Anda di halaman 1dari 26

SISTEM TRANSMISI

• Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan


tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat
beban melalui saluran transmisi.

• Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi


tenaga, maka untuk mengatasi hal tersebut
tenaga yang akan dikirim dari pusat
pembangkit ke pusat beban harus
ditransmisikan dengan tegangan tinggi
maupun tegangan ekstra tinggi.
SISTEM DISTRIBUSI

Sistem Distribusi berfungsi


mendistribusikan tenaga listrik ke
konsumen yang berupa pabrik, industri,
perumahan dan sebagainya. Transmisi
tenaga dengan tegangan tinggi maupun
ekstra tinggi pada saluran transmisi di
rubah pada gardu induk menjadi
tegangan menengah atau tegangan
distribusi primer, yang selanjutnya
diturunkan lagi menjadi tegangan untuk
konsumen
• Saluran Transmisi Tegangan Tinggi PLN
kebanyakan mempunyai tegangan 70 KV,
150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan
500 KV dalam praktek saat ini disebut
sebagai tegangan ekstra tinggi.
• Tegangan Distribusi primer yang dipakai PLN
adalah : 20 KV, 12 KV dan 6 KV.
Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa
tegangan distribusi primer PLN yang
berkembang adalah 20 KV
Sistem Tenaga Listrik JAMALI
PT Indonesia Power : 8.952 MW - 122 unit
PRIOK
SOPP (OIL) : 100 MW PT PJB : 6.471 MW - 70 unit
GTPP (OIL) : 52 MW MUARA TAWAR
CCPP : 1180 MW GTPP (OIL) : 858 MW PLN PMT : 858 MW - 6 unit
IPPs : 3.334 MW - 18 unit
SURALAYA MUARA TAWAR
SCPP 1-4 : 1600 MW CIKARANG LISTRINDO CCPP (OIL) : 920 MW Installed Capacity : 19.615 MW - 216 unit
SCPP 5-7 : 1800 MW CCPP : 150 MW
DARAJAT PLN
Geo.PP : 55 MW TAMBAK LOROK
MUARA KARANG SOPP (OIL) : 300 MW
SOPP (OIL) : 300 MW
DARAJAT IPP CCPP : 1034 MW PAITON IPP
SOPP (G) : 400 MW Geo.PP : 95 MW PERAK SCPP : 2450 MW
CCPP : 508 MW SOPP (OIL) : 100 MW

CIRATA GRESIK
HEPP : 1008 MW SUNYARAGI SOPP (OIL) : 200 MW
SLAYA GTPP : 80 MW
GILITIMUR
SOPP (G) : 400 MW GTPP : 40 MW
GTPP : 40 MW
SALAK PLN BLRJA
MRTWR CCPP : 1578 MW
CLGON KMBNG BKASI
Geo.PP : 180 MW
JELOK/TIMO/KD.OMBO GRATI
CWANG
CBATU
HEPP : 55 MW GTPP : 302 MW
GNDUL CCPP : 462 MW

CIBNG CRATA
DEPOK CRBON TJATI MADURA PAITON PLN
SALAK IPP
Geo.PP : 183 MW SCPP : 800 MW
CSKAN BABAT
SGLNG BDSL GRSIK
N UNGAR PWRDI
SBBR
KRACAK/UBRUG T SBLTN
HEPP : 37 MW
TSMYA GILIMANUK
GTPP : 134 MW
JATILUHUR (PJT) PITON
HEPP : 180 MW KAMOJANG KLTEN
KDIRI
GRATI
Geo.PP : 140 MW

SAGULING
HEPP : 700 MW CILACAP W.LINTANG/SEMPOR
GTPP (OIL) : 55 MW HEPP : 19 MW
PLENGAN/LAMAJAN
HEPP : 47 MW
MRICA/GARUNG/KETENGER WONOGIRI/MICRO HYDRO BRANTAS
WAYANG WINDU HEPP : 215 MW HEPP : 16 MW HEPP : 275 MW
Geo.PP : 110 MW

PEMARON PESANGGARAN
DIENG
GTPP : 98 MW Diesel PP : 66 MW
Geo.PP : 50 MW
GTPP : 125 MW

Kapasitas terpasang: 19.615 MW


Daya Mampu Netto : 18.402 MW Generation Mix 2004:
Jumlah pembangkit: 216unit. - Coal = 47.7% - Gas = 17.4%
Panjang transmisi: 18.532 kms. - Oil = 21.6% - Hydro = 5.3%
Jumlah trafo: 45.526 MVA - Geothermal = 6.9

Data 2004 : Produksi : 92.6 TWh


Data 2005 : Beban Puncak tertinggi : 14.821 MW (29 April 2005)
SISTEM PEMBANGKITAN

Tenaga listrik dibangkitkan dan dibangun di


pusat-pusat listrik. Menurut asal dan sumber
dari mana tenaga listrik ini dibuat, maka dapat
dikenal :
 Energi alam yang berasal dari fossil seperti
batu bara, minyak bumi dan gas alam akan
menghasilkan pembangkit thermal berupa Pusat
Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga
Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
 Energi Alam yang berupa bahan galian seperti
uranium dan thorium akan menghasilkan
pembangkit thermal seperti Pusat Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)
SISTEM PEMBANGKITAN

– Energi alam yang berasal dari air terjun


maupun aliran sungai akan
menghasilkanpembangkit hidro berupa Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA)

– Energi alam berupa tenaga angin, tenaga


pasang naik dan pasang surut air laut masih
belum termanfaatkan dengan baik

– Energi alam yang berasal dari tenaga matahari


masih dikembangkan terus, sehingga belum
dipasarkan secara komersial.
Pemanfaatan Sinar matahari
dengan Sistem Photovoltaic
Apakah sel surya ?

• Sel Surya terbuat dari bahan Silikon Polikristalin dengan


tebal +/- 0,5 mm  berupa keping.
• Setiap keping silikon merupakan hubungan p – n dengan
kontak logam dibelakang dan didepan ( bagian yang
menghadap sinar matahari ).
• Logam bagian depan dibuat sepotong sepotong  shg tidak
menghalangi sinar matahari untuk mencapai keping silikon.
• Didalam keping ,sinar matahari memberikan energinya dan
dipakai untuk memisahkan pembawa muatan listrik positip
(hole) dari pembawa muatan negatip (elektron)
• Hole (+) yang terjadi  dikumpulkan pada sisi type p,
elektronnya pada sisi type n
• Pemisahan ini terjadi karena ada medan listrik pada daerah
antar muka type p dan n  terjadilah BATERAI.
SOLAR HOME SYSTEM (SHS)
SISTEM PEMBANGKITAN

Sistem Pembangkitan tenaga listrik pada


umumnya dapat dikategorikan hanya dua
macam pembangkit yakni :

Pembangkit listrik tenaga thermal; seperti


PLTU, PLTG, PLTD, PLTPB, dan PLTN
Pembangkit listrik tenaga hydro, seperti :
PLTA, PLT Minihydro, PLT Micorhro, PLT
Picohydro
PLTA

PLTA dapat dikategorikan berdasarkan aliran


air menjadi 3 macam :
– Jenis aliran sungai langsung (run of river), PLTA jenis ini
menggunakan aliran sungai langsung secara alamiah. Besar
daya listrik yang dibangkitkan tergantung pada deras air sungai
yang cukup untuk dapat mengoperasikan turbin dengan
generatornya. Bila aliran air sungai dapat cukup lama
dipergunakan untuk pembangkit maka PLTA jenis ini dapat
dipergunakan untuk memikul beban dasar dari system tenaga
listrik.

– Jenis dengan kolam pengatur untuk mengatur aliran sungai,


bangunan kolam pengatur dapat melintang sungai dan
membangkitkan tenaga listrik sesuai dengan perubahan beban.
PLTA

• Jenis waduk, mempunyai


bendungan yang besar yang
dibangun melintang sungai,
sehingga terjadi danau buatan.
Tenaga listrik yang dihasilkan dapat
di manfaatkan sepanjang tahun.

• Jenis dipompa, memanfaatkan


tenaga listrik yang berlebihan pada
saat tenaga pemakaian listrik
berkurang pada tengah malam untuk
memompa air dari bagian yang
mempunyai elevasi rendah ke
bagian penyimpanan yang
mempunyai elevasi yang lebih tinggi,
air ini dimanfaatkan untuk
pembangkitan tenaga listrik selama
jam beban puncak untuk memenuhi
permintaan tenaga listrik dari
system.
PEMBANGKIT LISTRIK
PICOHYDRO
TURBIN AIR PICOHYDRO
DAUR ULANG BAHAN BKAR DARI PLTN

21
Electricity For A Better Life
BAHAN BAKAR DARI PLTN - URANIUM

22
Electricity For A Better Life
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK

Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari


pusat-pusat pembanngkit tenaga listrik yang jauh dari
pusat-pusat beban, dan juga untuk saluran interkoneksi
antara system tenaga listrik yang satu dengan system
tenaga listrik yang lain, yang pada dasarnya dapat
dikategorikan menjadi :

• Berdasarkan arus terdiri dari saluran transmisi arus


bolak-balik dan saluran transmisi arus searah.
• Berdasarkan tegangan terdiri dari saluran tegangan
rendah, saluran tegangan menengah, saluran
tegangan tinggi, dan saluran ekstra tinggi, yang
masing-masing mengikuti standar tertentu.
SISTEM PENYALURAN TENAGA
LISTRIK

• Berdasarkan penempatan terdiri dari saluran udara dan


saluran bawah tanah.

• Berdasarkan jarak terdiri dari saluran transmisi jarak


pendek sekitar sampai dengan 50 mil saluran transmisi
jarak menengah antara 50 mil sampai dengan 150 mil
dan saluran transmisi jarak jauh lebih dari 150 mil.

• Berdasarkan karakteristiknya saluran transmisi


mempunyai parameter yang terdiri dari resistans,
induktans, kapasitans dan konduktans.
SISTEM DISTRIBUSI

Sistem distribusi tenaga listrik berfungsi untuk membagi tenaga listrik ke


konsumen baik pabrik, industri, komersial dan umum untuk kebutuhan
tenaga listrik perumahan yang dapat di klasifikasikan menjadi :

• Berbagai tipe saluran distrbusi yang terdiri dari :


– Menurut arus, searah dan bolak-balik
– Menurut besar tegangan yang dipakai
– Menurut frekuensi yang dipakai
– Menurut jenis konstruksi yang dipakai
– Menurut beban, penerangan, komersial dan industri
– Menurut bentuk sambungan, 3 fasa 3 kawat, 3 fasa 4
kawat, fasa tunggal
– Menurut hubungan rangkaian, radial, tertutup (loop), dan
jaringan jala (network)
– Menurut sistem pentanahan titik netralnya
SISTEM DISTRIBUSI

• Berdasarkan peralatan terdiri dari tiang


penyangga, penghantar, isolator, dan trafo
distribusi
• Berdasarkan pengamanan gangguan sistem
distribusi :
– Pengamanan terhadap arus lebih dapat
mempergunakan pengamanan lebur, penutup balik
otomatis dan pemutus tenaga untuk distribusi
saluran udara; pengaman lebur dan pemutus
tenaga untuk saluran distribusi bawah tanah.
– Pengaman terhadap gangguan tegangan lebih,
untuk saluran distribusi udara memakai arester
atau penangkal petir

Anda mungkin juga menyukai