UJI KOMPARASI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
DOSEN PEMBIMBING
JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses ini di atur oleh beberapa hormon, yaitu resorpsi oleh enkefalin,
sedangkan sekresi diatur oleh prostaglandin dan neurohormon V.I.P
(Vasoactive Intestinal Peptide). Biasanya, resorpsi melebihi sekresi, tetapi
karena sesuatu sebab sekresi menjadi lebih besar daripada resorpsi, maka
terjadilah diare. Terganggunya keseimbangan antara resorpsi dan sekresi,
dengan diare sebagai gejala utama, sering kali terjadi pada gastroenteritis
(radang lambung usus) yang disebabkan oleh kuman dan toksinnya.
Laxadine adalah obat pencahar atau laksatif yang bekerja dengan cara
merangsang gerak peristaltik pada usus besar serta menghambat penyerapan air
berlebih dari feses dan melicinkan jalan keluar feses. Bahan aktif utamanya
yang berupa parafin cair, merupakan senyawa yang sering digunakan sebagai
emolien atau pelembut yang juga dapat melembutkan feses.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
C. MANFAAT PRAKTIKUM
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anti Diare
Klinis tersebut dapat diketahui saat pertama kali mengalami sakit perut.
Ada lima jenis klinis penyakit diare, antara lain: 1) Diare akut, bercampur
dengan air. Diare memiliki gejala yang datang tiba-tiba dan berlangsung
kurang dari 14 hari. Bila mengalami diare akut, penderita akan dehidrasi dan
penurunan berat badan jika tidak diberikan makan dan minum. 2) diare kronik,
diare yang gejalanya berlangsung lebih dari 14 hari yang disebabkan oleh
virus, bakteri dan parasit, maupun non infeksi. 3) diare akut bercampur darah.
Selain intensitas buang air besar meningkat, diare ini dapat menyebabkan
kerusakan usus halus, sepsis yaitu infeksi bakteri dalam darah malnutrisi atau
kurang gizi dan dehidrasi. 4) Diare persisten. Gejalanya berlangsung selama
lebih dari 14 hari. Bahaya utama adalah kekurangan gizi. Infeksi serius tidak
hanya dalam usus tetapi menyebar hingga keluar usus. 5) diare dengan kurang
gizi berat. Diare ini lebih parah dari diare yang lainnya, karena mengakibatkan
infeksi yang sifatnya sistemik atau menyeluruh yang berat, dehidrasi,
kekurangan vitamin dan mineral. Bahkan bisa mengakibatkan gagal jantung.
Menurut National Disgestive Disease Informtion Clearinghouse (2007).
beberapa hal yang dapat menyebabkan diare antara lain : 1) Infeksi bakteri,
beberapa jenis bakteri dikonsumsi bersama dengan makanan atau minuman,
contohnya Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan Eschericia coli. 2) Infeksi
virus menyebabkan diare, termasuk rotavirus, norwalk virus , Cytomegalo
virus, herpes simpleks virus, dan virus hepatitis. 3) Intoleransi makan beberapa
orang tidak mampu mencerna semua makan, misalnya pemanis buatan dan
laktosa. 4) Parasit, parasit dapat memasuki tubuh melalui makan atau minuman
dan menetap di dalam system pencernaan. Parasit yang menyebabkan diare
misalnya giardia lamblia, Entamoeba histolytica, and Cryptosporidium.
Pada anak anak dan orang tua diatas 65 tahun diare sangat berbahaya.
Bila penanganan terlambat dan mereka jatuh ke dalam dehidrasi berat maka
bisa berakibat fatal. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan cairan,
kekurangan kalium (hipokalemia) dan adakalanya acidosis (darah menjadi
asam), yang tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian. Keadaan ini
sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak kecil, karena mereka
memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra-
selnya lebih mudah lepas daripada orang dewasa (Adnyana 2008).
B. DULCOLACTOL