Anda di halaman 1dari 12

SUPERVISI KLINIS BERBASIS KULIAH DAN PRAKTEK LAPANGAN

Oleh:
Rusdan Tafsiri
(Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan
Universitas Negeri Malang)
email: rusdantafsiri@gmail.com

Abstrak
Tafsiri, Rusdan. 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
karakteristik persiapan, tindak lanjut dan dampak supervisi klinis berbasis
kuliah praktek lapangan di SDIT Bumi Darun Najah Kabupaten Pasuruan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di
SDIT Bumi Darun Najah dimana yang menjadi subyek penelitian adalah
guru dam kepala sekolah (model). Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Hasil penelitian
adalah 1) penyusunan supervisi klinis berbasi kuliah praktek lapangan
dilakukan dengan baik dengan mempersiapkan semua fasilitas
yangdiperlukan, 2) tindak lanjut kegiatan supervisi klinis berbasis kuliah
praktek lapangandilakukan dengan diskusi yang demokratis dengan
guruyang akan disupervisi.3) Pengaruh supervisi klinis supervisi klinis
berbasis kuliah praktek lapanganberdampak positif meningkatkan
kompetensi guru dan siswa. Guru dalam menyusun perangkat
pembelajaran dan melakukan aktivitas pembelajaran yang inovatif.

Kata kunci: manajemen, supervisi klinis, persiapan, tindak lanjut.

Guru sebagai salah satu unsur depdiknastahun 2010, guru SD Negeri di


menentukan keberhasilan kegiatanbelajar Indonesia hanya sekitar 21.07% yang
mengajar, kesenjangan di lapangan layak mengajar dikelas dihadapan para
menunjukkan bahwa unjuk siswa, sedangkan untuk SD swatsa sekitar
kerja(performance) guru dalam 28.94% (Kurniati, 2007: 5). Selain hal
melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut banyak guru yang mengalami
sangatbervariasi dan kualifikasi masalah/kesulitan dalam melaksanakan
pendidikannyapun beraneka ragam, dan pembelajaran pada mata pelajaran
kompetensinyamasih belum merata (Darto, yangdiampunya. Kesulitan tersebut dapat
2007: 1). Berdasarkan laporan Balitbang disebabkan oleh karakteristik mata

1
pelajaran sehingga sulit dipahami guru cara “memberikan obatnya” dilakukan
atau kesulitan dalam aspek-aspek teknis setelah supervisor mengadakan
metodologis sehingga bahan ajar kurang pengamatan secara langsung terhadap cara
dipahami peserta didik (Indra, 2009: 1). guru mengajar, dengan mengadakan
Profesisumber daya guru perlu terus “diskusi balikan” antara supervisor dan
menerus tumbuh dan berkembang agar guru yang bersangkutan. Yang dimaksud
dapatmelakukan fungsinya secara dengan “diskusi balikan” ialah diskusi
professional. Oleh karena itu, diperlukan yang dilakukan segera setelah guru selesai
upaya untukmengatasi permasalahan mengajar, dan bertujuan untuk
tersebut. memperoleh balikan tentang kebaikan
Supervisi klinis merupakan cara maupun kelemahan yang terdapat selama
untuk meningkatkan kualitas gurudalam guru mengajar serta bagaimana usaha
kegiatan pembelajaran. Sebagaimana untuk memperbaikinya.
Pidarta (1992:446) mendefinisikan Dilakukannya supervisi dalam
supervisi klinis sebagai proses membina rangka peningkatan
guru untuk memperkecil jurang antara kemampuanprofesional guru sesuai dengan
perilaku mengajar nyata dengan perilaku fungsi supervisi itu sendiri. Menurut
mengajar seharusnya yang ideal, dimana Sergiovanni(dalam Dharma, 2007: 10), ada
supervisi klinis hanya untuk menolong tiga fungsi supervisi pendidikan di
guru-guru agar mengerti inovasi dan sekolah,yaitu fungsi pengembangan,
mengubah performance mereka agar cocok fungsi motivasi, dan fungsi kontrol.
dengan inovasi itu.Menurut Purwanto Dengan fungsipengembangan berarti
(2008), prosedur pendekatan klinis tentu supervisi pendidikan, apabila dilaksanakan
saja tidak persis sama dengan prosedur dengansebaik-baiknya, dapat
pengobatan yang dilakukan oleh dokter. meningkatkan keterampilan guru dalam
Prosedur pendekatan klinis mengelolaproses pembelajaran. Dengan
pelaksanaannya lebih ditekankan kepada fungsi motivasi berarti supervisi
mencari sebab-sebab atau kelemahan yang pendidikan,apabila dilaksanakan dengan
terjadi di dalam proses belajar mengajar, sebaik-baiknya, dapat
dan kemudian secara langsung pula menumbuhkembangkanmotivasi kerja
diusahakan bagaimana cara memperbaiki guru. Dengan fungsi kontrol berarti
kelemahan atau kekurangan tersebut, dan supervisi pendidikan,apabila dilaksanakan

2
dengan sebaik-baiknya, memungkinkan profesi 4) Kejenuhan profesional
supervisor (kepalasekolah dan pengawas (bornout), 5) Pelanggaran kode etik yang
TK/SD) melaksanakan kontrol terhadap akut, 6) engulang kekeliruan secara massif,
pelaksanaantugas-tugas guru. 7) Erosi pengetahuan yang sudah didapat
Supervisi klinis dirancang sebagai dari pendidikan prajabatan (PT). 8) Siswa
salah satu model atau pendekatandalam dirugikan, tidak mendapatkan layanan
melakukan supervisi pengajaran terhadap sebagaimana mestinya, 9) Rendahnya
calon guru yang sedang praktikmengajar. apresiasi dan kepercayaan masyarakat dan
Dalam supervisi ini penekanannya pada pemberi pekerjaan(Sudrajat, 2008: 4).
klinis yang diwujudkan dalambentuk Supervisi klinis berbasis kuliah
hubungan tatap muka antara supervisor praktek lapangan adalah supervisi yang
dan calon guru yang difokuskan pada pengelolaan dan
sedangberpraktik.Supervisi klinis pada manajemen supervisi bagi mahasiswa dan
dasarnya merupakan pembinaan performa atau guru serta perbaikan pembelajaran
gurudalam mengelola proses belajar melalui siklus yang sistematis mulai dari
mengajar. Pelaksanaannya didesain tahapperencanaan, pengamatan dan
denganpraktis serta rasional. Baik analisis yang intensif terhadap
desainnya maupun pelaksanaannya penampilanpembelajarannya dengan
dilakukan atasdasar analisis data mengenai tujuan untuk meningkatkan kemampuan
kegiatan-kegiatan di kelas. Data dan professional guru dalam upaya
hubungan antaraguru dan supervisor mewujudkan proses belajar peserta didik
merupakan dasar program, prosedur, dan yang lebih baikmelalui cara mengajar yang
strategi pembinaanperilaku mengajar guru lebih baik pula. Supervisor melakukan
dalam mengembangkan pembelajaran supervisi klinisbertempat di kelas atau
murid-murid(Anonim, 2010: 5). Beberapa ruang di mana supervisor berperan ganda
alasan mengapa supervisi klinis secara simultan sebagai guru dan
diperlukan, diantaranya; 1) Tidak ada supervisor.Dengan melakukan supervisi
balikan dari orang yang kompeten klinis berbasis kuliah praktek lapangan,
sejauhmana praktikprofesional telah mahasiswa, guru dan supervisor dapat
memenuhi standar kompetensi dan kode memahami secara detail dan mendalam
etik, 2) Ketinggalan iptek dalam proses tentang pengelolaan dan sekaligus
pembelajaran, 3) Kehilangan identitas

3
mengalami langsung bagaimana supervise Mendeskripsikankaraketeristik tindak
klinis diperankan. lanjut dari hasil supervisi klinis berbasis
Mahasiswa Manajemen Pendidikan kuliah praktek lapangan di SDIT Bumi
kelas kerja sama P2TK tahun 2015 dalam Darun Najah Kabupaten Pasuruan. c)
rangka meningkatkan pengetahuan, Mendeskripsikankarakteristik dampak
kecakapan dan professional guru supervisi klinis berbasis kuliah praktek
melakukan pengelolaan sekaligus lapangan bagi kualitas pendidikan diSDIT
mendemonstrasikan secara utuh supervise Bumi Darun Najah Kabupaten Pasuruan.
klinis. Selain itu, supervisi klinis yang Supervisi klinis berbasis kuliah
dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu praktek lapangan adalah supervisi yang
(SDIT) Bumi Darun Najah Kabupaten difokuskan pada pengelolaan dan
Pasuruan diharapakan dapat mengedukasi manajemen supervisi bagi mahasiswa dan
guru-guru sekolah setempat sekaligus atau guru serta perbaikan pembelajaran
memberi dampakpositif terhadap hasil melalui siklus yang sistematis mulai dari
akademik anak. Proses belajar di dalam tahapperencanaan, pengamatan dan
kelas menjadi aktifdan tingkat mengulang analisis yang intensif terhadap
siswa rendah. penampilanpembelajarannya dengan
Dari latar belakang di atas maka tujuan untuk meningkatkan kemampuan
akan dilakukan penelitian professional guru dalam upaya
mengenai“Supervisi Klinis Berbasis mewujudkan proses belajar peserta didik
Kuliah Praktek Lapangan pada SDIT Bumi yang lebih baikmelalui cara mengajar yang
Darun Najah Kabupaten Pasuruan”. Dan lebih baik.
adapun fokus penelitian yaitu “Bagaimana Supervisi klinis memiliki
karakteristik pengelolaan supervisi karakteristik 1) Perbaikan
klinisberbasis kuliah praktek lapangan di dalampembelajaran mengharuskan guru
SDIT Bumi Darun Najah Kabupaten mempelajari keterampilan intelektual
Pasuruan?”. Ada tiga tujuan yang ingin danbertingkah laku berdasarkan
dicapai dalam penelitian ini. keterampilan tersebut. 2) Fungsi utama
a)Mendeskripsikan karaktersitik persiapan supervisoradalah menginformasikan
supervisi klinis berbasis kuliah praktek beberapa keterampilan. 3) Fokus supervisi
lapangan di SDIT Bumi Darun Najah klinisadalah: (a) perbaikan proses
Kabupaten Pasuruan. b) pembelajaran, (b) keterampilan

4
penampilanpembelajaran yang memiliki pertemuanbalikan merupakan tindak lanjut
arti bagi keberhasilan mencapai tujuan dari kegiatan observasi.
pembelajarandan memungkinkan untuk Adkins dan Russell (2004) dalam
dilaksanakan, dan (c) didasarkan atas jurnal internasional yang
kesepakatanbersama dan pengalaman masa berjudulSupervisor-Subordinate Work
lampau (Sudrajat, 2008: 7). Value Congruence and Subordinate
Inti supervisi klinis ialah proses Performance: A Pilot Study, menjelaskan
pembimbingan yang bertujuan untuk bahwa hubungan nilai kerja antara
meningkatkan profesionaisme guru dengan supervisor dansubordinat sesuai dengan
menekankan pada penampilanmengajar, hasil kerja yang ditunjukkan bawahan
melalui prosedur yang sistematis dimulai yang telah diujidalam setting retail. Dari
dari pertemuan pendahuluan,observasi hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
kelas, dan peretemuan balikan, data nilai kerja seorang supervisor dapat dilihat
dianalisis secara cermat, teliti dan objektif dari keadilan yang ditunjukkan oleh
guna mendapatkan perubahan tingkah laku supervisordan tidak hanya dilihat dari
mengajar yang diharapkan. keinginan supervisor untuk mendapatkan
Adapun prosedur pelaksanaan keuntungan.
supervisi klinis adalah denganmengikuti
tiga tahapan, sebagaimana dikemukakan METODE PENELITIAN
oleh Acheson (1987:13): yaitutahap Penelitian ini menggunakan
pertemuan pendahuluan, tahap observasi pendekatan kualitatif dengan metode
kelas, dan tahap pertemuanbalikan. Hal penelitian deskriptif. Penelitian ini
yang paling membedakan supervisi klinis dilakukan berdasarkan temuan dan
adalah penekanannya padainteraksi pengalaman peneliti selama di lapangan di
langsung guru-supervisor dan Kampus Universitas Negeri Malanag dan
pengembangan professional guru. SDIT Bumi Darun Najah Kabupaten
Tahappertemuan pendahuluan Pasuruan. Subyek utama dalam penelitian
dimaksudkan sebagai langkah inventarisir ini adalah peneliti, teman sejawat, kepala
masalah yangdihadapi guru; tahap sekolah, dan guru di SDIT Bumi Darun
observasi kelas dimaksudkan sebagai tahap Najah Kabupaten Pasuruan. Instrumen
untuk melihatsecara riil pembelajaran yang dalam penelitian ini dikumpulkan melalui
terjadi di dalam kelas; sedangkan tahap

5
pengalaman langsung, observasi dokumen kegiatan. 3) guru dan kepala sekolah
dan studi pustaka. (diperankan mahasiswa) membagi tugas
Uji kredibilitas dalam penelitian ini yang akan diperankan, 4) guru, kepala
dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap sekolah (diperankan mahasiswa)
oreintasi, tahap ekplorasi, dan tahap menyiapkan Rencana Praktek
member check. Prosedur analisis data Pembelajaran (RPP) beserta instrumennya,
dilakukan dalam tiga tahapan sesuai 5) Instrumen yang digunakan berupa
dengan yang disarankan Sugiyono (2009: lembar observasi yang memuat aspek
338): “yakni reduksi data, display data dan yangdinilai sekaligus nilai dari
verifikasi data”. Menurut Moleong (2007: ketercapaian aspek yang telah dilakukan
324) untuk menetapkankeabsahan data guru dalamkegiatan pembelajaran. 6) guru,
yang diperlukan teknik pemeriksaan yang kepala sekolah (diperankan mahasiswa)
didasarkan atas kriteria:1) derajat menyiapkan alat perekam kegiatan yang
kepercayaan (credibility); 2) keteralihan akan dipasang dikelas.
(transferability); 3)ketergantungan
(dependability); 4) kepastian Karakteristik Tindak Lanjut Supervisi
(confirmbility). Klinis Berbasis Kuliah Praktek
Lapangan
HASIL PENELITIAN Karakteristik tindak lanjut supervisi
Karakteristik Persiapan Supervisi klinis berbasis kuliah praktek lapangan
Klinis Berbasis Kuliah Praktek adalah sebagai berikut; 1) tindak lanjut
Lapangan dilakukan setelah supervisor melakukan
Adapun karakteristik persiapan kegiatan supervise klinis, 2) pelaksanaan
supervisi klinis berdasarkan temuan supervisi klinis dilakukan dengan
peneliti yaitu sebagai berikut; 1) guru dan melakukan pengecekan laporankompetensi
kepala sekolah (diperankan mahasiswa) guru dan hasil supervisi sebelumnya, 3)
menerima pembekalan tentang teori dan kepala sekolah mengecek peralatan yang
pengalaman supervise klinis.2) guru dan diperlukan dalam pelaksanaan supervisi
kepala sekolah (diperankan mahasiswa) klinis, 4) kepala sekolah mengamati
melakukan koordinasi dengan SDIT Bumi kegiatan pembelajaran dengan teliti dan
Darun Najah Kabupaten Pasuruan tentang detailsesuai instrumen supervisi klinis
rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan yang telah dipersiapkan, 5) kegiatan

6
pengamatan yang dilakukan kepala Karakteristik Dampak Supervisi Klinis
sekolah difokuskan pada guruyang Berbasis Kuliah Praktek Lapangan
kompetensinya rendah. 6) tindak lanjut Adapun karakteristik persiapan
dilakukan sesuai dengan hasil koordinasi supervisi klinis berdasarkan temuan
kepala sekolah denganguru seperti tempat peneliti yaitu sebagai berikut; 1)
pelaksanaan tindak lanjut, 7) aspek yang pelaksanaan supervisi klinis berbasis kelas
dinilai dalam kegiatan supervisi klinis meningkatkan kompetensi guru yang
sesuai dengan instrument yang telah masih rendah, 2) penentuan waktu
disiapkan meliputi kegiatan awal, kegiatan pelaksanaan supervisi klinis, menjadikan
belajar mengajar,kegiatan inti, kegiatan guru disiplin waktu, 3) guru disiplin dalam
penilaian, dan kegiatan penutup, 8) kepala melengkapi adminsitrasi guru seperti
sekolah membuat laporan hasil supervisi penyusunan perangkat pembelajaran, 4)
yang sudah dianalisis berupauraian dan aspek penilaian yang tertulis dalam
angka yang akan dipaparkan dalam instrumen menjadikan gurumemperhatikan
pertemuan tindak lanjut. 9) kegiatan tindak setiap tahap kegaitan pembelajaran yang
lanjut dihadiri oleh kepala sekolah, guru dilakukannya di dalam kelas. 5) guru
yang disupervisi klinis, 10) kepala sekolah melakukan inovasi dalam pembelajaran
memberikan kesempatan kepada guru yang seperti menggunakan metodepembelajaran
disupervisi klinisuntuk melakukan refleksi yang inovatif. 6) guru menggunakan media
diri dan mengemukakan di depan rapat pembelajaran sehingga anak menjadi
tindak lanjut. 11) kepala sekolah kosentrasi dalam mengikuti kegiatan
menanggapi hasil refleksi diri guru yang pembelajaran, 7) pengetahuan guru
disupervisi danmengemukakan hasil (mahasiswa) meningkat mengenai kegiatan
supervisi klinis dengan bahasa santun dan supervise klinis dan pembelajaran, 8)
tidakmenyinggung guru yang disupervisi secara tidak langsung peningkatan
klinis. 12) kepala sekolah bersama guru kompetensi guru, berdampak positif
melakukan diskusi dan mengambil terhadap prestasi siswa, 9) supervisi klinis
kesepakatanuntuk memecahkan masalah berbasik kuliah praktek lapangan juga
yang dihadapi guru dalam melakukan berdampak positif bagi penyelenggaraan
kegiatanpembelajaran. pendidikanseperti siswa antusias dan
termotivasi untuk belajar dan mengenal
guru baru.

7
ini dimaksudkan sebagai media refleksi
PEMBAHASAN bagi guru yang di supervise.
Karakteristik Persiapan Supervisi Penelitian mengenai perencanaan
Klinis Berbasis Kuliah Praktek atau persiapan supervis klinis
Lapangan jugadilakukan oleh Boulle (2010) dalam
Persiapan supervisi klinis tersebut jurnal internasionalnya yang berjudul
meliputi persiapan dokumenkegiatan DataGrid Models for Preparation and
supervisi klinis sebelumnya sehingga Modeling in Supervised
dapat dijadikan pedoman kepalasekolah Learning,memperkenalkan metode baru
dalam melakukan kegiatan supervisi klinis. untuk secara otomatis, cepat dan
Guru dan rekan sejawat menyiapka guru terpercayamengevaluasi kelas bersyarat
yang akan disupervisi klinis. Penentuan probabilitas dari setiap subset variabel
guru yang akanisupervisi klinis tersebut dalampengawasan belajar. Penelitian ini
dilakukan dengan kebutuhan dan prioritas membahas persiapan model yang
sesuai dengan hasil koordinasi dengan akandigunakan untuk melakukan evalusasi
SDIT Bumi Darun Najah. dalam pembelajaran. Model
Pelaksanaan koordinasi kepala yangdipersiapkan tersebut adalah model
sekolah dengan guru yangbersangkutan, Grid. Model Grid berkaitan erat
juga membahas mengenai tempat dan denganangka-angka dimana pembelajaran
materi yang akan diberikanguru dalam akan dinilai menggunakan angka. Grid
pembelajaran. Dalam persiapan supervisi dataterbaik yang dicari menggunakan
klinis di SDIT Bumi Darun Najahmeliputi pilihan pendekatan model Bayesian
persiapan lokasi dan materi yang akan danalgoritma kombinatorial efisien.
diberikan guru kepada siswa.Instrumen Eksperimen dalam penelitian ini
sebagai alat ynag digunakan kepala menunjukkanbahwa model grid
sekolah untuk menilai kompetensiguru memudahkan dalam menilai pembelajaran.
juga dipersiapkan dengan baik. Instrumen Karakteristik Tindak Lanjut Supervisi
tersebut berupa lembar observasiyang Klinis Berbasis Kuliah Praktek
nantinya digunakan untuk mengetahui Lapangan
kinerja guru. Persiapan alat Pelaksanaan tindak lanjut dalam
perekammerupakan hal yang dilakukan supervisi klinis SDIT Bumi Darun Najah
sebelum melaksanakan supervisi klinis hal dilakukan setelah kepala sekolah selesai

8
melaksanakan supervisi klinis. Prinsip kelemahan dan kelebihan dari guru yang
yang dilakukan dalam melakukan kegiatan telah disupervisi.
supervisi meliputi; 1) dilakukan secara Kepala sekolah tidak bersikap
ilmiah dalam arti sistematis, obyektif, dan otoriter dalam kegiatan tindak
menggunakan alat (instrumen). 2) lanjut.Kepala sekolah memberi
dilakukan secara demokratis dalam arti kesempatan kepada guru yang
menjunjung tinggi asas musyawarah, bersangkutan untuk mengemukakan
memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat, pendapatya terhadap performansinya
danbersedia menerima pendapat atau saran dalam melakukan kegiatanpembelajaran
dari orang lain, 3) supervisi yang sudah dilakukan. Kepala sekolah
dilaksanakansecara kooperatif yaitu menanggapi introspeksi diriyang dilakukan
melalui kerjasama yang harmonis antara oleh guru yang bersangkutan dan
pihak-pihak yangterkait dalam melakukan diskusi.
pelaksanaan supervise, 4) supervisi Kelemahan-kelemahan guru di-
dilaksanakan dalam situasiyang dapat jelaskan kepala sekolah dalam kegiatan
memotivasi guru untuk berprakarsa, post conference. Kepala sekolah
bekerja keras, memperbaiki atau memberikanalternatif pemecahan masalah
meningkatkan kompetensi, dan kinerja yang dialami guru dalam kegiatan
profesionalnya dengan mendayagunakan pembelajaran.Kepala sekolah dan guru
potensi-potensinya secara optimal. melakukan diskusi dan nantinya akan
Ketika pelaksanaan supervisi klinis mengambil suatukesepakatan bersama
selesai dilakukan, kepala yang dapat diterima oleh semua pihak.
sekolahmenyusun hasil supervisi klinis Dengan adanya tindak lanjut yang
baik berupa angka dan uraian yang dilakukan oleh kepala sekolahtersebut
nantinya akandibahas dengan guru yang terlihat adanya program peningkatan
bersangkutan dalam pertemuan tindak kompetensi guru. Dapat dikatakankegiatan
lanjut. Kegiatantindak lanjut tidak hanya supervisi klinis dapat meningkatka
dihadiri antara kepala sekolah dengan guru kompetensi guru. Penelitian yangbsama
yangbersangkutan, namun guru lainnya juga dilakukan oleh Lucy Steiner dan Julie
diizinkan untuk mengikuti kegiatan Kowal (2007) dalam jurnalpenelitiannya
tindaklanjut. Kepala sekolah melakukan yang berjudul ”Principal as instructional
analisis dengan baik dengan menuliskan leader designing a Coaching Program

9
That Fits” menyatakan adanya konsensus (interventionist, noninterventionist, atau
yang luas didalamliteratur yang efektif. interactionalist). Hasil daripenelitian ini
Para pemimpin sekolah memusatkan pada menyatakan bahwa dibutuhkan adanya
tugas yangberhubungan dengan monitoring terhadap kinerjapara guru
peningkatan instruksi dalam kelas sebagai untuk meningkatkan kemampuannya.
tambahanterhadap waktu yang mereka Supervisi klinis berbasis kelas
habiskan pada aspek managerial tentang menjadikan guru disiplin
pekerjaanmereka. Hal ini dapat diartikan administrasi.Wujud disiplin administrasi
adanya supervisi oleh kepala sekolah tersebut terlihat dari perangkat
terhadappara guru untuk membantu kinerja pembelajaran yangtelah dibuat oleh guru.
mereka dan dapat meningkatkan Guru tidak hanya menggunakan metode
kompetensinya. cermah dan Tanya jawab saja, namun
sudah menerapkan metode diskusi,
Karakteristik Dampak Supervisi Klinis
kelompok, bahkanmelakukan kegiatan
Berbasis Kuliah Praktek Lapangan
pembelajaran di luar kelas.

Supervisi klinis berbasis kuliah Secara tidak langsung peningkatan

praktek lapangan memberi dampak positif kompetensi guru juga berdampakpositif

bagi siswa dan guru yaitu meningkatnya untuk kompetensi siswa. Siswa lebih aktif

kompetensi guru dan prestasi belajar dalam kegiatan pembelajaran.Siswa yang

siswa.Sedangkan dampak negatifnya sebelumnya bergaurau di dalam kelas,

adalah guru merasa tegang, waktu ketika guru menampilkanmedia

supervisi lama,sehingga mengganggu pembelajaran siswa menjadi fokus dan

kegiatan pembelajaran serta konsentrasi berkonsentrasi dalam mengikutisetiap

anak berkurang.Hoang (2009) dalam tahap pembelajaran yang dilakukan guru.

penelitiannya yang berjudul “The Bukan hanya itu saja, siswa lebihantusias

contributions of teachers’ credentialing dan memiliki motivasi dalam belajar

routes and experience levels on classroom setelah guru menggunakan metodeinovatif.

management”. Mengkajitentang kontribusi


SIMPULAN DAN SARAN
para guru (tradisional atau alternatif) dan
Simpulan
tingkatan pengalamanpara guru (yang
Persiapan supervisi klinis berbasis
berpengalaman atau orang baru) pada
kuliah praktek lapangan di SDIT Bumi
orientasi manajemen kelaspara guru
Darun Najah dilakukan dengan baik. Guru

10
bersama kepala sekolah menyiapkan dankompetensinya dalam melakukan
segala perlengkapan yangdibutuhkan supervisi klinis,2)guru melakukan
dalam supervise klinis. Persiapan tersebut persiapan supervisi yang matang dan
meliputi perlengakapan pembelajaran, berkoordinasi dengankepala sekolah agar
instrument penilaian dan alat dokumentasi. pelaksanaan supervisi berjalan lancar. 2)
Tindak lanjut hasil supervisi klinis guru meningkatkan kemampuan
berbasis kelas di SDIT Bumi Darun Najah mengajarnya mulai dari kegiatanpersiapan
dilakukan secara demokratis dengan hingga kegiatan penutup serta melakkan
mendiskusikan dengan guru yang kegiatan refleksi dengan baik, 3) guru
disupervisi klinis. Guru yang menyiapkan mental, agar tidak merasa
disupervisiklinis diminta untuk melakukan terbebani atau tertekan ketikakepala
refleksi diri dan mengemukakan hasil sekolah melakukan supervisi klinis.
refleksi didepan kepala sekolah. Kepala
sekolah menanggapi hasil refleksidiri guru DAFTAR RUJUKAN
yang disupervsi klinis dan menanggapinya Acheson, K. A., & Gall, M. D. 2007.
Techniques in the clinical
dengan bahasa yang santundan tidak
supervision of the
menyinggung perasaan. teachers: Preservice and inservice
Dampak supervisi klinis berbasis applications (4th ed.). White Palins,
NY:Longman.
kuliah praktek lapangan bagi guru dan
Adkins dan Russell. 2004. “Supervisor-
kepala sekolah (model) yaitu adanya Subordinate Work Value
peningkatan kompetensi dan pengetahuan Congruence and
Subordinate Performance: A Pilot
guru tentang supervisi klinis. Kegiatan
Study”. Journal of Business and
supervise ini juga sekaligus memberi Psychology. Volume 12, Number 2 /
dampak positif terhada semangat dan December, 1997
antusias belajar siswa SDIT Bumi Darun Anonim. 2009. Supervisi
Klinis.http://saidsuhilachmad.yolasit
Najah kabupaten Pasuruan. e.com/resources/Kegiatan%208.pdf.
Saran . Diaksespada tanggal 24 November
Adapun saran yang ingin penulis 2016.
Anonim. 2010. SupervisiKlinik.
ajukan meliputi: 1) Kepala Sekolah yang
http://www.duniaremaja.org/ralqis-
hanya menyiapkan instrumen supervisi, notes-f59/supervisi-klinikt701.htm.
dokumenhasil supervisi dan guru, Diakses pada tanggal 30 November
2016.
hendaknya juga menyiapkan mental,

11
Boulle. 2010. ”Data Grid Models for Kurniati. 2007. Pengaruh Supervisi
Preparation and Modeling in Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja
Supervised Terhadap Kinerja Guru Smk Negeri
Learning”. Journal of Method of 1 Purbalingga.
learning. Vol 3 No 5. Pg: 1-35 www.digilib.unnes.ac.id. Diakses
Darto. 2007. Supervisi Klinis Untuk pada tanggal 2 Desember 2016.
Meningkatkan Kemampuan Guru Moleong, L.J. 2007. Metodologi
Matematika Penelitian Kualitatif. Bandung:
Dalam Menyusun RPP dan Remaja
Pelaksanaanya Di Kelas pada SMA Rosdakarya.
Malang. Pidarta, M. 1992. Pemikiran Tentang
www.blogspot.com. Diakses pada Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina
tanggal 1 Desember 2016. Aksara
Dharma. 2010Supervisi Akademik Materi Purwanto, N. 2008. Administrasi dan
Pelatihan Penguatan Kemampuan Supervisi Pendidikan.
Kepala Sekolah. Bandung: Remaja Rosda
Karya
http://cafenux.com/note/36920-
Steiner dan Kowal. 2007.“Principal as
supervisi-akademik-materipelatihan-
instructional leader Designing a
penguatan-kemampuan-kepala-
CoachingProgram That Fits”.
sekolah.html. Diakses pada tanggal1
Journal of Issue Brief. Vol 4 No 5.
Desember 2016.
Pg: 1-8.
Indra. 2009. Membina Profesionalisme
Sudrajat. 2008. Supervisi Klinis untuk
Guru Melalui Supervisi Klinis.
Perbaikan
Diambil
Pembelajaran.http://akhmadsudrajat.
dari http://www.scribd.com. Diakses
wordpress.com/2008/03/01/supervisi
pada tanggal 1 Desember 2016.
-klinis/. Diakses
pada tanggal 3 Desember 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai