Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk

memperoleh kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang

menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas

tertentu.

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan

anak secara optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya

disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang

perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di

rumah sakit. Aktivitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan

kondisi anak

B. Tujuan Umum

Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak dapat

bersosialisasi dan dapat mengekspresikan perasaannya selama berada di rumah

sakit.

1
C. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak

b. Meningkatkan keterampilan anak

c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu

d. Memberikan kesenangan dan kepuasan anak

D. Manfaat Terapi Bermain

1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan

menghilangkan kejenuhan terhadap suasana rumah sakit.

2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat

bermain.

2
BAB II
TERAPI BERMAIN ANAK USIA 3-6 TAHUN

1. Definisi

Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk

memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat

menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan

kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan

media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar

berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang

dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

2. Keuntungan Bermain

Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:

1) Membuang ekstra energi.

2) Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan

organ-organ.

3) Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.

4) Anak belajar mengontrol diri.

5) Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.

6) Meningkatnya daya kreativitas.

7) Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.

3
8) Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.

9) Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.

10) Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.

11) Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

3. Macam Bermain

1) Bermain aktif

Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang

diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

a) Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan

tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium,

meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.

b) Bermain konstruksi (Construction Play)

Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.

c) Bermain drama (Dramatic Play)

Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-

temannya.

d) Bermain fisik

Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

4
2) Bermain pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.

Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan

sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh; Melihat gambar di

buku/majalah, mendengar cerita atau musik, menonton televisi dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam

bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :

a) Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk

aktif bermain.

b) Tidak ada variasi dari alat permainan.

c) Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.

d) Tidak mempunyai teman bermain.

4. Alat Permainan Edukatif (APE)

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan

perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta

berguna untuk :

a) Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau

merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.

b) Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,

tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.

5
c) Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang

benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,

TV, dll.

d) Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.

Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,

pensil warna, radio, dll.

e) Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu

dan anak, keluarga dan masyarakat

f) Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak

pasir, bola, tali, dll.

5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bermain

1) Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.

2) Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.

3) Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada

keterampilan yang lebih majemuk.

4) Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.

5) Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

6. Bentuk-bentuk Permainan

a. Usia 0 – 12 bulan

Tujuannya adalah :

6
a) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,

menggenggam.

b) Melatih kerjasama mata dan tangan.

c) Melatih kerjasama mata dan telinga.

d) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.

e) Melatih mengenal sumber asal suara.

f) Melatih kepekaan perabaan.

g) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.

b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.

b. Usia 13 – 24 bulan

Tujuannya adalah :

a) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.

b) Memperkenalkan sumber suara.

c) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

d) Melatih imajinasinya.

7
e) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk

kegiatan yang menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (misal: cangkir yang tidak

mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar,

kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil

berwarna.

c. Usia 25 – 36 bulan

Tujuannya adalah ;

a) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

b) Mengembangkan keterampilan berbahasa.

c) Melatih motorik halus dan kasar.

d) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan

membedakan warna).

e) Melatih kerjasama mata dan tangan.

f) Melatih daya imajinansi.

g) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :

1) Alat-alat untuk menggambar.

8
2) Lilin yang dapat dibentuk

3) Pasel (puzzel) sederhana.

4) Manik-manik ukuran besar.

5) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.

6) Bola.

d. Usia 32 – 72 bulan

Tujuannya adalah :

a) Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.

b) Mengembangkan kemampuan berbahasa.

c) Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.

d) Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura

(sandiwara).

e) Membedakan benda dengan permukaan.

f) Menumbuhkan sportivitas.

g) Mengembangkan kepercayaan diri.

h) Mengembangkan kreativitas.

i) Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).

j) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.

k) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar

rumahnya.

9
l) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :

pengertian mengenai

m) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

Alat permainan yang dianjurkan :

1) Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat

gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.

2) Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

10
BAB III

PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN ANAK USIA 3-6 TAHUN

Stase : Keperawatan Anak


Sub.Topik : Terapi Bermain Pada Anak Umur 3-6 Tahun
Sasaran : Anak Toddler
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 April 2019
Waktu : Pukul 08:00-09:00 WIB
Permainan : Mewarnai Gambar dan Melempar Bola

1. Tujuan umum
Setelah mengikuti program bermain diharapkan anak dapat bersosialisasi
dan dapat mengekspresikan perasaannya selama berada di rumah sakit.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan program bermain selama 60 menit,diharapkan:
a. Segi kognitif Anak mampu mengikuti instruksi yang diberikan
b. Segi motorik Anak mampu membedakan warna gambar sesuai dengan pena
c. Anak mampu melempar bola dengan benar
d. Segi sensorik Anak dapat mewarnai gambar dengan baik

3. Kriteria Hasil
Secara verbal anak mengatakan senang dapat mengikuti aktivitas bermain bersama
yang telah dilaksanakan, anak keluar dari ruangan bermain dengan wajah ceria dan
menceritakan pengalamannya pada orang tua, anak termotivasi untuk bermain lagi,
Anak tidak merasa cemas selama berada/dirawat di Rumah Sakit Harapan Bunda
Batam

11
4. Pengorganisasian
1. Leader : Linda,S.Kep
2. Co Leader : Merlin Diane Putri,S.Kep
3. Fasilitator : Dewi Ratnasari,S.Kep, Sastri Brumaliner B,S.Kep
Astrid iraudha,S.Kep, Santi Apriyanti,S.Kep
4. Observer : Yona Bella Karina,S.Kep, Nurlailah,S.Kep
5. Dokumentator : Muhammad Basirun,S.Kep

5. Tugas
1) Leader
Tugas :
a) Membuka acara, memperkenalkan nama-nama anggota
b) Menjelaskan tujuan terapi bermain
c) Menjelaskan aturan terapi bermain
2) Co Leader
Tugas :
a) Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
b) Menyampaikan jalannya kegiatan
3) Observer
Tugas :
a) Mengamati, mengobservasi dan melaporkan jalannya kegiatan serta
perilaku yang diharapkan
b) Mencatat perilaku verbal dan nonverbal selama berlangsungnya
kegiatan
4) Fasilitator
Tugas :
a) Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan

12
b) Memotivasi peserta yang kurang aktif agar mengikuti kegiatan
dengan baik
c) Sebagai role model selama kegiatan
5) Dokumentator
Tugas : mendokumentasikan kegiatan terapi bermain

6. Setting Tempat

Keterangan :
: leader
: Co Leader
: fasilitator
: Observer
: dokumentator
7. Kriteria peserta
1) Peserta adalah anak toddler usia 3-6 tahun yang berada di ruang tunggu Poli
Anak Rumah Sakit Harapan Bunda Batam
2) Anak yang kooperatif

13
8. Alat dan Bahan
1) Kertas Bergambar
2) Pensil warna
3) Bola

9. Susunan Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN ANAK
1 Pukul 08:00- 1. Ucapkan salam teraupetik 1. Menjawab salam
08:15 WIB 2. Perkenalan anggotan Mendengar
Fase orientasi kelompok dengan antusias
3. Menjelaskan tema bermain 2. Memperkenalkan
dan tujuan bermain diri dengan
antusias
3. Anak memahami
tujuan bermain
2 Pukul 08:16- 1. Membimbing anak memulai 1. Anak tertarik
08:45 WIB pemainan mewarnai gambar dengan permainan
Fase kerja 2. Membimbing anak memulai 2. Anak dapat
pemainan Melempar Bola mengikuti
permainan dengan
antusias
3 Pukul 08:46- 1. Membahas manfaat dan 1. Anak
09:00 WIB kesimpulan permainan mendengarkan
Fase terminasi 2. Salam penutup 2. Anak terlihat
antusias dan
gembira
3. Anak menjawab
salam

14
9. Evaluasi
a. Evaluasi struktur

b. Evaluasi proses

c. Evaluasi hasil

15

Anda mungkin juga menyukai