Anda di halaman 1dari 6

PROBLEMATIKA REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN

PENGOLAHAN LAHAN

KASUS JAMBU METE

Disusun Oleh:

Afif Muh Fathul Mubin 20170210004

Sayyid Rozan 20170210019

Delvika Siti Nuraeni 20170210031

Muhammad ‘Ammar Su’ud 20170210043

Johikko Prama Azdi 20170210054

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2018
I. KASUS

Sebuah Kelompok Tani akan memanfaatkan tanah Kas Desa untuk perkebunan Jambu Mete.
Tanah Kas Desa berada pada ketinggian 400 mdpl dengan jenis tanah laterit, berupa tanah
tadah hujan. Rekomendasikan cara penyiapan lahan agar tanaman Jambu Mete dapat tumbuh,
berkembang, dan berbuah dengan baik.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

III. TINJAUAN PUSTAKA

A. Jambu Mete
Menurut Bambang Cahyono (2005), taksonomi tanaman jambu mete secara
lengkap adalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledoneae.
Ordo : Sapindales
Famili : Ancardiaceae
Genus : Anacardium
Spechies : Annacardium occidentale L
B. Morfologi Jambu Mete
a. Akar
Tanaman jambu mete memiliki akar tunggang dan akar serabut. akar tunggang
menembus tanah menuju pusat bumi sampai pada kedalaman 5 m lebih sedangkan akar-
akar serabut tumbuh menyebar dalam tanah secara horizontal (Pitojo, 2005).
b. Batang
Batang tanaman jambu mete merupakan batang sejati, berkayu dan keras. batang
tanaman bercabang dan memiliki banyak ranting sehingga dapat membentuk mahkota
yang tinggi dan indah. Batang jambu mete bisa mencapai hingga 7-10 m.
c. Daun
Daun jambu mete merupakan daun tunggal. Daun jambu mete tumbuh pada
cabang dan ranting secara berselang seling dan juga merupakan tempat berlangsungnya
proses asimilasi, daun jambu mete berbentuk bulat panjang hingga oval dan membulat
hingga merucing di ujungnya.
d. Bunga
Bunga tanaman jambu mete tumbuh pada ujung tunas atau ranting yang baru
terbentuk sehingga buah muncul pada permukaan luar tajuk tanaman. Pembungaan
tanaman jambu mete dapat terjadi sepanjang tahun atan dua kali dalam setahun dan
itupun tergantung pada iklim. Bunga jambu mete memiliki bentuk yang beragam,
misalnya berbentuk piramida dan kerucut.
e. Buah
Buah jambu mete terdiri dari dua bagian, yaitu buah sejati dan buah semu
C. Syarat Tumbuh
a. Temperatur
Tanaman jambu mete dapat hidup dan tumbuh di dataran rendah ataupun dataran
tinggi. Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu mete adalah antara
170C-370C.
b. Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, dengan demikian iklim dalam kondisi optimum selama periode
pertumbuhan akan memberikan dampak yang baik pada pertumbuhan dan hasil
tanaman. Menurut Adisarwanto (2003), faktor iklim yang sangat berpengaruh
terhadap tanaman jambu mete adalah suhu, cahaya,dan curah hujan.
c. Suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman jambu mete berkisar antara 15-250C.
dan suhu maksimum 35 0C, namun tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila
di tanam pada suhu 27 0C. Curah hujan untuk budidaya tanaman jambu mete adalah
pada daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1000-2000 mm/th dengan 4-
6 bulan kering. Pembungaan tanaman lebih dipengaruhi oleh musim dari pada
panjang hari. di kawasan yang hanya mengalami satu kali musim kemarau,
pembungaan hanya terjadi satu kali yaitu pada awal musim kemarau.
d. Kelembaban Udara
Tingkat kelembapan udara yang cocok untuk tanaman jambu mete adalah berkisar
70% – 80%. Namun, tanaman jambu mete masih cukup toleran pada tingkat
kelembapan udara antara 60% – 70%.
e. Penyinaran matahari
Penyinaran matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun sangat diperlukan oleh
tanaman jambu mete untuk pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan generatif. Selain
itu, penyinaran matahari yang cukup sangat diperlukan untuk proses fotosintesis
tanaman.
f. Tanah
Jenis tanah lempung berpasir atau ringan pasir. yang juga memungkinkan sistem
perakaran berkembang secara sempurna dan mampu menahan air sehingga tanaman
tetap cukup lembab pada musim kemarau atau pada pH 6,3-7,3, Bambang cahyono,
(2005).
D. Tanah Laterit
Berdasarkan dari epistemologinya, kata laterit berasal dari bahasa Latin yaitu
later yang bermakna batu bata. Hal ini berdasarkan dari temuan oleh Buchanan (1807)
bahwa pada saat melakukan perjalanan ke negara India di daerah tersebut banyak sekali
ditemukan endapan tanah residual merah yang cukup keras yang dipergunakan oleh
penduduk daerah tersebut untuk membuat batu bata. Tanah laterit atau tanah merah
merupakan tanah yang mempunyai warna merah hingga warna kecoklatan yang terbentuk
pada lingkungan yang lembab, dingin, dan mungkin juga genangan- genangan air. Tanah
laterit merupakan tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah karena unsur hara
yang terdapat didalamnya telah tererosi oleh derasnya intensitas air hujan yang tinggi dan
kemudian terbawa oleh aliran air sehingga menyebabkan kandungan mineral dan hara
dalam tanah ikut hilang.
Tanah jenis ini tidak cocok untuk lahan pertanian dan perkebunan karena kondisi
dan kandungan tanahnya tidak mendukung pertumbuhan akar dan perkembangan
tumbuhan yang tumbuh diatasnya. Tanah laterit merupakan lapisan tanah yang
merupakan hasil pelapukan akhir dari proses desintegrasi dan dekomposisi. Tanah laterit
terbentuk dari pemindahan silika secara kimiawi yang keluar dari solum tanah sehingga
konsentrasi Fe dan Al meningkat secara relatif. Prosesnya sendiri terbentuk pada daerah
tropis dimana intensitas curah hujan dan suhu yang tinggi dimana menyebabkan
kandungan Si mudah terlarut dan membentuk tanah oksisol yang meliputi tanah laterit
dan latosol.
Tanah laterit sendiri merupakan salah satu jenis tanah pada tanah oksisol
berdasarkan klasifikasi tanahnya. Tipe tanah yang ada dalam ordo oksisol merupakan
jenis tanah tua sehingga kandungan mineralnya mudah lapuk dan memiliki kandungan
liat yang sangat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation atau KTK kurang
dari 16 me/100 g liat dan banyak mengandung kandungan oksida besi atau oksida Al.
Sedangkan dalam perkembangannya, tanah laterit banyak ditumbuhi oleh vegetasi alang-
alang dan rumput. Jika diamati di lapangan, tanah laterit ini kebanyakan berada di daerah
seputar penambangan dan daerah yang memiliki pegunungan kapur atau karst. Hal ini
ditunjukkan dengan tanahnya yang berwarna merah agak kekuning-kuningan akibat telah
hilangnya kandungan hara dan humus pada lapisan tanah tersebut karena erosi air hujan
dan proses penambangan. Selain itu, di sekitar lokasi penambangan dan pegunungan
kapur atau karst tumbuhan pangan dan sejenisnya sulit untuk tumbuh dan berkembang
serta banyak sekali ditemukan belukar dan alang-alang, yaitu jenis tumbuhan yang dapat
bertahan di lingkungan ekstrem yang kurang kandungan mineral dan sedikitnya pasokan
cadangan air.

E. Pengolahan Lahan Jambu Mete secara Umum


Pengolahan lahan dilakukan setelah penebasan alang-alang dan atau penebangan
belukar. Lahan dibersihkan dan dibajak atau dicangkul bersih, diratakan. Selanjutnya
lakukan pengajiran dengan bentuk segitiga sama sisi model sarang lebah atau bujur
sangkar. Jarak tanam yang digunakan 10 x 10 x 10 m. Penggalian lubang tanaman.
diletakan pada setiap ajir.
Posisi ajir ditengah-tengah lubang tanam. Buatlah lubang tanam dengan ukuran
antara panjang dan lebar 40 – 60 cm dengan kedalaman 60 cm; yakni 40x40x60 cm; atau
50x50x60 cm atau 60x60x60 cm. Lubang tanam dibiarkan ter- buka selama 7 hari setelah
penggalian lubang tanam.
Lubang tanam diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang yang telah lapuk
dengan ukuran 1:1 atau 2:1 (2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang) sampai
melebihi permukaan tanah. Selanjutnya penanaman bibit jambu mete.
Tanah dan lahan yang akan digunakan untuk menanam jambu mete harus
disiapkan sebulan bibit siap ditanam. Untuk tanaman tandus dan tidak menggunakan
tanaman sela, jarak tanam adalah 5 x 5 m, kalau menggunakan tanaman sela jarak
tanamny 7 x7 m. Kemudian selanjutnya, membuat lubang tanam yang ukuran 30 x 30 x
30 x cm dan biarkan selama 1 minggu setelah itu tanah bagian atas dicampur dengan
pupuk kandang dengan ukuran perbandingan 1 : 1 kemudian dimasukkan kembali
kedalam tanah yang biarkan sampai penanaman siap untuk dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai