Audit Plan
Audit Plan
BAB VI
OLEH KELOMPOK 3 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
0
A. AUDIT PLAN (Perencanaan Pemeriksaan)
Standar Audit 300 Perencanaan suatu audit laporan keuangan (IAPI,2013) yang berlaku efektif
mulai 1 Januari 2013 (untuk emiten) dan 1 Januari 2014 (untuk entitasselain emiten) merupakan
pedoman dalam penyusunan perencanaan pemeriksaan.Perencaan suatu audit melibatkan
penetapan strategi audit secara keseluruhanuntuk perikatan tersebut dan pengembangan rencana
audit.Perencanaan audit yang baik mempunyai beberapa manfaat, antara lainmembantu auditor
untuk memberikan perhatian yang tepat antara area penting danmengidentifikasi serta
menyelesaikan masalah yang potensial secara tepat waktu.Standar pekerjaan lapangan pertama
(IAPI,2011:310.1) berbunyi sebagai berikut :
“pekerjaan harus direncanakan sebaik -baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya”.
1. Mereview arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, LK dan laporan audit tahun
lalu.
2. Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit.
3. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan tentang perkembangan bisnis.
4. Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan.
5. Membicarakan tipe, luas, dan waktu audit dengan managemen, dewan komisarisatau
komite audit.
6. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi danstandar
auditing yang ditetapkan IAI, terutama yang baru.
7. Mengkoordinasikan bantuan dari pegawai satuan usaha dalam penyiapan data.
8. Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada konsultan, spesialis, dan auditor intern.
9. Membuat jadwal pekerjaan audit.
10. Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staf audit.
11. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh tambahan
informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat
mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan yang
dipandang perlu.
Auditor harus menyusun Audit Plan, segera setelah Engagement Letter disetujui oleh klien. Isi
dari Audit Plan mencakup :
1
3. Rencana kerja auditor.
1. Hal-hal mengenai klien.
B. AUDIT PROGRAM
Audit program membantu auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai
pekerjaan yang harus dilaksanakan. Audit program harus menggariskan dengan rinci, prosedur
audit menurut keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Audit program yang
baik harus mencantumkan :
Tujuan Pemeriksaan
Prosedur Audit yang akan dijalankan
Kumpulan Pemeriksaan
2
Akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah untuk Compliance Test dan Substantive Test.
C. AUDIT PROCEDURES DAN AUDIT TEKNIK
Audit Procedures adalah langkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanaan
pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan
dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Audit Procedures dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-bahan bukti yang cukup untuk
mendukung pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan.
Untuk itu diperlukan Audit Teknik, yaitu cara-cara untuk memperoleh audit evidence seperti :
konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab dan lain-lain.
3
Contoh : perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan
perhitungan yang sederhana. Uang tunai lebih mudah dicuri daripada sediaan batu bara.
Akun yang terdiri atas jumlah yang berasal dari estimasi akuntansi cenderung
mengandung risiko lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan
berisi data berupa fakta.
2) Risiko Pengendalian
Adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak
dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Risiko
ini merupakan fungsi efektifitas design dan operasi pengendalian intern untuk mencapai
tujuan entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan enitas. Beberapa risiko
pengendalian akan selalu ada karena keterbatasan bawaan dalam setiap pengendalian
intern.
3) Risiko Deteksi
Adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat
dalam suatu asersi. Risiko deteksi merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan
penerapannya oleh auditor. Risiko ini tumbul sebagian karena ketidakpastian yang ada
pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dan
sebagian lagi karena ketidakpstian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan
transaksi tersebut diperiksa 100%.
4
Daftar Pustaka
Agoes, Sukirno.2017. Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik).Edisi
Ketiga, Jilid 1. Jakarta. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.