Anda di halaman 1dari 53

Draping

for Surgical Procedures

Pengurus Pusat (PP) HIPKABI


Apa Kata Jari………….
Ns. Finni A. Liveta, Skep

Kamar Bedah RSCM Kencana

finni.liveta@gmail.com
0815 6363 4344
0821 2006 9595
Tujuan
Pelatiahan
 Tujuan Intruksional
Umum
– Pada akhir sesi
pelatihan peserta
mampu memahami
dan melakukan
drapping dengan
baik dan benar
 Tujuan Instruksional Khusus
Pada Akhir sesi Pelatihan
peserta mampu:
– Menjelaskan pengertian
draping
– Menjelaskan tujuan
draping
– Menjelaskan bahan –
bahan yg digunakan untuk
draping
– Menjelaskan prinsip-prinsip
dasar draping
Pengertian
Suatu prosedur/tekhnik penutupan pasien
yang berada diatas meja operasi dengan
barrier steril untuk membentuk, memberi
batas tegas daerah steril pada sekitar area
incisi (melokalisir) setelah permukaan kulit
dilakukan aseptik area operasi dengan
antiseptik dan memelihara area operasi yang
steril selama proses pembedahan.
Tujuan
1. Menciptakan lapangan operasi steril
dengan cara menutup area sekitar
lapangan operasi dengan alat tenun steril
sebelum operasi dimulai.
2. Menjaga kesterilan instrument dan tangan
tim bedah dengan sarung tangan steril saat
menempatkannya di atas tubuh pasien
selama prosedur pembedahan.
Karakteristik Bahan Draping

Resisten terhadap Abrasi

Sebagai Barier (Anti Microorganisme)

Biocompatibility (Free Toxic)

Drapebility
Karakteristik Bahan Draping

Dapat mencegah listrik statik

Nonflamable (tdk menginduksi kebakaran)

Bebas serat

Tensile Strenght (tahan thd tahanan)


Bahan Untuk Drapping
1. Bahan Pakai ulang (reusable)
 Penggunaannya terutama u/ penggunaan
drapping atau jas operasi yg digunakan
berkali-kali,bahannya impermeable terhadap
cairan (dlm kondisi tertentu)
 Proses pencucian,setrika dan sterilisasi
menyebabkan seratnya mengkisut
 Siklus diatas menyebabkan kecenderungan
mengubah struktur material
 Beberapa pabrikan melaporkan kerusakan
struktur material setelah 75-100 kali siklus.
 Linen

– Memerlukan pencucian
– Memerlukan pelipatan yang benar
– Memerlukan proses sterilisasi
– Adanya lipatan/jahitan yang menjadi
tempat kuman
– Tidak kedap air  sumber kontaminasi
MACAM TENUN/ LINEN UNTUK DRAPING

1. Laken operasi besar rapat 12.Sarung couter


2. Laken operasi besar 13. Barakshort
bolong 14. Mitella (penutup kepala pasien)
3. Pembungkus alat (laken 15. Kantong sarung tangan
berlobang)
16. Kantong cannula, suction &
4. Alas meja dorong (trolley)
cauter
5. Duk bolong
13. Sarung kaki
6. Duk rapat
14. Sarung tabung O2
7. Laken kecil
15. Lap tangan/handuk
8. Sarung mayo
16. Baju pasien
9. Baju & celana operasi
17. Perlak besar dan kecil
10.Jas operasi
11.Topi operasi
UKURAN TENUN UNTUK DRAPING

1. Sarung tangan mayo 140cm x 75cm


2. Sarung mayo dan tray 80cm x 55cm
3. Sarung kaki 140cm x 60cm
4. Sarung couter 10cm x 200cm
5. Duk rapat 100cm x 75cm
6. Duk lobang 80cm x 80cm, ø10cm
7. Laken kecil 146cm x 140cm
8. Laken besar rapat 250cm x 180cm
9. Pembungkus instrumen 100cm x 100cm
10. Pembungkus meja tray 250cm x 180cm
11. Pembungkus linen/waskom 150cm x 150cm
Bahan Untuk Drapping
2. Bahan sekali pakai (Disposible)
 Mencegah penetrasi bakteri dan lelehan cairan
 Lembut,bebas serat,ringan,padat,tahan
kelembaban,non iritasi dan bebas listrik statik
 Menurunkan kontaminasi mikroorganisme
berbahaya/infeksius dari ekskresi dan cairan
tubuh dalam proses laundry dimana pada
bahan pakai ulang mempunyai resiko yg besar.
Lanjutan.............
 Penyimpanan,Transportasi,dan
pembuangan limbah biasanya menjadi
masalah
 Penggunaan insenerator cukup baik
tetapi harus di olah dengan baik agar
tidak mencemarkan lingkungan.
Bahan Untuk Drapping
Disposible Non Woven (Kertas)
 Non Woven (Kertas)

– Baik sebagai proteksi terhadap kontaminasi


– Tidak lembab
– Mahal
– Saat ini semakin disenangi untuk dipakai
– Kedap air
– Dispossible
Non Woven
Linen atau Non Woven?
Non-Woven
Linen (Disposable)
 Bahan kain/linen  Bahan non-woven (SMS)
 Menghasilkan serat  Rendah serat/lint
linen/lint yang bisa  Sterilisasi terjamin
menyebabkan komplikasi dengan standar ISO
luka pasca bedah
 Sterilisasi berulang tanpa  Bahan tidak tembus
standar cairan, darah, alkohol dan
bakteri
 Bahan tembus cairan,
darah, alkohol dan bakteri  Memberikan proteksi
 Proteksi terhadap operator terhadap operator dan
dan pasien minimal pasien
 Penanganan dan proses  Simple dalam
administrasi lebih rumit penanganan dan proses
 Biaya tidak semurah yang administrasi di RS
di pikirkan  Biaya bersaing dengan
 Tidak ada Limbah Medis linen
 Limbah Medis Menjadi
Tinggi
Bahan Untuk Drapping
3. Plastic Inscisional drapes
 Terbuat dari bahan polyvinyl
 Tersedia dalam kemasan steril dalam berbagai
ukuran
 Insisi dapat dilakukan langsung diatas
permukaan yg melekat
 Memudahkan draping pada area tubuh yg ireguler
(leher,sekitar telinga,ekstermitas dan sendi)
 Plastik Drape

– Berfungsi sebagai pelindung steril di atas


kulit di daerah incisi
– Terbuat dari plastik yang sangat tipis
– Terdapat perekat pada salah satu sisi
– Beberapa ahli bedah beranggapan bahwa
plastik drape dapat menahan dan
mempertahankan sterilitas area karena
menghambat perkembangbiakan
mikroorganisme kulit karena terbungkus
plastik steril.
Jenis Procedure Drape

- Lapatomy drape
- Split sheet
- Thyroid sheet
- Perineal sheet
- Ear or Eye drape
- Cranitomy sheet
Standard Drapping
(Association of Surgical Technologi (AST),2008)

 Standard I :Hanya drapes steril yang


digunakan pada area steril drapes
menjadi barier untuk lapangan operasi
dengan area yg kemungkinan bermikroba
tdk dianjurkan unt di reposisi/geser

 Standard II :Kompromi dgn integritas drape


terhadap barier mikroba akan
menyebabkan kontaminasi area operasi
drape tidak boleh robek,lubang atau bocor
Standard Drapping
(Association of Surgical Technologi (AST),2008)

 Standard III: Drapes harus resistant terhadap


penetrasi cairan
 Standard IV :Drapes harus bebas dari serabut
 Standard V : Drapes sebaiknya resisten
terhadap api/panas
 Standard VI : Drapes yg reusable harus
mempunyai daya proteksi yg sama dengan yg
disposibel drapes
Standard Drapping
(Association of Surgical Technologi (AST),2008)

 Standard VII : Tim bedah harus selalu mengevaluasi


jenis drape yg digunakan
 Standard VIII : Gunakan perlindungan yg tepat untuk
penggunaan drape dengan operasi menggunakan
Sinar Laser  tidak ada drape 100% thn dgn sinar
laser gunakan drape berlapis aluminium.
 Standard IX : Tim bedah harus terlibat dalam
pemilihan dan penggunaan drape di kamar bedah

American National Standards Institute/Association for the Advancement of Medical Instrumentation. (2003). PB70 2003:Liquid barrier
performance and classification of protective apparel and drapes intended for use in healthcare facilities. Arlington, VA: Association for
the Advancement of Medical Instrumentation.
Tekhnik Membuka Pembungkus Draping
30 Cm
30 Cm
Prinsip Yang Harus Diperhatikan
1. Lindungi tangan dengan cara menempat
kan tangan dibagian dalam ujung draping
2. Lepaskan lipatan draping dengan hati-hati
tanpa mengibaskan draping tersebut,
hindari menyentuh kulit pasien
3. Tidak boleh menarik draping yang telah
jatuh atau terlalu rendah pada saat
menutup pasien, draping tidak boleh
dipindah-pindah
Prinsip yang harus diperhatikan

4. Apabila draping terbuat dari Linen,


gunakan lapisan untuk mencegah
kontaminasi karena air (basah).
Gunakan perlak / sterildrape untuk
menutup area operasi.
5. Scrub Nurse paham akan prosedur
tindakan.
6. Tim bedah steril menghadap area
operasi
Prinsip yang harus diperhatikan

7. Jika ragu-ragu terhadap sterilisasi tenun


maka alat tenun tersebut harus
dinyatakan sudah terkontaminasi
8. Jangan melakukan draping area non
steril dari arah yg berseberangan.
9. Bila akan melakukan draping pada arah
berlawanan, sebaiknya scrub nurse
berputar ke arah tersebut.
KESIMPULAN

Draping merupakan salah satu


upaya untuk meminimalkan
tingkat kontaminasi yang
didapat dari lingkungan
maupun klien itu sendiri
References
1. Fairchild SS. Perioperative Nursing Principles and
Practice. 2nd ed. Boston, Mass: Little, Brown, and
Company. 1996.
2. Phillips N. Berry & Kohn’s Operating Room Technique.
10th ed. St. Louis, Mo: Mosby. 2004:247.
3. Jepsen OB, Bruttomesso KA. The effectiveness of
preoperative skin preparations: an integrative review of
the literature. AORN J. 1993:58:477-484.
4. AORN. Recommended practices for skin preparation
of patients. Standards, Recommended Practices, and
Guidelines. Denver, Colo: AORN, Inc. 2005:443-446.

Anda mungkin juga menyukai