Pancasila
Pancasila
Dinamika perubahan selama lebih dari satu dasawarsa terakhir telah merambah
berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan ketatanegaraan. Berlandaskan
semangat reformasi, dengan tujuan membangun era baru, dengan menata ulang
ketatanegaraan yang dulunya, yaitu era orde baru yang dianggap serat dengan diskriminasi
dan pengekangan atas hak-hak warga Negara, menuju era demokrasi mengedepankan
kebebasan berpikir, berpendapat dan bertindak, pada kenyataannya bangsa Indonesia terjebak
dalam disorientasi kebangsaan, yaitu pudarnya tujuan berbangsa dan bernegara, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Atas kenyataan tersebut, Indonesia sebagai satu kesatuan kebangsaan seolah tidak
mempunyai otoritas atas dirinya. Kesadaran sebuah bangsa yang mempunyai jati diri,
karakter dan keperibadian sudah tidak tercermin pada prilaku masyarakat dan tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia sebagai sebuah bangsa seolah tidak
mempunyai kemandirian berpikir, pembangunan didasarkan pada logika tanpa keyakinan
sehingga tidak bisa mengembangkan nilai-nilai kebangsaan yang sesuai jati diri manusia
Indonesia dan sesuai dengan perkembangan jaman.
Dasar-dasar berbangsa dan bernegara sebenarnya sudah diletakan oleh para founding
father Negara ini. Pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup dan ideologi bangsa
Indonesia yang syah sampai sekarang ini. Pancasila adalah jiwa, atau ruh dari bangsa
Indonesia. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, Sila kedua “Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab”, Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” merupakan jati diri bangsa Indonesia, dasar
pembangunan karakter manusia Indonesia yaitu atas dasar Ketuhanan, memiliki rasa
kemanusiaan, mampu bersikap adil, berprilaku beradab, dan mengedepankan persatuan
Indonesia.
Sila pertama adalah belief atau keyakinan dalam berbangsa dan bernegara. Sila kedua
adalah dasar nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara, dan sila ketiga merupakan norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila pertama sampai sila ketiga merupakan
panduan harmoni dalam berbangsa dan bernegara.Sila Keempat “Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat dalam Kebijaksanaan, Permusyawaratan/Perwakilan” merupakan dasar tata
negara dalam berbangsa dan bernegara. Sila Kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” merupakan tujuan dalam berbangsa dan bernegara.
Apa yang terjadi saat ini tidak terlepas dari tidak berfungsinya Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, baik Pancasila sebagai pandangan hidup, Pancasila sebagai dasar
negara dan Pancasila sebagai ideologi.
KEDAULATAN KEBUDAYAAN
Atas dasar hal tersebut diatas, makalah ini mempertanyakan kedaulatan kebudayan
nasional. Mengapa kedaulatan kebudayaan? Kedaulatan kebudayaan berasal dari dua kata,
kedaulatan yang berasal dari kata daulat, yaitu otoritas penuh, dan kebudayaan yang berasal
dari kata budaya, budhi dan daya, yaitu cipta, rasa dan karsa manusia. Kedaulatan
kebudayaan disini menggambarkan arti otoritas penuh atas ide dan gagasan cipta, rasa dan
karsa manusia Indonesia.