I IP UM
XI
AS
GA
KEL
si
18
BUN
Se
KIMIA
GAN
Benzena
Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C6H6 dengan struktur
berbentuk cincin (siklik) segienam beraturan. Struktur kimia benzena membuat senyawa ini
memiliki karakteristik yang khas. Senyawa dengan cincin benzena disebut senyawa aromatis.
Pada sesi kali ini kita akan membahas struktur dan tata nama turunan benzena, yaitu senyawa
yang diperoleh dari penggantian satu atau lebih atom H pada benzena. Pada sesi berikutnya,
kita akan membahas reaksi-reaksi benzena.
Pada tahun 1865, Friederich August Kekulé mengusulkan struktur segienam yang terdiri
dari enam atom C yang masing-masing mengikat satu atom H, dengan ikatan rangkap
1
dua yang bergantian antara atom-atom C. Dengan demikian, terdapat tiga ikatan tunggal
dan tiga ikatan rangkap dua pada benzena. Model ini digunakan selama bertahun-tahun
karena mampu menjelaskan sifat-sifat dan reaksi benzena.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pada tahun 1931 Linus Pauling merumuskan struktur
benzena berada di antara dua struktur Kekulé yang memungkinkan. Struktur ini disebut
hibrid resonansi. Ikatan pada cincin segienam berada di antara ikatan tunggal dan ikatan
rangkap dua yang dilambangkan sebagai berikut:
Pada struktur hibrid resonansi ini terlihat bahwa semua ikatan antaratom C adalah setara.
Elektron-elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan antar-atom C digunakan
secara bersama-sama oleh seluruh atom C membentuk sistem delokalisasi yang sangat
stabil. Struktur ini menjelaskan panjang ikatan benzena dan kereaktifan benzena yang
rendah, serta stabilitas termodinamika yang tinggi.
2
Struktur benzena yang lebih simetris daripada struktur alifatik menjelaskan mengapa
benzena memiliki titik leleh (6oC) lebih tinggi daripada heksana (-95oC). Benzena bersifat
tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan alkohol, tetapi dapat bercampur dengan
pelarut nonpolar seperti kloroform. Elektron-elektron yang terdelokalisasi menyebabkan
benzena memiliki struktur yang stabil dan kurang reaktif. Untuk dapat bereaksi dibutuhkan
suhu dan tekanan tinggi serta katalis.
Jenis reaksi kimia yang terjadi pada benzena umumnya adalah reaksi substitusi. Reaksi yang
terjadi melibatkan serangan pada cincin benzena yang kaya akan elektron oleh elektrofil
yang mengandung muatan positif parsial/utuh. Oleh karena itu, reaksi yang terjadi disebut
reaksi substitusi elektrofilik. Selain itu, meski sulit, benzena dapat mengalami reaksi adisi
pada kondisi ekstrim. Reaksi yang terjadi melibatkan radikal bebas, bukan ikatan rangkap,
karena akan mengganggu delokalisasi elektron. Seperti halnya hidrokarbon yang lain,
benzena juga dapat mengalami reaksi oksidasi berupa pembakaran.
CH = CH2 NO2
Stirena Nitrobenzena
CH3 CHO
Toluena Benzaldehida
3
NH2 COOH
Anilina Asam Benzoat
OH X
Fenol Halobenzena
SO3H CO-CH3
Asam Asetofenon
benzenasulfonat
O-CH3
Anisol
Bila substituen tersebut adalah sebuah rantai hidrokarbon dengan jumlah C lebih dari
jumlah C pada cincin aromatis, maka rantai aromatis akan menjadi substituen bagi rantai
hidrokarbon dan nama senyawa yang digunakan adalah fenilalkana. Perhatikan contoh
berikut:
Senyawa di atas memiliki nama 2-feniloktana, dengan cincin aromatis pada C2.
–COOH > –SO3H >–CHO > –CN > –OH > –NH2 > –R > –NO2 > –X
Benzena dengan dua substituen dinamai dengan awalan orto-, meta-, dan para-,
berdasarkan posisi satu substituen dengan substituen lain.
4
X X X
Y Y
Y
orto- meta- para-
Orto- adalah posisi substituen 1,2-, meta adalah posisi 1,3-, dan para- adalah posisi 1,4-,
dengan C1 adalah gugus yang memiliki prioritas lebih tinggi. Jika terdapat lebih dari dua
substituen, penamaan menggunakan penomoran angka.
C. REAKSI-REAKSI BENZENA
Benzena dengan satu substituen seperti di atas diperoleh melalui reaksi substitusi aromatik
elektrofilik. Reaksi substitusi tersebut mendasari reaksi halogenasi, nitrasi, sulfonasi,
hidroksilasi, alkilasi, dan asilasi benzena. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Alkilasi Friedel-Crafts
CH3
+ CH3Cl + CHl
AlCl3
Fluorinasi
F
F-TEDA-BF4
Brominasi
Br
+ Br2 + HBr
FeBr3
5
Klorinasi
Cl
+ Cl2 + HCl
FeCl3
Iodinasi
I
+ l2 + Hl
CuCl2
Nitrasi
NO2
Sulfonasi
SO3H
50oC
COCH3
Formilasi Gatterman-Koch
COH
AlCl3, CuCl + H2O
+ CO, HCI
6
l Reaksi Hidrogenasi