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar yang logis?
g. Apakah pandangannya okjektif dan tidak mengandung unsur propa ganda
atau hasutan terhadap anak didik?
h. Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebainya, memenuhi syarat
kualitas teknis?
i. Apakah bobot penggunaan bahasa, symbol-simbol dan ilustrasinya,
sesuai dengan tingkat kematangan berfikir anak didik?
j. Apakah sdah diuji kesahihannya (validtas) ?
9. Kekurangan dan kelebihan media pembelajaran pembelajaran yaitu:
a. Kelebihan
1) Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis(
dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2) Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: Objek
yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai,
film atau model
3) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film
atau gambar
4) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
tame lapse atau high speed photografi
5) Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
6) Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram, dll
7) Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll)
dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
b. Kelemahan
Kelemahan audio visual:terlalu menekankan pada penguasaan materi
dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 37


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2
visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang
beoriantsi
10. Metode dan Model yang digunakan dalam kelas XI semester 2 yaitu:
a. Metode Diskusi
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling
bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topic atau
masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban atau penyelesaian
problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada.
b. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model TSTS.
“Dua tinggal dua tamu” yang dikembangkan oleh Spencer Kagan
1992 dan biasa digunakan bersama dengan model Kepala Bernomor
(Numbered Heads). Struktur TSTS yaitu salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok
membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini
dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai
dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak
diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam
kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling
bergantung satu sama lainnya.

SPB | Media Pembelajaran Serta Metode dan Model Pembelajaran yang 38


Digunakan Pada Kelas XI Semester 2

Anda mungkin juga menyukai