“TEKNIK MENYUSUI”
Di susun oleh :
Endah Puspitasari
(010116A028)
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 15 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mempraktikan
cara menyusui yang benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat memahami pengertian dari ASI dan teknik menyusui
b. Peserta dapat menyebutkan dan memahami posisi-posisi menyusui
dan akibat tidak menyusui dengan benar
c. Peserta dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
B. Materi
(Terlampir)
C. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
E. Kegiatan Penyuluhan atau Pelaksanaan
No TAHAP KEGIATAN MEDIA
1 Pembukaan (3 a. Mengucapkan salam Lisan dengan
menit) b. Memperkenalkan diri kata- kata atau
c. Menjelaskan tujuan kalimat
pokok materi
d. Menyampaiakn pokok
bahasan
e. Kontrak waktu
2 Penatalaksanan a. Penyampaian materi Lembar balik,
(24 menit) b. Menjelaskan pengertian Leaflet dan
dari ASi demonstrasi
c. Menjelaskan pengertian
menyusui yang benar
d. Menjelaskan tentang
posisi-posisi menyusui
e. Menjelaskan tentang
tanda bayi cukup ASI
f. Menjelaskan tentang
fungsi menyusui, akibat
tidak menyusui dengan
benar
g. Menjelaskan dan
mendemonstrasikan cara
menyusui yang benar
F. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Peserta mampu memahami pengertian ASI dan menyusui yang
benar
b. Peserta mampu menjelaskan dan memahami tentang posisi-posisi
menyusui
c. Peserta mampu menjelaskan dan memahami tentang fungsi
menyusui, akibat tidak menyusui dengan benar
d. Peserta mampu mendemonstrasikan cara menyusui yang benar
2. Evaluasi Hasil
Diharapkan peserta penyuluh dapat mengetahui dan memahami
bagaimana cara menyusui dengan benar.
LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
Dalam jurnal media ilmu kesehatan Ratih Kumorojati &
Windayani, 2017. Menjelaskan bahwa Air Susu Ibu (ASI) merupakan
makanan yang utama dan paling sempurnabagi bayi, dimana ASI
mengandung hampir semua zat gizi dengan komposisi sesuai kebutuhan
bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Badan kesehatan
dunia World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa
pemberian ASI harus dilakukan secara eksklusif, yakni pemberian ASI
selama 6 bulan pertama kehidupan bayi tanpa disertai makanan tambahan
apapun.
WHO, 2014 mendefinisikan ASI adalah sumber nutrisi yangprimer
bagi anak sejak dilahirkan sampai ia mampu mencernakan asupan lain
setelah usia enam bulan. Lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral,
enzim, dan hormon yang terdapat dalam ASI tidak dapat digantikan oleh
susu buatan industri. ASI mengandung zat-zat kekebalan yang melindungi
anak dari infeksi dan penyakit kronis, serta mengurangi kemungkinan
menderita gangguan kesehatan di kemudian hari seperti obe-sitas,
diabetes, dan asthma.
UNICEF (2013) mewartakan bahwa menyusui merupakan
penyelamat hidup anak yang paling murah dan efektif dalam sejarah
kesehatan manusia. Yang diharapkan adalah minimal enam bulan ibu
menyusui anaknya, sedapat mungkin secara eksklusif (enam bulan tanpa
ada pemberian cairan/asupan lain selain ASI).(Wattimena, Inge & Yesiana
Dwi W. 2015)
Dalam jurnal Hospital Majapahit Farida Yuliani, 2014.
Menyebutkan bahwa dalam pemberian ASI Eksklusif, ibu yang sedang
menyusui harus memperhatikanteknik menyusui yang benar. Menyusui itu
sendiri adalah pemberian sangat berharga yang dapat diberikan seorang
ibu pada bayinya. Dalam keadaan sakit atau kurang gizi, menyusui
merupakan pemberian yang dapat menyelamatkan hidup bayi (Bonny,
2008).
B. Mekanisme Menyusui
Dalam jurnal Hospital Majapahit Farida Yuliani 2014, bayi yang sehat
mempunyai 3 reflek instrinsik yang diperlukan untuk keberhasilan
menyusui seperti :
1. Refleks mencari (Rooting reflect)
Reflek ini timbul saat pipi bayi tersentuh dan bayi menoleh kearah
sentuhan. Bila bibir bayi dirangsang dengan papilla mamae atau jari,
maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu
(Maritalia, 2012).
2. Refleks menghisap (sucking reflect)
Reflek ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh
puting. Agar puting mencapai palatum, maka sebagian besar areola
masuk kedalam mulut bayi. Dengan demikian sinus laktiferus yang
berada dibawah areola, tertekan anatara gusi, lidah dan palatum
sehingga ASI keluar (Maritalia, 2012)
3. Reflek menelan (Swallowing reflect)
Reflek ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka bayi akan
menelannya (Maritalia, 2012)
C. Posisi Menyusui
Cara menyusui yang benar (Saryono, 2008) ;
1. Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi
ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu
memutar kepalanya untuk menyusu.Kepala bayi berada di dalam
dekapan. Sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi
perlu berada di bagian sisinya.
2. Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang
kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang
bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, dan menggunakan
bantal untuk menyokong belakang badan ibu.
3. Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih.Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba
pada beberapa hari pertama.Sokong kepala ibu dengan lengan dan
sokong bayi dengan lengan atas.
D. Akibat Tidak Menyusui dengan Benar
Dalam jurnal media ilmu kesehatan Ratih Kumorojati & Windayani, 2017
ibuyang sedang menyusui harus memperhatikan teknik menyusui yang
benar. Pada wanitayang sedang menyusui, apabila teknikmenyusuinya
tidak benar akan menyebabkan :
1. Puting susu menjadi lecet
2. Timbul rasa nyeri yang apabila ibu menghentikan menyusui dengan
kurang hati-hati
3. Pengeluaran ASI yang tidak lancar atau tidak adekuat bila didukung
dengan waktu menyusu terbatas maka dapat menyebabkan payudara
menjadi bengkak
CARA BENAR
CARA SALAH
Wattimena, Inge & Yesiana Dwi W. 2015. Jurnal Manajemen Laktasi dan
Kesejahteraan Ibu Menyusui. Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya. Jurnal Psikolog Volume 42, No. 3, Desember 2015: 231 – 242.
Yuliani, Farida. 2014. Jurnal Teknik Menyusui Yang Benar Pada Ibu Menyusui
Studi di BPS.Umi Muntadiroh S,ST.M.Kes Mojokerto. Politeknik
Kesehatan Majapahit. Hospital Majapahit Vol.6, No. 1, Februari 2014.