4 : 153 – 164
ISSN-p : 2088-8139
ISSN-e : 2443-2946
ABSTRAK
Unit Dose Dispensing (UDD) merupakan sistem distribusi obat di rumah sakit, di mana obat
dikemas dalam bentuk dosis tunggal dan diserahkan kepada pasien untuk sekali pemakaian selama
pengobatan. Salah satu rumah sakit yang telah menerapkan UDD dengan pemanfaatan sistem informasi
adalah RS Panti Rapih. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil evaluasi
penerapan UDD menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) dengan metode
Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini bersifat deskriptif analitik kuantitatif, yaitu
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga lebih mudah untuk dipahami dan
disimpulkan. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan dan pengaruh yang terjadi
antarvariabel yang dilakukan dengan analisis Partial Least Square (PLS). Uji hipotesis menggunakan
probabilitas dua arah dengan taraf signifikansi (α) 5% di mana nilai p-value yang kurang dari 0,05
bermakna bahwa data tersebut signifikan. Selain itu hubungan arah antarvariabel dilihat dari nilai original
sample. Hasil penelitian menunjukkan hubungan variabel persepsi kemudahan penggunaan (perceived
ease of use) terhadap persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), persepsi kemanfaatan (perceived
usefulness) terhadap sikap pengguna (attitude toward using), dan persepsi kemanfaatan (perceived
usefulness) terhadap perilaku untuk menggunakan (behavioral intention to use) berpengaruh secara
negatif dan tidak signifikan. Sedangkan hubungan variabel persepsi kemudahan penggunaan (perceived
ease of use) terhadap sikap penggunaan (attitude toward using), sikap pengguna (attitude toward using)
terhadap perilaku untuk menggunakan (behavioral intention to use), serta perilaku untuk menggunakan
(behavioural intention to use) terhadap kondisi nyata penggunaan sistem (actual system usage)
berpengaruh positif dan signifikan pada penerapan UDD menggunakan SIM RS di Instalasi Farmasi RS Panti
Rapih.
Kata kunci: unit dose dispensing, technology acceptance model, sistem informasi manajemen
ABSTRACT
Unit Dose Dispensing (UDD) is a drug distribution system in hospitals, where drugs are packaged in
the form of a single dose and submitted to patients for one use during treatment. One of the hospitals
that has applied UDD with information system utilization is Panti Rapih Hospital. The purpose of this study
is to evaluate the application of UDD using Management Information System (SIM RS) with the Technology
Acceptance Model (TAM) method. This research used descriptive quantitative analytic to present facts
systematically. Using this method also to understand and conclude the facts more easily. Hypothesis
testing was conducted to see the relationships and influences between variables. This testing was
conducted using Partial Least Square (PLS) analysis. The hypothesis testing applied two-way probability
with a significant level (α) of 5%. When the p-value of less than 0,05, the data is significant. In addition,
the relationship between variables is seen from the original sample value. The results show the
relationship of perceived ease of use to perceived usefulness, the relationship of perceived usefulness to
attitude toward using, and the relationship of perceived usefulness to behavioral intention to use has a
negative and insignificant effect. On the other hand, the relationship of perceived ease of use to the
attitude toward using, the relationship of attitude toward using to the behavioral intention to use, and
the relationship of behavioral intention to use towards actual system usage conditions have a positive
and significant effect on implementation of UDD using the SIM RS in Pharmacy Installation Panti Rapih
Hospital.
Keywords: unit dose dispensing, technology acceptance model, managemet information system.
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan farmasi rawat jalan, pelayanan
sarana pelayanan kesehatan dengan farmasi kemoterapi, pelayanan farmasi dan
memberdayakan berbagai kesatuan personel logistik, serta pelayanan farmasi rawat inap.
terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan Pelayanan farmasi rawat inap awalnya
menangani masalah medik untuk pemulihan bermula dari penerapan sistem distribusi obat
dan pemeliharaan kesehatan yang baik. dengan menggunakan resep individual.
Teknologi informasi memiliki peran penting Penelitian mengenai sistem distribusi
dalam pelayanan kesehatan saat ini. Di mana obat yang dilakukan oleh Wijayanti 2
kualitas pengolahan informasi merupakan mendapatkan hasil bahwa penggunaan UDD
faktor penting bagi keberhasilan institusi di instalasi rawat inap banyak memberikan
pelayanan kesehatan. Sistem informasi yang keuntungan terutama bagi pasien sebagai
baik dapat mendukung alur kerja klinis konsumen dan sistem ini dapat berjalan baik
dengan berbagai cara yang akan memberikan dengan dukungan manajemen. Mirnawaty3
kontribusi untuk perawatan pasien yang lebih menyatakan bahwa penerapan UDD dapat
baik. Sistem informasi manajemen rumah menghemat biaya obat rawat inap dan
sakit (SIM RS) adalah suatu rangkaian disarankan agar UDD dapat diteruskan
kegiatan yang mencakup semua pelayanan sebagai kebijakan manajemen rumah sakit.
kesehatan di semua tingkatan administrasi Ahlan dan Ahmad4 dengan metode TAM
yang dapat memberikan informasi kepada menyimpulkan bahwa masih terbatas negara
pengelola untuk proses manajemen pelayanan berkembang yang memanfaatkan Health
kesehatan di rumah sakit yang meliputi tahap Information Technology (HIT) dalam layanan
perencanaan sampai tahap evaluasi yang kesehatan. Penelitian tersebut juga
berorientasi pada aspek input, proses, dan mengungkapkan bahwa secara signifikan
output1. Dalam analisisnya SIM RS tidak persepsi kemanfaatan merupakan penentu
terlepas dari kebutuhan komputerisasi yang sikap pengguna dan perilaku untuk
meliputi perangkat keras (hardware) dan menggunakan HIT. Penggunaan metode TAM
perangkat lunak (software). untuk evaluasi implementasi Pharmacy
Sistem informasi rumah sakit berbasis Hospital Information System (PHIS) yang
komputer on-line yang terhubung dengan dilakukan oleh Sarah5 menunjukkan bahwa
Local Area Network (LAN) sudah faktor demografi tidak memiliki dampak
diimplementasikan di RS Panti Rapih. signifikan pada persepsi kemudahan
Berjalannya sistem informasi yang ada tentu penggunaan, kegunaan, dan penerimaan
tidak lepas dari peran sumber daya manusia PHIS. Belum ada penelitian mengenai evaluasi
untuk memberikan pelayanan yang penggunaan SIM RS pada penerapan sistem
memuaskan bagi pasien dan keluarga pasien. UDD di rumah sakit dengan metode TAM.
RS Panti Rapih telah memanfaatkan Seiring dengan tuntutan dari Komisi
penggunaan SIM RS hampir di seluruh unit Akreditasi Rumah Sakit, maka sejak tahun
kerjanya, misalnya penggunaan Sistem 2017 RS Panti Rapih mulai menerapkan sistem
Informasi Karyawan (SIK), SIM RS di Instalasi distribusi obat UDD untuk pemberian obat
Radiologi, SIM RS di Instalasi Rekam Medis, pada pasien rawat inap di seluruh ruang
SIM RS di Instalasi Gizi, SIM RS di Bidang perawatan. Obat dikemas dalam kemasan unit
Lingkungan Hidup dan Kebersihan, SIM RS di tunggal, didispensing dalam bentuk siap
Bidang Logistik, SIM RS di Bidang Pengelola konsumsi, dan untuk kebanyakan obat tidak
Data Elektronik/Pengelolan Sistem Informasi, lebih dari 24 jam persediaan dosis6. Sistem ini
serta SIM RS di Instalasi Farmasi. Penggunaan dijalankan dengan menggunakan SIM RS
SIM RS di Instalasi Farmasi sendiri terdiri atas dilakukan oleh apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian. Saat obat tiba di ruang ini adalah persepsi kemudahan penggunaan
perawatan, distribusi obat ke pasien dalam (perceived ease of use), persepsi kemanfaatan
penggunaan obat diberikan oleh perawat. (perceived usefulness), sikap penggunaan
Namun, apoteker tetap memonitoring (attitude toward using), perilaku untuk
penggunaan obat apakah obat dilanjutkan menggunakan (behavioral intention to use), dan
atau diganti dengan obat lain sesuai dengan kondisi nyata penggunaan sistem (actual
diagnosis dari dokter. Penelitian ini bertujuan system usage).
untuk mengevaluasi apakah penerapan sistem
distribusi UDD dengan pemanfaatan SIM RS Teknik Pengambilan Data
di RS Panti Rapih dapat berjalan dengan baik. Untuk memperoleh data yang obyektif,
valid, dan dapat dipercaya, peneliti
METODE menggunakan data primer, yaitu data yang
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik diperoleh secara langsung dari responden
kuantitatif, yaitu menganalisis dan yaitu seluruh karyawan Farmasi Rawat Inap
menyajikan fakta secara sistematik sehingga RS Panti Rapih Yogyakarta. Bentuk alat
dapat lebih mudah untuk dipahami dan pengumpul data yang dimaksud adalah
disimpulkan. Analisis kuantitatif untuk kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti.
mendukung penelitian ini digunakan skala Kuesioner dibuat berdasarkan indikator-
Likert untuk mengetahui nilai masing-masing indikator yang digunakan masing-masing
variabel. Metode yang digunakan dalam variabel.
penelitian adalah metode Technology
Acceptance Model (TAM) dengan cara Uji Validitas dan Reliabilitas
melakukan survei menggunakan kuesioner Evaluasi model pengukuran atau outer
untuk mendapatkan data primer yang akan model dilakukan untuk menilai validitas dan
digunakan untuk memperoleh hasil analisa reliabilitas model8.
data penelitian. TAM merupakan salah satu
Uji validitas
jawaban dari meningkatnya kebutuhan untuk
Uji validitas yang dimaksud adalah
memprediksi penerimaan dan penggunaan
pengujian terhadap indikator dalam variabel
oleh petugas yang menggunakan teknologi
laten untuk memastikan bahwa indikator
informasi kesehatan7.
yang digunakan dalam penelitian ini benar-
benar mampu dipahami dengan baik oleh
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi responden sehingga responden tidak
Farmasi RS Panti Rapih Yogyakarta pada mengalami kesalahpahaman terhadap
bulan November-Desember 2017. indikator yang digunakan. Convergent validity
dari measurement model dapat dilihat dari
Populasi Penelitian korelasi antara skor indikator dengan skor
Populasi penelitian ini adalah seluruh variabelnya. Indikator dianggap valid jika
karyawan Farmasi Rawat Inap RS Panti Rapih memperlihatkan seluruh outer loading dimensi
Yogyakarta yang berjumlah 23 orang. variabel memiliki nilai loading>0,5 sehingga
Penelitian ini merupakan penelitian populasi dapat disimpulkan bahwa pengukuran
karena kuesioner dibagikan kepada seluruh tersebut memenuhi kriteria8. Berdasarkan uji
populasi penelitian. validitas terhadap kuesioner, diperoleh hasil
(Tabel I).
Variabel Penelitian
Model struktural TAM dikembangkan Uji reliabilitas
dengan mempertimbangkan variabel-variabel Dalam evaluasi reliabilitas dilakukan
yang dapat memengaruhi penerimaan uji reliabilitas konstruk dengan dua kriteria
penerapan UDD menggunakan Sistem SIM yaitu composite reliability dan cronbach alpha.
RS. Variabel yang digunakan pada penelitian Composite reliability adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran yang diperoleh relatif konsisten
pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan. maka alat tersebut reliabel. Dengan kata lain,
Bila suatu alat dipakai dua kali untuk reliabilitas menunjukkan suatu konsistensi
mengukur gejala yang sama dan hasil alat pengukur dalam gejala yang sama
Perceived
Original sample: -0,422
Usefullnes
p-values: 0,292
Original sample: -0,183
p-values: 0,594
Original sample: 0,610 Original sample: 0,656
p-values: 0,000 p-values: 0,000
Original sample: -0,565
p-values: 0,381
Perceived Ease
of Use
Untuk dapat dikatakan suatu item itu dilakukan dengan metode bootsstrap. Metode
pernyataan reliabel, maka nilai cronbach alpha bootsstrap dapat meminimalkan masalah
harus >0,6 dan nilai composite reliability harus ketidaknormalan data penelitian. Pada uji
>0,7. hipotesis ini menggunakan probabilitas dua
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas arah dengan taraf signifikansi (α) 5% di mana
didapatkan nilai Cronbach’s Alpha semua nilai p-value yang kurang dari 0,05 bermakna
variabel lebih dari 0,6, dan nilai composite bahwa data tersebut signifikan. Selain itu
reliability lebih dari 0,7 sehingga kuesioner hubungan arah antarvariabel dilihat dari nilai
yang digunakan reliabel (Tabel II). original sample.
meningkat dan termotivasi untuk terus langsung akan membuat pengguna lebih
menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari. mudah untuk mengingat dan
Hal tersebut sekaligus juga harus disesuaikan mengaplikasikan. Kemudahan-kemudahan
dengan ketentuan atau perundang-undangan tersebut kemudian akan menumbuhkan sikap
yang ada. Penerapan program SIM RS UDD yang positif, di antaranya yaitu adanya
merupakan jawaban dari tuntutan kenyamanan berinteraksi dengan sesama
persyaratan akreditasi KARS. Akreditasi pengguna, perasaan senang dalam
rumah sakit mensyaratkan obat harus dalam penggunaan, perasaan dapat menikmati
siap minum ketika proses distribusi kepada penggunaan, serta tidak merasa bosan dalam
pasien rawat inap. Output dari penerapan SIM proses penggunaan.
RS adalah efektif dan efisiennya sistem Hasil penelitian ini mendukung
informasi dalam menyajikan data dengan penelitian yang telah dilakukan11 yang
tepat, cepat sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa persepsi kemudahan
pengelolaan dan monitoring obat10. berpengaruh positif terhadap sikap
penggunaan. Pengguna percaya bahwa sistem
Persepsi kemudahan penggunaan dapat memberikan kemudahan, misalnya
(perceived ease of use) terhadap sikap kemudahan untuk dipahami. Hal tersebut
penggunaan (attitude toward using)
pada penerapan UDD menggunakan SIM kemudian memotivasi sikap pengguna untuk
RS di Farmasi Rawat Inap RS Panti menggunakan sistem dengan lebih sering.
Rapih. Dengan menggunakan SIM RS untuk
Hasil pengujian menunjukkan bahwa distribusi obat pasien rawat inap, pengelolaan
hubungan variabel persepsi kemudahan obat menjadi lebih baik karena proses lebih
penggunaan (perceived ease of use) dengan cepat, mudah, dan aman jika dibandingkan
sikap penggunaan (attitude toward using) dengan cara manual12.
menunjukan nilai original sample positif yaitu
sebesar 0,714 dan p-values sebesar 0,002 (lebih Persepsi kemanfaatan (perceived
kecil dari 0,05). Hasil ini berarti bahwa usefulness) terhadap sikap pengguna
(attitude toward using) pada penerapan
persepsi kemudahan penggunaan (perceived
UDD menggunakan SIM RS di Farmasi
ease of use) berpengaruh secara positif dan Rawat Inap RS Panti Rapih
signifikan terhadap sikap penggunaan Hasil pengujian menunjukkan bahwa
(attitude toward using) pada penerapan UDD hubungan variabel persepsi kemanfaatan
menggunakan SIM RS di Farmasi Rawat Inap (perceived usefulness) dengan sikap pengguna
RS Panti Rapih. (attitude toward using) menunjukan nilai
Berdasarkan hasil tersebut original sample negatif yaitu sebesar -0,183 dan
menunjukkan penggunaan program SIM RS p-values sebesar 0,594 (lebih besar dari 0,05).
UDD memberikan pengaruh yang baik pada Hasil ini berarti bahwa persepsi kemanfaatan
pengguna. Kemudahan yang ada pada (perceived usefulness) penerapan UDD
program SIM RS UDD akan membangun menggunakan SIM RS di Farmasi Rawat Inap
suatu sikap yang baik pada responden. RS Panti Rapih berpengaruh negatif dan tidak
Kemudahan yang dimaksud meliputi; mudah signifikan terhadap sikap pengguna (attitude
untuk dipelajari, mudah untuk digunakan, toward using).
mudah untuk dipahami, mudah untuk Berdasarkan hasil uji memberikan
diingat, ketersediaan petunjuk penggunaan, makna bahwa meskipun pengguna merasa
serta kemudahan untuk mengakses. penggunaan program SIM RS UDD membawa
Kehadiran petunjuk penggunaan program di manfaat namun menumbuhan sikap yang
sini sangat penting, karena apabila pengguna negatif bagi pekerjaan mereka. Hasil ini
menemui kesulitan selama penggunaan dapat berseberangan dengan Melas dkk9 yang
mencari akses jalan keluar dengan cepat. menyimpulkan bahwa persepsi kemanfaatan
Program SIM RS yang mudah dipahami secara berhubungan positif terhadap sikap
pengguna. Persepsi pengguna terhadap fungsi yang dilakukan oleh petugas serta belum
SIM RS akan meningkatkan kecenderungan semua fitur dalam SIM RS berfungsi dengan
sikap pengguna untuk mengadopsi dan maksimal. Sedangkan menurut Melas dkk9
memanfaatkan teknologi tersebut. Hal yang persepsi kemanfaatan menunjukkan
paling penting bagi pengguna adalah jumlah hubungan positif terhadap perilaku untuk
usaha yang dibutuhkan untuk dikeluarkan menggunakan.
dalam menggunakan suatu sistem13. Program Salah satu faktor yang berpengaruh
SIM RS UDD dianggap merupakan jawaban adalah adanya proses adaptasi yang harus
dari kebutuhan selama ini dan merupakan hal dilakukan oleh pengguna terhadap program
yang penting bagi pekerjaan mereka. Untuk yang baru diterapkan tersebut. Proses
itu diharapkan dapat memberikan dampak adaptasi membutuhkan waktu yang tidak
yang baik pula bagi lingkungan dan suasana singkat karena melibatkan beberapa pihak
kerja. Hal tersebut salah satunya dapat yaitu perawat dan farmasi. Sehingga harus
diwujudkan apabila program SIM RS UDD ada kesadaran dari masing-masing pihak
menjadikan pekerjaan menjadi lebih mudah untuk menggunakan program tersebut
sehingga kemudian memberikan efek positif sebagaimanamestinya. Selain itu proses
yaitu meningkatkan produktivitas pengguna. adaptasi juga memerlukan motivasi. Motivasi
pihak manajemen penting untuk dilakukan
Persepsi kemanfaatan (perceived agar pengguna menyadari bahwa perubahan
usefulness) terhadap perilaku untuk dilakukan untuk mencapai hasil yang lebih
menggunakan (behavioral intention to
use) pada penerapan UDD baik demi kepentingan bersama sehingga
menggunakan SIM RS di Farmasi Rawat masukan pengguna merupakan hal yang
Inap RS Panti Rapih penting agar program tersebut dapat
Hasil pengujian menunjukkan bahwa mencapai kesempurnaan dalam pelayanan.
hubungan variabel persepsi kemanfaatan Hasil uji ini berbeda dengan Gajayanake15
(perceived usefulness) dengan persepsi perilaku yang menunjukkan bahwa semakin baik
untuk menggunakan (behavioral intention to persepsi kemanfaatan maka keinginan
use) menunjukan nilai original sample negatif petugas untuk mengadopsi suatu teknologi
yaitu sebesar -0,422 dan p-values sebesar 0,292 juga akan semakin tinggi. Persepsi manfaat
(lebih besar dari 0,05). Hasil ini berarti bahwa memiliki pengaruh positif terhadap perilaku
persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan minat untuk menggunakan teknologi
penerapan UDD menggunakan SIM RS di informasi, persepsi manfaat yang baik akan
Farmasi Rawat Inap RS Panti Rapih meningkatkan minat untuk menggunakan
berpengaruh negatif dan tidak signifikan sistem tersebut16.
terhadap perilaku untuk menggunakan
(behavioral intention to use). Sikap pengguna (attitude toward using)
Berdasarkan hasil uji mengandung terhadap perilaku untuk menggunakan
(behavioral intention to use) pada
makna bahwa walaupun pengguna percaya
penerapan UDD menggunakan SIM RS di
dan menyadari bahwa besar manfaat adanya Farmasi Rawat Inap RS Panti Rapih
penerapan program SIM RS UDD namun Hasil pengujian menunjukkan bahwa
minat untuk menggunakannya masih relatif hubungan variabel sikap pengguna (attitude
kecil. Persepsi manfaat pengguna yaitu toward using) dengan perilaku untuk
menganggap SIM RS dapat mempercepat menggunakan (behavioral intention to use)
pelayanan, membantu meningkatkan kinerja, menunjukan nilai original sample positif yaitu
dan mempermudah pengelolaan data tidak sebesar 0,610 dan p-values sebesar 0,000 (lebih
berpengaruh terhadap minat karyawan dalam kecil dari 0,05). Hasil ini berarti bahwa sikap
menggunakan SIM RS14. Hasil pengujian ini pengguna (attitude toward using) penerapan
sesuai dengan Seila dkk14, kondisi SIM RS UDD menggunakan SIM RS di Farmasi Rawat
belum dapat mempermudah pekerjaan Inap RS Panti Rapih berpengaruh positif
Hasil ini mendukung penelitian yang 2. Wijayanti TRI, Danu SS, Inayati.
pernah dilakukan oleh Saputra16 yaitu minat Analisis Sistem Distribusi Obat di
perilaku pengguna teknologi informasi (SIM Instalasi Farmasi Rawat Inap Jogja
RS) memiliki pengaruh positif terhadap International Hospital. J Farm Indones.
variabel pengguna sesungguhnya. Salah satu 2011;8(1):20-27.
faktor untuk mengukur keberhasilan 3. Mirnawaty. Evaluasi Penerapan Unit
penerapan teknologi informasi adalah sumber Dose Dispensing System di Gedung A
daya manusia atau faktor pengguna. Faktor RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo
tersebut dapat ditinjau dari perilakunya yaitu Jakarta. 2012.
apakah menerima atau menolak penerapan 4. Ahlan AR, Ahmad BI. User Acceptance
teknologi informasi tersebut20. of Health Information Technology (HIT) in
Developing Countries: A Conceptual
KESIMPULAN Model. J Procedia Technol. 2014;16:1287-
Hasil penelitian menunjukkan persepsi 1296. doi:10.1016/j.protcy.2014.10.145
kemudahan penggunaan (perceived ease of use) 5. Sarah Kristine Joseph RY. Acceptance of
berpengaruh secara negatif dan tidak Pharmacy Hospital Information System.
signifikan terhadap persepsi kemanfaatan Sarawak J Pharm. 2017;1:102-112.
(perceived usefulness), persepsi kemudahan 6. Krista R. Burhanuddin, Heedy
penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh Tjitrosantoso PVYY. Pendistribusian
secara positif dan signifikan terhadap sikap Sediaan Farmasi di Instalasi Farmasi
penggunaan (attitude toward using), persepsi RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. J
kemanfaatan (perceived usefulness) Ilm Farm Pharmacon. 2016;5(2):313-321.
berpengaruh negatif dan tidak signifikan 7. Holden RJ, Karsh BT. The Technology
terhadap sikap pengguna (attitude toward Acceptance Model: Its Past and Its Future
using), persepsi kemanfaatan (perceived in Health Care. J Biomed Inform.
usefulness) berpengaruh negatif dan tidak 2010;43(1):159-172.
signifikan terhadap perilaku untuk doi:10.1016/j.jbi.2009.07.002
menggunakan (behavioral intention to use), 8. Ghozali I. Structural Equation Modeling,
sikap pengguna (attitude toward using) Metode Alternatif Dengan Partial Least
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Square. Semarang: Badan Penerbit
perilaku untuk menggunakan (behavioral Universitas Diponegoro; 2011.
intention to use), dan perilaku untuk 9. Melas CD, Zampetakis LA,
menggunakan (behavioural intention to use) Dimopoulou A, Moustakis V. Modeling
berpengaruh positif dan signifikan terhadap the Acceptance of Clinical Information
kondisi nyata penggunaan sistem (actual Systems among Hospital Medical Staff: An
system usage) pada penerapan UDD Extended TAM Model. J Biomed Inform.
menggunakan SIMRS di Farmasi Rawat Inap 2011;44(4):553-564.
RS Panti Rapih. doi:10.1016/j.jbi.2011.01.009
10. Abdul Hadi Purwanto S. Analisis
UCAPAN TERIMAKASIH Penerapan Sistem Informasi
Penulis mengucapkan terima kasih Manajemen dalam Perencanaan
kepada Instalasi Farmasi RS Panti Rapih dan Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Universitas Jenderal Achmad Yani Umum Daerah Senopati Penambahan
Yogyakarta. Bantul. J Med Respati. 2015;X(April):89-
96.
DAFTAR PUSTAKA 11. Ratnaningrum LP. Aplikasi Model
1. Sabarguna B. Sistem Informasi Rumah TAM terhadap Pengguna Layanan
Sakit. Yogyakarta: Konsorsium RSI Internet Banking di Kota Denpasar.
Jateng-DIY; 2008. 2013.