Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ETIKA DALAM PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI

Disusun oleh :
1. Eemanuel Anton
2. Endah Dwi Luningsari
3. Endah Kurniawati
4. Ending Dwi Shinta
5. Ester Whida Kristiyanti
6. Faizal Machmud
7. Fatchurohman
8. Imam Wahyudi

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan
hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Etika dalam Penggunaan Sisten Informasi” disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan yang disampaikan oleh Bapak
Irmawan Andri N, M.Kep selaku dosen pembimbing.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang etika system informasi dalam
keperawatan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Purworejo , 1 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………..
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………..
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..
2.1. Pengertian Etika……………………………………………………………
2.2.Penerapan Etika Dalam Sistem Informasi………………………………….
2.3.Etika Profesi………………………………………………………………..
2.4.Etika Dalam Sistem Informasi……………………………….....................
BAB III PENUTUP………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penggunaan teknologi informasi berkaitan erat dengan moral, etika dan hukum. Moral
merupakan tradisi kepercayaan mengenai prilaku yang benar dan salah dan berlaku
secara universal. Sementara itu, etika adalah suatu kepercayaan, standar atau pemikiran
yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat tertentu. Etika dalam
penggunaan teknologi informasi ditujukan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak
sosial dari pemanfaatan teknologi infomasi serta formulasi dan justifikasi atas kebijakan
untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Kelenturan logis dari teknologi
memungkinkan seseorang secara tidak bertanggung jawab memprogram komputer untuk
melakukan apapun yang diinginkannya demi kepentingan diri atau kelompok tertentu.
Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada
sebelumnya. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran
bahwa komputer dapat menganggu hak privasi individual. Dalam dunia bisnis salah satu
alasan utama perhatian tersebut adalah pembajakan perangkat alat lunak yang
menggerogoti pendapatan penjual perangkat lunak hingga milyaran dolar setahun.
Namun subyek etika komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan.
Komputer adalah peralatan sosial yang penuh daya dan dapat membantu atau
mengganggu masyarakat dalam banyak cara. Semua tergantung pada cara
penggunaannya.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang etika dalam penerapan sistem informasi, maka
diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian etika ?
2. Bagaimana etika dalam sistem informasi ?
3. Bagaiamana penerapan etika dalam sistem informasi ?
4. Apa etika profesi ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari
penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan baik bagi penulis
maupun bagi pembaca tentang etika dalam penggunaan sistem informasi dan mampu
menjelaskan serta sebisa mungkin mempraktekkan tentang teknologi informasi dalam
keperawatan berupa teknik dan analisanya serta aplikasi juga pengembangannya di dunia
nyata (masyarakat).
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Etika

Kata Etika berasal dari Yunani Kuno : "ethikos", yang berarti "timbul dari kebiasaan".
Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Etika pun memiliki landasan hukum dalam penggunaan teknologi informasi yang tersirat
di UU ITE tahun 2008, BAB II asas tujuan pasal 3 , yang berbunyi :
"pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan berdasarkan asas
kepastian hukum,manfaat,kehati-hatian, itikad baik dan kebebasan memilih teknologi
atau netral teknologi"
Teknologi informasi dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang
berhubungan dengan mesin (komputer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan
untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan
menampilkan suatu bentuk informasi. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide
dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, pemrosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berazaskan
mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi
seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta
dan proses.

2. Etika dalam Sistem Informasi


Etika merupakan kepercayaan tentang hal yang benar dan salah atau yang baik dan yang
tidak. Etika dalam sistem informasi dibahas pertama kali oleh Richard Mason (1986),
yaitu :
a. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Contoh kasus:
 Junk mail
 Manajer pemasaran mengamati e-mail bawahannya
 Penjualan data akademis
b. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah
sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang
menggangu, merugikan, dan bahkan membahayakan. Contoh kasus: Terhapusnya
nomor keamanan sosial yang dialami oleh Edna Rismeller (Alter, 2002, hal. 292)
Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan bahkan pemerintah menarik
kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya.
c. Properti
Perlindungan terhadap hak properti yangsedang figalakkan saat ini yaitu
dikenaldengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika Serikat,
kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu hak cipta (copyright),
paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
• Hak cipta, adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang
penduplikasian kekayaanintelektual tanpa seizing pemegangnya. Hak ini mudah
untuk didapatkan dan diberikab kepada pemegangnya selamamasa hidup
penciptanya plus 70 tahun.
• Paten, merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang
paling sulitdidapatkan karena hanyadiberikan pada penemuan-penemuaninovatif
dan sangat berguna. Hukum paten memberikanperlindungan selama 20 tahun.
• Rahasia perdagangan, hokum rahasia perdagangan melindingi kekayaan
intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang
yang menandatanganikontrak menyetujui untuktidak menyalin perangkat lunak
tersebut untuk diserahkan kepada oranglain atau dijual.
d. Akses adalah penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi informasi
diharapkan malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan
terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung

3. Penerapan etika dalam sistem informasi


Untuk menerapkan etika sistem informasi di perlukan terlebih dahulu mengenal dan
memaknai prinsip yang terkandung di dalam teknologi informasi di antaranya adalah :
a. tujuan teknologi informasi : memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan
masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkarya jika tanpa
menggunakan teknologi informasi dan aktivitasnya.
b. Prinsip High–tech–high– touch : jangan memiliki ketergantungan terhadap
teknologi tercanggih tetapi lebih penting adalah meningkatkan kemampuan aspek
“high touch “ yaitu “manusia” .
c. Sesuaikan teknologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi
dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi
informasi. .

4. Etika Profesi
Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi
merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan
merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-
norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi
adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci
tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan
apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan
utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa
mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi
adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi
informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat
menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman
sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk
merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat
computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi
hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula
tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu
kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan
dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya
usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk
pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan
informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan
identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan
pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala
konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat ,internet
umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan
teguran secara langsung.
Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan
IT-er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika
bagi para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI belum begitu tegas dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

http://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi/

http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/01/hubungan-antara-etika-dengan.html

http://nurulhaj19.wordpress.com/2011/11/23/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Etika,

Anda mungkin juga menyukai