Anda di halaman 1dari 1

Syair Pendidikan dan Maknanya

(1) Dengarlah wahai anakanda (1) Inilah syair tentang hardiknas,


Rajinlah belajar sepanjang masa jangan dibaca hati yang panas,
Ilmu tiada pernah habis dieja untuk pengingat supaya awas,
sebagai bekal sepanjang usia bukannya pujian supaya puas.

(2) Dengan ilmu engkau terjaga (2) Sekarang dunia sangatlah maju.
Dari suramnya waktu dan masa janganlah sampai kita tertipu,
Cemerlang akan senantiasa kualitas rendah dibanding lalu,
Menyinari dirimu di masa dewasa tak pernah bergerak dititik itu.

(3) Pendidikan sudah dibuat pilar,


agar menjadi bangsa nan besar,
Makna syair:
tapi masalahnya tak kelar-kelar,
Syair pendidikan ini hanya memiliki 2 bait yang
bak benang kusut berpusar-pusar.
masing masing terdiri dari 4 baris dan bersajak
a/a/a/a. Meskipun hampir mirip dengan ciri ciri
pantun, syair ini memiliki perbedaan yang jelas. Makna Syair:
Dilihat dari contoh 1, baris 1 dan 2 pada syair Syair pendidikan diatas berisikan tentang kritikan
tidak berfungsi sebagai sampiran. Semua baris pengarang tentang kualitas pendidikan di
berfungsi sebagai isi. Secara umum, syair Indonesia. Dari contoh 2, terlihat pengarang
pendidikan ini berisikan pesan untuk anak/pelajar menggunakan banyak bahasa kiasan untuk
tentang pentingnya belajar dan mencari ilmu. mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan.
Pada bait (1) pengarang memberikan nasihat Pada bait (1) pengarang mengingatkan bahwa
agar tidak pernah berhenti belajar dan mencari syairnya dia buat dalam rangka memperingati
ilmu. Selanjutnya pada bait (2) dijelaskan hardiknas dan sebagai pengingat saja. Pada bait
bagaimana manfaat ilmu untuk kehidupan dan (2) dia menyatakan banyak perubahan pada
masa depan anak. pendidikan seiring perkembangan zaman, namun
kualitasnya di lapangan justru semakin buruk.
Selanjutnya pada bait (3) meskipun disadari
sebagai pilarnya kemajuan kualitas SDM
tetapi dalam dunia pendidikan itu sendiri masih
banyak masalah yang perlu direvisi.

Anda mungkin juga menyukai