Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Data dari Jamsostek tahun 2010 angka kecelakaan kerja di Indonesia
termasuk yang paling tinggi di kawasan ASEAN. Hampir 32% kasus kecelakaan
kerja yang ada di Indonesia terjadi pada sektor konstruksi yang meliputi semua jenis
pekerjaan proyek gedung, jalan, jembatan, terowongan, irigasi bendungan dan
sejenisnya. Tidak semua perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi
melaksanankan penerapan dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja harus dijadikan hal yang penting dalam
memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja karena dampak kecelakaan dan penyakit
kerja yang bisa saja timbul dapat menghambat pekerjaan yang sedang dikerjakan
dalam proyek konstruksi. Menurut (Mangkunegara, 2002) pengertian keselamatan
dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan
manusia pada umunya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat yang adil
dan makmur. Tujuan dari dibuatnya program K3 adalah untuk mengurangi biaya
perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar – benar menjaga
keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat kebijakan (aturan) tentang
keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan
pimpinan perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat
kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar
karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tenaga
kerja yang sehat akan bekerja produktif sehingga diharapkan dengan produktifitas
kerja karyawan yang meningkat dapat mendukung keberhasilan bisnis perusahaan
dalam membangun dan membesarkan usahanya.
PT. Tatamulia Nusantara Indah adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang konstruksi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan pembangunan
konstruksi di wilayah nusantara. Salah satu proyek konstruksi yang saat ini sedang
dikerjakan oleh PT. Tatamulia Nusantara Indah adalah pembangunan Samasta
Moevenpick Hotel and Resort di Wanagiri Jimbaran Bali. Pada pembangunan proyek
ini, PT. Tatamulia Nusantara Indah telah menerapakn program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dengan baik. Dengan menerapakan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pihak manajemen PT.Tatamulia Nusantara Indah
mengharapkan akan terjadinya peningkatan produktifitas kerja karyawan.
Peningkatan produktifitas kerja karyawan dapat mendukung keberhasilan proyek
konstruksi yang sedang dikerjakan perusahaan.
Berdasarkan penelitian terdahulu ada enam faktor dominan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dapat mempengaruhi kenerja karyawan
konstruksi. Keenam faktor dominan ini antara lain: 1). Kebijakan Top Management.
2). Peraturan dan prosedur K3. 3). Komunikasi Pekerja. 4). Kompetensi Pekerja. 5).
Lingkungan Kerja dan 6). Keterlibatan Pekerja (Yuni,2012).
Dari paparan di atas penulis ingin mengkaji sejauh mana pengaruh Kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Proyek Konstruksi
Pada PT. Tatamulia Nusantara Indah dengan mengambil studi kasus: Proyek
Pembangunan Samasta Moevenprick Hotel and Resort Di Wanagiri, Jimbaran – Bali.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun beberapa rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai beikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor – faktor kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi?
2. Faktor kebijakan keselamatan dan kesehatan manakah yang dominan
mempengaruhi kinerja karyawan proyek konstruksi?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisa pengaruh faktor-faktor kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi.
2. Menganalisa pengaruh paling dominan faktor-faktor kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan proyek konstruksi.

1.4 Kegunaan/Manfaat Penelitian


1. Kegunaan Teoritis
Memberikan tambahan wawasan mengenai kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam meningkatkan kinerja proyek konstruksi ataupun
kinerja karyawan pada umumnya.
2. Kegunaan Praktis
Sebagai masukan bagi perusahaan dalam membuat dan menentukan
kebijakan-kebijakan program keselamatan dan kesehatan kerja demi
meningkatkan kinerja proyek konstruksi ataupun kinerja karyawan pada
umumnya.

1.5 Batasan Penelitian


1. Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi pembangunan Samasta
Moevenpick Hotel and Resort di Wanagiri, Jimbaran - Bali.
2. Objek pada penelitian ini adalah karyawan (staf dan pekerja) pada proyek
konstruksi pembangunan Samasta Moevenpick Hotel and Resort pada
Wanagiri, Jimbaran – Bali.
3. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur (kuesioner) dan
observasi.
4. Analisis data menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 19.

Anda mungkin juga menyukai