DESAIN RBW
Ass. Wr.Wb Segala sesuatu yang tertuang dalam catatan kecil blog ini adalah karya (inspirasi) dari para
tauladantauladan yang telah membagi ilmunya untuk orang lain, tanpa mengharap balas jasa (tidak
dikomersilkan). Adapun maksud dan tujuan catatan yang tertuang dalam blog ini merupakan sumbangsih
pribadi bagi yang memerlukan ataupun sekedar pembelajaran bersama tentang apa yang dituliskan.
Email address... Submit
Kamis, 16 Februari 2017 Waktu Berkunjung
waletrajawali@gmail.com
ْ
ِﻲ
ﺍﻟﺭﺣ
ِﻥ ﱠ ْﺣ
َﻣﺍﻟﺭ
ﷲ ﱠ ّْﺳﻡ
ِ ِِﺑ
Alhamdulillah... seiring perkembangan dan kemajuan zaman, semakin mudah
mendapatkan informasi dan berbagi apa saja yang ingin dibagi. Kembali ke
individu masingmasing, apa saja kiranya yang pantas untuk dibagi, yang
sekiranya hal tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain sebagai pencari
“informasi”.
Jika kita meluangkan sedikit waktu untuk mencoba masuk dan menjelajah Cari Blog Ini
internet dengan menggunakan komputer ataupun gadget yang kita punya
sambil mengetikkan kata “burung walet” atau sejenisnya yang berhubungan Telusuri
dengan burung walet tentu sangat banyak tersaji informasi. Dari desain gedung
walet, suara walet sampai dengan tetek bengek kata walet disajikan. Yang Pengikut
menjadi permasalahan ragam informasi yang telah disajikan tersebut tidak
adanya jaminan akan hasil yang kita harapkan. Pengikut (5)
Perhatikan beberapa hal berikut :
► 2016 (1)
Mengubah sebagian tata ruang/ partisi/ sekat yang sebelumnya telah dibuat,
misal ; ada sekat ruangan yang tidak layak lagi untuk dipertahankan karena ► 2014 (1)
suhu ruangan dianggap tidak stabil (akibat sekat yang agak sempit), maka ► 2012 (1)
sekat tersebut harus dilepas agar ruang bisa lebih luas dan walet bisa lebih
leluasa. Bila dimungkinkan mengubah sebagian sekat yang terpasang full
Desain RBW
dari sirip sampai lantai menjadi skat gantung, sekitar 40 cm dari papan sirip.
(contoh bisa dilihat dari gambar postingan saya sebelum ini).
Berkesimbungan, minimal 1 (satu) bulan sekali melakukan pembersihan
kotoran walet yang menutupi lantai. Bisa menyemprotkan air secukupnya
kepermukaan lantai yang telah selesai dibersihkan, tujuannya agar debu dari
kotoran cepat turun dan tidak mengganggu walet ketika masuk gedung
sesudah dibersihkan (tidak mutlak).
Membasmi hama dalam gedung walet (Kecoa, Tokek, Tikus, Semut, dll)
Menambahkan speaker (tweeter) pada siripsirip yang dirasa kurang diminati
burung walet untuk bersarang.
Periksa, kemungkinan papan sirip rusak, berjamur atau bahannya tidak
disukai walet, maka segera lakukan penggantian sirip. 1
Mengontrol sound system (mesin walet) dan segera mengganti speaker yang
rusak atau tidak mengeluarkan suara.
Tak kenal maka tak sayang
Membuat pakan walet sederhana dan ditempatkan tepat dibawah lubang
turun walet (void). rajawali walet
Ikuti 23
CATATAN KECIL :
Berdasarkan pengalaman, biasanya walet tidak meningkat jumlahnya atau Lihat profil lengkapku
ada sebagian papan sirip yang tidak disarangi oleh walet sebab kebanyakan
peternak walet lokal juga tidak memperhatikan lantai walet yang tembus/
berlubang sehingga kotoran walet di atasnya turun menembus ke papan
sirip dibawah lantai dan mengenai sarang walet yg sudah ada. Ini biasa
terjadi pada lantai kayu yang diatasnya tidak dilapis apaapa.
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 1/8
2/18/2017 DESAIN RBW
mengalami masalah dengan bangunan waletnya. Intinya burung walet itu
tidak punya masalah, tetapi justru bangunan atau pemilik bangunan itu yang
bermasalah. Hiiiii..... tersenyum sendiri.
Burung walet sudah pasti punya NALURI (Insting), pun kita sudah pasti
punya AKAL...! Naluri tidak bisa menaklukan Akal, tetapi sebaliknya....
selamat berkarya.
Wallahualam bissawab...
Diposkan oleh rajawali walet di 12.38.00
Reaksi: lucu (0) menarik (0) keren (0)
1 komentar Link ke posting ini
BERSABAR DAN BERSYUKUR
ْ
ِﻲ
ﺍﻟﺭﺣ
َﻥ ﱠ ْﺣﻣ
ِ ّْﻡ
ﺍﻟﺭ ِ
ﷲ ﱠ ِﺑﺳ
ِ
َﻛﺎُﺗ
ُﻪ َﺭ
َ َ ﷲ ُﺔ
ﻭﺑ ِ ْﺣ
َﻣَﺭ
ﻭ َُﻛ
ْﻡ َﻠ
ْﻳُﻡَﻋَ
َﻟﺳ
ﱠﻼ ﺍ
Alhamdulillahi rabbilalaamiin... Allah SWT masih memberikan umur dan kesehatan sampai saat
ini. Terima kasih bagi yang telah berkunjung ke halaman sederhana ini. Memang blog ini tidak
umum sebagaimana biasanya blog yang ternama dengan pengunjung ribuan karena suguhan
informasi yang juga waaahhh....! Pada blog ini hanya terdapat sedikit informasi dan monoton yang
menampilkan gambar atau pokok bahasan mengenai Bangunan Gedung Walet dan Burung
Walet. Jika pada catatan terdahulu kebetulan ada atau memang mengikuti dan menerapkan
sebahagian dari catatan tersebut, tetapi sampai saat ini belum menuai hasil dari maksud dan
tujuan, saya pribadi mohon maaf, mohon ridho. Semua perlu proses... harus memiliki kesabaran
yang extra dan rasa syukur, pada intinya tidak ada yang sempurna melainkan Al Haq.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin share beberapa desain gambar bangunan RBW dengan jenis
ukuran yang berbeda, yang mana kesemuanya gambar tersebut telah diwujudkan/ dibangun oleh
teman dan kolega saya. Alhamdulillah juga, ada yang sdh menikmati hasilnya dan sebagian masih
berproses karena masih baru.
Tampak Kanan
Tampak Kiri
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 2/8
2/18/2017 DESAIN RBW
Diposkan oleh rajawali walet di 09.51.00
Reaksi: lucu (0) menarik (1) keren (0)
0 komentar Link ke posting ini
Rabu, 13 Januari 2016
SUARA PANGGIL DAN INAP, MILIK PRIBADI
https://www.facebook.com/bokapnya.syafira
Alhamdulillah, kali ini saya sempatkan untuk mencoretcoret kembali blog yang sdh lama tidak
terurus. Ringkas dan padat, to the point...... saya ingin berbagi SUARA WALET (Panggil) dan
(Inap). Semoga bermanfaat bagi anda yg sengaja atau tidak sengaja berkunjung ke blog saya.
Mohon ketika selesai unduh agar memberikan komentar pada tempat yg telah disediakan (agar
saya tau bahwa ada orang bisa menikmati apa yg saya bagikan) heeeee.....
OK...monggo dimanfaatkan, jika tidak berkenan atau merasa tidak cocok dgn keinginan anda,
mohon maaf.
Jangan lupa membuka RAR gunakan password dibawah ini.
PASSWORD RAR : waletrajawali@gmail.com
Download SUARA PANGGIL : http://www.4shared.com/rar/nUErOGEWba/Bahaur_Original.html
Download SUARA INAP : http://www.4shared.com/rar/GQHL5KJ0ce/01_Track_1.html
Diposkan oleh rajawali walet di 22.03.00
Reaksi: lucu (1) menarik (10) keren (2)
23 komentar Link ke posting ini
Rabu, 17 Desember 2014
Asalamualaikum wr.wb,
Kembali saya hadirkan sedikit informasi yang mungkin juga bermanfaat bagi kita
semua, mengenai peningkatan populasi walet dan sarang walet. Cara ini yang
telah kami terapkan dalam perawatan dan pelaksanaan pada RBW yang kami
miliki.
Hal paling mendasar dan harus diperhatikan untuk RBW adalah sebagai
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 3/8
2/18/2017 DESAIN RBW
berikut:
LMB (lubang masuk burung) yang ideal untuk lintas akses masuk burung walet
kedalam RBW secara umum memiliki ukuran Tinggi 40 cm, Lebar 80 cm. Dan
arah LMB agar menghadap lintas pulang koloni walet tersebut.
LAL (lubang antar lantai/void/lubang turun) pada umumnya tidak memiliki
ukuran yang pasti, tetapi menyesuaikan luas lintasan ruangan yang digunakan
burung walet untuk turun. Contoh : Luas lintasan ruangan untuk turun burung
walet 3 m x 3m, maka dapat dibuat LAL dengan ukuran 1,5 m x 2 m.
LAR (lubang antar ruang) dibuat pada dinding sekat/ pembatas antar ruangan.
Ini diperlukan jika bangunan RBW itu memiliki ukuran yang luas. Misalnya : 6 m
x 12 m atau 8 m x 15 m. Tanpa LAR pun tidak masalah.
PAPAN SIRIP (tempat walet membuat sarang) gunakanlah papan dari kayu
yang baik, kuat, kering dan diketam kasar tidak halus, jika terlanjur diketam
halus, bisa ditempelkan gabus/ strofoam pada bagian bawah untuk
memudahkan walet mencengkram. Jenis kayu yang baik untuk sirip : Kayu
Nyatu, Kayu Meranti, Kayu Lanan. sebelumnya harus melalui proses
perendaman/ pencucian selama kurang lebih 1 bulan, begitu juga untuk proses
pengeringannya. Papan sirip tidak perlu disemprot aroma perangsang.
AROMA (bau dalam ruangan) untuk RBW yang baru ini diperlukan secara
rutin, minimal 1 minggu sekali selama 6 bulan pertama untuk memberikan
aroma dengan cara menabur kotoran walet kelantai dekat dinding RBW,
kemudian membasahinya dengan air secukupnya (semprot). Atau dengan
aroma produk RBW yg sudah dijual bebas (bahan kotoran walet).
RUMAH MONYET (Ruang masuk & putar burung walet sebelum menempati
papan sirip) kebanyakan orang mengatakan ini tempat bermainnya walet.
Ukuran ideal untuk rumah monyet ini adalah 3 m x 3 m dengan tinggi 2,5 m,
apabila lebih kecil dari itu bedakan ketinggiannya, misalnya 2 m x 3 m maka
buat saja tingginya 2 m agar walet cepat melintas turun.
SUARA (Panggil dan Inap yang compatible) gunakan kombinasi suara Panggil
dan Inap yg serasi, bagaimana suara yang serasi? yang ada induknya,
anaknya, dan suara walet bercumbu.
Kesimpulan :
Untuk diketahui, bahwa semua catatan diatas merupakan pengalaman real di lapangan.
Berdasarkan dari RBW yang kami miliki. Alhamdulillah sampai saat ini RBW kami mampu
menghasilkan 78 kg Sarang walet dengan kualitas yg bagus (putih, tebal, sedikit bulu). Kami
buka pakat atau konsultan walet, hanya sekedar berbagi pengalaman, untuk dijadikan
pengetahuan bersama.
ini pola pemasangan papan sirip yang ideal dengan jaraka antar sirip adalah 40 cm s/d 50
Partisi tidak saya buat, karena ruangan yg ada pada RBW kami lepas, populasi walet sdh banyak.
Gambar. 1
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 4/8
2/18/2017 DESAIN RBW
cm.
Ini contoh kolam untuk mengatasi hawa panas, guna menciptakan suhu lembab yang ideal.
Ukuran tinggi kolam 60 cm s/d 70 cm. Luasnya sesuaikan dengan lintasan ruang turun burung
walet. Gambar.2
Diposkan oleh rajawali walet di 13.38.00
Reaksi: lucu (0) menarik (4) keren (4)
4 komentar Link ke posting ini
Kamis, 19 Juli 2012
Apa itu Walet..???
Induk Walet yang siap bertelur
Walet Anak beranjak dewasa sedang belajar terbang
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 5/8
2/18/2017 DESAIN RBW
Anakan walet
Sarang Walet yang sudah melalui proses cuci sarang (pembersihan)
WALET Aerodramus fuciphagus: BURUNG DENGAN MORPHOLOGI
TUBUH YANG FUNGSIONAL
Thursday, 22 March 2012 00:56 administrator
There are no translations available.
Hampir seluruh masyarakat Indonesia pernah mendengar kata sarang burung.
Kata sarang burung yang dimaksud adalah sarang burung walet. Sarang walet
sepenuhnya dibuat dari air liurnya dan dapat dimakan oleh manusia karena
tidak beracun; oleh karena itu burung ini juga diberi nama “Ediblenest Swiftlet”.
Nama ilmiah burung walet adalah Aerodramus fuciphagus (Thunberg, 1812).
Spesies ini diberi nama Aerodramus yang artinya berenang di udara karena
kelincahannya terbang. Sedangkan nama fuciphagus karena pada saat
ditemukan species ini sering terlihat beterbangan di ujung buih laut sehingga
dikira merupakan pemakan rumput laut; padahal spesies ini sepenuhnya adalah
pemakan serangga tebang. Di Indonesia, spesies ini memiliki beberapa nama,
antara lain lawet dan layanglayang goa. Disebut layanglayang goa karena
secara alami spesies ini beristirahat dan berbiak di dalam goa.
Aerodramus fuciphagus terdapat di daerah tropis, mulai dari Kep Andaman
sampai ke pulau Hainan dan pulau Sumbawa. Luasnya daerah sebaran serta
keterikatan hidup suatu populasi terhadap satu goa menyebabkan terbentuk
beberapa subspesies. Di Indonesia terdapat 3 subspesies, yaitu
(1) Aerodramus fuciphagus vestitusyang di Sumatera, Belitung dan Kalimantan;
(2) Aerodramus fuciphagus perplexus yang terdapat di Kep Maratua;
dan Aerodramus fuciphagus fuciphagus yang terdapat di Jawa, Kangean, Bali,
Lombok dan Sumbawa.
Walet merupakan salah satu burung yang berukuran kecil, sedikit lebih kecil dari
ibu jari tangan manusia dewasa. Panjang tubuh, dari ujung paruh ke ujung ekor
berkisar antara 9 sampai 12 cm. Paruh berwarna hitam keabuabuan, orang
orangan mata berwarna hitam, sedangkan kakinya berwarna hitam keabu
abuan. Kaki kecil hampir tidak kelihatan menjadikan kelompok ini seolaholah
tidak berkaki. Oleh karena seolaholah tidak berkaki maka familia Apodidae (=
tidak berkaki). Di dalam goa dapat dikatakan tidak ada cabang atau pun ranting
tumbuhan untuk hinggap, oleh karena itu Aerodramus harus beristirahat di
dalam goa dengan cara menggantung di dinding goa dengan bantuan kakinya.
Perubahan ini menjadikan kaki tersesuaikan untuk menggantung di dinding goa
sehingga tidak dapat lagi dipakai untuk hinggap. Ketidakmampuannya untuk
hinggap menyebabkan setiap kali perlu beristirahat dalam mencari
pakan Aerodramus harus kembali ke dalam goa. Namun kemilikan sayap
panjang dan sempit, ekor panjang dan menggarpu
menyebabkan Aerodramus sangat efisien dalam memanfaatkan energi untuk
terbangnya. Efisiensi ini ditambah dengan tubuhnya yang ringan hanya sekitar
7 gram. Sayap serta ekor sepit namun panjang juga meningkatkan
kemampuannya dalam mengejar serangga terbang untuk dimakan. Untuk
mengurangi kegagalan dalam menyambar serangga pakan, walet memiliki
paruh yang terlihat kecil namun dengan bukaan paruh yang lebar dan dilengkapi
dengan liur lengket. Warna bulu tubuh umumnya hitam kecoklatan.
Aerodramus merupakan satu di antara hanya dua genus burung yang memiliki
kemampuan berecholokasi. Dengan kemampuan berecholokasi walet dapat
terbang dan mengenal lekuklekuk rongga di dalam goa yang gelap total.
Pemilihan tempat tinggal di dalam goa dengan terang cahaya kurang dari 2 lilin
diduga sebagi cara untuk menhindarkan diri dari sergapan pemangsa yang
umumnya hanya dapat melihat dalam tempat dengan terang cahaya lebih dari 2
lilin. Dengan demikian, secara alami, walet beristirahat dan berbiak di dalam
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 6/8
2/18/2017 DESAIN RBW
goa. Oleh karena kebanyakan goa berada di kawasan karst dan kawasan karst
kebanyakan berada di dataran rendah maka walet hanya dapat hidup di dataran
rendah. Walaupun sebagai penghuni goa, walet harus tetap mencari serangga
pakan di luar goa. Pola mencari pakan di luar goa dan membuang sebagian
kotorannya di dalam goa ternyata merupakan salah satu peran penting walet
terhadap kelestarian ekosistem goa; walet merupakan salah satu pemasok gizi
dan energi bagi ekosistem goa yang tidak memiliki “produsen”. Energi dan gizi
ini sangat diperlukan untuk menjaga keanekaragaman hayati khas goa.
Punahnya walet dari suatu goa dapat menyebabkan hancurnya ekosistem goa
beserta semua potensinya. Proses karstifikasi (= proses pelarutan sebagian
senyawa yang terdapat di kawasan karst) sangat memerlukan air sehingga
lembab nisbi udara di dalam goa karst yang masih aktif cukup tinggi. Hal ini
menyebabkan telur walet tersesuaikan dengan lembab nisbi lingkungan yang
cukup tinggi. Rusaknya tataair di kawasan goa karst akan sangat berpengaruh
bagi kelangsungan regenerasi walet. Selain itu, pengambilan bahan galian C di
sekitar kawasan goa walet dapat merusak pencahayaan dan lembab nisbi goa
sehingga dapat menyebabkan walet meninggalkan goa. Di Indonesia, di goa
goa tempat tinggal alaminya, populasi walet sudah semakin rendah sebagai
akibat pengunduhan sarang yang tidak memperhatikan kelestariannya.
Sarang walet yang mutlak terbuat dari air liurnya dan diketahui memiliki daya
pengobatan menyebabkan sarang walet memiliki nilai jual sangat tinggi. Pada
awalnya, sarang walet hanya diketahui memiliki daya pembugar tubuh bagi
manusia serta penurun panas saat sakit. Pada beberapa dekade terakhir,
diketahui bahwa beberapa senyawa yang terkandung di dalam sarang walet
memiliki daya menahan pertumbuhan sel kanker serta memperkuat ketahanan
tubuh bagi penderita HIV. Tingginya manfaat sarang walet menyebabkan
benda ini sangat dicari dan menjadi berharga tinggi. Nilai jual yang sangat
tinggi menyebabkan kebanyakan sarang walet dipanen sebelum anaknya dapat
terbang meninggalkan sarang. Akibatnya, reproduksi reproduksi walet tidak
terjadi. Pengambilan sarang walet dari goagoa alam tanpa menghiraukan
kesinambungan reproduksi sangat mengancam kelestariannya.
Aerodramus dapat terbang di dalam gelapnya goa karena memiliki kemampuan
echolokasi. Echolokasi adalah kemampuan untuk menemukan dan
menentukan jarak adanya obyek di dekatnya dengan memancarkan suara dan
menganalisis echo ke telinganya menjadi gambaran jarak. Di bumi kita ini
diketahui hanya ada 2 kelompok burung yang memiliki kemampuan echolokasi,
yaitu “the Oilbird” atau “Guacharo” Steatornis caripensis (Caprimulgiformes,
Steatornithidae) dari Amerika Selatan bagian utara dan Trinidad, serta “cave
swiftlets” dari marga Aerodramus (Apodiformes, Apodidae) dari kawasan Indo
Pacifik. Kedua kelompok burung tersebut memiliki kemampuan “cavernicolous”,
mempergunakan echolokasi untuk menemukan jalan mereka di dalam goa yang
gelap dengan aman sehingga kebanyakan dari mereka dapat bersarang dan
beristirahat di tempat gelap total. Echolokasi tidak terlihat dipakai dalam
mencari pakan. “Oilbird” mencari makan buahbuahan dan bijibijian (= “nuts”)
pada malam hari dengan memanfaatkan penglihatannya, sehingga mereka
dapat terbang tanpa suara keluar dari goa. Aerodramusmakan serangga,
kemungkinan dengan memanfaatkan penglihatannya. Aerodramus juga telah
diteliti dan ternyata mampu menyambar serangga pakan yang sedang terbang
pada malam hari dengan penerangan buatan. Pengukuran sensitivitas
echolokasinya menunjukkan bahwa sungguh mereka tidak dapat menemukan
sasaran seperti serangga terbang di tempat gelap total.
Suara Aerodramus tidak sama dengan ultrasonic (frekuensi sangat tinggi) yang
dikeluarkan secara teratur sebagaimana bunyi yang kebanyakan dikeluarkan
oleh kelelawar. Echolokasi burung dengan jelas dapat ditangkap oleh terdengar
manusia sebagai suatu rangkaian, atau gemeretuk atau bunyi kejutan yang
tajam.
Frekuensi suara berkisar antara
1 kHz sampai sekitar
12 kHz (dengan puncak 24 kHz)
pada Steatornis dan dari 12 kHz sampai
716 kHz (energi utama 27 kHz) pada berbagai spesies Aerodramus.
Selama terbang di tempat gelap total, suara klik terpancar secara terus menerus
dengan perulangan 3 sampai 20 kali per detik, perulangan yang lebih sering
dipakai pada saat mendarat atau mengatasi rintangan. Susunan suara klik
berbeda pada masingmasing spesies sehingga hanya dengan mendengarkan
pola klik maka seseorang yang terlatih dapat menentukan bahwa di antara
burung yang sedang beterbangan terdapat walet di antaranya.
Beberapa suara klik dari spesies anggota genus Aerodramus telah dipelajari
secara mendalam; secara ringkas terdapat 2 perbedaan nyata dari “impuls”
suara, masingmasing terakhir sekitar 1 ms (milisekon) dan terpisah 516 ms;
impuls pertama kurang kuat (“intensif”) dari pada yang ke dua.
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 7/8
2/18/2017 DESAIN RBW
Klik rangkap agak menyerupai echolokasi dari kelelawar pemakan
buah Rousettus (2 impuls dengan “intensitas” yang serupa, masingmasing 20
30 ms tetapi dengan frekuensi suara 1065 kHz). Kadangkadang 3 klik dapat
dihasilkan oleh Aerodramus vanikorensis granti.
Pada Steatornis dan Aerodramus maximus, bagaimanapun, setiap klik singkat
dari hentakan cepat sekitar 58 impuls dalam selang waktu 20 ms. Perbedaan
nyata dari kedua pola belum diperoleh tetapi kemungkinan setiap “provider”
lebih rinci informasinya tentang target kemudian dapat memperoleh dari
“impuls” tunggal.
Mekanisme klik secara umum belum diketahui. Pada kelelawar pemakan
buah Rousettus, impuls rangkap dihasilkan oleh lidah dan ini mungkin juga
terjadi pada burung. Namun ada kemungkinan yang lain, bahwa asal suara dari
salah satu bagian saluran pernafasan, seperti “syrinx”. Bagaimanapun mereka
menghasilkan suara; suara terlihat keluar dari paruh yang terbuka. Walaupun
selalu berecholokasi tetapi kaki Aerodramus vanikorensis dapat memegang
berbagai bahan tumbuhan untuk sarangnya. Oleh karena itu walaupun tinggal
dan berbiak di dalam goa gelap Aerodramus vanikorensis dapat menyusun
sarangnya dari bahan tumbuhan dengan perekat sedikit air liurnya. Lain halnya
dengan Aerodramus fuciphagus; kaki spesies ini tidak memiliki kemampuan
untuk membawa bagianbagian tumbuhan bahan sarang sedangkan paruhnya
tetap harus terbuka untuk menghasilkan suara klik sehingga Aerodramus
fuciphagus terpaksa harus membuat sarangnya mutlak dari air liurnya.
Telinga satwa yang memanfaatkan echolokasi merupakan penerima dari sistem
olah karena itu kegunaan alat pendengar pada jenis ini sangat menarik. Burung
umumnya tidak mendengar frekuensi tinggi (tidak sama dengan mamalia pada
umumnya) dan baru diobservasi dan memberi kesan bahwa Steatornis tidak
terkecuali. Bagian dalam telinga dan bagian pendengaran pada otak keduanya
menunjukkan kepekaan lebih luas, dari 250 Hz sampai 8 kHz dengan puncak
yang kuat pada 2 kHz.
Penulis: Mas Noerdjito
Diposkan oleh rajawali walet di 10.05.00
Reaksi: lucu (0) menarik (4) keren (1)
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
Rajawali Walet Indonesia Kalimantan Tengah. Template Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.
http://waletrajawali.blogspot.co.id/ 8/8