Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KI3141

DINAMIKA KIMIA
PERCOBAAN H-1 dan H-2
PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT dan
PENGENDAPAN TIMBAL BALIK SOL HIDROFOB

Nama : Aldyan Faturohman

NIM : 10516061

Kelompok : VI

Tanggal percobaan : 11 Oktober 2018

Tanggal pengumpulan : 18 Oktober 2018

Asisten : Vetty Megantari

LABORATORIUM KIMIA FISIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT dan
PENGENDAPAN TIMBAL BALIK SOL HIDROFOB

I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan nilai pengendapan ion-ion bervalensi 1, 2 dan 3 terhadap sol hidrofob
tertentu ( H1 )
2. Menentukan konsentrasi relatif 2 sol hidrofob berlawanan muatan pada pengendapan
timbal balik sempurna ( H2)

II. Dasar Teori


Sol merupakan suatu sistem koloid dengan fasa terdispersi padat dan medium
pendispersi cair. Berdasarkan cara penstabilannya, koloid menjadi sol liofob dan sol liofil
atau sol hidrofob dan sol hidrofil jika medium pendispersinya air. Kedua sol memiliki cara
yang berbeda dalam hal penstabilan koloidnya. Pada sol hidrofob partikel terdispersi
mengadsorpsi muatan-muatan disekitarnya sehingga bermuatan karena memiliki lapisan
rangkap listrik. Adanya muatan sejenis antar partikel menyebabkan adanya gaya tolak
menolak antar partikel. Interaksi antara partikel sol dengan ion berlawanan muatan (berasal
dari elektrolit) menyebabkan penetralan muatan partikel dan berkurangnya gaya tolak
menolak antar partikel. Hal ini mengakibatkan terjadinya flokulasi dan pengendapan.
Jumlah minimal elektrolit yang ditambahkan untuk mengendapkan sol ditentukan pada
percobaan ini.
Efek yang sama terjadi jika ditambahkan sol lain yang memiliki muatan berlawanan.
Dalam hal ini terjadi pengendapan timbal balik. Pengendapan sempurna terjadi bila kedua
sol memiliki perbandingan tertentu. Nilai perbandingan konsentrasi sol ini juga ditentukan
pada percobaan ini.

III. Alat dan Bahan


1. Alat 2. Bahan
Tabung reaksi Sol hidrofob positif (Fe2O3)
Rak tabung reaksi Sol hidrofob negatif (As2S3)
Sikat tabung reaksi NaF
Buret mikro MgSO4
Klem buret Al2(SO4)3
Gelas kimia 100 mL Na3(PO)4
Botol semprot
IV. Diagram Alir Percobaan
1. Percobaan H-1

Larutan elektrolit NaF 0.2 M ; MgSO4 0.005 M ; Al2(SO)4 0.0005 M ;


Na3PO4 0.005 M
-dibuat campuran dengan perbandingan berikut :
No. tabung I II III IV V
elektrolit (mL) 1 2 3 4 5
air (mL) 4 3 2 1 0
Campuran
-ditambah 5 mL sol positif Fe2O3 pada tiap tabung
reaksi
-dicampurkan kedua larutan itu dengan membalik--
balikan tabung reaksi sebanyak 3 kali (tidak dikocok)
-dijalankan stopwatch selama 15 menit
-diambil tabung setelah 15 menit
Terjadi perubahan (pengendapan, kekeruhan)
-untuk mendapatkan nilai pengendapan dengan
ketelitian besar disusun beberapa tabung lagi dan
variasi lebih dari semula:
dan diamati hingga terbentuk endapan
No. tabung I II III IV V
elektrolit (mL) 0.6 0.8 1 1.2 1.4
air (mL) 4.4 4.2 4 3.8 3.6

Hasil

Diulangi langkah kerja dengan mengganti sol (+)


Fe2O3 dengan sol (-) As2S3

2. Percobaan H-2

Sol Positif Fe2O3 dan Sol Negatif As2S3


dibuat campuran dengan buret berdasarkan data berikut:
No. Sel positif Sel positif
tabung (mL) (mL)
1 1 9
2 2 8
3 3 7
4 4 6
5 5 5
6 6 4
7 7 3
8 8 2
9 9 1
diratakan, semua tabung reaksi diisi terlebih dahulu dengan sol
(+) F2O3 kemudian ditambah sol (-) As2S3
dibolak-balikkan tabung reaksi (tidak dikocok) sebanyak 3 kali
dijalankan stopwatch selama 15 menit
Campuran
diamati tabung yang membentuk endapan sempurna (dilihat
dari kejernihan air yang paling jernih setelah 15 menit
dicari titik optimumnya
Hasil
untuk mendapatkan titik optimumnya dengan kelebihan yang
besar, disusun beberapa tabung reaksi dengan variasi
konsentrasi yang lebih rata
No. Sel positif Sel positif
tabung (mL) (mL)
1 1.2 8.8
2 1.4 8.6
3 1.6 8.4
4 1.8 8.2
5 2.0 8.0
6 2.2 7.8
7 2.4 7.6
8 2.6 7.4
9 2.8 7.2
dijalankan stopwatch selama 15 menit dan diamati hingga
terbentuk endapan
Hasil

V. Data Pengamatan
A. H – 1
[Fe2O3] = 9.19 g/L
[As2S3] = 3.3333 g/L
[NaF] = 0.2 M
[Na3PO4] = 0.005 M
[MgSO4] = 0.05 M
[Al2(PO4)3] = 0.005 M
1. Larutan NaF

Variasi Umum Variasi Spesifik


No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 6
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) 3 3.2 3.4 3.6 3.8 4
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1
V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5 5
Pengendapan (+/-) ++ + +++ +++ + Pengendapan (+/-) +++ ++ ++ ++ + +

Variasi Umum Variasi Spesifik


No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) - - - - -
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) - - - - -
V sol (-) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (-) (mL) - - - - -
Pengendapan (+/-) - - - - - Pengendapan (+/-) - - - - -

2. Larutan MgSO4

Variasi Umum Variasi Spesifik


No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) 0.6 0.8 1 1.2 1.4
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) 4.4 4.2 4 3.8 3.6
V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5
Pengendapan (+/-) +++ + ++ + + Pengendapan (+/-) +++ + ++ + +

Variasi Umum Variasi Spesifik


No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) 0.6 0.8 1 1.2 1.4
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) 4.4 4.2 4 3.8 3.6
V sol (-) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (-) (mL) 5 5 5 5 5
Pengendapan (+/-) +++ + ++ + + Pengendapan (+/-) +++ + + ++ +

3. Larutan Al2(PO4)3

Variasi Umum Variasi Spesifik


No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 6
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) 4 3.8 3.6 3.4 3.2 3
V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5 5
Pengendapan (+/-) +++ +++ ++ ++ ++ Pengendapan (+/-) + +++ + ++ +++ ++
Variasi Umum Variasi Spesifik
No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) 1.6 1.8 2 2.2 2.4
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) 3.4 3.2 3 2.8 2.6
V sol (-) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (-) (mL) 5 5 5 5 5
Pengendapan (+/-) + +++ ++ ++ ++ Pengendapan (+/-) + +++ ++ + ++

4. Larutan Na3PO4

Variasi Umum Variasi Spesifik


No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) 4.2 4.4 4.6 4.8 5
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) 0.8 0.6 0.4 0.2 0
V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (+) (mL) 5 5 5 5 5
Pengendapan (+/-) - - ++ + +++ Pengendapan (+/-) + ++ + +++ ++

Variasi Umum Variasi Spesifik


No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 No. tabung reaksi 1 2 3 4 5
V elektrolit (mL) 1 2 3 4 5 V elektrolit (mL) - - - - -
V air (mL) 4 3 2 1 0 V air (mL) - - - - -
V sol (-) (mL) 5 5 5 5 5 V sol (-) (mL) - - - - -
Pengendapan (+/-) - - - - - Pengendapan (+/-) - - - - -

B. H – 2
1. Pengamatan Variasi Endapan Umum

Nomor Tabung Reaksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9


V sol (+) / mL 1 2 3 4 5 6 7 8 9
V sol (-) / mL 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Pengendapan ++ +++ ++ + + - - - -

2. Pengamatan Variasi Endapan Spesifik

No. tabung reaksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9


V sol (+) / mL 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8
V sol (-) / mL 8.8 8.6 8.4 8.2 8 7.8 7.6 7.4 7.2
Pengendapan + + + + ++ +++ ++ + +

Pengendapan sempurna teramati berada pada tabung dengan perbandingan volume


2.2 mL sol Fe2O3 : 7.8 mL As2S3
VI. Perhitungan dan Pengolahan Data
A. Pengendapan sol hidrofob oleh elektrolit
[𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡] × 𝑉𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡
[𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡]𝑑𝑖 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 =
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0.2 𝑀 × 4 𝑚𝐿
[𝑁𝑎𝐹]𝑑𝑖 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = = 0.06 𝑀
10 𝑚𝐿
Dengan cara yang sama, diperoleh nilai pengendaan masing-masing larutan elektrolit
dengan sol (+) dan sol (-) adalah sebagai berikut:

V elektrolit V elektrolit Nilai Nilai


Jenis [elektrolit] V total
pada sol (+) pada sol (-) Pengendapan Pengendapan
Elektrolit (M) (mL)
(mL) (mL) Sol (+) Sol (-)
NaF 0.2 3 - 10 6.0 x 10-2 -
MgSO4 0.05 0.6 0.6 10 3.0 x 10-3 3.0 x 10-3
1.2 10 6.0 x 10-4
Al2(PO)4 0.005 3.2 1.6 x 10-3
1.8 10 9.0 x 10-4
Na3PO4 0.005 4.8 10 2.4 x 10-3 -

B. Pengendapan timbal balik sol hidrofob


[𝑠𝑜𝑙] × 𝑉𝑠𝑜𝑙
[𝐶] =
𝑉 𝑡𝑜𝑡
𝑔
[𝐹𝑒2 𝑂3 ] × 𝑉𝑠𝑜𝑙 9.19 𝐿 × 2.2𝑚𝐿 1 𝑚𝑜𝑙
[𝐶 + ] = = × = 0.01264 𝑀
𝑉 𝑡𝑜𝑡 10 𝑚𝐿 160𝑔
𝑔

[𝐴𝑠2 𝑆3 ] × 𝑉𝑠𝑜𝑙 3.3333 𝐿 × 7.8𝑚𝐿 1 𝑚𝑜𝑙
[𝐶 ] = = × = 0.01057 𝑀
𝑉 𝑡𝑜𝑡 10 𝑚𝐿 246.02𝑔
[𝐶 + ] 0.01264
Konsentrasi relatif = [𝐶 − ] = 0.01057 = 1.1957
VIII. Kesimpulan
Nilai pengendapan sol Fe2O3 oleh elektrolit NaF = 6.0 × 10-2 M, Al2(SO4)3 = 6.0 ×
10 M dan 9.0 × 10-4, MgSO4 = 3.0 × 10-3 M, Na3PO4 = 2.4 × 10-3 M. Nilai pengendapan sol
-4

As2S3 oleh elektrolit Al2(SO4)3 = 1.6 × 10-3 M, MgSO4 = 3.0 × 10-3 M sedangkan sol As2S3
tidak mengendap oleh elektrolit NaF dan Na3PO4. Konsentrasi relatif terjadinya pengendapan
timbal balik Fe2O3 terhadap As2S3 = 1.1957.

IX. Daftar Pustaka

Adamson, A.W “A tetedour of Physical Chemistry” edisi ke-2. Hal. 899-923


Atkins. 2006. Physical Chemistry. Edisi ke-8. Oxford University. hal 682-684
Tadros. 2007. General Principles of Colloid Stability and the Role of SurfaceForces. Wiley.
Hal. 5-9

X. Lampiran
1. Data pengamatan

2. Jawaban pertanyaan
1. Sebutkan cara-cara umum membuat sol!
 Sol dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi. Cara kondensasi : reaksi redox,
hidrolisis, substitusi. Dispersi : mekanik, peptisasi, homogenisasi
2. Apa arti dan gunanya dialisis?
 Dialysis adalah proses perpindahan zat terlarut dari suatu campuran melewati
suatu membrane semipermeable menuju konsentrasi yang lebih rendah.
Dialysis digunakan untuk menghilangkan zat terlarut tententu seperti garam
dari suatu campuran.

3. Bagaimana cara menentukan tanda muatan sol?


 Dengan cara elektroforesis. Sol dialirkan listrik sehingga sol akan bergerak
kearah sesuai muatannya. Sol negative menuju anoda sedangkan sol positif
menuju katoda

4. Bagaimana bunyi hukum Hardy-Schulze? Faktor apa yang mempengaruhi nilai


pengendapan suatu sol?
 Pengendapan suatu sol dipengaruhi oleh adanya lapisan rangkap listrik dan
afinitas partikel terdispersi

5. Apa yang dimaksud dengan koloid pelindung? Berikan contoh


6. Jelaskan proses apa yang terjadi pada penjernihan air dengan menggunakan tawas?

3. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai