Anda di halaman 1dari 3

Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia

Tenggara. Melintang di katulistiwa antara benua Asia dan Australia serta antara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di utara pulau Kalimantan,
dengan Papua Nugini di timur pulau Papua dan dengan Timor Timur di utara pulau Timor.
Indonesia memiliki 18.000 lebih pulau (sekitar 6000 tidak berpenghuni) yang menyebar sekitar
katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana
setengah populasi Indonesia hidup. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar,
yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.

Asal mula istilah indonesia

Istilah Indonesia muncul pertama-kali didunia, setelah James Richardson Logan (1819-1869),
menulis artikel pada Hal. 254. Yang bunyinya,
“Mr. Earl suggests, the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I
prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian
Islands or the Indian Archipelago”

J.R Logan (1819-1869), adalah Warga Scotlandia (Inggris) yang meraih sarjana hukum dari
Universitas Edinburgh. Dia hanyalah Seorang Pengelola majalah ilmiah tahunan, JOURNAL OF
THE INDIAN ARCHIPELAGO AND EASTERN ASIA (JIAEA) yang diterbitkan di singapura pada
tahun 1847.

Pada saat memunculkan nama Indonesia, Logan sama sekali tidak menyangka, nama Indonesia
akhirnya diabadikan sebagai nama sebuah Bangsa, dan Negara yang kelak jumlah Penduduknya
menempati peringkat keempat terbesar di dunia.
Bermula dari sinilah, James Richardson Logan secara kontinyu menggunakan istilah Indonesia
dalam jurnal – jurnal ilmiahnya, dan seiring waktu penyebutan nama Indonesia akhirnya dikenal,
dan menyebar di kalangan Para ilmuwan Etnologi, dan Geografi Eropa. •Inilah prasasti pertama
nama Indonesia mendunia.

Disusul pada tahun 1884 Seorang Profesor Etnologi dari Universitas Berlin – Jerman, Adolf
Bastian(1826-1905) menerbitkan buku berjudul, “Indonesien oder die Inseln des Malayischen
Archipel” sebanyak lima volume, buku itu memuat hasil penelitiannya selama melancong ke
Nusantara, pada tahun 1864 – 1880.
Buku inilah yang dikemudian hari berjasa dalam mempopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan
para Sarjana Belanda, sehingga sempat muncul dugaan bahwa kata Indonesia itu murni ide
Bastian. Pendapat salah kaprah itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-
Indie(1918). Padahal sejatinya Bastian memungut kata ‘’Indonesia” dari tulisan-tulisan karya J.R.
Logan.

DIAMBIL ALIHNYA NAMA INDONESIA OLEH PRIBUMI

Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)

merupakan Pribumi pertama yang menggunakan istilah


INDONESIA

Yakni, saat di asingkan ke Negeri Belanda tahun 1913. Saat itu beliau mendirikan sebuah biro
pers dengan nama Indonesische Pers-bureau. Pada decade 1920-an, nama Indonesia yang
merupakan istilah ilmiah dalam bidang etnologi dan geografi itu, kemudian diambil alih oleh Tokoh
– tokoh Pergerakan Kemerdekaan tanah air , sehingga dikemudian hari nama Indonesia akhirnya
memiliki kekuatan politis, yaitu jatidiri suatu Bangsa yang sedang berjuang merintis kemerdekaan.
Akibatnya, sejak saat itu pula Pihak Belanda merasa was-was, dan mulai waspada terhadap setiap
penggunaan istilah ciptaan Logan itu. Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,

“Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil
disebut “Hindia Belanda”, Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan
India yang asli (Hindustan).

Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena
melambangkan, dan mencita – citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya
tiap Orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya”.

Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924.
Tahun yang sama Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI). Berikutnya pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond (JIB) membentuk
Kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij(Natipij).
Itulah 3 organisasi Tanah air yang mula-mula menggunakan nama Indonesia. Akhirnya berawal
dari sini istilah Indonesia resmi digunakan sebagai nama Tanah air, Bangsa dan
Bahasa kita, tepatnya ketika peristiwa Kerapatan Pemoeda – Pemoedi Indonesia tanggal, 28
Oktober 1928, yang disebut Soempah Pemoeda.
Pada bulan Agustus 1939, 3 Anggota Volksraad (Dewan Rakyat, DPR zaman Hindia-Belanda)
yakni; Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo,
mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda supaya nama Indonesia diresmikan sebagai
pengganti nama Nederlandsch-Indie. Tetapi pihak Belanda bersih – keras menolak mentah –
mentah mosi itu…..

Sampai kemudian datang Pasukan kuning bermata sipit, Tentara Dai Nippon, yang dengan mudah
memaksa pihak Belanda bertekuk lutut, menyerah tanpa syarat.

Dengan jatuhnya Nusantara ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka tamatlah
riwayat Hindia-Belanda yang merupakan symbol Negeri jajahan buat selama – lamanya.
klimaknya pada 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, dan dengan di
dorongkannya atas keinginan yang luhur, untuk melindungi segenap tumpah darah, dan tanah air
tecinta, lahirlah Republik Indonesia hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai