Anda di halaman 1dari 11

Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No.

1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

ANALISIS VARIASI JUMLAH SUDU BERENGSEL TERHADAP UNJUK


KERJA TURBIN CROSS FLOW ZERO HEAD
Yesung Allo Padang, I Dewa Ketut Okariawan dan Mundara Wati
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Mataram,
Jl. Majapahit 62 Mataram 83125
e-mail: yesungallopadang@gmail.com

ABSTRAK

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah pembangkit energi yang
mengkonversi energi air hingga menjadi energi listrik pada kapasitas kecil. Dengan
mengembangkan PLTMH berarti turut mengembangkan sumber energi terbarukan yang tidak
merusak lingkungan alam sekitar. Pada penelitian ini turbin cross flow berada pada posisi
terendam dalam air sehingga dikatakan turbin cross flow zero head. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisa unjuk kerja turbin cross flow zero head. Parameter yang divariasikan
adalah jumlah sudu (12, 6 dan 4 sudu) dan pergerakan sudu (sudu berengsel dan sudu tetap).
Unjuk kerja turbin yang dianalisa adalah efisiensi sistem, energi output dan putaran generator.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja turbin terbaik diperoleh saat jumlah sudu 12
dengan gerakan sudu tetap. Efisiensi sistem yang terbaik sebesar 0,47% diperoleh pada
kecepatan putar generator sebesar 89,9 rpm dan energi output generator sebesar 29,25 Watt.

Kata kunci : Turbin Cross Flow, Zero Head, Sudu Berengsel.

ABSTRACT

Micro Hydro Powewr Plant (MHPP) is a power plant that converts water energy into
electrical in a small capacity. Developing MHPP means developing renewable energy which is
environmentally save. In this researh the position of cross flow turbine is submerged in water so
it is said cross flow zero head turbine. The purpose of this reserch is to analyze the
performances of cross flow zero head turbne. The variation parameters include number of blade
(12, 6 and 4 blades), fixed blades and sliding blades (unbolted blades). The turbine
performances to be analyzed are system efficiency, turbine output power and generator speed.
The results show that the best turbine performance is obtained when number of blades is 12
with fixed blade. This yields to the best system efficiency of 0.47% obtained at generator speed
of 89.9 rpm and generator power output of 29.25 Watts.

Keyword : Cross Flow Turbine , Zero Head, Sliding Blades.

PENDAHULUAN stok energi listrik yang akan disaluran ke


Energi adalah kemampuan untuk konsumen.
melakukan kerja (energy is the capacity for Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
doing work). Berdasarkan sumbernya, Hidro (PLTMH) merupakan salah satu
energi terbagi dua yaitu energi yang berasal pembangkit listrik yang memanfaatkan
dari bumi (terrestrial) dan energi yang energi air sebagai penggerak turbin. Energi
berasal dari luar bumi (extra terrestrial). kinetik air dirubah atau ditransmisikan
Sumber energi yang berasal dari bumi menjadi energi mekanik di dalam turbin,
dikategorikan sebagai jenis energi yang karena air memutar sudu turbin [1]. Energi
dapat didaur ulang (renewable energy). mekanik yang dihasilkan kemudian diubah
Energi air merupakan salah satu menjadi energi listrik melalui generator [2].
energi yang termasuk ke sumber energi dari Selama ini energi air yang digunakan
alam dan bersifat sebagai renewable adalah air dengan ketinggian dan debit yang
energy. Energi air dapat dimanfaatkan untuk besar. Sementara energi air dengan
meningkatkan dan mengembangkan ketinggian dan debit yang kecil, belum
pembangkit energi listrik. Sehingga, banyak dimanfaatkan. Padahal di beberapa
pembangkit energi listrik memiliki tambahan wilayah Indonesia memiliki potensi yang

44
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

cukup besar untuk dikembangkan menjadi sungai Mengirang, dan sungai Sintot.
pembangkit listrik meski tinggi jatuh air Metode yang digunakan pada penelitian
(head) dan debit yang kecil (microhydro). ini adalah perhitungan dari data – data
Bentuk turbin yang tepat digunakan yang diperoleh saat penelitian di masing-
pada Pembangkit Listrik Mikro Hidro adalah masing sungai.
turbin cross flow. Daya guna kincir air dari Daya desain dihitung dengan efisiensi
jenis yang paling ungggul mencapai 70%, turbin cross-flow sebesar 0,76, efisiensi
sedangkan efisiensi turbin cross flow generator 0,89 dan efisiensi transmisi
mencapai 82% [3]. Selain itu diperlukan mekanik 0,98. Efisiensi turbin dihitung
kajian khususnya untuk turbin dengan dari data yang sesuai dengan head dan
komponen penggerak (runner) yang terdiri flow desain masing – masing sungai.
dari sudu – sudu yang mengelilinginya. Dalam penelitian ini referensi turbin
Sudu yang mengelilingi runner cross-flow yang mengacu pada turbin
berfungsi sebagai penangkap energi kinetik Osberger-Jerman dan turbin cross-flow
inlet air yang menabrak permukaan sudu buatan Indonesia tipe T-14 D150 dan
sehingga menyebabkan runner D300 [4].
mentransmisi energi kinetik inlet air tersebut
menjadi energi mekanik pada rotor turbin. Hasil penelitian menyatakan bahwa
Kemudian energi mekanik yang diperoleh pemanfaatan turbin cross flow untuk
tersebut akan ditransmisi menjadi energi potensi energi air yang tersedia di alam
listrik oleh generator. sekitar sangat cocok mengingat turbin
Generator pada instalasi turbin yang impuls jenis cross flow memiliki
digunakan pada penelitian ini adalah karakteristik yang cocok untuk range
generator arus Alternating Current (AC). head rendah hingga medium.
Generator arus AC berfungsi sebagai
pengubah energi mekanik menjadi energi  Tim peneliti dari Universitas Hasanuddin
listrik arus bolak balik. Generator AC dapat Makassar, telah melakukan penelitian
juga dikatakan generator sinkron karena tentang pembuatan dan pengujian
jumlah putaran rotornya sama dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro
jumlah putaran medan magnet pada turbin Banki daya 200 Watt [5]. Penelitian
statornya. ini bertujuan untuk mengetahui cara yang
Adapun tujuan dari penelitian ini digunakan untuk mendapatkan start
adalah untuk menganalisa unjuk kerja turbin dalam fabrikasi turbin Banki dari 200
cross flow zero head. Dengan parameter Watt dengan kapasitas daya electrical,
yang divariasikan adalah jumlah sudu (12, 6 menentukan pengaruh pembukaan sudu
dan 4 sudu) dan pergerakan sudu (sudu tetap dan variasi dinamometer
berengsel dan sudu tetap). Unjuk kerja loading.Penelitian ini dilakukan dan
turbin yang akan dianalisa adalah efisiesi diperiksa secara langsung di
sistem, energi output dan putaran generator. laboratorium Universitas Hasanudin,
Manfaat penelitian ini adalah Makassar. Pengukuran kecepatan putar
menambah wawasan dan pengetahuan turbin, kapasitas air, dengan
tentang pengenmbangan teknologi menggunakan tachometer tangan, dan
Pembangki Listrik Tenaga Mikro Hidro manometer. Pembukaan sudu pengarah
(PLTMH) yang dapat dikembangkan dengan tetap dilakukan saat penelitian.
memanfaatkan energi air tanpa ketinggian Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
jatuh air menabrak permukaan sudu turbin. pada pembukaan sudu pengarah dengan
Sehingga, PLTMH dapat dikembangkan variasi beban dan putaran yang konstan
dengan memanfaatkan aliran sungai biasa pada turbin menghasilkan daya listrik
atau saluran irigasi yang sering digunakan sebesar 72 Watt dengan efisiensi turbin
untuk mengairi daerah persawahan. mencapai 30,7% saat pembukaan sudu
o
pangarah 12 dengan beban 2 kg di
LANDASAN TEORI putaran 550 rpm dan daya maksimum
sebesar 186 Watt dengan efisiensi turbin
 Penelitian dan aplikasi turbin cross-flow mencapai 78,9% saat pembukaan sudu
o
untuk pembangkit listrik tenaga pangarah 20 dengan beban 5,2 kg di
mikrohidro telah dilakukan di Kalimantan putaran 550 rpm.
Barat. Penelitian dilakukan pada
beberapa sungai, antara lain; sungai  Tim dari UIN Malang telah melakukan
Kamat, sungai Temiang, sungai Malam, penelitian tentang pemodelan turbin

45
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

cross flow untuk diaplikasikan pada dilengkapi pengarah aliran menuju sudu-
sumber air dengan tinggi jatuh dan debit sudu turbin. Turbin cross flow
kecil. Variabel terikatnya adalah dihubungkan dengan pompa sentrifugal
memvariasikan jumlah sudu yang (sebagai beban) melalui sistem transmisi
berhubungan dengan jumlah putaran, poros dan roda gigi. Tahap selanjutnya
daya turbin, dan efisiensi turbin. Selain adalah uji karakteristik turbin. Dalam uji
itu, variasi juga dilakukan pada bentuk ini dilakukan optimasi sudut sudu jalan
saluran yang digunakan yaitu saluran turbin. Uji dilakukan di aliran sungai
terbuka berbentuk persegi, setengah dengan parameter yang diukur adalah
lingkaran dan trapesium [6]. debit dan head aliran sungai untuk
Penelitian dilakukan dengan mengambil menghitung daya input turbin serta head
beberapa input yang disesuaikan dengan dan debit aliran yang dihasilkan oleh
kebanyakan yang ada di lapangan. Input pompa irigasi untuk menghitung daya
yang digunakan adalah kecepatan alir, output pompa.
tinggi jatuh, kemiringan saluran, lebar
penampang saluran, jari – jari saluran, Berdasarkan pada hasil pengujian, turbin
diameter luar turbin dan lebar turbin. aliran silang poros vertikal sebagai
Sementara itu, besaran yang dibuat penggerak pompa air yang dibuat
sebagai variabel adalah jumlah sudu berdasarkan konstruksi silinder yang
pada turbin cross flow. Penampang dibelah menjadi empat mempunyai sudut
o
sebagai saluran air yang dipakai sudu jalan optimum 60 dengan debit
3
berbentuk persegi, setengah lingkaran aliran masukan sebesar 0,23 m /det,
dan trapesium. Ketiganya dibuat terbuka. debit aliran keluaran pompa sebesar
3
0,000253 m /det, daya hidrolis yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dihasilkan pompa sebesar 3,05 watt dan
dengan asumsi lebar penampang 4 m, mempunyai efisiensi sistem sebesar
tinggi jatuh 2 m, jari – jari 2 m, 4,98%.
kemiringan 1/ 3 kecepatan aliran 2 m/s,
METODE PENELITIAN
diameter luar turbin 0,75 m dan lebar
Penelitian ini dilakukan di
turbin 4,3 m, maka turbin dengan jumlah
laboratorium konversi energi di Universitas
sudu 12 memiliki jumlah putaran, daya Mataram pada akhir bulan juli. Alat yang
turbin dan efisiensi turbin yang paling digunakan saat penelitian antara lain;
besar. Bilamana jumlah sudu
diperbanyak, maka jumlah putaran, daya a. Stopwacth : digunakan untuk lama waktu
turbin dan efisiensi turbin semakin kecil.
debit air mencapai volum sebanyak 5 liter
Sementara itu, penelitian untuk
pada gelas ukur.
menentukan jenis penampang saluran b. Gelas ukur : digunakan sebagai wadah
didapatkan bahwa jenis saluran dengan penampung dan pengukur debit air
penampang trapesium dihasilkan jumlah
hingga mencapai batas ukuran volum
putaran, daya turbin dan efisiensi turbin
yang ditetapkan.
yang paling besar kemudian disusul
dengan jenis penampang persegi dan
terakhir adalah jenis penampang
lingkaran.

 Ada pula yang mengkaji kinerja turbin


cross flow berbasis konstruksi silinder
(drum) poros vertikal untuk potensi arus
sungai. Tahap awal penelitian adalah
menyiapkan konstruksi silinder
berdiameter 1 m yang dibuat dari
lembaran stainless steel ukuran 2 mm Gambar 1. Gelas ukur yang digunakan
[7]. Selubung silinder dibelah menjadi untuk mengukur volum debit air
empat bagian. Bagian-bagian selubung
tersebut diputar dengan pusat sumbu c. Tachometer : digunakan untuk mengukur
adalah bagian tengah busur selubung besar putaran generator turbin saat
sehingga silinder – silinder tersebut penelitian.
membentuk turbin cross flow. Pada
bagian luar dipasang rumah turbin yang

46
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

mengakibatkan terjadinya transmisi


energi pada instalasi turbin tersebut.
Energi output generator adalah berupa
energi listrik atau daya listrik. Energi
Gambar 2. Tachometer output generator merupakan salah satu
unjuk kerja turbin yang akan dianalisa.
d. AVOmeter : Untuk mengukur besar
tegangan listrik (V) dan arus listrik (I) Terdapat rangkaian listrik yang akan
sebagai energi output generator berupa dihubungkan dengan kabel pada
daya listrik. generator turbin saat pengukuran
tegangan listrik (V) dan aliran arus listrik
(I). Rangkaian listrik tersebut terdiri dari
20 buah lampu Ligh Emitting Diode
(LED) dan masing –masing lampu
berkapasitas 3 Watt.
Jumlah spool yang ada di dalam
generator pada instalasi turbin adalah 6
buah dan pada masing – masing spool
dililiti oleh kawat tembaga berdiameter
Gambar 3. AVOmeter 0,1 mm sebanyak 2500 lilitan.

e. Meteran dan penggaris : untuk mengukur h. Tabung Pitot


panjang atau jarak dari beberapa bagian Untuk mengukur ketinggian relatif
atau komponen pada rangka instalasi terhadap alran fluida inlet menuju
turbin yang digunakan saat penelitian. permukaan sudu pada rotor dan fluida
f. Ember atau bak penampung : digunakan outlet menuju saluran pembuangan.
untuk menampung air sebagai fluida
kerja pada turbin yang dibuang setelah Variabel-variabel penelitian yang digunakan
memutar atau menggerakkan rotor ada 2 varabel yaitu;
turbin. Ada di bagian bawah rangka  Variabel terikat (dependent variables)
instalasi turbin. adalah faktor – faktor yang diobservasi
g. Instalasi turbin cross flow zero head : dan diukur untuk menentukan adanya
pengaruh variabel bebas. Tujuan utama
dari penelitian adalah menjelaskan
variabel terikat. Dengan menganalisis
variabel terikat, diharapkan dapat
ditemukan jawaban atau penyelesaian
masalah. Yang menjadi variabel terikat
pada penelitian ini adalah analisa variasi
jumlah sudu berengsel terhadap unjuk
kerja turbin cross flow zero head. Unjuk
kerja turbin yang dianalisa antara lain;
efisiensi sistem, energi output dan
putaran generator. Sehingga dapat
mengembangkan PLTMH yang
Gambar 4. Instalasi turbin yang menggunakan saluran irigasi untuk
digunakan untuk pengujian pengairan di area persawahan yang
saat penelitian aliran airnya mengalir secara mendatar
tanpa adanya ketinggian jatuh air (zero
Desain instalasi turbin di atas merupakan head).
hasil karya dari beberapa dosen yang
melakukan penelitian yang berhubungan  Variabel bebas (independent variables)
dengan turbin cross flow zero head pula. adalah variabel yang menyebabkan atau
Instalasi turbin diatas menggunakan mempengaruhi variabel terikat. Adapun
pompa air sebagai pensirkulasi air dari yang menjadi variabel bebas pada
bak penampung air di bagian bawah penelitian ini adalah jumlah sudu
menuju penampungair yang menuju berengsel akan mempengaruhi unjuk
nosel. Sehingga, energi kinetik inlet air kerja turbin. Semakin banyak jumlah
dapat memutar rotor turbin dan sudu maka unjuk kerja turbin menjadi

47
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

semakin baik. Perbandingan unjuk kerja dengan baik dan tersalur langsung
turbin dengan sudu tetap atau tidak menuju bak penampung air bagian
berengsel dengan sudu berengsel. bawah instalasi turbin.
Anggapan sementara, dengan
menggunakan sudu berengsel akan Rangkaian sudu turbin cross flow yang
mengurangi gaya seret (drag force) yang digunakan
terjadi di bagian belakang sudu turbin
sehingga unjuk kerja turbin menjadi lebih
baik dengan menggunakan sudu
berengsel.

Prosedur penelitian yang dilakukan


untuk penelitian yaitu; persiapan alat – alat
yang akan digunakan yang akan digunakan
saat penelitian dan pengujian. Beberapa
tahap pengujian yang dilakukan saat
penelitian antara lain; Gambar 5. Sudu yang digunakan saat
1. Bak penampung air yang ada di bagian pngujian
bawah rangka turbin, diisi penuh.
2. Keran saluran pembuangan fluida kerja
yang terhubung langsung dengan
saluran yang mengalirkan air dari bak
penampung bagian bawah instalasi
turbin ditutup, agar tidak mengganggu
proses pendorongan air ke kotak
penampung air bagian atas instalasi
turbin sehingga aliran air yang masuk ke
turbin menjadi lambat dan rotor tidak
berputar. Gambar 6. Disk dan sudu turbin tampak
3. Kemudian pompa listrik dihidupkan. depan
4. Setelah pompa dihidupkan, pentil di
ujung kotak penampung air bagian atas Langkah-langkah yang dilakukan saat
ditekan yang bertujuan untuk mengurangi pengujian:
gelembung udara di dalam bak 1. Pembukaan disk turbin dilakukan pada
penampung air bagian atas. disk yang kemunculan poros turbinnya
5. Air buangan yang keluar dari saluran pendek. Sebelum lempengan disk
pembuangan turbin, ditampung dengan tersebut ditarik dari porosnya, dilakukan
gelas ukur (ember). Dikombinasikan pelepasan baut pengunci engsel sudu.
dengan pengukuran lama waktu yang 2. Dilakukan pengambilan sudu satu per
digunakan agar gelas ukur terpenuhi satu untuk menvariasikan jumlah sudu
volumenya hingga 5 Watt, dengan yang dipasang pada disk dengan posisi
menggunakan stopwatch. yang mengelilingi poros turbin (rotor).
6. Pencatatan data – data antara lain; 3. Untuk memvariasikan gerakan engsel
putaran generator, tinggi air raksa pada sudu tetap dan sudu berengsel,
tabung pitot, tegangan listrik dan arus dilakukan pengencangan baut pengunci
listrik dengan parameter yang engsel sudu agar diperoleh gerakan sudu
divariasikan saat penelitian adalah yang tetap.
jumlah sudu (4, 6 dan 12 sudu) dan
pergerakan sudu (sudu berengsel dan HASIL DAN PEMBAHASAN
sudu tetap). Berdasarkan parameter yang
7. Pompa listrik dimatikan. Kemudian, pentil divariasikan pada penelitian ini, diperoleh
di ujung kotak penampung air bagian data-data hasil penelitian berupa unjuk kerja
atas ditekan yang bertujuan untuk turbun cross flow zero head. Unjuk kerja
mengurangi gelembung udara di dalam turbin yang dianalisa adalah efisiensi turbin,
bak penampung air bagian atas. Dan, energi output dan putaran generator.
keran saluran pembuangan air dari kotak
penampung air bagian atas instalasi Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
turbin dibuka. Agar air buangan di putaran generator adalah tachometer. Cara
saluran pembuangan dapat keluar penggunaan tachometer untuk mengukur

48
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

putaran generator adalah dengan variasi jumlah sudu yang memiliki putaran
menyorotkan laser tachometer ke sebuah generator yang paling tinggi. Jika
elemen berupa yang tempelan seperti dihubungkan dengan parameter pergerakan
plaster yang berbentuk kotak kecil yang sudu (sudu berengsel dan sudu tetap),
berwarna putih dan diletakkan pada tempat maka 12 sudu dengan gerakan sudu tetap
yang reflektif di permukaan generator yang adalah putaran generator tertinggi diantara
dapat dilihat langsung dari jarak jauh. parameter variasi jumlah sudu dengan
Dengan adanya elemen tersebut, memberi pergerak sudu berengsel.
tanda kecepatan putaran generator per Berikut ini akan ditampilkan data-data
menit. Karena, laser tachometer membaca pada tabel 1 dalam bentuk gambar grafik
kecepatan putaran sebuah benda yang pada gambar 1.
berputar dengan adanya pantulan kembali
sinar laser dari sebuah elemen berupa titik
pantul sinar laser ke tachometer pada
benda yang berputar.
Agar hasil pengukurannya permanent,
maka penyorotan sinar laser harus tepat
pada satu titik pusat penunjukan sinar laser
ke titik pantul yang telah ditempelkan pada
sebuah titik di permukaan generator yang
berputar nantinya. Tanpa adanya geseran
dan perpindahan penyorotan laser
tachometer yang digenggam saat
pengukuran putaran generator, selama 1
menit.

Hasil pengukuran putaran generator


parameter yang divariasikan akan
ditampilkan pada tabel 1, berikut ini.

Tabel 1. Putaran generator (rpm) Gambar 7. Grafik perbandingan putaran


generator saat divariasikan jumlah sudu dan
Jumlah sudu pergerakan sudu serta pemberian beban
Variasi
12 6 4 pada generator turbin
Diberi Semakin banyak jumlah sudu yang
68,7 56,3 39,1
Sudu beban mengelilingi runner, maka putaran generator
Berengsel Tanpa akan semakin tinggi pula. Dan sudu tetap
70,9 59,4 42,1
beban merupakan pergerakan sudu yang
Diberi mempengaruhi perputaran sudu yang
89,9 65,3 43,8
Sudu beban dihasilkan akan lebih tinggi dibandingkan
Tetap Tanpab saat gerakan sudu berengsel.
91,5 68,7 50,6
eban Hal itu terjadi karena perbedaan
fungsi energi output air yang keluar melalui
Tabel 1. menunjukkan bahwa celah – celah sudu, setelah menabrak
parameter sudu teteap memiliki putaran permukaan sudu yang menghadap nosel
generator yang lebih tinggi dibandingkan dan adanya parameter pergerakan sudu.
parameter sudu berengsel. Meski ditambah Sudu berengsel menghasilkan putaran
dengan memberikan variasi pembebanan. generator yang lebih kecil dibandingkan
Yang dimaksud pembebanan disini adalah dengan putaran generator saat gerakan
penyambungan energi output generator sudu tetap. Karena energi output air yang
dengan rangkaian listrik yang ada di sisi keluar melalui celah – celah sudu lain
rangka instalasi turbin yang sebelah kanan. dibelakang sudu tersebut, berfungsi sebagai
Bila dilakukan pembanding berdasakan pendorong sudu – sudu dibelakang sudu
parameter tersebut, maka putaran generator yang sedang menghadap ke nosel dengan
akan selalu lebih besar saat generator tidak posisi menutup agar terbuka dan energi
dihubungkan dengan rangkaian listrik (tanpa output air tebut dapat keluar ke saluran
beban). buang saat parameter pergerakan sudu
Berdasarkan parameter variasi jumlah berengsel.
sudu (12, 6 dan 4 sudu), 12 sudu adalah

49
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

Sedangkan saat gerakan sudu tetap, Hasil perhitungan energi output generator
energi output air tadi akan menabrak yang menggunakan parameter lain, akan
permukaan sudu lain yang ada di belakang ditampilkan pada tabel 3 berikut ini.
sudu yang menghadap ke nosel dan
menyebabkan putaran generator akan Tabel 3. Energi listrik yang dihasilkan
semakin cepat dan energi output air tersebut generator (energi output generator)
dapat keluar langsung menuju saluran
Energi listrik yang
buang. Tanpa adanya halangan dari sudu
lain di bagian belakang sudu yang dihasilkan generator
menghadap ke nosel karena, sudu – sudu ( E og ) (Watt)
Variasi
bagian belakang selalu terbuka. Energi input
Variasi Jumlah Sudu
selanjutnya dapat masuk dengan mudah ke
nosel untuk memutar rotor, sehingga 12 6 4
putaran generator akan semakin bertambah Sudu
besar. 21,60 15,00 8,80
Berengsel
Energi output generator merupakan Sudu Tetap 29,25 13,20 12,50
energi listrik yang dihasilkan generator,
pembacaannya dilakukan di rangkaian listrik
yang ada di sisi sebelah kanan instalasi
turbin. Letak generator dan rangkaian listrik, Berikut ini akan ditampil data – data energi
bersebelahan di sisi sebelah kanan instalasi output generator dalam bentuk grafik.
turbin. Hanya agak bawah, letak rangkaian
listriknya.
Data tegangan listrik (V) dan arus
listrik (I) yang diperoleh saat pengukurannya
dengan menggunakan alat ukur AVOmeter
di rangkaian listrik yang telah dihubungkan
dengan generator yang menghasilkan
energi listrik (sumber energi listrik).
Ditampilkan pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Tegangan listrik (V) dan arus listrik


(I) sebagai energi output generator
12 6 4
Variasi V I V I V I
(Volt) (Ampere) (Volt) (Ampere) (Volt) (Ampere)

Sudu Gambar 8. Grafik energi listrik yang


60 0,36 50 0,30 40 0,22
Berengsel dihasilkan generator (energi
Sudu output generator)
65 0,45 60 0,22 50 0,25
Tetap
Di rangkaian listrik yang digunakan
Energi output generator yang paling sebagai beban untuk energi output
besar diperoleh saat jumlah sudu 12 sudu generator terdapat diode. Fungsi diode disini
dengan pergerakan sudu tetap. Dengan adalah merubah arah arus listrik yang
menggunakan rumus perhitungan tegangan dihasilkan generator agar dapat masuk ke
listrik (V) dikalikan dengan arus listrik (I) rangkaian listrik sebagai sumber energi
akan diperoleh ukuran energi listrik yang listrik yang mampu menghidupkan lampu
dihasilkan generator (energi output LED yang tersusun secara paralel di
generator). Berikut ini adalah perhitungan rangkaian listrik tersebut. Arus listrik yang
yang digunakan untuk memperoleh besar dihasilkan generator adalah arus bolak balik
energi listrik yag dihasilkan generator saat (AC) setelah masuk ke rangkaian listrik arus
jumlah sudu 12 buah dengan gerakkan sudu listriknya akan berubah arah menjadi arus
berengsel; searah (DC).
Semakin banyak jumlah sudu yang
E og = V I mengelilingi runner maka energi output
generator akan semakin tinggi pula. Untuk
= 60 Volt 0,36 Ampere parameter pergerakan sudu, sudu tetap
= 21,60 Watt adalah parameter pergerakan sudu yang

50
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

menghasilkan energi output lebih tinggi dengan variasi jumlah sudu dan pergerakan
dibandingkan sudu berengsel. Besar energi sudu lainnya akan ditampilkan pada tabel 5,
output generator yang terbesar, sebesar 29, berikut ini.
25 Watt. Energi output tertinggi ini dihasilkan
saat parameter variasi jumlah sudu adalah Tabel 5. Kecepatan aliran fluida masuk
12 sudu dengan gerakan sudu tetap. (Inlet) menuju permukaan sudu
Energi kinetik input yang diperoleh turbin pada rotor
dari air sebagai fluida penggerak, diukur
dengan menggunakan alat ukur tabung Kecepatan aliran
pitot. Dari alat ukur tabung pitot diperoleh Variasi (m/s)
ketinggian relatif terhadap aliran fluida (Inlet) 12 6 4
menuju permukaan sudu turbin pada rotor, Sudu Berengsel 66,15 64,97 63,76
yang disimbolkan ( hi ). Sudu Tetap 67,81 64,45 66,65

Tabel 4. Ketinggian relatif terhadap aliran Kecepatan aliran fluida masuk ke rotor turbin
fluida masuk (Inlet) menuju yang maksimum diperoleh saat parameter
permukaan sudu turbin pada rotor yang digunakan saat pengujian adalah
jumlah sudu yang mengelilingi runner
12 6 4 sebanyak 12 sudu dengan gerakan sudu
Variasi tetap. Besar kecepatan aliran yang
(m) (m) (m)
maksimal tersebut sebesar 67,81 m/s.
Sudu -2 -2 -2
1,97 10 1,90 10 1,83 10
Berengsel
-2 -2 -2
Sudu Tetap 2,07 10 1,87 10 2,00 10

Kecepatan dapat diukur dengan


menggunakan tabung pitot sebagai alat
ukur, dan diperhitungkan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut;

2  g    h
v
u
Dimana;
g  Gaya gravitasi (9,8 m/s2)
h  Ketinggian relatif terhadap
suatu referensi (m)
  Massa jenis air raksa (13.600 kg/m3 Gambar 9. Grafik perbandingan kecepatan
aliran fluida masuk ke rotor turbin
u  Massa jenis udara (1,2 kg/m3) dengan variasi jumlah sudu dan
pergerakan sudu
Berikut ini adalah perhitungan kecepatan
aliran fluida masuk (Inlet) menuju Gambar 9 menunjukkan bahwa semakin
permukaan sudu turbin pada rotor dengan banyak jumlah sudu, maka energi kinetik
variasi jumlah sudu sebanyak 12 buah dan input akan semakin besar pula. Bila
pergerakan sudu berengsel. berdasarkan parameter gerakan sudu, sudu
tetap lebih baik dibandingkan sudu
2  g    h i berengsel pada penelitian ini. Diakibatkan
v karena aliran fluida adalah tipe aliran
u
undershot, kemugkinan perkiraan adanya
2  9,8m / s 2 13.600kg / m3 1,97 102 m drag force yang mengganggu perputaran
 rotor terjadi pada instalasi turbin yang
1,2kg / m3 menggunakan aliran air tipe aliran overshot.
Kecepatan aliran air yang keluar
= 66,15 m/s nosel dan menuju permukaan sudu v i 
memiliki kecepatan yang lebih tinggi
Besar kecepatan aliran fluida masuk (Inlet) dibandingkan kecepatan aliran air yang
menuju permukaan sudu turbin pada rotor keluar dari celah – celah sudu pada rotor

51
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

turbin v o  . Karena kecepatan laju aliran Untuk perhitungan energi kinetik input
dengan variasi jumlah sudu dan pergerakan
energi kinetik inlet ke rotor akan
sudu yang lain, hasil perhitungannya akan
ditransmisikan ke poros turbin menjadi ditampilkan pada tabel 7, berikut ini.
energi mekanik, maka kecepatan laju aliran
energi kinetik outlet rotor akan mengecil.
Tabel 7. Energi kinetik input
Untuk mengetahui besar energi
kinetik input, dilakukan perhitungan laju Eneri kinetik input (Watt)
aliran energi kinetik input. Yang Variasi
 12 6 4
menggunakan laju aliran massa air ( m ) Sudu
dalam rumus laju aliran energi kinetik input. 6.152,63 7.592,71 7.742,23
Berengsel
Laju aliran massa air diperoleh melalui debit
Sudu Tetap 6.245,50 6.413,47 7.918,04
air (Q) dikali dengan massa jenis air  
3
sebesar 1000 kg/m . Dengan demikian, dapat diketahui
besar efisiensi sistem pada instalasi turbin
Berikut ini adalah perhitungan laju aliran
hasil penelitian. Berikut ini adalah salah satu
massa air saat variasi jumlah sudu bentuk perhitungan efisiensi sistem pada
sebanyak 12 buah dan pergerakan sudu instalasi turbin saat variasi jumlah sudu
berengsel. sebanyak 12 buah dengan gerakan sudu

m  Q berengsel.
-3 3 3
= 2,81x10 m /s x 1000 kg/m
E og
= 2,81 kg/s sistem   100%
1  2
 m vi
Untuk variasi jumlah sudu dan 2
pergerakan sudu lainnya hasil perhitungan 21 , 60
  100 %
laju aliran massanya akan ditampilkan pada 1
 2 ,8121 kg / s  ( 66 ,15 m / s ) 2
tabel 6, sebagai berikut ini. 2
  0 ,35 %
Tabel 6. Laju aliran massa air ( m )
Laju aliran massa air Efisiensi sistem untuk variasi jumlah sudu
(kg/s) dan pergerakan sudu yang lainnya akan
Variasi dimunculkan hasil perhitungannya pada
12 6 4 tabel 8.
Sudu
2,81 3,60 3,81
Berengsel Tabel 8. Efisiensi sistem dengan variasi
Sudu Tetap 2,71 3,09 3,56 jumlah sudu dan pergerakan sudu
Efisiensi Sistem (%)
Setelah memperoleh besar laju aliran massa Variasi
12 6 4
air, diperoleh energi kinetik input.
Perhitungan energi kinetik input untuk Sudu Berengsel 0,35 0,20 0,11
variasi jumlah sudu sebanyak 12 buah Sudu Tetap 0,47 0,21 0,16
dengan gerakan sudu berengsel, sebagai
berikut: Semakin banyak jumlah sudu, maka

 m  v i2 efisiensi sistem akan semakin baik. Jika
Ek i  dibandingkan efisiensi sistem berdasarkan
2 parameter pergerakan sudu, sudu tetap
lebih efisien dibandingkan sudu berengsel
2,8121 kg / s  ( 66 ,15 m / s ) 2 pada penelitian ini.
 Peningkatan energi kinetik input
2 terjadi akibat penurunan jumlah sudu yang
2 mengelilingi rotor. Meski energi kinetik input
= 6.152,63 kgm
meningkat, jika energi listrik yang dihasilkan
s3
generator (energi output generator)
= 6.152,63 J/s
menurun maka efisiensi sistem akan
= 6.152,63 Watt
menurun pula. Karena efisiensi sistem
diperoleh dari perbandingan energi output
generator dengan energi kinetik input.

52
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

3. Energi output generator pada instalasi


turbin adalah daya listrik yang dihasilkan
generator. Pada instalasi turbin yang
digunakan saat pengujian, energi output
generator yang paling besar diperoleh
saat variasi jumlah sudu sebanyak 12
buah dengan gerakan sudu tetap. Dan
energi output yang dihasilkan sebesar
29,25 Watt.
4. Jumlah sudu yang mengelilingi poros
rotor turbin cross flow zero head
mempengaruhi unjuk kerja turbin cross
flow zero head. Dapat disimpulkan
bahwa semakin banyak jumlah sudu
maka efisiensi sistem pada instalasi
turbin yang digunakan untuk pengujian
Gambar 10. Grafik perbandingan efisiensi ini akan bertambah pula.
sistem saat divariasikan jumlah 5. Pada instalasi turbin yang digunakan,
sudu dan pergerakan sudu pergerakan sudu tetap adalah
pergerakan sudu yang menghasilkan
Pada grafik perbandingan efisiensi efisiensi sistem lebih tinggi dibandingkan
sistem antara variasi jumlah sudu dengan pergerakan sudu berengsel.
gerakan sudu, garis warna merah
menunjukkan efisiensi sistem maksimumnya Setelah dihubungkan dengan
adalah sebesar 0,47%. Dikarenakan, saat hipotesa penelitan yang memperkirakan
variasi gerakan sudu tetap dengan jumlah gerakan sudu berengsel akan mengurangi
sudu sebanyak 12 buah menghasilkan daya terjadinya drag force pada saat instalasi
listrik sebagai energi output generator yang turbin beroperasi dan membuat efisiensi
paling besar yaitu sebesar 29,25 Watt. Dan sistemnya menjadi menigkat. Hasil
energi kinetik air yang keluar dari nosel penelitian tidak sesuai dengan yang
sebagai energi kinetik input sebesar diperkirakan. Tipe aliran air sebagai fluida
6.152,63 Watt. Sehingga, menunjukkan kerja yang memutar rotor akan sangat
perbandingan yang paling baik antara daya berpengaruh terhadap unjuk kerja turbin.
listrik yang dihasilkan dengan total laju aliran Tipe aliran air yang digunakan pada
energi kinetik air pada instalasi turbin. Dan penelitian ini adalah tipe aliran undershot.
perbandingan tersebut yang digunakan Kemungkinan, apa yang diperkirakan pada
sebagai penunjuk besar efisiensi sistem hipotesa penelitian ini akan berlaku saat tipe
pada instalasi turbin saat pengujian. aliran air yang digunakan adalah tipe aliran
overshot.
KESIMPULAN
Dari pembahasan dan analisa data dapat
ditarik beberapa kesimpulan, antara lain
sebagai berikut :
1. Efisiensi sistem yang paling baik
diperoleh saat variasi jumlah sudu 12
dengan gerakan sudu tetap.
Perbandingan energi output generator
dengan energi kinetik input menunjukkan
besar efisiensi sistem pada instalasi
turbin. Efisiensi sistem saat variasi
jumlah sudu 12 buah dan gerakan sudu
tetap adalah 0,47%.
2. Putaran generator yang paling banyak
terjadi saat variasi jumlah sudu 12 buah
dengan pergerakan sudu tetap. Putaran
generatornya sebesar 89,9 rpm saat
diberi beban dan sebesar 91,5 rpm saat
tidak diberi beban.

53
Dinamika Teknik Mesin, Volume 4 No. 1 Januari 2014 Yesung, Okariawan, Mundara Wati: Analisiss Variasi jumlah sudu
ISSN: 2088-088X

DAFTAR PUSTAKA
[1] Arismunandar, W., 1982, Penggerak Mula [6] Tirono, M., 2012, Pemodelan Turbin
Turbin, Bandung : Penerbit ITB. Cross Flow untuk Diaplikasikan pada
[2] Luknanto, D., 2008, Diktat Kuliah Sumber Air dengan Tinggi Jatuh dan
Bangunan Tenaga Air, Surabaya : Debit Kecil, Jurnal Neutrino, Vol. 4,
ITS. No. 2., April 2012, UIN Maliki
[3] Haimerl, L.A., 1960, The Cross Flow Malang, Malang.
Turbine, Jerman Barat. [7] Sahid, 2012, Kaji Eksperimental Kinerja
[4] Arsyad, I.M., 2009, Applikasi Turbin Cross Turbin Cross Flow Berbasis
Flow untuk Pembangkit Listrik Konstruksi Silinder (Drum) Poros
Mikrohidro di Kalimantan Barat, Vertikal untuk Potensi Arus Sungai,
Jurnal ELKHA, Vol. 1, No. 3., Maret B. 10., Universitas Wahid Hasyim
2009, Universitas Tanjungpura, Semarang, Semarang.
Pontianak.
[5] Larasakti, A.A., Himran, S. dan Arifin,
S.A., 2012 , Pembuatan dan
Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro Turbin Banki Daya 200
Watt, Jurnal Mekanikal, Vol. 3, No.
1., Januari 2012, p. 245-253.

54

Anda mungkin juga menyukai