Anda di halaman 1dari 5

10

BAB II
PERENCANAAN PABRIK

2.1. Alasan Pendirian Pabrik


Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pendirian pabrik
acetaldehyde adalah sebagai berikut:
1. Acetaldehyde banyak digunakan sebagai bahan intermediate pembuatan acetic
acid, acetic anhydic, ethyl acetate dan acetone.
2. Sampai saat ini Indonesia masih mengimpor acetaldehyde dari negara lain,
dengan mendirikan pabrik acetaldehyde, maka kebutuhan akan bahan ini dapat
dipenuhi dan menghemat devisa negara.
3. Dari segi sosial ekonomi, adanya pabrik ini diharapkan dapat menyerap tenaga
kerja dan secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
4. Mendorong terbentuknya industri petrokimia lainnya, seperti acetic acid, acetic
anhydric, dan industri lainnya yang menggunakan acetaldehyde sebagai bahan
baku.

2.2. Penentuan Kapasitas


Besarnya kapasitas pabrik pembuatan acetaldehyde ditentukan dari besarnya
kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan dunia. Kebutuhan akan acetaldehyde di
Indonesia dapat pada tabel berikut ini:
11

Tabel 2.1
Kebutuhan Impor Acetaldehyde di Indonesia
Tahun Kebutuhan (ton/tahun)
2014 9.197
2015 20.151
2016 23.697
2017 28.557
2018 40.823

(Biro Pusat Statistik: Data Impor Indonesia Tahun 2014 - 2018)

Dari Tabel 2.1. di atas dapat digambarkan grafik kebutuhan Acetaldehyde di


Indonesia seperti di bawah ini :

Gambar 2.1Grafik Kebutuhan Impor Acetaldehyde di Indonesia

Berdasarkan data tersebut dapat diperkirakan kebutuhan Acetaldehyde di Indonesia


periode tahun 2024 dengan menggunakan regresi linier least square method,
diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = a. X + b
Y = (12.153.257,92 . X ) + (-8.871.089,71)
12

Dimana:
Y = kebutuhan Acetaldehyde (ton)
X = tahun
Dengan mensubstitusikan harga tahun (X) = 2024 ke persamaan di atas, maka
diperoleh:
Y = 245.893,229 ton
Pemilihan kapasitas diambil sebesar 40% dari jumlah kebutuhan dalam negeri pada
tahun 2024, yaitu sebesar 98.400 ton.

2.3. Pemilihan Proses


Dalam pra rencana pabrik pembuatan acetaldehyde dari reaksi ethylene, dan
oxygen (direct oxydation process) dengan diagram alir berdasarkan Single Stage
(Farbewrke Hoekst Process). Pemilihan proses tersebut berdasarkan beberapa
pertimbangan berikut ini :
1. Raw material yang digunakan mudah di dapat di dalam negeri.
2. Konversi ethylene 95 %
3. Menggunakan Bubble Cup Reaktor yang cocok untuk operasi berskala besar.
4. Regenerasi katalis yang mudah dan cepat pada Reaktor.

2.4. Pemilihan Bahan Baku


Berdasarkan proses pemilihan proses diatas, maka bahan baku yang
digunakan adalah oxygen dan ethylene 99,7%. Ethylene dapat diperoleh dengan
melakukan kerjasama dengan P.T Chandra Asri di Cilegon dan Oksigen dapat
diperoleh dari P.T Aneka Gas maupun P.T Air Liquid .

2.5. Uraian Proses


13

Oksigen dari line 1 dipanaskan didalam heater (H-01) dan Ethylene dari line
2 dipanaskan didalam heater (H-02), keduanya dialirkan ke Reaktor (R-01) untuk
dioksidasi dengan larutan katalis encer CuCl2 dan PdCl2 pada kondisi operasi T= 130
o
C dan P = 3 atm untuk menghasilkan acetaldehyde.

Reaksi yang berlangsung adalah :


C2H4 + ½ O2 CH3CHO

Gas yang meninggalkan R-01 mengandung komposisi acetaldehyde


ethylene,ethane ,dan uap air, yang kemudian sebagian vapor di kondensasi dalam
partial condenser (PC-01) pada T = 96,2 oC. Campuran gas liquid tersebut dialirkan
melalui aliran 4 menuju Separator (SP-01) untuk memisahkan gas dan liquidnya. Gas
ini kemudian didinginkan kembali di dalam Cooler 2, menuju scrubber (SC-01)
melalui aliran 8 untuk memisahkan acetaldehyde dari gas-gas lain dengan
menggunakan pelarut air (H2O) dari aliran 9. sedangkan liquid dari bottom Separator
dialirkan kembali ke reactor.
Gas Ethylene dan ethane keluar di bagian top Scrubber pada T = 30 oC
dialirkan melalui aliran 10 menuju gas treatment. Bagian Bottom Scrubber
mengalirkan Campuran Acetaldehyde dan air untuk dipanaskan didalam heater (H-
05) dan dialirkan mneggunakan pompa (P-03) menuju kolom destilasi (KD-01) pada
T = 74,967 oC dan P = 1,706 atm, untuk memisahkan acetaldehyde dengan air.
Acetaldehyde di top product dialirkan ke Condenser (CD-01) pada T = 54,22 dan P =
1,49 atm yang ditampung didalam accumulator (ACC-01). Sebagian sebagai reflux
dikembalikan ke KD–01 dan hasil produk acetaldeyde dialirkan aliran 17 ke tanki (T-
03). Hasil bottom product KD-01 pada T = 115,029 oC dan P = 1,755atm masuk ke
reboiler (RB-01) dimana sebagian produkt dikembalikan melalui aliran 16 menuju
KD-01, sisanya dipompakan menggunakan (P-05) menuju water treatment.
14

Anda mungkin juga menyukai