A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan yang
memberikan pelayanan secara menyeluruh baik bio, psiko, sosio dan spiritual
sehingga seorang perawat tidak hanya memberikan perawatan fisik saja tetapi
juga perlu memperhatikan kondisi mental klien.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan oleh perawat untuk klien gangguan jiwa. Klien yang dirawat di
rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan tidak dapat diatur
di rumah, misalnya sering mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya,
amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan
sebagainya.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi merupakan
sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek
keperawatan jiwa khususnya klien yang mengalami halusinasi. Terapi ini
diharapkan mampu memberikan stimulus tertentu kepada klien dengan
halusinasi sehingga terjadi perubahan perilaku bagi klien.
B. Tujuan Umum
1. Klien mampu mempersepsikan stimulus yang tidak nyata dipaparkan
kepadanya dengan tepat.
2. Kklien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang tidak
nyata yang dialami dalam kehidupan.
C. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengenal halusinasinya.
2. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara pertama yaitu
menghardik.
3. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara kedua yaitu bercakap-
cakap.
4. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara ketiga yaitu melakukan
kegiatan yang disukainya.
5. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara keempat yaitu patuh
minum obat.
6. Klien mampu mengungkapkan perasaannya.
D. Kriteria Peserta
Klien dengan halusinasi sebanyak 6 orang yaitu A, B, C, D, E, F
E. Pengorganisasian
Jenis tugas Tugas Nama pelaksana
Leader Leader bertugas untuk Andriyanto
menjelaskan kepada pasien
bagaimana kegiatan akan
dilakukan, alat apa yang
diperlukan serta apa yang harus
dilakukan peserta
Co Leader Membantu leader mengorganisasi Apri Zulkum A
anggota, Apabila therapi aktivitas
pasif diambil oleh Co-leader,
Menggerakkan anggota kelompok,
Membacakan aturan main
F. Setting Tempat
1. Klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Tempat tenang dan nyaman
F F
O O
F F
Keterangan :
= klien
L ==leader
leader
C = co leader
F = fasilitator
O = observer
G. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis, 2 April 2015
Waktu : Pukul 08.00 – 08.45 WIB
Tempat : Ruang Krisna RSJ Banyumas
H. Alat dan Media
1. Bola
2. Name tag
3. Laptop
4. Spidol
5. Papan tulis/white board
I. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
J. Langkah-langkah Kegiatan
Sesi I (mengenal halusinasi)
Langkah-langkah kegiatan:
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu dengan perubahan sensori
persepsi: halusinasi
b. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok untuk kegiatan
TAKS.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi salam terapeutik:
1) Terapis mengucapkan salam
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi:
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal suara-suara yang
didengar.
2) Terapis menjelaskan aturan main yaitu :
a) Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir.
b) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izin
kepada terapis.
c) Lama kegiatan 45 menit.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi dimana
saat berhentinya musik dan yang memegang bola yang terakhir.
hasilnya akan ditulis di papan sampai semua klien mendapat giliran.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis menyepakati kegiatan berikutnya yaitu cara mengontrol
halusinasi.
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK.
SESI I: TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu.