Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

UJI KOMPARASI

EFEK ANTIDIARE METODE TRANSIT INTESTINAL

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1 :

DOSEN PEMBIMBING

1. Dra. SUJATI WORO INDIJAH, M.Si,Apt.


2. YUDHA SUKOWATI. S.Si,Apt

AKADEMI FARMASI IKIFA

JAKARTA

2018

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan (mencret)


dan merupakan gejala-gejala dari penyakit tertentu atau gangguan lainnya.
Menurut tori klasik, diare disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus,
hingga pelintasan chymus sangat dipercepat dan masih mengandung banyak air
pada saat meninggalkan tubuh sebagai tinja. Penelitian terakhir menunjukkan
bahwa penyebab utama diare adalah bertumpuknya cairan di usus akibat
terganggunya resorpsi air atau dan terjadinya hipersekresi. Pada keadaan
normal, proses sekresi dan reosrpsi dari air dan elektrolit-elektrolit berlangsung
pada waktu yang sama di sel-sel epitel mukosa.

Proses ini di atur oleh beberapa hormon, yaitu resorpsi oleh enkefalin,
sedangkan sekresi diatur oleh prostaglandin dan neurohormon V.I.P
(Vasoactive Intestinal Peptide). Biasanya, resorpsi melebihi sekresi, tetapi
karena sesuatu sebab sekresi menjadi lebih besar daripada resorpsi, maka
terjadilah diare. Terganggunya keseimbangan antara resorpsi dan sekresi,
dengan diare sebagai gejala utama, sering kali terjadi pada gastroenteritis
(radang lambung usus) yang disebabkan oleh kuman dan toksinnya.

Dulcolactol merupakan obat laksatif yang digunakan untuk mengatasi


sembelit kronis atau konstipasi kronis. Obat ini merupakan salah satu cara
mengatasi sembelit yang efektif, karena bahan yang terkandung didalamnya
merupakan bahan prebiotik yang mampu memodulasi Flora Bakteri.

Modulasi Flora mampu mengurangi bakteri penyebab diare seperti


Escherichia coli dan spesiesStaphylococcus yang berada didalam feses. Bakteri
patogen ini berfungsi untuk mengurangi produksi amonia didalam usus.
Dulcolactol mampu membangkitkan Bakteri Bifidobacterium yang terdapat
didalam usus untuk bekerja sebagai pemecah gula yang dapat menyebabkan isi
usus menjadi lebih asam.

Proses fermentasi ini menyebabkan perut menjadi kembung dan volume


gas didalam perut akan meningkat, sehingga Dulcolactol mampu meningkatkan
kadar air didalam usus dan feses. Proses ini akan terus berlangsung sampai isi
yang ada didalam usus menjadi kosong.

Laxadine adalah obat pencahar atau laksatif yang bekerja dengan cara
merangsang gerak peristaltik pada usus besar serta menghambat penyerapan air
berlebih dari feses dan melicinkan jalan keluar feses. Bahan aktif utamanya
yang berupa parafin cair, merupakan senyawa yang sering digunakan sebagai
emolien atau pelembut yang juga dapat melembutkan feses.
B. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengetahui sejauh mana aktivitas obat anti diare dapat menghambat


diare dengan metode uji antidiare yaitu metode transit intestinal.

C. MANFAAT PRAKTIKUM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anti Diare

Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari feses (>200


mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi
BAB, tidak enak pada perianal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau
tanpa inkontinensia fekal (Daldiyono 1990 ). Diarre atau Diarrhea merupakan
kondisi rangsangan buang air besar yang terus menerus disertai keluarnya feses
atau tinja yang kelebihan cairan, atau memiliki kandungan air yang berlebih
dari kandungan normal. Umumnya diare menyerang balita dan anak-anak.
Namun tidak jarang orang dewasa juga bisa terjangkit diare. Jenis penyakit
diare bergantung pada jenis klinik penyakitnya (Anne 2011).

Klinis tersebut dapat diketahui saat pertama kali mengalami sakit perut.
Ada lima jenis klinis penyakit diare, antara lain: 1) Diare akut, bercampur
dengan air. Diare memiliki gejala yang datang tiba-tiba dan berlangsung
kurang dari 14 hari. Bila mengalami diare akut, penderita akan dehidrasi dan
penurunan berat badan jika tidak diberikan makan dan minum. 2) diare kronik,
diare yang gejalanya berlangsung lebih dari 14 hari yang disebabkan oleh
virus, bakteri dan parasit, maupun non infeksi. 3) diare akut bercampur darah.
Selain intensitas buang air besar meningkat, diare ini dapat menyebabkan
kerusakan usus halus, sepsis yaitu infeksi bakteri dalam darah malnutrisi atau
kurang gizi dan dehidrasi. 4) Diare persisten. Gejalanya berlangsung selama
lebih dari 14 hari. Bahaya utama adalah kekurangan gizi. Infeksi serius tidak
hanya dalam usus tetapi menyebar hingga keluar usus. 5) diare dengan kurang
gizi berat. Diare ini lebih parah dari diare yang lainnya, karena mengakibatkan
infeksi yang sifatnya sistemik atau menyeluruh yang berat, dehidrasi,
kekurangan vitamin dan mineral. Bahkan bisa mengakibatkan gagal jantung.
Menurut National Disgestive Disease Informtion Clearinghouse (2007).

beberapa hal yang dapat menyebabkan diare antara lain : 1) Infeksi bakteri,
beberapa jenis bakteri dikonsumsi bersama dengan makanan atau minuman,
contohnya Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan Eschericia coli. 2) Infeksi
virus menyebabkan diare, termasuk rotavirus, norwalk virus , Cytomegalo
virus, herpes simpleks virus, dan virus hepatitis. 3) Intoleransi makan beberapa
orang tidak mampu mencerna semua makan, misalnya pemanis buatan dan
laktosa. 4) Parasit, parasit dapat memasuki tubuh melalui makan atau minuman
dan menetap di dalam system pencernaan. Parasit yang menyebabkan diare
misalnya giardia lamblia, Entamoeba histolytica, and Cryptosporidium.

5) Reaksi atau efek samping pengobatan antibiotik, penurun tekanan darah,


obat kanker dan antasida mengandung magnesium yang mampu memicu diare.
6) Gangguan intestinal. 7) Kelainan fungsi usus besar.

Pada anak anak dan orang tua diatas 65 tahun diare sangat berbahaya.
Bila penanganan terlambat dan mereka jatuh ke dalam dehidrasi berat maka
bisa berakibat fatal. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan cairan,
kekurangan kalium (hipokalemia) dan adakalanya acidosis (darah menjadi
asam), yang tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian. Keadaan ini
sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak kecil, karena mereka
memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra-
selnya lebih mudah lepas daripada orang dewasa (Adnyana 2008).

B. DULCOLACTOL

Anda mungkin juga menyukai