Anda di halaman 1dari 1

Dalam rangkaian acara adat tepuk tepung tawar yaitu daun perenjis

ditepukkan pada tangan, bahu kiri dan kanan, kepala dan pangkuan
dengan niat dan doa. Setelah itu ambil sedikit beras basuh, beras
kunyit, bersih serta bunga rampai lalu ditaburkan kepada yang
ditepung tawari. Menaburnya sama pula dengan merenjis atau
menepuk, ini tergantung pada status sosialnya. Juga pada waktu
menabur membaca doa dalam hati supaya Allah melimpahkan
kurnia dan rahmat bagi yang ditepung tawari dan sekalian yang
hadir.

Setelah itu ambil sedikit inai kemudian oleskan ke telelapak tangan


seraya berdoa agar dijauhkan dari bencana semoga dapat
dikabulkan, lalu merenjiskan atau menepukkan dengan air pecung,
terakhir yang ditepung tawari mengangkat tangan memberi salam
sembah kepada yang menepung tawari.

Peralatan atau kelengkapan tepung tawar yang digunakan oleh


masyarakat Melayu secara garis besar terdiri dari tiga bagian pokok,
yaitu terdiri dari Ramuan Penabur, Ramuan Rinjisan, dan pedupaan
atau perasapan.

Adapun Tepung Tawar yang diberikan ke penerima artinya adalah


untuk menghapuskan atau membuang segala penyakit. Selain itu
juga dijelaskan tepung tawar dilakukan sebagai lambang
mencurahkan rasa kegembiraan dan sebagai rasa syukur atas
keberhasilan, hajat, acara atau niat yang akan atau yang telah dapat
dilaksanakan, baik terhadap benda bergerak (manusia) maupun
benda mati (yang tidak bergerak).

Anda mungkin juga menyukai