Anda di halaman 1dari 4

Bagimana Cara Menjadi Moderator yang Baik?

Dua minggu yang lalu, saya mengikuti suatu seminar, tapi kali ini saya khusus datang ke seminar bukan
untung memburu materi seperti biasanya, tapi kali ini saya mengikuti seminar untuk memperhatikan
bagaimana cara moderator membawa acara.

Saya datang untuk melihat, bagaimana Kag Agus Muhajjir menjadi moderator. Kang Agus ini adalah salah
satu penyiar faforit saya di MQ FM, dan sekarang aktif bekerja di MQ TV. Entah kenapa ada yang beda dari
si akang ini, apa-apa yang dia katakan bener-bener masuk ke ruang hati pendengarnya. Kata-katanya jernih,
luwes, dengan humor yang pas, dan terkadang ia juga menceritakan pengalamannya yang relevan dengan
topik acara. Cool, pas, lugas, dan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens pun sampai dengan efektif
dan efisien, tentu saja saya banyak belajar dari beliau.

Nah, selama saya berada di sana , saya full mengobservasi Kang Agus, hehehe…, ini hasil observasi saya
tentang apa yang harus dilakukan moderator untuk membawakan dan mengarahkan acara dengan baik

1. Pembuka : buka dengan salam dan doa pembuka majlis


2. Bahas tentang acara, tagline acara yang ada di backdrop, perasaan moderator tentang acara (misal
dengan kata-kata …ini menarik…). Sebaiknya baca lagi TOR (Term of References)
3. Buat supaya audiens tertarik dengan acara (sangat menarik nih…, nanti akan kita kaji lebih lanjut)
4. Sebutkan siapa yang akan berbicara di talkshow, beserta titel atau profesinya (insyaAllah beliau akan
segera bergabung dengan kita)
5. Membacakan CV dari pembicara, usahakan jangan membacanya dengan letterluck sehingga terkesan
seperti mendiktekan bacaan (gunakan kata-kata “kemudian”), intonasi jangan datar
6. Sebaiknya selalu persiapkan intermezo (bisa dari berita-berita terbaru) kalau-kalau ada sesuatu yang
berjalan di luar rencana, misal pembicara terlambat datang atau slide belum bisa ditampilkan
7. Komunikatif, sebaiknya ajak audiens untuk berinteraksi
8. Saat pembicara sudah siap untuk memasuki podium atau panggung, persilakan pembicara masuk
(misal dengan menggunakan kata-kata…saya ingin mengajak mas Ade langsung bergabung karena
sudah siap nih…silakan…)
9. Bahasa tubuh: attending (berusaha menjaga bahasa tubuh agar terlihat seperti memperhatikan kata-
kata dari pembicara, bisa dengan mencondongkan badan sedikit ke arah pembicara atau pun
menganggukkan kepala sesekali, ini penting supaya mengarahkan audiens juga fokus pada
pembicara)
10. Saat pembicara sedang memberikan materi, moderator harus berusaha menjaga agar audiens juga
fokus pada pembicara, usahakan jangan membuat gerakan-gerakan yang mengalihkan perhatian
audiens dari pembicara
11. Senyum kepada pembicara, usahakan moderator membuat gesture yang memperhatikan apa yang
disampaikan pambicara, sesekali mengganggukkan kepala
12. Usahakan ada panitia di bawa panggung yang bertugas sebagai time keeper
13. Catat bahasan yang menarik, sebaiknya berlatih untuk bisa menulis cepat
14. Konsentrasi, ingat waktu, perhatikan pembicara, audiens yang bertanya, juga time keeper yang
memberi arahan jika waktu sudah habis (biasanya time keeper siaga di dekat panggung atau podium)
15. Catat pertanyaan dari audiens, sekali lagi, sebaiknya berlatih untuk menulis cepat
16. Ucapkan terimakasih pada audiens yang telah selesai melemparkan pertanyaan
17. Siapkan jokes
18. Boleh juga menerangkan tentang pengalaman pribadi, kemudian lemparkkan pertanyaan pada
pembicara (jika pertanyaan kurang, atau dirasa ada poin penting yang belum disampaikan oleh
pembicara, sekali lagi sebaiknya moderator meriset dulu tentang materi yang akan disampaikan)
19. Mata jangan kosong, perhatikan audiens yang bertanya ataupun pembicara yang sedang menjawab
pertanyaan audiens
20. Penutup: “baik teman-teman perbincangan kita sudah selesai, satu hal yang penting….(kesimpulan
dari pembicaraan serta pertanyaan ataupun ringkasan materi, usahakan hanya satu atau dua
kalimat) semoga bermanfaat dan semoga Allah selalu menambahkan ilmu untuk kita semua”
Panduan Menjadi Moderator Seminar yang Efektif & Handal
Moderator acara memegang peranan yang amat penting pada hari-H. Sukses tidaknya, berkesan tidaknya
acara bagi peserta, narasumber, pemasang iklan dan panitia akan amat terlihat pada bagaimana moderator
menjalankan tugasnya.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, berikut adalah sedikit panduan tentang bagaimana menjadi moderator
seminar yang baik. Anda barangkali punya pengalaman yang bisa memperkaya, silahkan dibagi di sini.

Persiapan sebelum hari-H


1. Pelajari material setiap sesi.
Mau cara yang gampang, minta panitia untuk kirimkan handout dari setiap pembicara. Tapi ada kalanya (sering
bahkan) handout ini tidak bisa diterima hingga hari H. Maka tempuh alternatif lain: Anda bisa lakukan riset di internet.
Dengan cara ke-2 ini, Anda tetap harus setidaknya membaca beberapa bagian dari handout/slide begitu Anda tiba di
lokasi acara. Pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan akan membantu Anda:

 Membuat preview dan kata-kata pembuka sesi yang berbobot dan tidak kacangan. Jika narasumber yang
hadir adalah orang2 terpilih, tak ada salahnya Anda juga tampil smart dan well-informed.
 Ngobrol dengan narasumber ketika mereka hadir di lokasi sebelum acara berlangsung. Pengetahuan Anda
tentang apa2 yang akan mereka bawakan tidak hanya akan membuat hubungan Anda jadi lebih cair, namun
juga membuat sang narasumber berikan apresiasi kepada Anda atas pemahaman atau minimal ketertarikan
yang Anda punya atas materi yang akan dia bawakan.

2. Pilih busana baik-baik


Jangan pakai baju warna kinclong atau apapun yang mencolok. Itu akan membuat Anda tampak lebih menonjol
ketimbang sang pembicara. Dalam acara di mana Anda jadi moderator, ingat ingatlah untuk tidak tampak lebih keren
secara menonjol ketimbang sang narasumber. Dengan baju yang mencolok apalagi dandan yang berlebihan, itu akan
membuat perhatian audience dan pemirsa dokumentasi foto/film menjadi teralihkan secara serius pada Anda. “Yah,
klo dasarnya emg keren gimana, dong?”. Iya, tahu. Tapi bagaimanapun, bintangnya adalah mereka para narasumber,
sayangnya bukan Anda sang moderator.

3. Persiapkan amunisi dengan baik


Anda sebaiknya bersiap manakala panitia terlalu sibuknya hingga tak sempat siapkan hal-hal remeh untuk
kepentingan narasumber. Berikut adalah yang biasa saya siapkan dan bawa pada saat acara:

 Form kurikulum vitae pembicara. Meskipun panitia biasanya punya, tapi saya lebih suka pake punya sendiri
manakala desain & layoutnya lebih keren.
 Paparan perkenalan diri Anda sendiri, untuk dibacakan oleh MC. Saya lebih menyukai model perkenalan yang
sifatnya pemaparan alih-alih berbentuk daftar yang membuat cara pembacaan menjadi kaku. Apapun,
sebaiknya ini Anda siapkan sendiri. Normalnya, Anda tak perlu membuat perkenalan yang panjang apalagi
sampai melebihi narasumber.
 Form pertanyaan peserta. Intinya adalah ada slot untuk mengisi nama, asal, dan pertanyaan. Tapi tentu pake
kertas kosong pun tak masalah. Intinya Anda harus bawa, dan bukan hanya untuk Anda sendiri, tapi juga
untuk narasumber yang bisa jadi tak membawa selembar kertas pun bersama mereka. Akan tampak
profesional bila kertas2 yang Anda bawa memiliki kop nama kegiatan. Itu akan membuat Anda (dan panitia)
terkesan well-prepared.
 Surat Cinta untuk memberitahukan batas waktu. Saya biasa menggunakan surat cinta untuk memberitahukan
bahwa waktu kurang 15 menit, kurang 5 menit, dan waktu telah habis. Saya cetak di kertas ukuran A5 dg
ukuran huruf super besar. Diupayakan pake kertas yang tebal, sedemikian rupa sehingga bila Anda
menunjukkannya ke pembicara, kertas tersebut tidak trawang terlihat oleh hadirin. Dan satu lagi, bikin juga
surat cinta untuk memberitahu agar narasumber mempersingkat jawabannya (untuk digunakan di sesi tanya
jawab).
 Siapkan juga kertas kosong ukuran kecil (misal A5 bagi dua) untuk surat-suratan dengan panitia, yakni
manakala Anda memanggil panitia ke meja Anda.
 Dan juga siapkan ballpoint, untuk Anda dan juga jaga-jaga buat narasumber (bisa minta ke panitia sebelum
Anda maju ke depan)

Aktivitas Moderator pada Hari-H


Urutan aktivitas seorang moderator adalah sebagai berikut
1) Moderator harusnya hadir jauh sebelum acara dimulai. Bukan dadakan. Dengan demikian, moderator bisa turut
menyiapkan perangkat atau memastikan ketersediaan alat dan bahwa itu semua berfungsi

 Meja dan kursi pembicara di depan


 Kursi pembicara yang tidak sedang berbicara
 Pengeras suara
 LCD proyektor

2) Moderator “membriefing” panitia, sebelum acara dimulai, untuk perihal-perihal sebagai berikut:

 Minta kurikulum vitae; siapkan/bikin sendiri juga, just in case


 Kalo air minum dari moderator atau narasumber habis, minta ke panitia agar langsung saja ganti dengan yang
baru
 Ingatkan agar panitia memberikan minum/makanan dari sebelah kanan belakang
 Tunjuk/kenali panitia yang mengoperasikan perangkat elektronik misal sound system dan slide
 Buat kesepakatan komunikasi dengan panitia, terutama bila Anda butuh bantuan hingga membutuhkan
panitia untuk maju ke depan menghampiri Anda

3) Saat Pembicara memasuki ruangan, siapkan tempat duduk sejak awal. Bilang ke panitia untuk mengkhususkan
kursi tertentu, dijaga agar tidak diduduki oleh peserta yang datang terlebih dulu. Narasumber bisa diantar oleh panitia
acara untuk kemudian diperkenalkan kepada moderator.
4) Moderator memperkenalkan diri kepada narasumber
5) Pembicara mengisi kurikulum vitae. Siapkan ballpoint, just in case. Namun sebelumnya, tanyakan apakah
pembicara memiliki kurikulum vitae yang dibawa sendiri dari rumah. Tanyakan bagaimanakah dia sang pembicara
ingin diperkenalkan. Bisa jadi dia punya pencapaian atau prestasi atau informasi apapun yang belum terdapat di form
CV. Bisa jadi juga dia sudah menyiapkan CV yang amat panjang -misal 6 halaman- dan dia punya arahan terkait
mana-mana saja yang perlu dibacakan. Intinya, buat sang pembicara senang atas bagaimana dia diperkenalkan.
6) Setelah pembicara rampung mengisi CV, moderator melakukan koordinasi dengan pembicara terkait:

 CV pembicara. Bacalah CV yang telah ditulis pembicara. Pastikan Anda bisa membaca semua tulisan yang
ada. Jika ada yang tak jelas, langsung tanyakan, jangan sampai ada kejadian Anda terbata-bata atau
kelihatan bingung ketika sedang membaca CV. Yang paling utama, jangan sampai Anda salah mengeja nama
pembicara. Terutama untuk nama dengan ejaan lama dan yang memiliki huruf o atau e (untuk orang jawa).
 Kisi-kisi materi, dikonfirmasikan lagi tentang apa yang akan moderator sampaikan sebagai pengantar.
Terkadang apa yang disampaikan narasumber berbeda dengan apa yang sudah jadi arahan panitia. Maka hal
ini harus dikomunikasikan dengan baik.
 Kesepakatan masalah waktu. Informasikan berapa waktu total yang dimiliki pembicara atau bahkan setiap
pembicara. Jika acara ternyata molor, maka sampaikan juga modifikasi jadwalnya.
 Pemberitahuan manakala waktu habis. Sampaikan bagaimana Anda akan mengkomunikasikan habisnya
waktu kepada pembicara. Tunjukkan contoh “surat cinta” yang akan Anda sodorkan kepada mereka.
 Tanyakan tentang penyiapan laptop; mau minta dipasangkan atau lebih suka pasang sendiri? Termasuk juga
sistem audio yang nyambung ke laptop. Lalu tanyakan, apakah butuh bantuan operator untuk slide?
 Jangan paksa narasumber untuk banyak berbicara. Pahami bahwa banyak pembicara/narasumber yang
butuh membentuk konsentrasi dan mengondisikan diri sebelum mereka maju ke panggung. Jikapun mereka
mengajak Anda ngobrol, jangan obrolkan hal-hal yang tidak relevan dengan apa yang akan dia sampaikan.

7) Masuk acara Pembukaan: pembacaan agenda acara oleh MC, sambutan-sambutan, dan apapun yang masuk
pada prosesi pembukaan kegiatan. Sebagai moderator, Anda sebaiknya duduk manis memperhatikan. Siapapun yg
memberi sambutan, pastinya adalah orang penting yg berharap Anda juga turut memperhatikan dia berbicara.
8 ) MC menyerahkan acara kepada Anda sebagai Moderator, setelah sebelumnya memperkenalkan. Gunakan
dokumen perkenalan diri sesuai amunisi yang telah Anda siapkan.
9) Sesi Pertama

 Ucapkan salam setelah sebelumnya menebarkan senyum kepada hadirin. Dan ketika mengucapkan salam,
pastikan Anda memandang hadirin, jangan menunduk melihat naskah/meja.
 Memberikan pengantar materi, misal mengapa kok materi yang akan disampaikan penting untuk dimunculkan
di acara ybs.
 Apa yang diharapkan dari peserta
 Mengundang pembicara ke depan
 Memperkenalkan pembicara
 Mempersilahkan pembicara mulai berbicara
 Mengingatkan lagi masalah waktu tanpa perlu terdengar di mike
 Ketika sudah selesai, berikan komentar/review singkat tentang apa yang baru disampaikan

10) Sesi Kedua, ketiga, dan seterusnya. Apa yang dilakukan adalah memberi simpulan atau mencuplik sedikit
bagian dari paparan yang baru saja disampaikan
“Menarik sekali apa yang disampaikan oleh Bapak/Ibu. Jadi ternyata … . Nah, baik. Sekarang, marilah kita beranjak
pada pemaparan ke-2 yang akan disampaikan oleh yang terhormat Bapak/Ibu ….
11) Pada Sesi Diskusi

 Memberi kesempatan peserta bertanya setelah sebelumnya mensosialisasikan berapa banyak termin yang
tersedia, dan berapa penanya di setiap terminnya. Sekalian juga Anda sampaikan aturan main semisal
keharusan untuk mengacungkan tangan, lalu menyebutkan nama dan asal sebelum bertanya, serta batasan
jumlah pertanyaan yang boleh diajukan setiap orang.
 Menegaskan; yang disampaikan peserta tu pertanyaan atau pernyataan
 Membantu peserta dalam merumuskan pertanyaan. Beneran, banyak sekali peserta yang bingung-bingung
sendiri ketika bertanya.
 Memotong dan meringkas pertanyaan bila terlalu panjang
 Memancing pertanyaan dengan mengajukan frasa-frasa yang menggiring pada pertanyaan.
 Menegaskan dan mengulang pertanyaan, entah sekedar untuk memastikan seluruh peserta mendengar
(manakala mike untuk peserta tidak tersedia) atau untuk mengingatkan lagi ketika narasumber hendak
menanggapinya.

12) Kesimpulan dan Penutup. Ada kalanya kesimpulan tidak diperlukan jika memang forum/acaranya tidak
dimaksudkan untuk membuat atau menuju ke arah simpulan tertentu. Yang wajib Anda sampaikan adalah poin-poin
penting dari apa-apa yang telah disampaikan narasumber dan juga berdasarkan hasil sesi diskusi.
13) Pemberian kenang-kenangan. Untuk ini, Anda bisa bantu narasumber untuk memposisikan dirinya berdasarkan
urutan tertentu di tempat pemberian kenang-kenangan. Bagaimana Anda tahu urutannya? Tentu saja karena Anda
sebelumnya telah ngobrol dengan panitia tentang ini.
14) Foto bersama. Baik sekali bila Anda berada di tengah-tengah para narasumber. Dan sebaiknya simpan saja
Peace Sign Anda

Anda mungkin juga menyukai