Anda di halaman 1dari 36

Essay

1. Jelaskan dengan singkat apakah yang dimaksud dengan angka


Reynolds! Faktor apakah yang mempengaruhi besaenya angka
Reynolds? Tuliskan formulanya!
2. Apakah yang dimaksud dengan aliran laminar, aliran turbulen, aliran
transisional, aliran steady/tunak, dan aliran unsteady/tak tunak?
3. Bagaimana cara membedakan suatu aliran itu laminar atau turbulen atau
transisional?
4. Pada suatu pipa dengan diameter 125 mm akan dialirkan minyak secara
laminar. Harus dialirkan dengan kecepatan berapakah agar aliran minyak
dalam pipa tersebut memenuhi syarat aliran laminar? (kecepatan dalam
m/s)
5. Dari besar kecepatan yang didapatkan pada nomor 4, konversikan dalam
satuan cfs, fps, dan gal/min. Sertakan hitungannya.

Note: jangan copy paste dari suatu sumber. Jelaskan dengan kalimat Anda
sendiri ☺ Paling aman adalah paraphrasing ☺
1 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
FLUID
MECHANICS &
HYDRAULICS
BASIC OF FLUID FLOW
Second Semester of Academic Year 2018/2019

2 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Mengapa Perlu Mempelajari Tentang Aliran?

3 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Aliran dalam Pipa

❑ Pipa: saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran untuk


mengalirkan fluida.

❑ Jenis aliran saluran tertutup → jika aliran fluida dalam pipa dengan
tampang aliran penuh.

❑ Jenis aliran saluran terbuka → jika aliran fluida dalam pipa tidak penuh.

4 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Angka Reynolds

❑ Menentukan jenis aliran dalam suatu saluran.

❑ Bentuk Angka Reynolds:

𝑉𝐷
𝑅𝑒 =
𝜈

Dengan:
𝑉 : kecepatan aliran
𝐷 : diameter pipa
𝜈 : viskositas/kekentalan kinematik

5 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Tipe Aliran – Aliran Laminer

❑ Re < 2000

❑ Kecepatan rendah.

❑ Jika suatu cairan berwarna


dimasukkan dalam pipa maka
cairan akan mengalir lurus dan
tidak bercampur dengan fluida di
dalam pipa.

❑ Dalam praktek system keairan


jarang terjadi, kecuali aliran pada
saringan pasir lambat.

6 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Aliran Transisi

❑ 2000 < Re < 4000

❑ Kecepatan medium.

❑ Jika suatu cairan berwarna


dimasukkan dalam pipa maka
cairan akan sedikit bercampur
dengan fluida di dalam pipa.

7 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Aliran Turbulen

❑ Re > 4000

❑ Kecepatan aliran tinggi.

❑ Jika suatu cairan berwarna


dimasukkan dalam pipa maka
cairan akan bercampur dengan
fluida di dalam pipa.

❑ Lintasan aliran fluida tidak


beraturan.

❑ Tipe aliran yang umum dalam


system keairan.

8 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Prinsip Bernoulli

❑ Prinsip paling mendasar dan paling banyak digunakan dalam aplikasi


aliran fluida.

❑ Dimulai dengan penerapan Hukum Newton II untuk partikel fluida.

“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang


bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.”

9 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Prinsip Bernoulli – Asumsi yang Diterapkan

❑ Zat cair ideal dan tidak punya kekentalan.

❑ Zat cair homogen dan tidak termampatkan.

❑ Aliran stabil, kontinyu, merata dan sepanjang sebuah streamline.

❑ Kerapatan fluida adalah konstan.

❑ Gaya yang bekerja hanya gaya berat dan tekanan.

10 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

𝒑 𝑽𝟐
𝒛+ + =𝑪
𝜸 𝟐𝒈

Dengan:
𝑧 : elevasi (tinggi tempat) dari datum

𝑝
: tinggi tekanan
𝛾

𝑉2
: tinggi kecepatan
2𝑔

❑ Jumlah ketiganya merupakan ‘total head’ – total tekanan

11 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

❑ Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan garis


tekanan dan tenaga.

❑ Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air pada tabung pitot
yang besarnya sama dengan tinggi total dari konstanta Bernoulli.

❑ Sedangkan garis tekanan dapat ditunjukkan oleh elevasi muka air di


dalam tabung vertikal yang disambung pada pipa.

12 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

𝒑 𝑽𝟐
𝑬=𝒛+ +
𝜸 𝟐𝒈

13 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

❑ Jika pipa horizontal, pada kedua titik, 1 dan 2, dalam medan aliran
akan memberikan:

𝒑𝟏 𝑽𝟏 𝟐 𝒑𝟐 𝑽𝟐 𝟐
𝒛𝟏 + + = 𝒛𝟐 + + + 𝒉𝒇
𝜸 𝟐𝒈 𝜸 𝟐𝒈

❑ Jika pipa horizontal, tampang lintang seragam dan tampang aliran


penuh maka 𝑧1 = 𝑧2 dan 𝑉1 = 𝑉1 maka:

Δ𝑝
ℎ𝑓 =
𝛾

Dengan ℎ𝑓 adalah kehilangan tenaga.

14 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

𝒑 𝑽𝟐
𝑬=𝒛+ +
𝜸 𝟐𝒈

15 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

❑ Jika pipa tidak horizontal, pada kedua titik, 1 dan 2, dalam medan
aliran akan memberikan:

𝒑𝟏 𝑽𝟏 𝟐 𝒑𝟐 𝑽𝟐 𝟐
𝒛𝟏 + + = 𝒛𝟐 + + + 𝒉𝒇
𝜸 𝟐𝒈 𝜸 𝟐𝒈

16 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Soal 1

❑ Pada suatu proses produksi, glycerin yang memiliki s = 1,26 dialirkan


melalui pipa dengan kecepatan 700 L/detik. Pada titik pertama di mana
diameter pipa adalah 600 mm, tekanan terukur sebesar 300 kPa.
Hitunglah tekanan pada titik kedua di mana diameter pipa adalah 300
mm jika pipa kedua berada 1 m lebih rendah dibandingkan titik
pertama. Abaikan kehilangan tenaga! Sketsa aliran silakan lihat pada
papan tulis.

17 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 1

❑ Menghitung specific weight gliceryn:

𝛾𝑔𝑙𝑦𝑐𝑒𝑟𝑖𝑛 = 𝑠𝑔𝑙𝑖𝑐𝑒𝑟𝑦𝑛 ∙ 𝛾𝑎𝑖𝑟 = 1,26 9,81 = 12,36 𝑘𝑁/𝑚3

❑ Menghitung kecepatan di titik 1 dan titik 2:

0,70 𝑚3 /𝑠
𝑉1 = 2 2
= 2,48 𝑚/𝑠
𝜋(0,3) 𝑚

𝑉2 = 4𝑉1 = 9,90 𝑚/𝑠

18 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 1

❑ Menghitung tekanan pada titik 2 (garis referensi pada titik 1):

300 (2,48)2 𝑝2 (9,90)2


+0+ = −1+
12,36 2(9,81) 12,36 2(9,81)

𝑘𝑁
𝑝2 = 254 2 = 𝟐𝟓𝟒 𝒌𝑷𝒂
𝑚

19 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Soal 2

❑ Terdapat sebuah permintaan dari pabrik air minum dalam kemasan


untuk merancang pipa distribusi air pada pabrik mereka. Pipa yang
akan dipasang memiliki penampang yang mengecil dari diameter 0,3 m
di titik 1 menjadi 0,1 m di titik 2. Elevasi titik 1 dan titik 2 memiliki
perbedaan sebesar Y. Untuk memenuhi permintaan konsumen, debit
pengaliran air adalah 50 L/det. Tekanan di titik 1 adalah 4 kgf/cm2. Jika
tekanan pada titik 2 tidak boleh lebih kecil dari 2 kgf/cm2, hitunglah nilai
Y dengan mengabaikan kehilangan tenaga.

20 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 2

❑ Menghitung kecepatan di titik 1 dan titik 2:

𝑄 0,05
𝑉1 = = 2
= 0,71 𝑚/𝑑𝑒𝑡
𝐴 (0,25)𝜋(0,3)

𝑄 0,05
𝑉2 = = = 6,37 𝑚/𝑑𝑒𝑡
𝐴2 (0,25)𝜋(0,1)2

❑ Menghitung tinggi tekanan

𝑝1 392.266 𝑁/𝑚2
= = 40 𝑚
𝛾 9.807 𝑁/𝑚3

𝑝2 196.133 𝑁/𝑚2
= = 20 𝑚
𝛾 9.807 𝑁/𝑚3
21 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 2

❑ Menghitung Y yang adalah merupakan selisih antara 𝑧1 dan 𝑧2 :

𝑝1 𝑉1 2 𝑝2 𝑉2 2
𝑧2 − 𝑧1 = + − +
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔

(0,71)2 6,37 2
𝑌 = 40 + − 20 +
2(9,81) 2 9,81

𝑌 = 17,96 𝑚

22 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

❑ Zat cair ideal


Head loss (kehilangan tenaga/energi) tidak terjadi karena
diasumsikan zat cair tidak punya kekentalan.
Dalam hal ini, gesekan antar partikel zat cair maupun dengan dinding
pipa/dinding wadah tidak ada.

❑ Zat cair riil


Kekentalan zat cair diperhitungkan sehingga kehilangan
tenaga/energi diperhitungkan.

23 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli – Head Loss

❑ Kehilangan tenaga primer ℎ𝑓


Terjadi karena adanya gesekan antara zat cair dan dinding batas
(dinding dari pipa atau dinding wadah).

❑ Kehilangan tenaga sekunder ℎ𝑒


Terjadi karena perubahan tampang aliran, sambungan, belokan, dan
katup. Untuk pipa panjang → ℎ𝑒 <<< ℎ𝑓 → ℎ𝑒 dapat diabaikan.

24 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli

❑ Persamaan Bernoulli dengan


memperhitungkan kehilangan
tenaga baik primer maupun
sekunder menjadi:

𝒑𝟏 𝑽𝟏 𝟐
𝒛𝟏 + +
𝜸 𝟐𝒈
𝒑𝟐 𝑽𝟐 𝟐
= 𝒛𝟐 + + + 𝒉𝒇 (+𝒉𝒆 )
𝜸 𝟐𝒈

25 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli - 𝒉𝒇

❑ Kehilangan tenaga karena gesekan pada dinding untuk fluida tak


termampatkan (𝛾 constant):

𝝉𝟎 𝑷𝑳
𝒉𝒇 =
𝜸𝑨

Dengan:
𝜏0 : tegangan geser pada dinding
𝑃 : keliling dinding
𝐿 : panjang yang ditinjau (dari titik satu ke titik lainnya)
𝐴 : luas permukaan

26 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persamaan Bernoulli - 𝒉𝒇

❑ Pada umumnya saluran adalah pipa bundar sehingga:

𝟒𝝉𝟎 𝑳
𝒉𝒇 =
𝜸𝑫

Dengan:
𝜏0 : tegangan geser pada dinding
𝐷 : diameter pipa
𝐿 : panjang yang ditinjau (dari titik satu ke titik lainnya)
𝐴 : luas permukaan

27 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Soal 3

❑ Pada suatu pipa distribusi air, kecepatan aliran adalah 3,8 cfs. Panjang
pipa yang ditinjau adalah 150 ft dengan diameter 9 inchi. Pada titik
masuknya air, tekanan diukur sebesar 30 psi dan pada titik keluar air,
tekanan diukur sebesar 20 psi. Titik keluaran lebih tinggi 15 ft dari titik
masuknya air. Di antara dua titik yang ditinjau tersebut, hitunglah:
a. Kehilangan tenaga primer
b. Tegangan geser pada dinding pipa
c. Gaya gesek pada pipa

28 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 3

❑ Menghitung kehilangan tenaga primer dengan mengasumsikan garis


referensi melewati titik 1:

30(144) 𝑉2 20 144 𝑉2
ℎ𝑓 = +0+ − + 15 +
62,4 2𝑔 62,4 2𝑔

ℎ𝑓 = 69,23 − 46,15 + 15 = 8,08 𝑓𝑡

❑ Menghitung tegangan geser pada dinding:

ℎ𝑓 𝛾𝐷 (8,08)(62,4)(0,75)
𝜏0 = = = 0,63 𝑙𝑏/𝑓𝑡 2
4𝐿 4(150)

29 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 3

❑ Menghitung gaya gesek pada permukaan pipa:

𝐹 = 𝜏0 𝑃𝐿 = 𝜏0 𝜋𝐷 𝐿 = 0,63 𝜋 0,75 150 = 223 𝑙𝑏

30 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Soal 4

❑ Sebuah pipa vertikal dengan diameter 1,25 m dan panjang 18,5 m


dialiri dengan air. Tinggi tekanan pada titik atas pipa adalah 7 m.
Kecepatan aliran adalah 5 m/s dan kehilangan tenaga ℎ𝑓 sebesar 0,85
m. Tentukan tekanan pada titik bawah pipa jika:
a. Arah aliran ke bawah
b. Arah aliran ke atas

31 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 4

❑ Menghitung tinggi tekanan pada titik bawah pipa (titik 2) jika aliran ke
bawah (asumsi: garis referensi melalui titik 2 atau bagian bawah pipa):

𝑉2 𝑝2 𝑉2
7 𝑚 + 18,5 𝑚 + − 0,85 𝑚 = +0+
2𝑔 𝛾 2𝑔

𝑝2
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 = = 24,65 𝑚
𝛾

❑ Menghitung tekanan pada titik bawah pipa jika aliran ke bawah:

𝑁
𝑝2 = 24,65 𝑚 × 9.807 3 = 242 𝑘𝑁/𝑚2
𝑚

32 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 4

❑ Menghitung tinggi tekanan pada titik bawah pipa (titik 2) jika aliran ke
atas (asumsi: garis referensi melalui titik 2 atau bagian bawah pipa):

𝑉2 𝑝2 𝑉2
7 𝑚 + 18,5 𝑚 + = +0+ − 0,85 𝑚
2𝑔 𝛾 2𝑔

𝑝2
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 = = 26,35 𝑚
𝛾

❑ Menghitung tekanan pada titik bawah pipa jika aliran ke atas:

𝑁
𝑝2 = 26,35 𝑚 × 9.807 3 = 258 𝑘𝑁/𝑚2
𝑚

33 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Soal 5 dan 6

❑ Kerjakan Soal dari Buku Fluid Mechanics halaman 119 point 3.69.

❑ Kerjakan Soal dari Buku Fluid Mechanics halaman 119 point 3.70.

34 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Solusi Soal 5 atau No. 3.69

❑ Cavitation – kondisi di mana tekanan fluida turun dengan drastic


sehingga terjadi pendidihan secara tiba-tiba dalam temperature yang
konstan (tidak terjadi penambahan temperature).

❑ Untuk menghindari terjadinya cavitation, maka tekanan fluida harus


dijaga agar tidak melebihi tekanan uap pada temperature yang ada.

❑ Tekanan uap untuk air pada suhu 15 oC adalah 1,7 kPa. Dalam hal ini,
berarti tekanan pada penampang yang mengecil tidak boleh lebih
besar dari 1,7 kPa.

35 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Soal 7

❑ Air dialirkan ke dalam pipa dengan diameter seragam sebesar 180 mm


dan dipasang dengan kemiringan 12o dari arah horizontal. Tentukan
tegangan geser pada dinding pipa jika tekanan adalah 100 kPa pada
titik 1 dan 25 kPa pada titik 2. Posisi titik 2 lebih tinggi dari titik 1.
Panjang pipa adalah 30 m.

36 3/24/2019 SPL2941 Fluid Mechanics and Hydraulics Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai