Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

LAPORAN PRAKTIKUM
KOMUNIKASI RADIO GELOMBANG MIKRO

MODUL I : KONFIGURASI TRANSMISSION ANALYSIS


DENGAN PATHLOSS 5.0

DISUSUN OLEH :
Lauren Frahmahapsari
(16201018)

Tanggal Praktikum : 16 Oktober 2018


Asisten Praktikum :
1. Winda Ekaliya Rinanda (17101232)
2. Ahmad Nasih Prima (18101215)
3. M. Zidny Hilman (17101230)
4. Azharuddin Subhi (18101219)

Dosen Praktikum : Yosy Rahmawati, S.T., M.T.

LABORATORIUM APLIKASI
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2018

IT Telkom Purwokerto 16201018 – Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

BAB I
DASAR TEORI

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi software Pathloss 5.0
2. Mahasiswa dapat memahami intruksi-intruksi pada software Pathloss 5.0
3. Mahasiswa dapat mengoperasikan software Pathloss 5.0
1.2 ALAT DAN BAHAN
1. Satu unit komputer
2. Software Pathloss 5.0
3. Alat tulis
1.3 DASAR TEORI
Gelombang Mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik yang
bersifat transfersal dengan frekuensi super tinggi (SHF, Super High Frekuency)
diatas 3 GHz dengan panjang gelombang berkisar antara 0.3-300 cm. Sistem
transmisi gelombang mikro bekerja pada frekuensi UHF 300 MHz-30 GHz (pada
umumnya 1-3 GHz) yang mempunyai panjang gelombang dalam ruang bebas
antara 1 cm-1 m. sinyal gelombang mikro dipancarkan melalui lintasan lurus dari
satu titik ke titik yang lain, dikenal dengan istilah Line Of Sight (LOS).

Gambar 1.3.1 Menara Telekomunikasi Gelombang Mikro


Stasiun yang digunakan, baik stasium pemencar, penerima, maupun relai
ditempatkan pada lokasi yang tinggi pada menara antena yang tinggi pula, agar
transmisi dapat mencakup daerah LOS yang maksimum sehingga dapat diperoleh

IT Telkom Purwokerto 16201018 – Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

suatu lintasan gelombang yang bersifat langsung (direct signal path). Propagasi LOS
gelombang mikro menggunakan gelombang radio atau RF (Radio Frequency), yang
juga merupakan gelombang elektromagnetik. Komunikasi gelombang mikro dapat
digunakan untuk komunikasi satelit maupun komunikasi terestrial.
Sistem transmisi gelombang Mikro terdiri dari dua macam yaitu:
1. Sistem transmisi gelombang Mikro Analog
Menggunakan gelombang radio dengan modulasi FM (Frequency
Modulation), baik dengan sistem penjamakan (Multiplexing) frekuensi (FDM) atau
waktu (TDM).
2. Sistem transmisi gelombang Mikro Digital
Menggunakan gelombang radio dengan modulasi digital ( PSK atau QAM),
dan menggunakan penjamakan (multiplexing) TDMA.
Pathloss adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur suatu loss
yang disebabkan oleh cuaca, kontur tanah dan lain-lain, agar tidak menggangu
pemancaran antar 2 buah antenna yang saling berhubungan.
Nilai Pathloss menunjukkan level sinyal yang melemah (mengalami
attenuation) yang disebabkan oleh propagasi free space seperti refleksi, difraksi, dan
scattering.
Pathloss sangat penting dalam perhitungan Link Budget, ukuran cell,
ataupun perencanaan frekuensi. faktor-faktor yang mempengaruhi nilai level daya
dan Pathloss adalah jarak pengukuran antara Tx dan Rx, tinggi antena (Tx dan Rx),
serta jenis area pengukuran.
Link budget merupakan sebuah cara untuk menghitung mengenai semua
parameter dalam transmisi sinyal, mulai dari gain dan losses dari Tx sampai Rx
melalui media transmisi. Link merupakan parameter dalam merencanakan suatu
jaringan yang menggunakan media transmisi berbagai macam. Link budget ini
dihitung berdasarkan jarak antara transmitter (Tx) dan receiver (Rx). Link budget
juga dihitung karena adanya penghalang antara Tx dan Rx misal gedung atau
pepohonan. Link budget juga dihitung dengan melihat spesifikasi yang ada pada
antenna.
Manfaat Link Budget ialah:
1. Untuk menjaga keseimbangan gain dan loss guna mencapai SNR yang
diinginkan di receiver.
2. Mengetahui radius sel sebab maksimum loss diperoleh.

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

BAB 2
HASIL DATA DAN ANALISA

2.1 HASIL DATA

Gambar 2.1.1 Pin Site 1 di IT Telkom Purwokerto

Gambar 2.1.2 Pin Site 2 di IT Telkom Purwokerto


Untuk mengetahui seluruh kondisi morfologi dan kontur permukaan bumi
secara real yaitu dengan meggunakan Google Earth . Fitur 3D yang memungkinkan
melihat suatu objek di permukaan bumi tidak hanya tampak atas melainkan dalam
bentuk aslinya. Selain itu Google Earth juga dapat digunakan untuk mencari alamat,
GPS, mengetahui tempat-tempat penting di suatu wilayah beserta penjelasan dan foto
aslinya, mengetahui cuaca di wilayah tertentu, dan memetakan rute serta
mengkalkulasi jarak suatu tempat dan keterangan derajat lintang dan bujurnya untuk

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

setiap daerah di muka bumi. Pada site 1 IT Telkom Purwokerto memiliki latitude
sebesar 7°26ʹ5.27ʺS, longitude sebesar 109°15ʹ7.74ʺT. Sedangkan pada Site 2 yaitu
di Baturaden, diperoleh latitude sebesar 7°18ʹ16.36ʺS, longitude sebesar
109°13ʹ25.26ʺT.

Gambar 2.1.3 Site 1 dan Site 2 dihubungkan


Untuk dapat mengetahui jarak dari IT Telkom Purwokerto ke Baturaden, yaitu
dengan ditarik garis dengan menggunakan tool-Ruler-Map Lenght (Km), sehingga
dihasil jarak sebesar 14,26 Km.

Gambar 2.1.4 Tampilan Countur dari IT Telkom Purwokerto ke Baturaden


Setelah didpat jarak antara IT Telkom dengan Baturaden, juga dapat melihat
profil elevasi atau bentuk permukaan atau kontur tanah. Dengan mengetahui kontur
tanah, bisa menghitung ketinggian antenna yang dibutuhkan, dan juga memiliki
gambaran bagaimana antenna nanti akan terpasang.

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

Gambar 2.1.5 Tampilan Primary DEM


Langkah pertama sebelum memulai pekerjaan adalah dengan memasukkan
database map digital kedalam pathloss 5, map digital yang digunakan adalah
SRTM(.hgt). untuk dapat memasukan database buka menu configure lalu muncul set
GIS configuration pilih submenu primary DEM. Pada digital elevation model pilih
SRTM. SRTM adalah data elevasi resolusi tinggi merepresentasikan topografi bumi
dengan cakupan global (80% luasan dunia). Data SRTM adalah data elevasi muka
bumi yang dihasilkan dari satelit yang diluncurkan NASA (National Aeronautics and
Space Administration).

Gambar 2.1.6 Tampilan SRTM Word yang telah terkonfigurasi


Untuk dapat seperti gambar diatas, buka SRTM hgt files yang berada di menu
files dan import index. File SRTM dapat di unduh di website. Masukan map digital
SRTM yang telah di unduh.

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

Gambar 2.1.6 Tampilan Site List


Selanjutnya adalah konfigurasi site yang akan dianalisa, data data yang
diperlukan adalah titik koordinat site tersebut yang terdiri dari latitude dan longitude.
Kembali ke layar utama pathloss, pilih menu view dan site list.

Gambar 2.1.7 Tampilan 2D

Gambar 2.1.8 Tampilan Terrain Data

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

Terrain data menggambarkan/memasukkan data keadaan lingkungan pada


daerah yang akan dibangun komunikasi radio.

Gambar 2.1.9 Tampilan Range of Structure

Gambar 2.1.10 Tampilan Antenna Heights


Pada percobaan ini akan dilakukan perhitungan tinggi antenna agar terhindar
dari berbagai loss seperti bangunan tinggi, kontur tanah yang tidak datar,dll.
Perhitungan tinggi antenna ini akan dipengaruhi oleh kelengkungan bumi dan
Fresnel zone. Fresnel zone merupakan suatu lintasan transmisi gelombang mikro
yang digambarkan berbentuk elips yang menunjukkan interferensi gelombang RF
jika terjadi blocking. Transmisi yang baik yaitu 60% dari Fresnel zone.

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

Gambar 2.1.11 Tampilan Multiple Reflections

Gambar 2.1.12 Tampilan Antenna TX-RX

Gambar 2.1.13 Tampilan Transmission Line TR-TR

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

Gambar 2.1.14 Tampilan Rain ITU-R

Gambar 2.1.15 Tampilan Microwave

Gambar 2.1.16 Hasil Pathloss

IT Telkom Purwokerto 16201018-Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Pathloss merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengukur suatu loss
yang disebabkan oleh cuaca, kontur tanah dan lain-lain. Pengukuran loss ini
dilakukan agar pemancaran antar 2 antenna yang saling berhubungan dapat
dilakukan tanpa gangguan. Kemudian disini untuk mengisikan data elevasi pada
hubungan antar dua daerah yang telah ditentukan sebelumnya untuk dibangun
komuikasi radio(1 Hop). Sebelumnya tentu kita perlu mendapatkan data-data elevasi
tersebut. Caranya adalah dengan menggunakan software Google Earth. Dalam hal
ini, menetapkan daerah IT Telkom Purwokerto dan Baturaden sebagai lokasi
pembangunan. Dalam penetuan lokasi juga harus dipertimbangkan hal-hal yang
sekiranya harus dihindari seperti diusahakan jalur transmisi tidak melewati daerah-
daerah yang reflektif seperti rawa, danau, laut. Karena daerah reflektif seperti itu
mempunyai koefisien refleksi mendekati 1 (satu), sehingga sinyal akan terpantul
hapir dengan sempurna. Hal ini akan menyebabkan gelombang terpantul tersebut
melemahan gelombang aslinya. Dan jalur-jalur yang dibangun tidak merupakan garis
lurus, akan tetapi zig-zag agar tidak terjadi interferensi. Dan hal-hal yang lain yang
perlu dipertimbangkan.
3.2 SARAN
Dalam penetuan lokasi juga harus dipertimbangkan hal-hal yang sekiranya
harus dihindari seperti diusahakan jalur transmisi tidak melewati daerah-daerah yang
reflektif seperti rawa, danau, laut.

IT Telkom Purwokerto 16201018 – Lauren Frahmahapsari


Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro

DAFTAR PUSTAKA

[1] Triana, H. P. W. (2012) Laporan Penelitian Perencanaan dan Analisis Jaringan


Transmisi Microwave Menggunakan Pathloss 4.0 Studi Kasus Di PT. Alita Praya
Mitra Jakarta Selatan”. Akademik Teknik Telekomunikasi Purwokerto
[2] Hikmaturokhman, A. (2007). Diktat Kuliah Gelombang Mikro.AKATEL Sandhy
Putra Purwokerto.
[3] Suji (2013).Transmisi Radio Microwave. NEC PASOLINK. PT. ALITA PRAYA
MITRA. Jakarta Selatan

IT Telkom Purwokerto 16201018 – Lauren Frahmahapsari

Anda mungkin juga menyukai