Dua minggu yang lalu, saya mengikuti suatu seminar, tapi kali ini saya khusus datang ke seminar bukan
untung memburu materi seperti biasanya, tapi kali ini saya mengikuti seminar untuk memperhatikan
bagaimana cara moderator membawa acara.
Saya datang untuk melihat, bagaimana Kag Agus Muhajjir menjadi moderator. Kang Agus ini adalah salah
satu penyiar faforit saya di MQ FM, dan sekarang aktif bekerja di MQ TV. Entah kenapa ada yang beda dari
si akang ini, apa-apa yang dia katakan bener-bener masuk ke ruang hati pendengarnya. Kata-katanya jernih,
luwes, dengan humor yang pas, dan terkadang ia juga menceritakan pengalamannya yang relevan dengan
topik acara. Cool, pas, lugas, dan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens pun sampai dengan efektif
dan efisien, tentu saja saya banyak belajar dari beliau.
Nah, selama saya berada di sana , saya full mengobservasi Kang Agus, hehehe…, ini hasil observasi saya
tentang apa yang harus dilakukan moderator untuk membawakan dan mengarahkan acara dengan baik
Membuat preview dan kata-kata pembuka sesi yang berbobot dan tidak kacangan. Jika narasumber yang
hadir adalah orang2 terpilih, tak ada salahnya Anda juga tampil smart dan well-informed.
Ngobrol dengan narasumber ketika mereka hadir di lokasi sebelum acara berlangsung. Pengetahuan Anda
tentang apa2 yang akan mereka bawakan tidak hanya akan membuat hubungan Anda jadi lebih cair, namun
juga membuat sang narasumber berikan apresiasi kepada Anda atas pemahaman atau minimal ketertarikan
yang Anda punya atas materi yang akan dia bawakan.
Form kurikulum vitae pembicara. Meskipun panitia biasanya punya, tapi saya lebih suka pake punya sendiri
manakala desain & layoutnya lebih keren.
Paparan perkenalan diri Anda sendiri, untuk dibacakan oleh MC. Saya lebih menyukai model perkenalan yang
sifatnya pemaparan alih-alih berbentuk daftar yang membuat cara pembacaan menjadi kaku. Apapun,
sebaiknya ini Anda siapkan sendiri. Normalnya, Anda tak perlu membuat perkenalan yang panjang apalagi
sampai melebihi narasumber.
Form pertanyaan peserta. Intinya adalah ada slot untuk mengisi nama, asal, dan pertanyaan. Tapi tentu pake
kertas kosong pun tak masalah. Intinya Anda harus bawa, dan bukan hanya untuk Anda sendiri, tapi juga
untuk narasumber yang bisa jadi tak membawa selembar kertas pun bersama mereka. Akan tampak
profesional bila kertas2 yang Anda bawa memiliki kop nama kegiatan. Itu akan membuat Anda (dan panitia)
terkesan well-prepared.
Surat Cinta untuk memberitahukan batas waktu. Saya biasa menggunakan surat cinta untuk memberitahukan
bahwa waktu kurang 15 menit, kurang 5 menit, dan waktu telah habis. Saya cetak di kertas ukuran A5 dg
ukuran huruf super besar. Diupayakan pake kertas yang tebal, sedemikian rupa sehingga bila Anda
menunjukkannya ke pembicara, kertas tersebut tidak trawang terlihat oleh hadirin. Dan satu lagi, bikin juga
surat cinta untuk memberitahu agar narasumber mempersingkat jawabannya (untuk digunakan di sesi tanya
jawab).
Siapkan juga kertas kosong ukuran kecil (misal A5 bagi dua) untuk surat-suratan dengan panitia, yakni
manakala Anda memanggil panitia ke meja Anda.
Dan juga siapkan ballpoint, untuk Anda dan juga jaga-jaga buat narasumber (bisa minta ke panitia sebelum
Anda maju ke depan)
2) Moderator “membriefing” panitia, sebelum acara dimulai, untuk perihal-perihal sebagai berikut:
3) Saat Pembicara memasuki ruangan, siapkan tempat duduk sejak awal. Bilang ke panitia untuk mengkhususkan
kursi tertentu, dijaga agar tidak diduduki oleh peserta yang datang terlebih dulu. Narasumber bisa diantar oleh panitia
acara untuk kemudian diperkenalkan kepada moderator.
4) Moderator memperkenalkan diri kepada narasumber
5) Pembicara mengisi kurikulum vitae. Siapkan ballpoint, just in case. Namun sebelumnya, tanyakan apakah
pembicara memiliki kurikulum vitae yang dibawa sendiri dari rumah. Tanyakan bagaimanakah dia sang pembicara
ingin diperkenalkan. Bisa jadi dia punya pencapaian atau prestasi atau informasi apapun yang belum terdapat di form
CV. Bisa jadi juga dia sudah menyiapkan CV yang amat panjang -misal 6 halaman- dan dia punya arahan terkait
mana-mana saja yang perlu dibacakan. Intinya, buat sang pembicara senang atas bagaimana dia diperkenalkan.
6) Setelah pembicara rampung mengisi CV, moderator melakukan koordinasi dengan pembicara terkait:
CV pembicara. Bacalah CV yang telah ditulis pembicara. Pastikan Anda bisa membaca semua tulisan yang
ada. Jika ada yang tak jelas, langsung tanyakan, jangan sampai ada kejadian Anda terbata-bata atau
kelihatan bingung ketika sedang membaca CV. Yang paling utama, jangan sampai Anda salah mengeja nama
pembicara. Terutama untuk nama dengan ejaan lama dan yang memiliki huruf o atau e (untuk orang jawa).
Kisi-kisi materi, dikonfirmasikan lagi tentang apa yang akan moderator sampaikan sebagai pengantar.
Terkadang apa yang disampaikan narasumber berbeda dengan apa yang sudah jadi arahan panitia. Maka hal
ini harus dikomunikasikan dengan baik.
Kesepakatan masalah waktu. Informasikan berapa waktu total yang dimiliki pembicara atau bahkan setiap
pembicara. Jika acara ternyata molor, maka sampaikan juga modifikasi jadwalnya.
Pemberitahuan manakala waktu habis. Sampaikan bagaimana Anda akan mengkomunikasikan habisnya
waktu kepada pembicara. Tunjukkan contoh “surat cinta” yang akan Anda sodorkan kepada mereka.
Tanyakan tentang penyiapan laptop; mau minta dipasangkan atau lebih suka pasang sendiri? Termasuk juga
sistem audio yang nyambung ke laptop. Lalu tanyakan, apakah butuh bantuan operator untuk slide?
Jangan paksa narasumber untuk banyak berbicara. Pahami bahwa banyak pembicara/narasumber yang
butuh membentuk konsentrasi dan mengondisikan diri sebelum mereka maju ke panggung. Jikapun mereka
mengajak Anda ngobrol, jangan obrolkan hal-hal yang tidak relevan dengan apa yang akan dia sampaikan.
7) Masuk acara Pembukaan: pembacaan agenda acara oleh MC, sambutan-sambutan, dan apapun yang masuk
pada prosesi pembukaan kegiatan. Sebagai moderator, Anda sebaiknya duduk manis memperhatikan. Siapapun yg
memberi sambutan, pastinya adalah orang penting yg berharap Anda juga turut memperhatikan dia berbicara.
8 ) MC menyerahkan acara kepada Anda sebagai Moderator, setelah sebelumnya memperkenalkan. Gunakan
dokumen perkenalan diri sesuai amunisi yang telah Anda siapkan.
9) Sesi Pertama
Ucapkan salam setelah sebelumnya menebarkan senyum kepada hadirin. Dan ketika mengucapkan salam,
pastikan Anda memandang hadirin, jangan menunduk melihat naskah/meja.
Memberikan pengantar materi, misal mengapa kok materi yang akan disampaikan penting untuk dimunculkan
di acara ybs.
Apa yang diharapkan dari peserta
Mengundang pembicara ke depan
Memperkenalkan pembicara
Mempersilahkan pembicara mulai berbicara
Mengingatkan lagi masalah waktu tanpa perlu terdengar di mike
Ketika sudah selesai, berikan komentar/review singkat tentang apa yang baru disampaikan
10) Sesi Kedua, ketiga, dan seterusnya. Apa yang dilakukan adalah memberi simpulan atau mencuplik sedikit
bagian dari paparan yang baru saja disampaikan
“Menarik sekali apa yang disampaikan oleh Bapak/Ibu. Jadi ternyata … . Nah, baik. Sekarang, marilah kita beranjak
pada pemaparan ke-2 yang akan disampaikan oleh yang terhormat Bapak/Ibu ….
11) Pada Sesi Diskusi
Memberi kesempatan peserta bertanya setelah sebelumnya mensosialisasikan berapa banyak termin yang
tersedia, dan berapa penanya di setiap terminnya. Sekalian juga Anda sampaikan aturan main semisal
keharusan untuk mengacungkan tangan, lalu menyebutkan nama dan asal sebelum bertanya, serta batasan
jumlah pertanyaan yang boleh diajukan setiap orang.
Menegaskan; yang disampaikan peserta tu pertanyaan atau pernyataan
Membantu peserta dalam merumuskan pertanyaan. Beneran, banyak sekali peserta yang bingung-bingung
sendiri ketika bertanya.
Memotong dan meringkas pertanyaan bila terlalu panjang
Memancing pertanyaan dengan mengajukan frasa-frasa yang menggiring pada pertanyaan.
Menegaskan dan mengulang pertanyaan, entah sekedar untuk memastikan seluruh peserta mendengar
(manakala mike untuk peserta tidak tersedia) atau untuk mengingatkan lagi ketika narasumber hendak
menanggapinya.
12) Kesimpulan dan Penutup. Ada kalanya kesimpulan tidak diperlukan jika memang forum/acaranya tidak
dimaksudkan untuk membuat atau menuju ke arah simpulan tertentu. Yang wajib Anda sampaikan adalah poin-poin
penting dari apa-apa yang telah disampaikan narasumber dan juga berdasarkan hasil sesi diskusi.
13) Pemberian kenang-kenangan. Untuk ini, Anda bisa bantu narasumber untuk memposisikan dirinya berdasarkan
urutan tertentu di tempat pemberian kenang-kenangan. Bagaimana Anda tahu urutannya? Tentu saja karena Anda
sebelumnya telah ngobrol dengan panitia tentang ini.
14) Foto bersama. Baik sekali bila Anda berada di tengah-tengah para narasumber. Dan sebaiknya simpan saja
Peace Sign Anda