Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini banyak kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar. Hal ini disebabkan
karena proses belajar didalam kelas yang begitu-begitu saja, sehingga siswa merasa jenuh
belajar.
Oleh karena itu, sekarang banyak inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
sekolah-sekolah. Misalnya inovasi pembelajaran kuantum, kompetensi, kontekstual, dan
problem based learning. Untuk mengatasi kejenuhan dalam proses belejar-mengajar dan
meningkatkan kualitas diri siswa.
Salah satu inovasi dalam pembelajaran yaitu problem based learning, problem based
learning ini merupakan progam student center yang dimana siswa belajar tentang subjek dalam
konteks yang beraneka ragam, dan masalah yang benar-benar terjadi (nyata). Tujuan dari
problem based learning ini sendiri adalah untuk menolong perkembangan pengetahuan siswa
secara fleksibel, efektif, dan terampil dalam memecahkan masalah. Berdasarkan uraian diatas
kami akan memaparkan hasil kajian pustaka mengenai Problem Based Learning yang
kemudian dituangkan dalam bentuk makalah yang berjudul “Pembelajaran Problem Based
Learning”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yiatu:
1) Apa pegertian PBL?
2) Apa tujuan dari PBL?
3) Apa ciri-ciri PBL?
4) Apa saja komponen-komponen PBL?
5) Apa saja konsep dasar PBL?
6) Sebutkan langkah-langkah model PBL!
7) Jelaskan sintaks PBL!
8) Sebutkan penilaian dan evaluasi!
9) Jelaskan keunggulan dan kelemahan PBL!
C. Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan untuk mengetahui rumusan masalah
diatas.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk dapat memahami dan mengerti apa yang
tertuang dalam makalah ini yaitu tentang problem based learning.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan PBL
Tujuan yang ingin dicapai pleh SPBM adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis,
analistus dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data
secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
C. Ciri-ciri PBL
Ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah ada 3 yaitu:
1) Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya
dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan peserta didik hanya sekedar mendengarkan,
mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran
berbasis masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan
akhirnya menyimpulkannya.
2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran
berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya,
tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3) Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif.
Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian
masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
D. Komponen-Komponen PBL
Komponen-komponen pembelajaran berbasisi masalah dikemukakan oleh Arends,
diantaranya adalah :
1) Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan masalah
nyata yang penting secara sosial dan bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang
dihadapi peserta didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.
2) Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural dan belajar
menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
3) Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata. Peserta didik
diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya, mengembangkan hipotesis dan
membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen,
membuat inferensi, dan menarik kesimpulan.
4) Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil pengamatan. Produk bisa berupa
kertas yang dideskripsikan dan didemonstrasikan kepada orang lain.
5) Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk mengembangkan
keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.
G. Sintak PBL
Pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 fase dan prilaku. Perilaku tersebut
merupakan tindakan pola. Pola ini diciptakan agar hasil pembelajaran dengan pengembangan
pembelajaran berbasis maslaha dapat diwujudkan. Sintak pembelajaran berbasis masalah
sebagai berikut contoh:
FASE PERILAKU GURU
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistic penting
Fase 1 dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam
Memberikan orientasi kegiatan mengatasi masalah.
tentang Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
permasalahannya logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau
kepada peserta didik demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilih.
Fase Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
2 Mengorganisasikan mengorganisasikan tugas-tugas belajar terkait atau
peserta untuk meneliti berhubungan dengan permasalahannya.
Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan
Fase 3
atau mengumpulkan informasi yang tepat,
Membantu melaksanakan eksperimen dan mencari penjelasan
investigasi/penyelidikan seta solusi atau pemecahan masalah
mandiri atau kelompok
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan
Fase 4
dan menyiapkan karya yang seuai/tepat seperti
Mengembangkan dan
laopran, rekaman video, dan model-model serta
mempresentasikan hasil
membantu mereka untuk berbagi tugas kepada orang
karya
lain
Fase 5 Guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau
Menganalisis dan evaluasi terhadap investigasinya atau penyelidikan
mengevaluasi proses mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
pemecahan masalah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa InggrisProblem-based
Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan menyelesaikan suatu
masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah itu peserta didik memerlukan pengetahuan baru
untuk dapat menyelesaikannya.
Tujuan yang ingin dicapai pleh SPBM adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis,
analistus dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data
secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Komponen-komponen pembelajaran berbasisi masalah dikemukakan oleh Arends,
diantaranya adalah Permasalahan autentik, Fokus interdisipliner, Pengamatan autentik, Produk,
Kolaborasi.
John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika memaparkan 6 langkah
dalam pembelajaran berbasis masalah ini : merumuskan masalah, menganalisis masalah,
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis, merumuskan rekomendasi
pemecahan masalah.
Pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 fase dan prilaku. Perilaku tersebut
merupakan tindakan pola.
B. Saran
1) Bagi Mahasiswa Kebidanan
Diharapkan makalah ini menjadi referensi bacaan untuk menambah pengetahuan
mengenai problem Based Learning.
2) Bagi masyarakat
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi baru sebagai sarana pendukung
untuk memperluas wawasan khususnya dibidang metodik khusus, khususnya tentang problem
Based Learning.
DAFTAR PUSTAKA
http://bayulikids.blogspot.com/2013/11/pembelajaran-problem-based-learning_30.html
http://selvimarita.blogspot.com/2014/01/makalah-pbl-problem-based-learning.html
http://iqbalpgrismg.blogspot.com/2012/12/makalah-pbl-problem-based-learning.html
http://yokealjauza.wordpress.com/2014/04/04/problem-based-learning-pbl/