Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan yang ditimbulkan adalah berkaitan dengan limbah yang bersifat bahan
beracun dan berbahaya (B3). Pembuangan limbah yang bebas dan tidak terkontrol
lingkungan hidup semakin tinggi. Salah satu pencemaran yang terjadi adalah
pencemaran tanah.1
Pencemaran tanah adalah keadaan ketika bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Salah satu pencemaran tanah adalah
Dari salah satu jurnal yang dikutip dalam buku Nabil dkk tahun 2010 tentang
limbah minyak pelumas memiliki tinggi nilai abu, residu karbon, bahan
asphaltenic, logam berat, air, dan bahan kotor lainnya yang dihasilkan selama
yang dikeluarkan dari peralatan (mesin kendaraan) yang dibuang begitu saja tanpa
berbahaya, terutama karena adanya kandungan logam berat timbal (Pb) yang tidak
dapat larut dalam air dan terakumulasi dalam tanah. Ketika logam berat timbal
telah mencemari permukaan tanah, maka timbal dapat tersapu air hujan dan
masuk ke dalam tanah. Timbal yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
saat ini. Akibat adanya tanah yang terkontaminasi oleh logam berat tersebut
kemungkinan dapat sampai pada rantai makanan yang pada akhirnya dapat
Timbal (Pb) adalah logam berat yang paling berbahaya setelah merkuri. Logam
atom 82 dengan berat atom 207,2 g/mol. Logam berat Pb pada awalnya adalah
logam berat yang secara alami terdapat di dalam kerak bumi. Namun, timbal juga
berasal dari kegiatan manusia bahkan mampu mencapai jumlah 300 kali lebih
dapat merubah struktur dan fungsi tanah sehingga produktivitas tanah menurun
dan kehilangan unsur hara serta merupakan racun bagi manusia seperti gangguan
terhadap sistem syaraf, sistem reproduksi, saluran cerna dan anemia sedangkan
racun bagi hewan seperti populasi bakteri, cacing tanah dan jamur pada
permukaan daun serta kesuburan tanah juga akan berkurang atau hilang.8
Bengkel merupakan salah satu tempat yang berfungsi untuk memperbaiki dan
merawat kendaraan agar tetap memenuhi persyaratan teknik dan layak jalan.9
pelumas dapat dilihat di media massa seperti pencemaran tanah dan air karena
adanya sistem yang baku mengenai pengelolaan limbah minyak pelumas dari
daerah resapan air di wilayah Maluku Utara. Bahkan, di daerah Medan, media
yang tidak memiliki pengelolaan limbah minyak pelumas ditampung dalam ember
4
dan dibuang langsung ke tanah disekitar bengkel bersama dengan limbah bengkel
lainnya seperti air aki, minyak diesel serta gasolin tanpa adanya pengolahan
terlebih dahulu, sehingga disekitar lokasi terdapat tanah yang padat, berwarna
seperti cacing tanah. Dengan melihat kondisi fisik seperti ini, menandakan tanah
remediasi.5
tercemar. Untuk Remediasi, ada beberapa proses yang dapat dilakukan yaitu:
yang akan diambil adalah jenis fitoremediasi yaitu dengan menggunakan lidah
berat, pestisida, dan senyawa organik beracun dalam tanah atau air dengan
yang cepat dan toleran terhadap bahan kontaminan serta dapat beradaptasi dengan
5
lingkungan. Oleh karena itu, tidak semua tanaman dapat digunakan dalam proses
fitoremediasi.15
bertahan hidup pada rentang waktu, suhu dan cahaya yang sangat luas, sangat
resisten terhadap polutan dan bahkan mampu menyerapnya. Hal itu karena
tanaman ini mengandung bahan aktif pregnane glikosid yang mampu mereduksi
polutan menjadi asam organik, gula dan beberapa senyawa asam amino
(Purwanto, 2006)16 dan pada bagian akar tanaman ditumbuhi dengan bulu-bulu
akar yang berfungsi untuk pegangan atau jangkar tanaman dan terdapat mikroba
rhizosfera yang mampu menyerap timbal dengan membawa logam berat tersebut
ke sekitar akar. Setelah itu, logam dibawa masuk ke dalam sel akar, selanjutnya
satunya ditunjukkan dari penelitian yang dilakukan oleh Rizka Ulimma, dkk
dilakukan oleh Atika Rahmah, dkk (2017) di Kota Padang tentang penurunan
prain mampu menurunkan kadar Zn sebesar 21,69 mg/l.18 Penelitian yang juga
pernah dilakukan oleh Anthony Setyawan, dkk (2016) di Jawa Timur tentang
mampu menurunkan kadar Cu sebesar 30,3% untuk 1000 mg/l, 33,4 untuk 800
mg/l, 38,7 untuk 600 mg/l, 57,3% untuk 400 mg/l, dan 35,4% untuk 200 mg/l.19
Standar baku mutu logam berat timbal dalam tanah yaitu 2 mg/l20 dan kadar
Berdasarkan uraian latar belakang diatas yaitu bengkel yang tidak memiliki
yang dihasilkan dari kegiatan bengkel dibuang langsung pada tanah sehingga
terjadilah pencemaran tanah yang jika dibiarkan dapat berbahaya bagi lingkungan
dan kesehatan makhluk hidup termasuk manusia, maka peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penurunan kadar timbal pada limbah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
fitoremediasi.
prain).
fitoremediasi.
D. Manfaat Penelitian
b. Sebagai salah satu alternatif dan teknologi tepat guna dalam penanganan
E. Ruang Lingkup
trifasciata prain).
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Tanah
permukaan bumi yang terjadi akibat bekerjanya gaya-gaya alami terhadap bahan
alami (wesley, 1977). Sedangkan Foth (1984) mendefinisikan tanah sebagai bahan
mineral hasil evolusi yang dipengaruhi oleh faktor genesis (proses lahir atau
pembentukannya) dan faktor lingkungan, seperti batuan induk, iklim, makro- dan
Tanah juga merupakan salah satu komponen lahan, berupa lapisan teratas
kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai
hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain); dan
aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)
2. Fungsi Tanah
Atas dasar definisi diatas maka tanah sebagai media tumbuh mempunyai
khas).
d. Habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung
B. Pencemaran Tanah
Harus diakui bahwa tanah sebagai tempat buangan akhir bagi limbah
merupakan alternatif yang menarik dan mudah untuk dilakukan. Disamping itu,
cara ini juga telah dipraktikkan sejak adanya kehidupan manusia. Pencemaran
tanah telah terjadi di beberapa tempat, baik dalam skala kecil maupun regional.
Degradasi kualitas tanah dapat terjadi karena berbagai hal. Perkolasi dari efluen
tangki septik, rembesan aliran air permukaan yang telah tercemar, tempat
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
a. Limbah domestik
berupa :
b) Limbah cair : tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
b. Limbah Industri
logam.4
c. Limbah Pertanian
a. Pada Kesehatan
b. Pada Ekosistem
primer dari rantai makanan yang dapat memberi akibat yang besar
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
c. Dampak Pertanian
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan
pada kasus lain bahan-bahan kimia derivative akan terbentuk dari bahan
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya baik
1999).25
D. Logam Berat Pb
Logam adalah unsur alam yang dapat diperoleh dari laut, erosi batuan
a. Logam ringan (seperti Na, K, Ca, dan lain-lain), biasanya diangkut sebagai
b. Logam transisi (seperti Fe, Cu, Co dan Mn), diperlukan dalam konsentrasi
yang rendah, tetapi dapat menjadi racun dalam konsentrasi yang tinggi.
c. Logam berat dan metaloid (seperti Hg, Pb, Sn,, Se dan As), umumnya
tidak diperlukan dalam kegiatan metabolisme dan sebagai racun bagi sel
dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam berat yang
tidak dapat terurai (non degradable) dan mudah diabsorbsi. Babich dan Stotzky
logam berat yaitu keasaman tanah, suhu, tekstur, kadar unsur lain dan lain-lain.
mengikat logam berat. Oleh karena itu, tanah yang bertekstur liat memiliki
kemampuan untuk mengikat logam berat lebih tinggi daripada tanah berpasir.
Kemampuan beberaa logam berat dalam berikatan dengan asam amino mengikuti
urutan sebagai berikut : Hg > Cu > Ni > Pb > Co > Cd (Hutagalung, 1991).27
ke tanah atau habitat lainnya adalah organisme dan tanaman yang tumbuh di tanah
atau habitat tersebut. Dalam ekosistem alam terdapat interaksi antar organisme
baik interaksi positif maupun negatif yang menggambarkan bentuk transfer energi
antar populasi dalam komunitas tersebut. Dengan demikian pengaruh logam berat
tersebut pada akhirnya akan sampai pada hierarki rantai makanan tertinggi yaitu
15
manusia. Logam berat diketahui mengumpul didalam tubuh suatu organisme dan
tetap tingga dalam tubuh untuk jangka waktu lama sebagai racun yang
tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh
serta besarnya dosis paparan. Efek toksis dari logam berat mampu menghalangi
bersifat mutagen, teratogen, atau karsinogen bagi manusia dan hewan. Urutan
toksisitas logam dari yang paling toksik terhadap manusia yaitu Hg, Cd, Pb, Ni,
Timbal (Pb) pada awalnya adalah logam berat yang secara alami terdapat
didalam kerak bumi. Pb memiliki titik lebur rendah, mudah dibentuk, memiliki
sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi logam agar tidak
penggunaan bahan bahan bakar mobil (TEL = tetra ethyl lead), peleburan dan
makanan, minuman, udara, air, tanah serta debu yang tercemar Pb. Intoksikasi Pb
bisa terjadi melalui jalur oral, makanan, minuman, pernapasan, kontak lewat kulit,
Timbal merupakan salah satu logam berat yang beracun bagi manusia.
kerusakan syaraf pusat, dan kerusakan ginjal. Tanda klasik dari keracunan logam
Toksistas Pb bersifat kronis dan akut. toksistas akut bisa terjadi jika Pb masuk
kedalam tubuh melalui makanan atau menghirup gas Pb dalam waktu yang
relative pendek dengan dosis yang relative tinggi. Toksistas kronis sering
dijumpai pada pekerja tambang dan pabrik pemurnian logam, pabrik mobil,
E. Aktivitas Bengkel
otomotif (mobil dan sepeda motor) memiliki beberapa potensi limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah B3 adalah limbah yang sangat berbahaya,
melibatkan banyak bahan yang mengandung potensi ini. Salah satu bahan yang
termasuk kategori ini adalah minyak pelumas. Minyak pelumas yang digunakan
akan menghasilkan limbah yang sering disebut limbah minyak pelumas. Limbah
minyak pelumas mengandung sejumlah zat yang bisa mengotori udara, tanah, dan
larutan klorin, dan zat-zat pencemar lainnya. Satu liter limbah minyak pelumas
dapat merusak jutaan liter air segar dari sumber air dalam tanah. Apabila limbah
minyak pelumas tumpah di tanah akan mempengaruhi air tanah dan akan
berbahaya bagi lingkungan. Hal ini karena limbah minyak pelumas dapat
17
B3, termasuk limbah minyak pelumas wajib dilakukan oleh penghasil limbah B3.
limbah B3.11
dalam waktu cukup lama akan mengalami perubahan komposisi atau susunan
kimia, selain itu juga akan mengalami perubahan sifat fisis, maupun mekanis. Hal
ini disebabkan karena pengaruh tekanan dan suhu selama penggunaan dan juga
minyak pelumas yang dikeluarkan dari peralatan biasanya dibuang begitu saja
bahkan ada yang dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses daur ulang yang
benar. Oleh karena itu akan lebih aman dan tepat apabila minyak pelumas bekas
dapat diolah kembali akan tetapi, memerlukan biaya yang tidak sedikit.29
udara, tanah, dan air. Limbah minyak pelumas mengandung logam berat seperti
logam-logam dengan kadar yang tinggi, bahan aditif, sisa bahan bakar dan kotoran
lain.29
mudah terbakar dan meledak. Minyak pelumas bekas memiliki tinggi nilai abu,
residu karbon, bahan asphaltenic, logam, air, dan bahan kotor lainnya yang
logam Zn, Al serta senyawa lain seperti Ba, Mg, Mo, K, Ca dan Na.
b. Bahan bakar
minyak pelumas.
Bahan bakar dapat dibakar bila ada udara. Udara yang masuk ke
aditif anti korosif yang umumnya mengandung Na, K dan Cr. Apabila
19
gasket mesin rusak, air pendingin dapat masuk ke ruang bakar lalu ke
e. Keausan
kecil.28
atau TML dilakukan untuk mengikat radikal bebas yang terbentuk selama
G. Remediasi
pada ekosistem dan air tanah, maka upaya perbaikan kualitas lahan yang tercemar
sebagainya.
pencemar.13
21
H. Fitoremediasi
polutan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, dan senyawa organik beracun
maupun anorganik juga unsure logam (As, Cd, Cr, Hg, Pb, Zn, Ni, dan Cu) dalam
bentuk padat, cair dan gas. Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menahan
substansi toksik dengan cara biokimia dan fisiologisnya serta menahan substansi
non nutritive organic yang dilakukan pada permukaan akar. Bahan pencemar
enam tahap proses secara serial yang dilakukan tumbuhan terhadap zat
tersebut menempel erat (stabil) pada akar sehingga tidak akan terbawa
mikroba yang berada disekitar akar tumbuhan, misalnya ragi, fungi dan
bakteri.
tumbuhan itu sendiri. Proses ini dapat berlangsung pada daun, batang,
akar atau di luar sekitar akar dengan bantuan enzym yang dikeluarkan
penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga
a. Penyerapan oleh akar. Agar tanaman dapat menyerap logam, maka logam
c. Lokalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga
seperti akar.30
(sumber : zeromind165.blogspot.co.id)
Klasifikasi lidah mertua adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
24
Sub-kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Agavaceae
Genus : Sansevieria
keanekaragaman warna dan bentuk daun, serta mudah tumbuh di halaman rumah
dan warna daunnya. Dengan bentuk, warna, ukuran, dan corak daun yang
kuning dan mempunyai tinggi 0,4-1,8 m. Daun dari tanaman lidah mertua
berjumlah 2-6 helai per tanaman, berbentuk garis yang menyempit pada pangkal
dengan ujung runcing. Tanaman ini dapat ditemui dari dataran rendah hingga
telah lama dikenal oleh banyak orang sejak beberapa abad yang lalu dan mulai
dibudidayakan sebagai tanaman hias mulai abad 19. Pada tahun 2000 dan 2004.
Hingga tahun 2008 minat masyarakat terhadap Sanseviera trifasciata prain masih
berkelas karena bentuknya yang unik dan perawatannya sangat mudah. Manfaat
Sanseviera trifasciata adalah sebagai bahan pembuat benang, kertas dan senar
pancing yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional di Afrika. Hal ini
dikarenakan adanya kandungan serat yang sangat kuat pada bagian daunnya.30
Selain itu Sanseviera trifasciata prain memiliki banyak kelebihan, seperti mampu
25
bertahan hidup pada rentang waktu suhu dan cahaya yang sangat luas, sangat
resisten terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat
lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok dan dapat menyerap radiasi barang
elektronik.31 Tanaman ini juga mudah beradaptasi dan tumbuh dengan baik
disegala tempat. Mulai dari dataran rendah, sedang dan tinggi. Indonesia secara
matahari sepanjang tahun. Secara alami, sansevieria akan tumbuh subur jika
Tanaman ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga
tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembab atau basah, sanseviera bisa
tumbuh subur. Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda,
hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif
alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang
mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
Penentuan standar baku mutu tanah secara umum sulit ditentukan, walaupun
rancangan baku mutu tanah telah diatur dalam rancangan Keputusan Menteri
Pertanian, 1983 telah mengajukan kriteria penilaian sifat kimia tanah berdasarkan
sifat umum tanah yang didapat secara empiris. Sedangkan standar baku mutu
untuk kadar logam berat yang terdapat di dalam tanah telah diteliti oleh Ferguson
(1990) mengemukakan standar baku mutu logam berat timbal dalam tanah yaitu 2
mg/l.20
(SSA) atau Atomatic Absorption Spectrophotometry (AAS) adalah salah satu cara
media atau yang mengandung unsur yang sedang didekatkan terhadap cahaya
1. Sumber sinar
Cathode Lamp/HCL).
pengukuran serapan atom dari gangguan sinar yang berasal dari sumber
yang tidak diinginkan, seperti dari nyala atau tanur bahkan sedikit
3. Nyala
Syarat yang paling penting untuk nyala AAS adalah nyala tersebut
persyaratan ini hanya dapat dipenuhi dengan membakar gas bahan bakar
4. Sistem Pembakar-pengabut
larutan sampel.
5. Sampel
Sampel yang akan dianalisa harus dalam bentuk larutan yang jernih
(tidak harus berwarna) dan tidak mengandung partikel padat atau endapan
6. Monokromator
7. Detektor
Detektor ini akan mendeteksi sinar yang berasal dari HCL dan diteruskan
Prinsip Kerja :
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu
28
L. Alur Penelitian
Fitoremediasi
Tanah Tercemar Pb sebelum Tanah sesudah proses
Menggunakan
fitoremediasi fitoremediasi
tanaman Sansevieria
trifasciata prain
M. Definisi Operasional
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
timbal pada limbah bengkel sebelum dan sesudah penanaman lidah mertua
(Sansevieria trifasciata prain) pada media tanah yang tercemar limbah minyak
pelumas.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari tahun 2018 sampai bulan Juni
C. Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tanah yang tercemar minyak
pelumas.
a. Auger
b. Spidol
c. Plastik
d. Pisau cutter
e. Label
2) Cara Kerja
20 cm.
d. Setelah bor belgi masuk kedalam tanah, keluarkan auger dengan cara
e. Bersihkan ujung bor dari sisa-sisa tanah menggunakan pisau cutter dan
2. Proses Fitoremediasi
a. Timbangan
b. shaker
c. Polybag
d. Kertas label
e. Alat tulis
2) Langkah-langkah Penelitian
tercemar.
penanaman 1, 2, 3, dan 4.
penanaman 1, 2, 3, dan 4.
penanaman 1, 2, 3, dan 4.
b) Bersihkan akar tanaman dari tanah dan tanaman yang masih melekat.
batang (tanah yang tidak tercemar) dan tanah yang tercemar sebelum tanah
Media Tanam
tanaman.
dahulu.
tanah.
Data yang diperoleh merupakan data primer dari hasil pemeriksaan kadar
Sumatera Barat.
33
1. Analisis Univariat
2. Penyajian Data
H. Instrumen Penelitian
2. Alat tulis
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Kelurahan Batung Taba, Kecamatan Lubuk Begalung. Bengkel ini berdiri pada
tahun 1999. Bengkel buka dari hari senin sampai sabtu dan mulai beraktivitas dari
jam 08.00-16.00 WIB. Kegiatan bengkel ini salah satunya yaitu mengganti
pelumas yang dihasilkan bengkel ini ditampung dalam satu wadah dan dibuang
minyak diesel dan air aki sehingga disekitar bengkel terdapat tanah yang padat
2. Hasil Penelitian
trifasciata prain) dan penanaman tanaman dengan jumlah tanaman yang berbeda,
yaitu 2 batang tanaman, 4 batang tanaman, dan 6 batang tanaman pada tanah yang
dilakukan pemeriksaan kadar timbal terlebih dahulu yang dimulai pada tanggal 01
ditanam selama 30 hari, dimulai pada tanggal 04 Maret – 03 April 2018 dan pada
35
Fitoremediasi
Tabel 1.
Hasil Pemeriksaan Kadar Timbal Sebelum dan Sesudah Proses
Fitoremediasi Menggunakan Tanaman Lidah Mertua Pada Tanah Yang
Tercemar Limbah Minyak Pelumas Bengkel
Kadar Timbal (mg/l)
Jumlah Tanaman Sebelum Proses Sesudah Proses
Fitoremediasi Fitoremediasi
Tanpa tanaman
Wadah 1 0,191 0,106
Wadah dengan
tanaman 2 batang
Wadah 1 9,406
Wadah 2 10,122
Wadah 3 9,482
Wadah 4 9,485
Wadah dengan
tanaman 4 batang
Wadah 1 8,015
12,103
Wadah 2 7,964
Wadah 3 7,968
Wadah 4 8,144
Wadah dengan
tanaman 6 batang
Wadah 1 5,006
Wadah 2 5,043
Wadah 3 5,015
Wadah 4 8,023
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa pemeriksaan kadar timbal pada tanah
tanpa penanaman tanaman didapatkan kadar timbal 0,191 mg/l dan pada tanah
36
yang tercemar sebelum proses fitoremediasi didapatkan kadar timbal 12,103 mg/l.
Sedangkan kadar timbal sesudah proses fitoremediasi yaitu pada tanah tanpa
penanaman tanaman didapatkan 0,106 mg/l dan pada tanah tercemar didapatkan
kadar timbal dengan penurunan terbesar yaitu pada tanah dengan penanaman
Tabel 2.
Selisih Kadar Timbal Sebelum dan Sesudah Proses Fitoremediasi
Menggunakan Tanaman Lidah Mertua Pada Tanah Yang Tercemar Limbah
Minyak Pelumas Bengkel
Kadar Timbal (mg/l) Rata-rata
Selisih Kadar
Sebelum Sesudah Selisih Kadar
Jumlah Tanaman Timbal
Proses Proses Timbal
(mg/l)
Fitoremediasi Fitoremediasi (mg/l)
Tanpa tanaman
Wadah 1 0,191 0,106 0,106 0,106
Wadah dengan
tanaman 2 batang
Wadah 1 9,406 2,697
Wadah 2 10,122 1,981
2,479
Wadah 3 9,482 2,621
Wadah 4 9,485 2,618
Wadah dengan
tanaman 4 batang
Wadah 1 8,015 4,088
12,103
Wadah 2 7,964 4,139
4,080
Wadah 3 7,968 4,135
Wadah 4 8,144 3,959
Wadah dengan
tanaman 6 batang
Wadah 1 5,006 7,097
Wadah 2 5,043 7,06
6,331
Wadah 3 5,015 7,088
Wadah 4 8,023 4,08
37
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa selisih penurunan kadar timbal pada
tanah yang tercemar dengan penanaman tanaman 2 batang sebesar 2,479 mg/l,
pada penanaman tanaman 4 batang sebesar 4,080 mg/l, dan selisih terbesar
terdapat pada tanah dengan penanaman tanaman 6 batang sebesar 6,331 mg/l.
B. Pembahasan
Pada penelitian ini, penulis melakukan pemeriksaan kadar timbal pada tanah
yang tercemar limbah minyak pelumas dari aktivitas bengkel. Berdasarkan hasil
pada tanah tidak tercemar sebelum proses fitoremediasi adalah 0,191 mg/l.
Seharusnya pada tanah tidak tercemar tidak terdapat kadar timbal dan
kenyataannya kadar timbal didapatkan pada tanah dengan kadar yang tidak terlalu
besar. Hal ini disebabkan oleh faktor udara dan faktor alam karena logam berat Pb
pada awalnya merupakan logam berat yang secara alami terdapat di tanah.
timbal yang tinggi yaitu 12,103 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa hasilnya
melebihi standar baku mutu logam berat timbal dalam tanah yaitu 2 mg/l dan
tingginya kadar timbal yang dihasilkan pada tanah ini disebabkan karena tanah
Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 30 hari dapat dilihat bahwa kadar
mengalami penurunan. Untuk sampel tanah yang ditanam tanaman dengan jumlah
2 dan 4 batang mengalami penurunan yang tidak terlalu besar, sedangkan untuk
yang ditanam tanaman dengan jumlah 6 batang mengalami penurunan yang cukup
besar. Hal ini disebabkan karena jumlah batang lidah mertua lebih banyak
38
Limbah Beracun dan berbahaya merupakan sisa suatu usaha dan kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat dan konsentrasinya
atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan,
manusia serta makhluk hidup lainnya. Salah satu limbah yang termasuk kedalam
beracun dan berbahaya dan minyak pelumas yang telah digunakan dalam waktu
cukup lama akan mengalami perubahan komposisi atau susunan kimia. Limbah
minyak pelumas mengandung sejumlah zat seperti logam berat timbal yang bisa
mencemari tanah dan logam berat timbal sukar larut dalam air.27
Logam berat timbal dapat masuk kedalam semua strata lingkungan, baik pada
strata perairan, tanah atau udara (lapisan atmosfir). Timbal yang masuk ke dalam
sistem reproduksi, saluran cerna, anemia dan bersifat toksik melalui tanah yang
tercemar timbal. Adanya logam berat timbal dalam tanah telah diketahui dapat
yang bisa menjadi alternatif terhadap hal tersebut. Salah satu cara yang dapat
menghilangkan kadar timbal. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah
lidah mertua (Sanseviera trifasciata) diperoleh selisih kadar timbal terbesar yaitu
telah banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Asri Hayyu Rinpropadebi
Sejalan dengan hal tersebut, penelitian tentang potensi tanaman lidah mertua
telah dilakukan, Salah satunya ditunjukkan dari penelitian yang dilakukan oleh
pernah dilakukan oleh Atika Rahmah, dkk (2017) di Kota Padang tentang
yang juga pernah dilakukan oleh Anthony Setyawan, dkk (2016) di Jawa Timur
40
35 hari mampu menurunkan kadar Cu sebesar 30,3% untuk 1000 mg/l, 33,4 untuk
800 mg/l, 38,7 untuk 600 mg/l, 57,3% untuk 400 mg/l, dan 35,4% untuk 200 mg/l.
karena kadar timbal pada tanah sesudah proses fitoremediasi masih melebihi
standar baku mutu timbal dalam tanah. Untuk memaksimalkan penelitian ini maka
disarankan kepada peneliti berikutnya untuk dapat melakukan penelitian lebih dari
6 batang tanaman lidah mertua sehingga jumlah akar lebih banyak dan penelitian
juga dilakukan lebih dari 30 hari, sehingga tanaman lidah mertua dapat menyerap
kadar timbal lebih besar dan kadar timbal yang didapatkan tidak melebihi standar
baku mutu. Dengan demikian pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah
bengkel (limbah minyak pelumas) yang mengandung logam berat timbal dan
termasuk kedalam limbah beracun dan berbahaya dapat diatasi dengan tanaman
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
limbah minyak pelumas dari aktivitas bengkel sebelum dan sesudah proses
yang dilakukan dengan jumlah tanaman yang berbeda, yaitu 2, 4 dan 6 batang
12,103 mg/l.
3. Selisih penurunan kadar timbal pada tanah tercemar sebelum dan sesudah
B. Saran