Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pendidikan memiliki tujuan untuk membentuk sumber daya
manusia yang mampu membantu menciptakan suatu perkembangan dan kemajuan
kehidupan pada masyarakat dengan ilmu yang telah didapat. Salah satunya ialah ilmu
arsitektur, arsitektur adalah ilmu seni perencanaan dan perancangan mulai dari
lingkup makro seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan
lansekap hingga lingkup mikro seperti perencanaan dan perancangan bangunan,
interior, perabot, dan produk.

Kerja Praktik selain sebagai salah satu mata kuliah yang harus diambil kerja
praktik juga merupakan suatu latihan dalam bentuk pengamatan terhadap suatu
proyek di lapangan, sehingga praktikan diharapkan dapat mengetahui kegiatan di
lapangan secara langsung dan mampu mengaitkannya dengan teori dan praktik ilmu
arsitektur yang didapat di bangku kuliah. Selama mengikuti kerja praktik, di samping
melakukan pengamatan langsung juga mungkin ikut aktif di lapangan, sehingga
diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama
pelaksanaan proyek tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan
serta profesionalisme kerja. Dengan demikian akan menumbuhkan sikap mandiri dan
kritis serta praktikan dapat mengembangkan kreatifitasnya di lapangan.

Maka karena itu dengan kerja praktik diharapkan praktikan mendapat


gambaran nyata tentang ruang lingkup bidang pekerjaan yang akan dihadapi nanti.
Dalam kerja praktik ini praktikan mendapatkan kesempatan untuk mengamati secara
langsung pada pembangunan kantor BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia) JAWA BARAT yang dinaungi salah satu perusahan PT.4CIPTA
KONSULTAN sebagai Konsultan Pengawas.

1
1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi kurikulum dan menjadi salah satu mata kuliah wajib yang
harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan perkuliahan di Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana.
2. Melatih dan menambah wawasan bagi mahasiswa tentang proyek lapangan dan
mempersiapkan diri sebelum terjun langsung di dunia profesinya pada saat lulus
nanti.
3. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum pendidikan dan
proses pelaksanaan pembelajaran mahasiswa prodi arsitektur Universitas
Langlangbuana.

1.3 Ruang Lingkup Pengamatan


Ruang Lingkup pengamatan proyek pembangunan Gedung BPSDM Jawa
Barat oleh PT.4CIPTA KONSULTAN yaitu melaksanakan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan konstruksi fisik sehingga menghasilkan bangunan tepat
waktu, kualitas, kuantitas dan biaya sebagaimana yang ditetapkan.
Dalam kegiatan operasional pembangunan gedung BPSDM Jawa Barat yang
berada di Jalan Kolonel Masturi Kelurahan Cipageran Kota Cimahi. Praktikan yang
kerja praktik ditugaskan untuk membantu tugas konsultan pengawas, diantaranya
mengawas proses pembangunan dan membuat laporan pekerjaan dari harian,
mingguan, sampai bulanan. Selanjutnya diperiksa oleh senior agar laporan yang akan
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik


1. Tempat pelaksaan
Tempat : Gedung BPSDM Jawa Barat
Alamat : Jalan Kolonel Masturi No.11 Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi.

2. Waktu pelaksanaan
Waktu kerja : 04 Oktober 2018 - 24 Desember 2018
Hari Kerja : Senin, Rabu, dan Jum’at
Jam Kerja : 11.00 – 17.00

2
1.5 Manfaat
1. Mengetahui proses kerja atau kegiatan suatu instansi di tempat melakukan kerja
praktik profesi dalam mengelola suatu proyek.
2. Mengetahui tahapan-tahapan dalam pelaksanaan suatu proyek.
3. Mempelajari mekanisme kerja suatu instansi dengan melihat dan mempelajari
secara Iangsung tentang prinsip–prinsip kerjanya.

1.6 Metode Pengamatan


Jenis metode penelitian yang digunakan dalam pengamatan ini adalah
deskriptif kualitatif dengan melakukan pendekatan survei. Survei dengan
pengamatan dan penyelidikan untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap
data yang diberikan dengan keadaan yang ada di lapangan.

1.7 Sistematika Laporan


Sistematika pembahasan yang digunakan adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Penjabaran latar Belakang Laporan, Tujuan, Ruang Lingkup Proyek, Manfaat, dan
Sistematika Pembahasan.

BAB II TINJAUAN UMUM


Penjabaran tentang tinjauan umum laporan dan uraian proyek kerja praktik.

BAB III TINJAUAN KHUSUS


Penjabaran tentang tinjauan khusus mengenai pengawasan proyek.

BAB IV PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DI LAPANGAN

Berisi tentang uraian proses pelaksanaan teknis pengawasan pekerjaan di lapangan


dan administrasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran dari hasil laporan yang telah disusun.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Pengertian Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum atau perorangan baik swasta
atau instansi pemerintah yang berfungsi sebagai badan yang bertugas mengawasi dan
mengontrol jalannya proyek agar mencapai hasil kerja yang optimal menurut
persyaratan yang ada (Ervianto, 2005).

2.2 Dasar Hukum


Sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 45/PRT/M/2007 Tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara, tugas
Konsultan Pengawasan Konstruksi melaksanakan pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan konstruksi fisik sehingga menghasilkan bangunan tepat waktu, kualitas,
kuantitas dan biaya sebagaimana yang ditetapkan dalam kegiatan operasionalnya.

2.3 Tugas dan Lingkup Kegiatan konsultan pengawas


1. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh
Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan (DED) yang meliputi program-program
pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana, program Quality
Assurance / Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
2. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik, (kuantitas dan kualitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan
koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
4. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik.

4
5. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik.
6. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan.
b. Meneliti dan memeriksa shop drawing yang diajukan oleh Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi dan bersama-sama dengan Konsultan Perencana
mensyahkannya menjadi drawing for constructions.
c. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian realisasi fisik.
e. Mengawasi pengujian penguatan fisik yang dilakukan oleh Penyedia
Pekerjaaan Konstruksi.
f. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
g. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan dan laporan harian/mingguan pekerjaan konstruksi fisik yang
dibuat oleh pelaksana konstruksi.
h. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
i. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan hasil pelaksanaan dilapangan
(As Built Drawing) sebelum serah terima I.
j. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I dan mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan.
k. Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
l. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima
pertama, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua

5
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran
pekerjaan konstruksi.
m. Menyusun laporan-laporan.
n. Menyampaikan laporan perkembangan pekerjaan secara berkala setiap
minggu, bulan serta secara insidentil (berdasarkan permintaan) kepada PPK
dan/atau Pejabat lain yang terkait.
o. Melaksanakan pengawasan dan pelaporan selama masa pemeliharaan.
2.4 Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas
Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas ialah :

1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.


2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan
pekerjaan.
3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
4. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi
antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
5. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari
pembengkakan biaya.
6. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai hasil
akhir yang sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
7. Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.
8. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.
9. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan.
10. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya
pekerjaan.

2.5 Tanggung Jawab Konsultan Pengawas


1. Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi sesuai otoritas yang
diberikan oleh PPK bertanggung jawab sepenuhnya terhadap aspek konstruksi
pekerjaan dengan selalu melakukan koordinasi dan konsultasi kepada Penyedia

6
Jasa Konsultansi Perencanaan (DED) dan Tim Teknis dalam hal ini Unsur Bantek
Dinas teknis serta unsur teknis lainnya yang ditetapkan oleh PPK.
2. Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi bertanggung jawab secara
professional atas jasa Pengawasan Konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan
dan kode etik, tata laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah menjaga agar proyek memiliki
kinerja sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran/waktu yang telah ditetapkan.
b. Ketetapan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran yang tersedia atau
yang telah ditetapkan.
c. Ketetapan kualitas dan kuantitas sesuai standard dan peraturan yang berlaku.
d. Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pembangunan.
e. Penanggung jawab professional Pengawasan Konstruksi adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli
professional Pengawasan Konstruksi yang terlibat.

7
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
3.1 Uraian Proyek
3.1.1 Data Proyek
Nama Proyek : Pembangunan Kantor Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat Tahun
2018

Lokasi : Jalan Kolonel Masturi No.11 Kelurahan Cipageran,


Kota Cimahi.

Luas Lahan : 1.110 m2

Lantai : 4 Lantai

Luas Perlantai : 1.020 m2

Waktu Proyek : 03 April 2018 – 28 November 2018 ( 240 Hari).

Cara Mendapatkan Proyek : Lelang Dari Pemerintah.

Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 sebagai


tersebut dalam DPA Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.

Eksisting lahan : Saat ini di sekitar lahan terdiri dari aula serba guna,
gedung ruang kelas, bangunan gedung kantor , gedung
lsp, poliklinik serta 81 rumah asrama.

Fungsi bangunan : Gedung Kantor BPSDM Jawa Barat

Konsultan Perencana : PT. BENNATIN SURYA CIPTA

Konsultan Pengawas : PT. 4CIPTA KONSULTAN

Kontraktor : PT. TOTAL CAKRA ALAM

8
3.2 Profil Perusahaan Konsultan

Nama Perusahaan : PT. 4CIPTA KONSULTAN

Alamat Perusahaan : Gedung Ganeca Blok 6 Jl. Raya Pasar Minggu No.
234 RT. 007 RW. 03 Kel. Duren Tiga Kec. Pancoran
Jakarta Selatan

Email : konsultan_4cipta@yahoo.com

1. Struktur Organisasi Penyelenggara Pekerjaan

Pengguna Anggaran : Dr. H. HERRI HUDAYA.


Kuasa Pengguna Anggaran : H. DANNY SUDRAJAT, SH. MM.
Pejabat Pembuat Komitmen : Drs. H. CECEP FAUZY CHAIDIR, MM. MSi.

2. Struktur Organisasi Lapangan

LINGKUP POSISI
NO. NAMA PERSONIL JUMLAH ORANG
KEAHLIAN DIUSULKAN

TENAGA AHLI
1 Jamaludin, ST Team Leader Team Leader 8.00
Ase Husna Ruhyana,
2 Ahli Struktur Tenaga Ahli 3.00
ST
3 Ir. Sarbini Ahli Arsitektur Team Leader 4.00
Ahli
Guruh Firmansyah,
4 Mekanikal/Elek Tenaga Ahli 2.00
ST
trikal
Pengawas Pengawas
5 Hendra 8.00
Lapangan Lapangan
Daniel Christopel Pengawas Pengawas
6 8.00
Panjaitan Lapangan Lapangan

9
TENAGA
PENDUKUNG
Iskandar Nasution, Tenaga
1 Operator CAD 4.00
S.Kom Pendukung
Operator Tenaga
2 Jehan Siti Masitoh 4.00
Komputer Pendukung
Tenaga
3 Ridwan Fauzi, ST Estimator 3.00
Pendukung
Tenaga
4 Abdul Karim, ST Estimator 3.00
Pendukung
N.R. Renist Tenaga
5 Sekretaris 8.00
Siallagan, A.Md Pendukung
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Lapangan

3.3 Tugas Konsultan Pengawas

1. Meneliti dan memeriksa shop drawing yang diajukan oleh Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dan bersama-sama dengan Konsultan Perencana, mensyahkannya
menjadi drawing for constructions.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
laju pencapaian realisasi fisik.
4. Mengawasi pengujian penguatan fisik yang dilakukan oleh Penyedia Pekerjaaan
Konstruksi.
5. Memeriksa serta menyetujui gambar kerja terperinci (shop drawings), Bar chart
dan S curve serta Network Planning yang dibuat oleh Penyedia Pekerjaan
Konstruksi.
6. Melakukan Mutual Check 0% pada awal pelaksanaan konstruksi serta Mutual
Check 100% pada ahir pelaksanaan konstruksi.
7. Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan.

10
8. Menerbitkan Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah/Kurang apabila terdapat perubahan.

3.4 Produk Yang Dikeluarkan Konsultan Pengawas

Produk yang diminta dari Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi :

1. Gambar Kerja apabila terjadi perubahan menyesuaikan dengan keadaan di


lapangan.
2. Dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan keadaan yang ada di lapangan.
Diantaranya, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Berita acara kemajuan
pekerjaan.

11
BAB IV
PELAKSANAAN K ERJA PRAKTIK DI LAPANGAN
4.1 Proses Pelaksanaan Kerja Praktik

Kerja Praktik (KP) yang dilaksanakan di PT.4CIPTA KONSULTAN dalam


proyek pembangunan Gedung Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Jawa Barat dalam jangka waktu kurang lebih 2 bulan tanggal 04 Oktober
-24 Desember 2018. Selama kerja praktik waktu yang ditentukan seminggu 2 sampai
3 kali pukul 11.00 s/d 17.00. Waktu kerja praktik ditentukan oleh pihak pemberi
tugas sekaligus karena proses kerja praktik bersamaan dengan masa perkuliahan
maka waktunyapun ditentukan oleh jadwal mata kuliah. Kantor perusahaan berada
di Jakarta, namun pelaksaan kerja praktik dilakukan langsung di lokasi proyek
ruangan yang telah disediakan untuk bagian konsultan pengawas.

Selama kerja praktik diberi beberapa tugas konsultan pengawas. Pembuatan


Laporan sesuai dengan progres di lapangan, membuat laporan tentang schedule
pekerja, sampai penggunaan material. Mengikuti proses pengawasan lapangan dan
teknis kerja seorang konsultan pengawas. Namun secara garis besar saat kerja praktik
tugas yang diberikan berhubungan dengan dokumen kerja pengawas.

Proses yang dilaksanakan dibagi menjadi beberapa proses yaitu:

1. Pengenalan

Proses pengenalan dilakukan agar praktikan memahami kondisi lingkungan


tempat kerja, kondisi proyek yang sedang dikerjakan dan pengenalan pekerja proyek
di konsultan pengawasan.

2. Pengarahan

Pengarahan yang diberikan berupa cara kerja seorang konsultan pengawas di


lapang atau cara pembuatan dokumen-dokumen yang diperlukan.

12
3. Pembagian Tugas

Pembagian tugas oleh koordinator dilakukan berdasarkan kemampuan praktikan


dan kebutuhan kerja saat di lapangan.

4.2 Pembahasan Proyek Pembangunan Gedung BPSDM Jabar

4.2.1 Latar Belakang Proyek

Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat pertama kali
dibentuk pada tahun 1968. Pembentukan lembaga ini sebagai komitmen Pemerintah
Provinsi Jawa Barat pada waktu itu dalam mengembangkan kompetensi aparatur.
Lembaga ini bernama Pusat Pendidikan dan Latihan Pemerintah Daerah Tingkat I
Jawa Barat yang beralamat di Jl. Windu No. 26, Kota Bandung.

Pada awalnya BPSDM Jawa barat terletak di Gedung Kantor Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas PMPTSP) yang terletak di Jalan
Jalan Windu No 26 Kota Bandung. Namun, berdasarkan keputusan Pemerintah Jawa
Barat maka dipindahkan ke Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi. Pemindahan
direncanakan dari tahun 2017. Karean masih banyak kendala dan berbagai
pertimbangan maka baru dapat direalisasikan bulan April Tahun 2018.

4.2.2 Data Teknis Gedung

1. Lokasi Proyek

Gambar 4.1 Peta Kota Cimahi Gambar 4.2 Lokasi Proyek


(sumber:Google.com) (sumber:Googlemaps.com)

13
Lokasi proyek pembangunan berada di Jalan olonel Masturi No.11 Kelurahan
Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
2. Data Awal Sebelum Pembangunan

Pada lahan pembangunan terdapat 6 bangunan eksisting yang harus dibongkar.

Gambar 4.3 Eksisting Tapak Gambar 4.4 Pembongkaran Bangunan

Gambar 4.5 Pembongkaran Bangunan Gambar 4.4 Pembongkaran Bangunan

Saat dilakukan perataan lahan terjadi kendala yaitu kurangnya penggunaan alat
berat (excavator). Sehingga terjadi keterlambatan dan menghambat pekerjaan
selanjutnya yang seharusnya sudah dimulai.

3. Gambar Perencanaan Pembangunan

Saat awal Kerja Praktik proyek pembangunan sedang dilaksanakan, sudah


sampai pengerjaan struktur lantai 2 dalam jangka waktu lima bulan. Adapun gambar
perncanaan dan bagian yang sudah dikerjakan sebagai berikut :

14
a. Site Plan

Pada area site plan belum masuk ke pengerjaan pengolahan lansekap. Karena
masih proses pengerjaan struktur bangunan.

3
1

2
1 1
1

Gambar 4.6 Site Plan

1 2 3
1 1 1

Gambar 4.7 Pembangunan Awal 1 Gambar 4.8 Pembangunan Awal 2 Gambar 4.9 Pembangunan Awal 3

15
b. Denah

• Denah Basement
Pada Area basement pengerjaan struktur dan penutup dinding sudah selesai.
Namun belum dibuat aliran untuk menampung air hujan, sehingga saat hujan sering
terjadi banjir di area basement. Dilanjutkan finishing di akhir.

3
1

1
1

2
1

Gambar 4.10 Denah Basement

1 2 3
1 1 1

Gambar 4.11 Foto Basement Gambar 4.12 Keadaan Basement Gambar 4.13 Ruang Genset

16
• Denah Lantai 1
Pada area lantai satu telah selesai pengerjaan struktur. Saat mulai kerja praktik
sedang melakukan pengerjaan pemasangan dinding, pelapis dinding, dan
pemasangan keramik.

Gambar 4.14 Denah Lantai 1

Gambar 4.15 Pengerjaan Lantai Gambar 4.16 Pengerjaan Dinding

17
• Denah Lantai 2

Pada area lantai satu telah selesai pengerjaan struktur. Saat mulai kerja praktik sedang
melakukan pengerjaan pemasangan bata pada dinding.

Gambar 4.17 Denah Lantai 2

Gambar 4.18 Pemasangan Dinding Lt.2 Gambar 4.19 Struktur Lt.2

18
• Denah Lantai 3

Saat mulai kerja praktik pada area lantai 3 baru sampai pengerjaan kolom.

Gambar 4.20 Denah Lantai 3

Gambar 4.21 Pengerjaan Kolom Lt.3 Gambar 4.22 Kolom yang telah dikerjakan Lt.3

19
• Denah lantai 4

Saat mulai kerja praktik belum sampai pengerjaan lantai 4.

Gambar 4.23 Denah Lantai 4

20
c. Tampak

• Tampak A

Gambar 4.24 Tampak A

• Tampak B

Gambar 4.25 Tampak B

21
• Tampak C

Gambar 4.26 Tampak C

• Tampak D

Gambar 4.27 Tampak D

22
d. Potongan

• Potongan 1

Gambar 4.28 Potongan 1

• Potongan 2

Gambar 4.29 Potongan 2

23
• Potongan 3

Gambar 4.30 Potongan 3

• Potongan 4

Gambar 4.31 Potongan 4

24
4.3 Lingkup Praktikan Dalam Kerja Praktik

4.3.1 Urutan Pekerjaan

A. Pekerjaan Teknis Di Lapangan

1. Pekerjaan Struktur

a. Pekerjaan Struktur Lantai Tiga


b. Pekerjaan Struktur Lantai Empat
c. Pekerjaan Struktur Lantai Dak

2. Pekerjaan Arsitektur

a. Pekerjaan Arsitektur Lantai Satu


b. Pekerjaan Arsitektur Lantai Dua
c. Pekerjaan Arsitektur Façade

3. Plumbing, Mekanikal, dan Elektrikal

B. Pekerjaan Non Teknis Tentang Managerial Pengawasan

1. Pembuatan Buku Harian


2. Pembuatan Laporan
3. Pembuatan Berita Acara
4. Pembuatan Surat Perintah atau Teguran Kepada pihak Kontraktor Pelaksana

25
4.3.2 Uraian Proses Pekerjaan

4.3.2.1 Pekerjaan Teknis Di Lapangan

A. Pekerjaan Struktur

1 . Pekerjaana Struktur Lantai 3

a. Pekerjaan Pembalokan
• Denah Pembalokan

Gambar 4.32 Denah Pembalokan Lt.3

• Ukuran Balok yang ada : 40/65, 30/60


• Bahan yang digunakan :
▪ Semen Portland / PC
▪ Pasir
▪ Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
▪ Air
▪ Baja tulangan mutu U-39 (D - ulir)
▪ Bahan campuran tambahan (Additives)
▪ Bekisting

26
• Tahapan Pekerjaan :

a) Pemasangan Bekisting Balok

Gambar 4.33 Pemasangan Bekisting Lt.3

b) Pembesian Baja Tulangan Mutu U39

Gambar 4.34 Pembesian Balok Lt.3

27
c) Pengecoran Balok

Gambar 4.35 Pengecoran Beton Lt.3

b. Pekerjaan Plat Lantai

• Denah Plat Lantai Benton

Gambar 4.36 Denah Plat Lantai Lt.3

• Tipe Plat Lantai : Plat lantai konvensional type S4, Tbl. 12 cm


• Bahan yang digunakan :
▪ Semen Portland / PC
▪ Pasir
▪ Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)

28
▪ Air
▪ Baja tulangan mutu U-39 (D - ulir)
▪ Bahan campuran tambahan (Additives)
▪ Bekisting
• Tahapan Pekerjaan :
a) Pemasangan Bekisting Plat lantai dan Pembesian Wiremesh

Gambar 4.37 Pemasangan Bekisting dan pembesian wiremesh

b) Cor beton Mutu K.350

Gambar 4.38 Pengecoran Beton Plat Lantai Lt.3

29
1. Pekerjaan Struktur Lantai 4

a. Pekerjaan Kolom

• Denah Kolom

Gambar 4.39 Denah Kolom Lt.4

• Ukuran Kolom yang Ada : 60 x 60, 50 x 50, 30 x 30


• Bahan Yang Digunakan :
▪ Semen Portland / PC
▪ Pasir
▪ Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
▪ Air
▪ Baja tulangan mutu U-39 (D - ulir)
▪ Bahan campuran tambahan (Additives)
▪ Bekisting
• Tahapan Pekerjaan :
a) Pembesian Kolom

30
Gambar 4.40 Pembesian Kolom Lt.4

b) Pemasangan Bekisting

Gambar 4.41 Pemasangan Bekisting Kolom Lt.4

c) Pengecoran Kolom

Gambar 4.42 Pengecoran Kolom Lt.4

31
b. Pekerjaan Pembalokan
• Denah Pembalokan

Gambar 4.43 Denah Pembalokan Lt.4

• Ukuran Balok yang ada : 40/65, 30/60


• Bahan yang digunakan :
▪ Semen Portland / PC
▪ Pasir
▪ Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
▪ Air
▪ Baja tulangan mutu U-39 (D - ulir)
▪ Bahan campuran tambahan (Additives)
▪ Bekisting

32
• Tahapan Pekerjaan :
a) Pemasangan Bekisting Balok

Gambar 4.44 Pemasangan Bekisting Balok Lt.4

b) Pembesian Baja Tulangan Mutu U39

Gambar 4.45 Pembesian Balok Lt.4

33
c) Pengecoran Balok

Gambar 4.46 Pengecoran Balok Lt.4


c. Pekerjaan Plat Lantai
• Denah Plat Lantai Benton

Gambar 4.47 Denah Plat Lantai Lt.4

34
• Tipe Plat Lantai : Plat lantai konvensional type S3, Tebal. 10 cm
• Bahan yang digunakan :
▪ Semen Portland / PC
▪ Pasir
▪ Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
▪ Air
▪ Baja tulangan mutu U-39 (D - ulir)
▪ Bahan campuran tambahan (Additives)
▪ Bekisting
• Tahapan Pekerjaan :
a) Pemasangan Bekisting Plat lantai dan Pembesian Wiremesh

Gambar 4.48 Pemasangan Bekisting dan Pembesian Wiremesh Lt.4

b) Cor beton Mutu K.35

Gambar 4.49 Pengecoran Beton Plat Lantai Lt.4


35
3. Pekerjaana Struktur Lantai Dak

a. Pekerjaan Balok

• Denah Pembalokan

Gambar 4.50 Denah Pembalokan Lantai Dak

• Ukuran Balok yang ada : 40/65, 30/60


• Bahan yang digunakan :
▪ Semen Portland / PC
▪ Pasir
▪ Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
▪ Air
▪ Baja tulangan mutu U-39 (D - ulir)
▪ Bahan campuran tambahan (Additives)
▪ Bekisting
• Tahapan Pekerjaan :

36
a) Pemasangan Bekisting balok

Gambar 4.51 Pemasangan Bekisting Balok Lantai Dak

b) Pembesian U39

Gambar 4.52 Pembesian Balok Lantai Dak

c) Cor beton Mutu K.350

Gambar 4.53 Pengecoran Balok Lantai Dak

37
b. Plat beton Lantai Dak

• Denah Plat Beton

Gambar 4.54 Denah Plat Beton Lantai Dak

• Tipe Plat Lantai : Pek. Plat lantai konvensional type S3, Tbl. 10 cm
• Bahan yang digunakan :
▪ Semen Portland / PC
▪ Pasir
▪ Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)
▪ Air
▪ Baja tulangan mutu U-39 (D - ulir)
▪ Bahan campuran tambahan (Additives)
▪ Bekisting

38
• Tahapan Pekerjaan :
a) Pemasangan Bekisting Plat lantai dan Pembesian Wire mesh

Gambar 4.55 Pemasangan Bekisting Plat lantai dan Pembesian Wiremesh


mesh
b) Cor beton Mutu K.350

Gambar 4.56 Pengecoran Plat Beton Lantai Dak

B. Pekerjaan Arsitektur

1. Pekerjaan Arsitektur Lantai 1

a. Pekerjaan Dinding Bata dan Pelapis Dinding

Bahan yang digunakan :

▪ Batu bata ringan tebal 10


▪ Semen Portland PC/Mortar
▪ Air

39
Lingkup Pekerjaan :

a) Pekerjaan Pasangan dinding bata ringan tbl 10 cm adukan mortar

Gambar 4.57 Pasangan Dinding Lt.1

b) Pek. Plesteran

Gambar 4.58 Pekerjaan Plester Dinding Lt.1

40
b. Pekerjaan Finishing Lantai

• Dena Pola Lantai

Gambar 4.59 Denah Pola Lantai Lt.1


• Jenis Keramik yang digunakan :
▪ Keramik Homogenous 60x60 cm Polish

Gambar 4.60 Jenis Keramik Homogeneus Polish


• Bahan Yang digunakan :
▪ Semen Portland/PC
▪ pasir
▪ air

41
• Tahapan Pekerjaan :

Pemasangan keramik menggunakan semen perekat keramik

Gambar 4.61 Pemasangan keramik Lt.1

c. Pekerjaan Pemasangan Kusen Pintu Dan jendela

▪ Denah Kusen

Gambar 4.62 Denah Kusen Lt.1


42
▪ Detail Kusen Jendela dan Pintu

Gambar 4.63 Detail Kusen Pintu

Gambar 4.64 Detail Kusen Jendela

43
d. Pekerjaan Plafond

• Denah Plafond

Gambar 4.65 Denah Plafond Lt.1

• Bahan yang Digunakan :


▪ Rangka Hollow Metal/Logam
▪ Alluminium T
▪ Metal puring
▪ Gypsum

44
• Tahapan Pekerjaan :

Pemasangan rangka Plafond penggunaan bahan hollow

Gambar 4.66 Pemasangan Rangka Plafond

2. Pekerjaan Arsitektur Lantai 2

a. Pekerjaan Dinding Bata dan Pelapis Dinding

Bahan yang digunakan :

▪ Batu bata ringan tebal 10


▪ Semen Portland PC/Mortar
▪ Air

Lingkup Pekerjaan :

a) Pekerjaan Pasangan dinding bata ringan tbl 10 cm adukan mortar

Gambar 4.67 Pemasangan Bata dinding Lt.2

45
b) Pekerjaan Plesteran

Gambar 4.68 Pekerjaan Plesteran dinding Lt.2

b. Pekerjaan Finishing Lantai

• Dena Pola Lantai

Gambar 4.69 Denah Pola lantai Lt.2

46
• Jenis Keramik yang digunakan :
▪ Keramik Homogenous 60x60 cm Polish

Gambar 4.60 Jenis Keramik Homogeneus Polish


• Bahan Yang digunakan :
▪ Semen Portland/PC
▪ pasir
▪ air
• Tahapan Pekerjaan :

Pemasangan keramik menggunakan semen perekat keramik

Gambar 4.70 Pemasangan Keramik lantai Lt.2


3. Pekerjaan Façade

• Lingkup Pekerjaan :
a) Pemasangan rangka ACP

Gambar 4.71 Pemasangan Rangka ACP

47
Gambar 4.72 Pemasangan Rangka ACP

b) Pasangan Alumunium Composit Panel / ACP, tebal. 4mm

Gambar 4.73 Pemasangan ACP

c) Penggunaa Sealent Pada setiap sela ACP

C. Pekerjaan Plumbing, Mekanikal, Elektrikal

1. Plumbing

• Lingkup Pekerjaan :
▪ Air Bersih
▪ Pekerjaan Sanitair
▪ Air Panas
▪ Air Kotor, Bekas & Vent
▪ Air Hujan

48
• Sistem Plambing
▪ Air Bersih

Gambar 4.74 Sistem Plambing Air Bersih

Foto Pengerjaan :

Gambar 4.75 Pemasangan Pipa Air Bersih

49
Gambar 4.76 Pemasangan Saluran Pipa Air Bersih

▪ Air Kotor

Gambar 4.77 Sistem Plambing Air Kotor

50
Foto Pengerjaan :

Gambar 4.78 Pemasangan Sistem Air Kotor

▪ Air Hujan

Gambar 4.79 Sistem Plambing Air Hujan

51
2. Mekanikal

• Lingkup Pekerjaan :
▪ Fire Figthing
▪ Air Conditioning Dan Ventilasi
• Sistem AC

Tabel 4.1 Peletakan Unit AC

52
• Gambar Detail AC

Gambar 4.80 Detail Sistem AC


• Foto Pengerjaan

Gambar 4.81 Pemasangan Ducting AC

53
3. Elektrikal

• Lingkup Pekerjaan :
▪ Pemasangan kabel feeder
▪ Pemasangan Panel Elektrikal
▪ Instalasi penerangan dan stop kontak
▪ Instalasi kabel tray
▪ Penangkal petir dan grounding panel

• Sistem Elektrikal :

Gambar 4.82 Sistem Elektrikal bangunan

54
• Foto Pelaksanaan Lapangan :

Gambar 4.83 Pemasangan Sistem Elektrikal bangunan

Sistem elektrikal berada di atas rangka plafond

Gambar 4.84 Pemasangan Sistem Elektrikal bangunan

4.3.2.2 Pekerjaan Non Teknis Tentang Managerial Pengawasan

A. Pembuatan Buku Harian


Buku harian memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk penting dari
Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi , yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.

55
B. Pembuatan Laporan
Laporan yang dibuat konsultan pengawas berisi tentang menjelaskan tentang
tahap pelaksanaan dari aspek pengendalian dan pengawasan waktu, mutu, biaya dan
administrasi termasuk setiap lampirannya seperti laporan pengujian, visual lapangan,
kemajuan pekerjaan, surat menyurat dan lain – lain. Pada Laporan bulanan memuat
beberapa laporan, yaitu laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan. Isi
dari laporan yang dibuat mencakup beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

1. Data Laporan Pengawasan


2. Surat Pengantar Laporan
3. Laporan Umum
4. Laporan Visual Foto
5. Rekap Progres Pekerjaan
6. Laporan Jadwal Pelaksanaan
7. Laporan Pengamatan Jumlah Tenaga Kerja
8. Laporan Pemasukan Bahan Material
9. Laporan Penggunaan Alat
10. Laporan Pengamatan Cuaca
11. Kurva S

Menurut Kerangka Acuan Kerja (KAK) Laporan bulanan diserahkan


selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari kalender pada bulan berikutnya dimulai sejak
pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dan masa pemeliharaan, sebanyak 5 (lima)
hardcopy dan 1 (satu) set softcopy laporan.

C. Pembuatan Berita Acara

Berita acara dibuat dalam bentuk surat yang didalamnya berisi mengenai
pernyataaan pengesahan mengenai suatu tindakan atau aktivitas, rapat, kehilangan,
kerusakan dan juga serah terima barang. Berita acara berfungsi sebagai dokumen
untuk menjadi saksi jika sebuah Kegiatan penting di dalam proyek telah terjadi.
Berita acara memuat catatan yang sangat detail mengenai siapa yang ikut serta dalam

56
acara tersebut, dimana peristiwa itu terjadi, kapan waktu terjadinya dan menjelasakan
apa peristiwanya.

D. Pembuatan Surat Perintah atau Teguran Kepada Pihak Kontraktor Pelaksana

Menerbitkan surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara


pemeriksaan pekerjaan tambah/kurang, bilamana terdapat perubahan pekerjaan
setelah melalui rapat teknis bersama dengan Konsultan perencana dan unsur Bantek.
dan telah mendapat persetujuan PPK.

Menerbitkan surat teguran berupa memo, apabila pihak kontraktor


melakukan perkerjaan tidak sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Dalam
lingkup tenaga kerja, pengadaan bahan, keterlambatan waktu dan kendala-kendala
lain yang membuat terhambatnya atau ketidak sesuaian saat pelaksanaan dilapangan.

4.4 Kendala Pada Proyek

Terjadi keterlambatan pada pembangunan, pada kontrak tanggal 28 November


2018 harus sudah selesai, lalu diperpanjang sampai tanggal 24 Desember 2018.
Namun masih belum selesai.

Gambar 4.85 Bangunan Saat Habis Kontrak

57
Gambar 4.86 Bangunan Saat Habis Kontrak
Penyebab Keterlambatan :

• Lamanya proses pembongkaran bangunan eksisting, sehingga kondisi lokasi


proyek belum siap pada saat tanggal mulai pekerjaan karena kurangnya
penggunaan alat berat (excavator).
• Air lumpur dari hasil pengeboran tanah di lokasi yang tidak bisa dibuang ke
saluran utama dikarenakan larangan warga untuk membuang ke saluran
utama, sehingga mempersulit mobilisasi alat dan pekerja.
• Adanya protes warga sehingga pekerjaan harus dihentikan sementara.

Tindakan hukum yang dilakukan apabila terjadi keterlambatan menurut peraturan


pemerintah :

• Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010, tentang Pemutusan Kontrak.


(1) PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila:
a. Denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan
Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari
nilai Kontrak
b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan
c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi
yang berwenang.

58
d. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
• Pasal 120 Perpres 70 tahun 2012, tentang sanksi keterlambatan

Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka


waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak karena kesalahan Penyedia
Barang/Jasa, dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari
nilai kontrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan.

Berdasarkan peraturan tersebut, maka denda pada proyek tersebut adalah


1/1000 (satu perseribu) dari nilai kontrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap hari
keterlambatan. Harga kontrak pada proyek ini adalah Rp. 472.945.000,-. Maka nilai
denda perharinya adalah Rp. 472.945,-.

59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan Kerja Praktik di PT.4Cipta Konsultan selama kurang lebih 2 bulan
pada proyek pembangunan Gedung Kantor BPSDM Jawa Barat terhitung dari 04
Oktober sampai 24 Desember 2018 telah memberikan banyak manfaat bagi praktikan
berupa ilmu, pengalaman serta pengetahuan tentang pekerjaan konsultan pengawas.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang ada di tempat kerja praktik
dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :

A. Berdasarkan Pekerjaan Teknis


1. Tugas konsultan pengawas dilapangan adalah mengawasi kebenaran ukuran,
kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, peralatan dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan.
2. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
3. Pekerjaan dilapangan harus mengikuti RKS, dari penentuan jenis material
yang digunakan sampai teknis pengerjaannya.
4. Apabila terjadi kendala dilapangan, konsultasi kepada pihak pengawas. Pihak
pengawas akan memberi solusi atau jika harus ada perubahan maka pihak
pengawas memutuskan berdasarkan keputusan dari owner dan pihak
perencana.

B. Berdasarkan Pekerjaan NonTeknis


1. Tugas konsultan pengawas meliputi, pengaturan waktu penjadwalan kerja
dan tenaga kerja guna pencapaian target pelaksanaan proyek.
2. Tugas konsultan pengawas melakukan pengontrolan mutu material serta
kesesuaian metode pelaksanaan pekerjaan.

60
3. Pekejaan pelaksana di lapang seluruhnya perlu diawasi oleh pihak pengawas
agar semua pekerjaan sesuai dan spesifikasi material sesuai dengan gambar
perencanaan kerja.
4. Administrasi kegiatan harus selalu dilakukan guna merekam dan mengontrol
setiap proses pelaksanaan.
5. Setiap kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan dilaporkan dalam bentuk
laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan.
6. Pengendalian biaya dan waktu harus di kontrol agar sesuai dengan schedule
perencanaan.

5.2 Saran

Berdasarkan beberapa hal yang diamati saat kegiatan kerja praktik ada
beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa
saran menurut penulis yang perlu ditingkatkan atau solusi tambahan dalam proses
pelaksanaan proyek.

1. Lebih ditingkatkan kembali untuk masalah keselamatan pekerja di lokasi


proyek.
2. Dalam pengadaan alat dan material lebih tepat waktu sehingga pekerjaan
tidak terhambat agat tepat waktu.
3. Dalam proses pelaksanaan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak
yang kurang serius dalam mengerjakan tugasnya masing-masing.

61

Anda mungkin juga menyukai