Data dari Jamsostek tahun 2010 angka kecelakaan kerja di Indonesia termasuk yang paling tinggi di kawasan ASEAN. Hampir 32% kasus kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi pada sektor konstruksi yang meliputi semua jenis pekerjaan proyek gedung, jalan, jembatan, terowongan, irigasi bendungan dan sejenisnya. Tidak semua perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi melaksanankan penerapan dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja harus dijadikan hal yang penting dalam memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja yang bisa saja timbul dapat menghambat pekerjaan yang sedang dikerjakan dalam proyek konstruksi. Menurut (Mangkunegara, 2002) pengertian keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umunya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur. Tujuan dari dibuatnya program K3 adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar – benar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat kebijakan (aturan) tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif sehingga diharapkan dengan produktifitas kerja karyawan yang meningkat dapat mendukung keberhasilan bisnis perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya. PT. Tatamulia Nusantara Indah adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan pembangunan konstruksi di wilayah nusantara. Salah satu proyek konstruksi yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT. Tatamulia Nusantara Indah adalah pembangunan Samasta Moevenpick Hotel and Resort di Wanagiri Jimbaran Bali. Pada pembangunan proyek ini, PT. Tatamulia Nusantara Indah telah menerapakn program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan baik. Dengan menerapakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pihak manajemen PT.Tatamulia Nusantara Indah mengharapkan akan terjadinya peningkatan produktifitas kerja karyawan. Peningkatan produktifitas kerja karyawan dapat mendukung keberhasilan proyek konstruksi yang sedang dikerjakan perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu ada enam faktor dominan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dapat mempengaruhi kenerja karyawan konstruksi. Keenam faktor dominan ini antara lain: 1). Kebijakan Top Management. 2). Peraturan dan prosedur K3. 3). Komunikasi Pekerja. 4). Kompetensi Pekerja. 5). Lingkungan Kerja dan 6). Keterlibatan Pekerja (Yuni,2012). Dari paparan di atas penulis ingin mengkaji sejauh mana pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Proyek Konstruksi Pada PT. Tatamulia Nusantara Indah dengan mengambil studi kasus: Proyek Pembangunan Samasta Moevenprick Hotel and Resort Di Wanagiri, Jimbaran – Bali.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun beberapa rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai beikut: 1. Bagaimana pengaruh faktor – faktor kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi? 2. Faktor kebijakan keselamatan dan kesehatan manakah yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan proyek konstruksi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisa pengaruh faktor-faktor kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi. 2. Menganalisa pengaruh paling dominan faktor-faktor kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan proyek konstruksi.
1.4 Kegunaan/Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis Memberikan tambahan wawasan mengenai kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam meningkatkan kinerja proyek konstruksi ataupun kinerja karyawan pada umumnya. 2. Kegunaan Praktis Sebagai masukan bagi perusahaan dalam membuat dan menentukan kebijakan-kebijakan program keselamatan dan kesehatan kerja demi meningkatkan kinerja proyek konstruksi ataupun kinerja karyawan pada umumnya.
1.5 Batasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi pembangunan Samasta Moevenpick Hotel and Resort di Wanagiri, Jimbaran - Bali. 2. Objek pada penelitian ini adalah karyawan (staf dan pekerja) pada proyek konstruksi pembangunan Samasta Moevenpick Hotel and Resort pada Wanagiri, Jimbaran – Bali. 3. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur (kuesioner) dan observasi. 4. Analisis data menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 19.