Anda di halaman 1dari 5

LENSA O1

Isa Istiqomaha, Bayu Septiadi Putrab, Bayu Septiadi Putrab,Ade Chandrab

aTeknologi Hasil Pertanian,Kamis shif 4, Universitas Andalas


bLaboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: isa_istiqomah@yahoo.co.id
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

Abstrak

Pada praktikum objek O1 yang berjudul lensa dilakukan beberapa percobaan yang
bertujuan untuk memahami sifat pembiasan cahaya pada lensa, mengukur jarak fokus
dan lensa positif dan lensa negatif. Serta mengamati cacat bayangan (aberasi) pada lensa.
Percobaan yang dilakukan pada praktikum ini adalah menentukan jarak fokus pada
lensa positif dengan metode pembesaran, pengecilan (metode Bessel), dan metode
autoklimasi serta menentukan fokus lensa negatif. Hasil praktikum yang didapat hampir
mendekati dengan nilai literaturnya. Nilai f praktikum yang didapat berkisar antara 9,6-
10,5 cm dengan nilai literature 10 cm, namun selisih yang cukup jauh adalah pada
metode Bessel yaitu didapat f sebesar 8,94 cm. dan metode autoklimasi sebagai metode
yang paling efektif.

Kata kunci : Lensa, cekung, cembung, aberasi, titik.

I. Pendahuluan keluar dan bagian tengahnya memiliki


Lensa merupakan suatu sistem optik ketebalan yang lebih besar
yang dibatasi oleh dua permukaan bias dibandingkan yang bagian tepinya.
serta mempunyai sumbu bersama. Lensa cembung juga merupakan lensa
Lensa mempunyai ketebalan sangat (+) karena dapat mengumpulkan
kecil sekali. Jika suatu sinar jatuh pada bayangan yang bisa ditangkap layar dan
permukaan lensa maka sinar tersebut nyata. Sinar sinar istimewa pada lensa
dibiaskan sehingga terbentuk bayangan. cembung:
Lensa yang paling sederhana memiliki 1. Sinar datang sejajar sumbu
dua permukaan lengkung yang sangat utama akan di biaskan oleh
dekat satu sama lain sehingga jarak lensa cembung melalui titik
antara kedua permukaan lengkung fokus.
(ketebalan lensa) dapat diabaikan. Lensa 2. Sinar yang datang melalui titik
yang sangat sederhana ini disebut lensa fokus kedua (f2) akan dibiaskan
tipis. sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang yang melalui pusat
Berdasarkan bidang batasnya, lensa optik akan di teruskan tanpa
dibagi menjadi : mengalami pembisan.
1. Lensa Cembung (konveks)
Lensa cembung adalah lensa yang
permukaan lengkungnya menghadap
mempergunakan diafragma yang
diletakkan didepan lensa.
2. Aberasi koma
Aberasi ini terjadi akibat tidak
sanggupnya lensa membentuk
bayangan dari sinar di tengah dan sinar
tepi.
Gambar: 1 sinar sinar istimewa lensa 3. Astigmatisma
cembung Disebabkan oleh suatu titik benda
membentuk sudut besar dengan sumbu
2. Lensa Cekung (konkaf) sehingga bayangan yang terbentuk ada
Lensa cekung adalah lensa yang dua yaitu primer dan sekunder.
memiliki bagian tepi yang lebih tebal 4. Kelengkungan medan
dibagian tengahnya. Lensa ini disebut Bayangan yang terbentuk oleh lensa
juga dengan lensa (-) karena tidak dapat pada layar letaknya tidak dalam bidang
membentuk bayangan yang bias datar melainkan pada bidang lengkung.
ditangkap layar dan memiliki harga 5. Distorsi
fokus negatif. Sinar sinar istimewa pada Distorsi merupakan gejala terbentuknya
lensa cekung: bayangan palsu karena di depan atau di
1. Sinar datang sejajar dengan belakang lensa diletakkan diafragma.
sumbu utama akan dibiaskan
oleh lensa cekung seolah olah II. Metodologi Penelitian
berasal dari titik fokus pertama. 2.1. Alat dan Bahan
2. Sinar datang menuju titik fokus Alat dan bahan yang digunakan dalam
kedua dibiaskan oleh lensa praktikum ini yaitu meja optik 100 cm,
cekung sejajar dengan sumbu lensa positif dan negatif , celah bentuk
utama. mata panah, lampu felamen 100 watt,
3. Sinar datang melewati pusat dan cermin.
lensa di teruskan tanpa
mengalami pembiasan. Meja optik 100 cm digunakan sebagai
tempat optik. Lensa positif dan lensa
negatif digunakan sebagai alat yang
akan dihitung perbesaran dan sifat-sifat
dari bayangannya. Celah bentuk mata
panah digunakan sebagai tempat
memberikan cahaya atau sumber cahaya
pada saat praktikum sehingga terbentuk
bayangan. Lampu filamen 100 watt
digunakan sebagai sumber cahaya.
Gambar 2: sinar sinar istimewa pada Cermin digunakan sebagai penangkap
lensa cekung. bayangan.
Cacat bayangan pada lensa disebut
dengan aberasi. Jenis-jenis aberasi : 2.2 Prosedur Praktikum
1. Aberasi sferis Pada praktikum lensa menentukan jarak
Disebabkan oleh kecembungan lensa. fokus lensa positif dan menetukan jarak
Aberasi dapat dihilangkan dengan fokus lensa negatif. Menentukan jarak
fokus lensa positif dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu pembesaran dan III. Hasil dan Pembahasan
pengecilan (metode Bessel). Pada 3.1 Analisis Hasil Pengukuran
metode pembesaran hal pertama yang Pada praktikum, dalam menentukan
dilakukan adalah menyusun peralatan. jarak fokus pada lensa positif dengan
Kemudian benda yang di dekat lampu metode pembesaran diperoleh hasil
diukur tingginya. Jarak sumber cahaya sebagai berikut :
diatur terhadap layar (s+s’) lebih dari Tabel 1. Metode pembesaran pada lensa
100 cm posisi benda diukur dan dicatat tipis.
pada layar. Kemudian lensa di geser- No S (cm) S’ (cm) f (cm)
geser hingga didapat bayangan yang 1 18 25 10.47
diperbesar pada layar. Tinggi bayangan 2 17 31 10,98
pada layar diukur dan pada lensa 3 15 38 10,75
dicatat. Jarak fokus lensa diukur
Tabel 2. Metode Bessel
menggunakan rumus langkah di atas
diulang sebanyak tiga kali untuk No d (cm) e (cm) f (cm)
1 43 5,5 10,57
mendapatkan variasi data. Sedangkan
2 48 15,5 10,75
pada metode pengecilan, hal pertama
3 53 23,8 10.58
yang dapat dilakukan adalah lensa
digerakkan ke depan dan ke belakang Table 3. Metode autoklimasi
sepanjang sumbu utama antara objek No S (cm) S’ (cm) f (cm)
dan bayangan sehingga diperoleh 1 30,5 ~ 30,5
bayangan diperkecil. Lalu posisi lensa 2 35,2 ~ 35,2
yang memberikan bayangan yang 3 40 ~ 40
diperkecil diukur dan dicatat serta jarak
lensa pembesaran dan pengecilan Table 4. Metode lensa negatif
diukur. Untuk menentukan jarak (d) No S (cm) S’ (cm) f (cm)
yang berbeda percobaan diulangi 1 34,67 8,33 6,72
sebanyak 5 kali. Kemudian ditentukan 2 32,67 10,33 8,10
fokus lensa dengan rumus. 3 13,33 39,67 9,98

Sedangkan pada praktikum kedua Berdasarkan percobaan yang dilakukan,


menetukan fokus lensa negatif, hal yang pada metode yang berbeda
pertama yang dilakukakn adalah mendapatkan hasil
bayangan dibentuk dengan jelas
menggunakan bahan lensa positif Dalam percobaan ini diketahui nilai f
kemudian posisi objek benda dan layar literatur adalah 10 cm. dari keempat
dicatat. Lensa negatif diletakkan percobaan, metode yang paling efektif
diantara lensa positif dan lensa layar adalah metode bessel, Karena pada
sehingga bayangan yang ada di layar percobaan tersebut nilai f yang di dapat
menjadi buram. Lalu jarak antara lensa mendekati nilai f literature dengan
diukur. Layar digeser sehingga selisih sebesar 0,63 cm. sedangkan pada
terbentuk bayangan yang jelas pada metode autoklimasi dan metode lensa
layar. Jarak antara lensa negatif dan negatif fokus yang didapat sangat
layar (II) diukur kemudian jarak fokus berbeda jauh dengan nilai f literature.
lensa ditentukan. Pada metode autoklimasi didapat s’
bernilai tak hingga hal ini di sebabkan
Karena pada percobaan digunakan
lensa negatif untuk menggerak- Untuk menghitung fokus suatu lensa
gerakkan objek, maka dari itu dapat digunakan tiga metode yaitu
digunakan jarak bayangan yang tak metode lensa tipis, bessel, dan
hingga agar bayangan di titik terjauh autoklimasi. Dari ketiga metode
sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh itu,metode yang dianggap paling efektif
mata. Pada percobaan lensa negatif adalah metode autoklimasi karena
digunakan 2 lensa bertujuan untuk hasilnya mendekati f litertur .
membentuk bayangan fokus,terbalik
dan diperbesar, lensa positif digunakan Cacat bayangan yang atau aberasi yang
agar terbentuknya bayangan tersebut. terjadi pada lensa diantaranya, aberasi
koma, aberasi sferis, astigmatisma,
Kesalahan yang mungkin terjadi pada kelengkungan medan,dan distorsi.
percobaan yang menyebabbkan tidak
tepatnya nilai f yang didapat adalah V. Ucapan Terimakasih
tidak tepatnya letak layar dan cara Puji dan syukur kami ucapkan kepada
melihat jarak yang tertulis pada skala, Tuhan YME, atas kesempatan yang
sehinnga hasil pengukuran melenceng diberikan hingga kami dapat
dari literature terutma pada metode menyelasikan jurnal ini, selanjutnya
autoklimasi, selain itu kesalahan yang kepada staf laboratorium, Ade Chandra
cukup berakibat adalah cara memegang selaku koordinator umum, Bayu
cermin yang tidak lurus, terkadang Septiadi Putra selaku koordinator alat
terlalu keatas atau kebawah dan Khairiati Husni selaku koordinator
(merunduk). jurusan , beserta seluruh asisten yang
telah membimbing jalannya praktikum
IV. Kesimpulan serta teman teman yang telah
Berdasarkan percobaan yang telah bekerjasama dengan keras hingga
dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktikum kita berakhir.
pada lensa cekung dan lensa cembung
terdapat tiga sifat lensa dalam bentuk
sinar sinar istimewa pada lensa.
Referensi
1. Abseni,Ronald.1984.FISIKA
OPTIK.Bandung:empat saudara
2. Foster,Rub.1990.FISIKA
I.Jakarta:Erlangga
3. Resnik,halliday.1994.FISIKA JILID
I.Jakarta:Erlangga
4. Sears,Zemansky.1995.FISIKA
UNTUK UNIVERSITAS.Biacipta
5. Soetrino.1990.FISIKA
MODERN.Bandung :ITB

Anda mungkin juga menyukai