Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MONA ADILA PARDEDE

NBP : 1610531010
Audit Siklus Penggajian
· Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada
semua karyawan, penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak tepat
dapat menimbulkan masalah salah saji laba bersih yang material.
· Audit siklus penggajian dan personalia mencakup pemahaman akan
pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian, pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, serta pengujian atas rincian
saldo.
· Perbedaan utama audit siklus penggajian dan personalia dengan siklus yang
lain antara lain hanya ada satu kelas transaksi untuk pengujian, transaksi pada
umumnya lebih signifikan dari pada akun neraca terkait, pengendalian internal
umumnya sudah efektif di hampir keseluruhan perusahaan.

A. AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN


PERSONALIA
Akun terkait siklus penggajian dan personalia antara lain akun kas penggajian,
semua akun beban gaji, semua akun pemotongan pajak gaji dan semua akun gaji
akrual. Untuk akun gaji dan upah akrual hanya akan digunakan pada akhir periode
akuntansi.

B. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA


SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Auditor harus memahami fungsi bisnis dan dokumen terkait sebelum menilai
risiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, antara lain:
1. Fungsi bisnis Personalia dan kesempatan kerja: merupakan departemen yang
menjadi sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal terkait informasi
gaji. Dokumen dan catatan terkait antara lain:
Catatan personalia, formulir otorisasi pengurangan , dan formulir otorisasi
tingkat pembayaran
2. Fungsi binis Pencatatan waktu dan persiapan penggajian: merupakan hal yang
penting dalam audit karena mempengaruhi secara langsung beban penggajian setiap
periode. Untuk mencegah salah saji dalam empat aktivitas berikut diperlukan
pengendalian yang memadai: penyiapan kartu waktu oleh karyawan, pengikhtisaran
dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran bersih, penyiapan
cek gaji dan penyiapan catatan gaji.
3. Fungsi bisnis pembayaran gaji: penandatangan dan distribusi gaji harus
dikendalikan secara hati-hati untuk mencegah pencurian. Untuk meningkatkan
pengendalian umumnya cek pembayaran diproses secara terpisah dari pengeluaran
lainnya. Dokumen dan catatan terkait antara lain: cek gaji, rekonsiliasi rekening bank
penggajian
4. Fungsi bisnis penyusunan SPT pajak gaji dan pembayaran pajak: untuk mencegah
salah saji, individu yang kompeten harus memverifikasi output secara independen.
Dokumen dan catatan terkait antara lain: Formulir W-2 dan SPT pajak penghasilan

C. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN


DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
· Auditor dapat mengandalkan pengendalian internal organisasi karena tidaklah sulit
untuk menetapkan pengendalian yang baik dalam siklus penggajian dan personalia.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan
alat yang sangat penting untuk verifikasi saldo akun dalam siklus penggajian dan
personalia.
· Audit pada siklus penggajian dan personalia terdapat beberapa yang mengalami
salah saji material yang rendah, walaupun penggajian seringkali menjadi bagian yang
signifikan pada total beban karena keryawan kemungkinan mengajuka keluhan jika
dibayar terlalu rendah, semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak
rumit, transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara.
· · Menilai risiko pengendalian: terdapat pengendalian kunci untuk siklus
penggajian dan personalia untuk menilai risiko pengendalian yaitu: pemisahan tugas
yang memadai, otortisasi yang tepat, dokumen dan catatan yang memadai,
pengendalian fisik terhadap aset dan catatan, pengecekan yang independen atas
kinerja.
· Luas pengujian pengendalian: formulir dan pembayaran pajak penggajian
merupakan hal yang penting, baik karena jumlahnya material maupun kewajiban
potensial akibat lalai menyerahkan dapat menjadi berat: penyiapan formulir pajak
penggajian,pembayaran pemotongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara
tetap waktu.
· Merancang pengujian pengendalian dan substantif atas transaksi untuk memenuhi
tujuana audit terkait transaksi pada siklus penggajian dan personalian: auditor sering
memeperluas prosedur audit jika akun memiliki pengaruh signifikan atau menduga
kemungkinan kecurangan yang cukup material.

D. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN


SALDO
· (Tahap I) Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi
penggajian: risiko bisnis klien mungkin terjadi pada kesepakatan kompensasi
yang kompleks mencakup bonus, rencana opsi saham, serta kesepakatan
kompensasi yang ditangguhkan lainnya. Auditor harus memahami
keumungkinan terjadinya peristiwa tersebut dan menentukan pengaruh
potensialnya terhadap laporan keuangan, termasuk pengungkapan catatan kaki.
· (Tahap II) Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan risiko inhern:
auditor dapat mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan penggajian
yang kompleks, seperti rencana kompensasi berdasarkan saham, yang dapat
meningkatkan risiko inhern yang berhubungan dengan akuntansi dan
pengungkapan kesepakatan tersebut.
· (Tahap I dan II) Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian
yang terkait: dalam menilai risiko pengendalain ini terkait pada hasil dari
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi yang
berhubungan
· (Tahap III) Merancang dan melaksankan prosedur analitis untuk siklus
penggajian dan personalia: membandingkan saldo akun beban, tenaga kerja
langsung sebagai persentase penjualan, beban pajak penggajian, akun pajak
penggajian akrual dari tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk
menentukan kemungkinan salah saji serta mengidentifikasi bidang-bidang yang
memerlukan investigasi tambahan.
· (Tahap III) Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk
akun-akun siklus penggajian dan personalia: jika pengendalian internal klien
beroperasi efektif mana pengujian rincian saldo terkait siklus ini tidak akan
menghabiskan banyak waktu. Dua tujuan audit berkait saldo utama dalam
menguji kewajiban penggajian adalah akrual dalam neraca telah dsajikan dalam
jumlah yang benar (keakuratan), transaksi dicatat pada periode yang tepat
(pisah batas), kedua tujuan tersebut untuk memastikan tidak terdapat kurang
saji atau akrul yang dihilangkan.
1. Pengujian atas rincian saldo akun kewajiban yang utama dalam siklus
penggajian daan personalia:
a. Jumlah potongan dari gaji karyawan (membandingkan saldo dari pos-
pos yang dipotong dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian
dan pengeluaran kas. Jika pengendalian internal sudah beroperasi secara
efektif, pisah batas dan keakuratan dapat diuji bersamaan dengan
prosedur tersebut).
b. Gaji dan upah akrual: auditor perlu menentukan kebijakan perusahaan
untuk mengakrualkan upah, kemudian prosedur audit yang tepat untuk
menguji pisah batas dan keakuratan adalah menghitung ulang akrual
klien.
c. Komisi akrual: dalam verifikasi komisi akrual auditor perlu
menentukan sifat perjanjian komisi dan kemudian menguji
perhitungannya, auditor harus membandingkan metode yang digunakan
dengan tahun sebelumnya untuk tujuan konsistensi.
d. Bonus akrual: total bonus akhr tahun biasanya memiliki jumlah yang
besar, kelalaian pencatatan dapat membuat salah saji yang material,
verifikasi atas bonus akrual tercatat biasanya dicapai dengan
membandingkan jumlah yang diotorisasi pada hasil rapat dewan direksi.
e. Pembayaran cuti liburan, sakit atau tunjangan akrual lainnya:
kebijakan perusahaan harus sesuai dengan peraturan yang ada (SFAS
43) terkait absen yang diberi kompensasi.
f. Pajak penggajian Akrual: auditor dapat memeriksa formulir pajak
untuk menentukan jumlah yang harus dicatat sebagai kewajiban pada
tanggal neraca.
2. Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban:
Auditor pada umumnya hanya memerlukan pengujian yang relative sedikit
terkait akun pada laba rugi khususnya beban penggajian dan personalia
karena sebagai telah dibahas pada akun kewajiban yang memiliki
keterkaitan. Pengujian tambahan diperlukan apabila auditor
mengungkapkan defisiensi yang signifikan, kelemahan pengendalian
internal, salah saji signifikan atau varians utama yang belum ada pada
prosedur analitis, hal tersebut antara lain:
a. Kompensasi pejabat: pengujian audit yang biasa adalah untuk
memperoleh gaji setiap pejabat yang diotorisasi dari hasil rapat dewan
direksi dan membandingkannya dengan catatan pendapatan yang
berhubungan.
b. Komisi: beban komisi dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat
komisi untuk setiap jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam
kategori tersebut.
c. Beban pajak penghasilan: auditor dapat melakuakn mengujian mula-
mula dengan merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun, ketika
diperlukan pengujian lebih lanjut biasanya dilakukan bersamaan dengan
pengujian akrual pajak penggajian.
d. Total penggajian: auditor dapat melakukan pengujian dengan
merekonsiliasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan
SPT pajak penggajian dan formulir W-2, dengan tujuan untuk
menentukan transaksi penggajian dibebankan ke akun non penggajian
atau sama sekali tidak dicatat di jurnal penggajian.
e. Tenaga kerja kontrak: auditor dapat menguji biaya yang dibayarkan
ke organisasi luar dengan membandingkan jumlah degan kesepakatan
kontak yang ditandatangani antara peusahaan dan perusahaan jasa luar.
· Tujuan Penyajian dan Pengungkapan: beberapa transaksi yang kompleks
terkait siklus penggajian dan personalia (opsi saham dan rencana kompensasi
eksekutif lainnya) memerlukan pengungkapan catatan kaki.

Anda mungkin juga menyukai