Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA


PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR : / /

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA


PROVINSI JAWA BARAT
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD
Kesehatan Kerja, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Intensive Care Unit (ICU) yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Intensif Care Unit (ICU) di RSUD
Kesehatan Kerja dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Intensif Care Unit (ICU) di RSUD Kesehatan Kerja;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam poin a dan b perlu ditetapkan dengan suatu surat
keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kesehatan
Kerja Provinsi Jawa Barat;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah
Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 tahun
2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
4. Pergub Nomor 069/2017 tentang Pembentukan Dan Susunan
Organisasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
5. Surat Perintah Nomor 800/2638/pegum tentang tugas sebagai
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur pada RSUD Kesehatan Kerja
terhitung tanggal 1 maret 2018;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah
Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 tahun
2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
9. Pergub Nomor 069/2017 tentang Pembentukan Dan Susunan
Organisasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
10. Surat Perintah Nomor 800/2638/pegum tentang tugas sebagai
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur pada RSUD Kesehatan Kerja
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________

terhitung tanggal 1 maret 2018;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT.
Kesatu : Memberlakukan kebijakan Pelayanan Intensive Care Unit Di Rumah
Sakit Umum Daerah Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini dan lampiran tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Kedua : Kebijakan ini dijadikan acuan untuk pelayanan Intensive Care Unit di
Rumah Sakit Umum Daerah Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat.

Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan
dan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal :

Plt.DIREKTUR
RSUD KESEHATAN KERJA
PROVINSI JAWA BARAT

drg. Eddy Achmady


Pembina Tk. I
NIP.19620428 199303 1 002
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________

Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kesehatan Kerja


Nomor :
Tanggal :
Tentang :

KEBIJAKAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA PROVINSI JAWA BARAT

A. Kebijakan Umum
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam 7 hari seminggu.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.

B. Kebijakan Khusus
1. Ruang intensif penerimaan rujukan pasien dari rumah sakit lain sesuai dengan
standar dan fasilitas yang dimiliki dan bila pasien memerlukan perawatan insentif
yang lebih tinggi tingkatannya dapat dirujuk ke rumah sakit lain sesuai dengan
kondisi pasien.
2. Setiap tindakan kedokteran (medis) yang akan dilakukan harus ada informed
consent.
3. Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, dokter jaga ICU atau
dokter spesialis anestesi dapat melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan dan
informasi dapat diberikan pada kesempatan pertama.
4. Apabila pasien berada dalam tahap terminal dan tindakan resusitasi diketahui tidak
akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidup pasien, dokter dapat
membuat keputusan untuk tidak melakukan resusitasi.
5. Dalam menghadapi tahap terminal, dokter ICU harus mengikuti pedoman
penentuan kematian batang otak dan penghentian peralatan life – supporting.
6. Tindakan yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga medis tetapi
dengan pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien tindakan –
tindakan tertentu dapat didelegasikan kepada tenaga kesehatan non medis yang
terlatih.
7. Kriteria dokter ICU adalah telah mengikuti pelatihan / pendidikan perawatan ICU
dan telah mendapat sertifikat Intensive care Medicine (KIC/ Konsultan Intensive
Care) melalui program pelatihan dan pendidikan yang diikuti oleh perhimpunan
profesi yang terkait.
8. Mampu melakukan prosedur Critical Care biasa, antara lain :
a. Mempertahankan jalan nafas termasuk intubasi tracheal dan ventilasi mekanis.
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________

b. Fungsi arteri untuk mengambil sampel arteri.


c. Memasang kateter intravascular dan peralatan monitoring, termasuk :
1) Kateter arteri
2) Kateter vena perifer
3) Kateter vena central (CVP)
4) Kateter arteri pulmonalis
a. Pemasangan kabel pacu jantung transvenous temporer
b. Resusitasi kardiopulmoner
c. Pipa thoracostomy
9. Fungsi dan kewenangan Kepala unit intensif sebagai koordinator pengelolaan
pasien
a. Fungsi :
Melakukan evaluasi menyeluruh, mengambil kesimpulan, memberi instruksi
terapi dan tindakan secara tertulis dengan mempertimbangkanusulan anggota
team.
b. Kewenangan / peran :
Mampu berperan sebagai pimpinan tim dan memberikan pelayanan di ICU,
menggabungkan dan titrasi layanan pada pasien berpenyakit kompleks atau
cedera termasuk gagal organ multi sistem.Intervist memberi pelayanan sendiri
atau dapat berkolaborasi dengan dokter pasien sebelumnya. Mampu mengelola
pasien dalam kondisi yang biasa terdapat pada pasien sakit kritis seperti :
1) Haemodinamik tidak stabil
2) Gangguan atau gagal nafas, dengan atau tanpa memerlukan tunjangan
ventilasi mekanis.
3) Gangguan neurologis akut termasuk mengatasi hipertensi cranial
4) Gangguan atau gagal ginjal akut
5) Gangguan endokrin dan / metabolic akut yang mengancam nyawa
6) Kelebihan dosis obat, reaksi obat atau keracunan obat
7) Gangguan koagulasi
8) Infeksi serius
9) Gangguan nutrisi yang memerlukan tunjangan nutrisi
10. Tata cara dan indikasi masuk / keluar ICU dari dalam rumah sakit dan luar rumah
sakit:
a. Tata cara pasien masuk / keluar ICU
Penanggung jawab pasien melakukan register/ pendaftaran di bagian admission.
b. Indikasi pasien masuk ICU
Pasien saat kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti bantuan
ventilasi, infus obat-obat vaso aktif kontinyu dan lain-lainnya
c. Indikasi pasien keluar ICU
Bila kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada lagi atau bila terapi intensif
telah gagal atau tidak bermanfaat sehingga prognosis jangka pendek jelek
11. Setiap pengguanaan peralatan medis diinformasikan kepada penanggung jawab
pasien
12. Seluruh fasilitas pelayanan yang ada di ICU baik medis maupun non medis menjadi
tanggung jawab kepala ruang termasuk pemeliharaan dan perbaikan berkoordinasi
dengan bagian teknisi.
13. Untuk pencegahan infeksi nosokomial, setiap petugas diwajibkan mencuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KESEHATAN KERJA
Jl.Raya Rancaekek KM 27 No. 612 Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung
Telp. (022) 7798778 Fax (022) 7798778 Bandung
Website: bkkm.jabarprov.go.id, email : bkkmprovjabar@yahoo.com, bkkmprovjabar@gmail.com
BANDUNG – 40394
_____________________________________________________________________________________________

14. Indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi berdasarkan permintaan dari DPJP
(Dokter Penanggung Jawab Pasien) atau dokter konsulen lain berkoordinasi dengan
dokter penanggung jawab ICU
15. Setiap permintaan laboratorium dan radiologi dituliskan pada formulir yang sudah
ditentukan lalu diinput oleh petugas administrasi untuk selanjutnya diinformasikan
pada bagian terkait
16. Prosedur konsul antar spesialis / konsulen :
a. Pada dasarnya DPJP pasien yang dirawat di ICU adalah dokter spesialis
anestesi yang bertugas di ICU
b. Bila ada lebih dari satu DPJP, maka DPJP utama adalah dokter spesialis yang
bertugas di ICU
c. DPJP pasien yang dirujuk langsung ke ICU oleh dokter jaga IGD ialah dokter
spesialis anestesi yang bertugas di ICU
d. Bila dokter spesialis anestesi memerlukan rawat bersama dengan dokter
spesialis lain, maka sebagai DPJP utama adalah dokter spesialis anestesi yang
bertugas di ICU
e. Pasien yang dirujuk oleh dokter spesialis untuk d rawat di ICU harus jelas apakah
akan rawat bersama atau dirujuk. Bila rawat bersama, maka DPJP utamanya
ialah dokter spesialis anestesi yang bertugas di ICU
f. DPJ utama berwenang dalam melaksanakan praktek kedokteran yang dibantu
sepenuhnya oleh seluruh perawat dan staf ICU yang bertugas. Kewenangan
tersebut harus dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan saran dari
DPJP atau dokter spesialis lain yang terkait dengan parawatan pasien
g. Bila ada keberatan DPJP lain atas pelayanan medis yang diberikan oleh DPJP
utama, maka masukan / keberatan harus dikomunikasikan langsung ke DPJP
utama atau ditulis dalam Intensif Care Unit pasien
h. Bila tidak dicapai kesepakatan antara DPJP utama dengan DPJP lain yang
menangani pasien sejak awal perawatan, maka dapat ditetapkan ulang siapa
DPJP utama pasien tersebut. Hal tersebut harus dicatat dalam Intensif Care Unit
i. Bila terjadi masalah dalam penepatan DPJP utama, maka hal tersebut dilaporkan
kepada Manajer Pelayanan sesegera mungkin.
j. Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, setiap hal yang terkait dengan
mutu pelayanan dan kepentingan pasienakan diajukan untuk dilakukan audit
medis oleh Sub Komite Audit pasien.

Ditetapkan di :
Bandung
Pada Tanggal :

Plt. DIREKTUR
RSUD KESEHATAN KERJA
PROVINSI JAWA BARAT

drg. Eddy Achmady


Pembina Tk. I
NIP.19620428 199303 1 0

Anda mungkin juga menyukai