Anda di halaman 1dari 3

siapakahtangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?

JUMAT Sebagai taruk hamba Yahwe tumbuh di hadapan


Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah
kering.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh

AGUNG
kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia
sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk
hitungan. Ia tidak tampan, dan menarik pun tidak
Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk
Jumat, 19 April 2019 memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik,
sehingga kita tidak tertarik untuk
menginginkannya.
Persiapan: Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah,
Di seluruh lokasi ibadat sudah diberi tanda (X) di mana nanti dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia
petugas berada (baik untuk penghormatan salib, maupun
menyambut komuni)
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang
Salib besar dengan selubung ungu (1) sudah disiapkan disekitar mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
pintu masuk utama gereja untuk perarakan penghormatan
salib. kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi
sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-
Salib tanpa selubung, dan keranjang kolekte, sudah disiapkan
masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan
di lokasi yang sudah ditentukan dengan jumlah yang sesuai
kebutuhan. telah menimpakan kepadanya kejahatan kita
sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
Lilin besar beserta standarnya (dalam 1 ruangan cukup 2 buah
lilin) sudah diposisikan pada tempatnya. ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti
anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti
Booking tempat (mengosongkan bangku umat dan
induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menempelkan label) dalam gereja untuk para pelayan liturgi
(AIM, misdinar, lektor, pemazmur, pembawa kisah sengsara) menggunting bulunya, ia tidak membuka
sesuai dengan jumlah kebutuhan masing-masing jam ibadat. mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman
ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang
Kata Pembuka memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri
Seorang komentator memberikan beberapa informasi seputar orang-orang hidup, dank arena pemberontakan
tata cara ibadat dan juga pemaknaannya, serta kata umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan
pengantar bagi umat. kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu
mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun
Perarakan Masuk ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di
Tanpa lagu pembuka atau iringan instrument apapun, para dalam mulutnya.
pelayan liturgi dengan busana liturgi berwarna merah, dengan Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia
urutan dari depan sbb.: misdinar, lektor dan pemazmur, dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan
pembawa kisah sengsara, AIM, imam berarak dalam dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat
keheningan.
keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak
Tiba di plaza depan altar, Imam meniarap, dan petugas liturgi Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah
serta umat berlutut.
kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan
Setelah itu, Imam dan para petugas menuju ke tempat masing- menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, hamba-Ku
masing. Imam mengucapkan Doa Pembuka. itu, sebagai orang yang benar, akan membebanrkan
banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan
Doa Pembuka mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan
I: Ya Allah, dengan sengsara Kristus, Putera-Mu dan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan,
Tuhan kami, Engkau telah membebaskan kami dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai
dari kematian, warisan dosa pusaka, yang jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah
diturunkan kepada seluruh bangsa manusia. menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena
Perbaharuilah kami menjadi serupa dengan Dia; ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun
dan sebagaimana kami membawa dalam diri kami ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa
citra manusiawi surgawi berkat daya anugerah-Mu untuk pemberontak-pemberontak.
yang menguduskan kami. Dengan pengantaraan Demikianlah sabda Tuhan.
Kristus, Tuhan kami.
U: Syukur kepada Allah.
U: Amin.
Mazmur Tanggapan Refren 820 (Bk. Mz. hlm. 49)
_ __
Bacaan Pertama: Kitab Yesaya 52:13-53:12
3 . i . 7 / i. . 7 / 5 . 7 i 7 . 5 . .
L: Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-
U: Ya Ba - - - pa, ke da-lam tangan-Mu
Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung
__ _ __ __
dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun
5 / 7 . 7 i 75 / 4 . . 45 / 3 . 4 34 / 5 . . . //
melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti
ku per-ca - ya -kan ji - -wa - - ku.
manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak
manusia lagi, - demikianlah ia akan membuat
P: Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-
tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan
kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh
mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa
karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu
yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka
kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan
lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka
daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang
percaya kepada berita yang kami dengar, kepada
P: Di hadapan semua lawanku aku tercela, tetangga- Imam didampingi 4 misdinar (2 membawa lilin bernyala, 1
tetanggaku merasa jijik para kenalanku merasa bawa microphone, 1 bawa teks liturgi), menuju ke pintu depan
gereja untuk mengawali perarakan salib.
ngeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat
menyingkir. Aku telah hilang dari ingatan seperti Umat diarahkan untuk menghadap ke arah pintu utama.
orang mati, telah menjadi seperti barang yang Pada saat yang sama, Petugas Tatib yang sudah bersiap untuk
pecah. menyalakan LILIN yang sudah ditempatkan di lokasi masing-
P: Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, masing.
aku berkata, “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku Imam sambil membawa salib dengan selubung ungu, mulai
ada dalam tangan-Mu. Lepaskanlah aku dari berarak ke depan altar dengan misdinar pembawa lilin
tangan musuh-musuhku dan bebaskan dari orang- bernyala di depan.
orang yang mengejarku! Di pintu masuk utama depan, Imam membuka tali ikatan
selubung bagian atas, kemudian mengangkat salib, dan
P: Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba- menyanyikan lagu ‘Lihatlah kayu salib’.
Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu ! Umat menjawab dengan kata-kata ‘Marilah kita sembah sujud
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua kepada-Nya’ lalu berlutut. Imam tetap berdiri dan mengangkat
orang yang berharap kepada Tuhan. salib.
Lagu yang sama dan jawaban yang sama dinyanyikan 3 kali
Bacaan Kedua: Ibrani 4:14-16;5:7-9 pada lokasi yang berbeda (pintu depan, bagian tengah gereja,
dan tangga depan altar) dan nada dasar yang berbeda. Dan
L: Saudara-saudara, kita mempunyai Imam Agung, diikuti tata gerak umat dengan cara yang sama, berlutut.
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Organis membantu mengambilkan nada dasar yang berbeda
Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang tersebut, pada saat yang tepat.
pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung
i 7 5 7 i 6.5.
yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak
I: Li-hat-lah kayu sa-lib
dapat turut merasakan kelemahan kita!
Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai,
5 45 5 . 5 7 i 2 . i .
hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah
di si ni tergantung Kristus,
kitamenghampiri takhta kerahiman Allah dengan
penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat
6 6 6 i i 7 5 . //
dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
Penyelamat duni- a.
pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya
7 i 2.i. 7 6 i i7 5 . 4 5 6 . 5 //
sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan
U: Mari ki-ta bersembah su-jud kepada-Nya.
doa dan permohonan dengan ratap tangis dan
keluhan kepada Dia, yang sanggup Pada nyanyian yang kedua kalinya petugas tatib menyalakan
lilin penghormatan salib yang sudah disediakan di tempat
menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena
tertentu.
kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi
sekalipun Anak. Ia telah belajar menjadi taat, ini Setelah tiba di plaza depan altar dan setelah menyanyi 3x,
Imam menyerahkan salib yang telah terbuka kepada AIM yang
ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan bertugas di bagian depan altar/plaza. Kemudian, Imam untuk
sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi yang pertama melakukan penghormatan salib.
pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang
AIM dan misdinar yang bertugas di lokasi Imam melakukan
taat kepada-Nya. penghormatan salib, membantu memegangi salib (AIM), dan
Demikianlah sabda Tuhan. misdinar mengelap/membersihkan salib.
AIM dan misdinar yang hendak bertugas di bagian depan altar
U: Syukur kepada Allah. yang satunya lagi, juga segera bertindak mengambil salib dan
keranjang kolekte untuk melayani antrian Prodiakon dan
Bait Pengantar Injil 966 (Bk. Mz. hlm. 50) misdinar.
_ ____
Upacara Penghormatan Salib dan Kolekte
1 3 4/ 5 3 4 5 /7 .
U: Ter-pu-ji -lah Kristus Tuhan, Kemudian dengan tata gerak yang sama seperti bila hendak
menyambut komuni, AIM dan misdinar secara bergiliran
__ ___ ___ ___ ___  (PRODIAKON YANG BERTUGAS DI AULA LT. 3 DAN AULA
. 5 4 3 /1 3 4 5 4 3 1 / 3 . // BELAKANG DI DAHULUKAN) juga melakukan penghormatan
Sang Ra - ja kemu-li- a - an ke-kal. salib terlebih dahulu sebelum bertugas di lokasi masing-
masing.
P: Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Setelah menghormati salib, AIM mengambil salib, dan
Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama Misdinar mengambil keranjang kolekte di tempat yang sudah
yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya. ditentukan, dan segera menuju ke lokasi tugas masing-masing,
bersama pasangannya masing-masing.
Pada saat Bait Pengantar Injil dinyanyikan, petugas pembawa Petugas Tatib di lokasi masing-masing antri di depan pintu/lift,
Kisah Sengsara menghadap Imam dan mohon berkat dengan cara secara berurutan mulai yang paling jauh/ujung ke yang paling
berlutut di hadapan Imam. dekat/paling luar, bersiap untuk ‘mengambil’ pasangan AIM-
misdinar dimulai dari yang paling jauh lokasinya dari pintu.
KISAH SENGSARA : Umat duduk
Bila tugas sudah selesai, JANGAN LUPA, salib dibawa kembali
Yohanes 18:1–19:42 ke lokasi asal oleh AIM, dan keranjang kolekte yang sudah isi
dibawa oleh misdinar dan diserahkan kepada petugas kolekte
di pintu depan gereja sepeti biasa, untuk dimasukkan ke dalam
Homili peti.
Petugas tatib dan Seksi Tatib Bidang Liturgi mengawasi dan
Doa Umat Meriah memperhatikan proses penghormatan salib ini, dan
Dalam doa umat meriah, tata gerak umat mengikuti ajakan mengingatkan bilamana AIM dan misdinar lupa.
pemimpin doa Setelah penghormatan salib, petugas Tatib mematikan lilin
penghormatan salib.
Upacara Penghormatan Salib Umat berdiri AIM dan misdinar yang sudah kembali dari lokasi pelayanan
masing-masing, berkumpul di lorong depan sakristi, dan
MENCUCI TANGAN. Kecuali AIM yang bertugas khusus
menyiapkan altar, tetap di dalam gereja.
Semua umat boleh mengikuti penghormatan salib (dengan cara
mencium/memegang/membungkuk menghormat salib),
sekaligus menyerahkan Kolekte.
Koor mengiringi penghormatan salib dengan lagu-lagu yang
sesuai.

Doa Bapa Kami


Pada saat doa Bapa Kami dinyanyikan barulah seluruh AIM
dan misdinar masuk dan berdiri di plaza depan altar untuk
bersiap menyambut komuni.

Ajakan Menyambut Komuni

Komuni & Lagu Komuni


Setelah selesai membagikan komuni, AIM menyimpan sibori di
altar dan kemudian dapat langsung kembali ke tempat duduk
masing-masing.
Demikian juga dengan misdinar, setelah menyimpan
lilin/lentera, dapat kembali ke tempat duduknya masing-
masing, hingga upacara selesai.
AIM yang ditugaskan untuk membereskan altar, langsung
bertugas untuk :
 Menyimpan hosti ke tabernakel yang ada di sakristi
 Mengosongkan kembali altar

Segera sesudah Komuni Kolektan mengedarkan Kolekte


ke-2.

Doa Sesudah Komuni


I: Marilah berdoa: (hening sejenak)
Allah yang kekal dan kuasa Engkau telah
memulihkan kebahagiaan kami berkat wafat dan
kebangkitan Putera-Mu. Peliharalah karya belas
kasih-Mu dalam diri kami agar kami yang telah
ambil bagian dalam misteri ini, dapat hidup penuh
bakti kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus
Tuhan kami.

U: Amin.

Berkat Penutup

Imam mengajak umat :

I: Tundukkanlah kepalamu untuk menerima berkat


Tuhan.

Dengan menghadap umat, sambil mengulurkan kedua


belah tangan ke arah umat, Imam mengucapkan doa
berikut ini :

I: Kami mohon ya Tuhan, semoga turunlah berkat


melimpah ke atas umat-Mu ini, yang telah
mengenangkan wafat Putera-Mu sambil
mengharapkan kebangkitan-Nya; berikanlah
pengampunan, anugerahkanlah penghiburan,
tumbuhkanlah iman yang kudus, berikanlah
jaminan penebusan yang kekal. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U: Amin.

Tanpa lagu penutup, dalam keheningan Imam kembali


ke Sakristi lewat panti imam dan pelayan liturgi lain
lewat depan patung Keluarga Kudus.
Umat meninggalkan gereja dengan terlebih dulu berlutut
ke arah salib.

________________________________________
Paroki St. Paulus – Bandung 2019

Anda mungkin juga menyukai