OKTOBER 2018 I. Definisi Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. II. Tujuan a. Peningkatan perilaku sehat dan peningkatan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat b. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. III. Sasaran Berdasarkan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga kelompok sasaran, yaitu : 1. Sasaran Primer (primary target) Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment). 2. Sasaran Sekunder (secondary target) Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya. Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya. 3. Sasaran Tersier (tertiary target) Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy) IV. Kegiatan Untuk mencapai taraf kesehatan bagi semua, maka yang terpenting adalah menetapkan kegiatan operasional yang harus tercakup dalam pelayanan kesehatan dasar: 1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum, cara pencegahan dan pemberantasannya 2. Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi 3. Penyediaan air minum dan sanitasi dasar 4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana 5. Imunisasi 6. Pengobatan dan pengadaan obat 7. Oleh karena pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci untuk mencapai derajat kesehatan yang layak bagi semua, maka perencanaan, pengorganisasian dan penyelenggaraan yang efisien mutlak diperlukan disamping harus berdasarkan : Perikemanusiaan, Kesehatan sebagai hak asasi, Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat 8. Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan upaya kesehatan preventif 9. Pelayanan kesehatan perorangan yang sesuai kebutuhan 10. Dukungan sumber daya kesehatan V. Target Nasional Target pencapaian Kementerian Kesehatan adalah meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah: 1. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%. 2. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%. 3. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%. VI. Hambatan yang Dijumpai Pertama, karena tenaga kesehatan yang masih sedikit sehingga sumber daya manusia untuk melakukan promosi kesehatan seperti Home Care, penyuluhan, dan demostrasi juga terbatas. Terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia. “Terbatasnya tenaga kesehatan ini berakibat pada banyak masyarakat yang tidak tersentuh oleh promosi kesehatan ini,”ungkap mahasiswa asal Maluku Utara ini. Hambatan kedua, masyarakat Indonesia masih banyak percaya pada mitos. Contohnya jika ada orang yang sakit lebih baik di bawa ke dukun dari pada di periksakan ke ahli kesehatan atau jika ada yang sakit maka akan dikaitkan dengan hal yang berbau mistis seperti santet, gangguan mahluk halus dan lain sebagainya. Menurut Yani, ini merupakan masalah terbesar dalam melaksanakan promosi kesehatan. Pola pikir masyarakat yang dekat dengan mitos, sering membuat masyarakat sulit penerima pendidikan kesehatan yang diberikan oleh para ahli kesehatan. Menurut Yani, ini adalah budaya dan untuk merubah budaya juga tidak bisa secara revolusioner namun harus perlahan. “Sehingga perlu saat ini bagi para tenaga kesehatan untuk menciptakan sebuah metode pendidikan kesehatan yang dikolaborasi dengan kepercayaan msayarakat sehingga bisa lebih bisa diterima penjelasan mengenai pendidikan kesehatan tersebut,”paparnya.
VII. 5 Indikator Keluarga Sadar Gizi
1. Menimbang berat badan secara teratur 2. Memberikan ASI saja kepada bayi yang baru lahir sampai usia 6 bulan 3. Makan beraneka ragam 4. Menggunakan garam beryodium 5. Meminum suplemetasi gizi
VIII. 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang
1. Makanlah Aneka Ragam Makanan 2. Makanlah Makanan untuk Memenuhi Kecukupan Energi 3. Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat 1/2 dari Kebutuhan Energi 4. Batasi Lemak dan Minyak sampai 1/4 dari Kebutuhan Energi 5. Gunakan Garam Beryodium 6. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi 7. Berikan ASI Saja pada Bayi sampai Berumur 4 Bulan 8. Biasakan Makan Pagi 9. Minum Air yang Bersih, Aman, dan Cukup Jumlahnya 10. Lakukan Olahraga Secara Teratur 11. Hindari Minuman Beralkohol 12. Makanlah Makanan yang Aman bagi Kesehatan 13. Bacalah Label pada Makanan Kemasan. IX. 12 Indikator Keluarga Sehat 1. Keluarga mengikuti program KB 2. Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar 3. Balita mendapatkan imunisasi lengkap 4. Pemberian ASI eksklusif dari usia 0-6 bulan 5. Pemantauan pertumbuhan balita 6. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 7. Penderita hipertensi yang berobat teratur 8. Tidak ada anggota keluarga yang merokok 9. Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 10. Mempunyai sarana air bersih 11. Menggunakan jamban keluarga 12. Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa