LIMA LANGKAH PEMBENTUKAN KEMITRAAN ORMAS DAN PEMERINTAH DAERAH

1. Insiasi , Adalah tahap memulai/merintis/Penjajagan proses dan persiapan pembentukan Kemitraan. langkah penting yang dilakukan mencakup:
a. Pertemuan/Komunikasi informal/formal lintas pemangku kepentingan
b. Penyamaan Persepsi dan Ruang Lingkup Kemitraan
c. Pemetaan Urgensi/Relevansi Pembentukan Kemitraan
2. Pembentukan, adalah tahapan pelembagaan komitmen kemitraan dengan struktur dan tata kerja dan kelola yang bdisepakati bersama
3. Pelaksanaan, fungsionalisasi dari kelembagaan kemitraan yang telah dibentuk diarhkan untuk mencapai tujuan/sasaran kemitraan
4. Penilaian, evaluasi formatif dan sumatif hasil kemitraan berdasarkan tahapan dan periode waktu tertentu.
5. Pengembangan, upaya keberlanjutan, lesson learned, perluasan, modifikasi/kodifikasi kemitraan yang telah dilakukan dan peluang penerapan
pada sektor lainnya.

CONTOH TABEL ISIAN PEMETAAN URGENSI/RELEVANSI PEMBENTUKAN

KEMITRAAN ANTARA ORMAS DAN PEMDA (Tentative)
SEKTOR/ URUSAN ASUMSI URGENSI TIPE dan AKTOR/PARA POTENSI BENTUK KODE ETIK OUTPUT/
PUBLIK DILAKUKAN RUANG PIHAK KONTRIBUSI PERAN DAN OUTCOME
No. DIMITRAKAN KEMITRAAN LINGKUP PEMANGKU BENTUK KEMITRAAN
KEMITRAAN KEPENTINGAN IKATAN (SMART)
YANG KEMITRAAN
DIPERLUKAN
Sektor/urusan Anggapan dasar Tipe dan Aktor/para Kontribusi Langkah Bentuk Luaran dan
publik yang yang dapat diterima Lingkup pemangku yang dapat Nyata ikatan Manfaat/dampak
dimitrakan para pihak sehingga Kemitraan kepentingan diberikan/ yang kerjasama yang dihasil dari
sekaligus menmu perlu dilakukan yang yang relevan sumbangkan/ dilakukan berdasarkan kemitraan
kenali leading kemitraan (Kajian dibutuhkan (Analisis stake saling oleh para regulasi/ dengan
sektor formal Permasalahan dan sesuai sifat holders) dipertukarkan aktor/ konvensi menggunakan
bidang/urusan Kinerja penanganan urgensi dan oleh setiap ormas yang ada pendekatan
tersebut Sektor relevansinya aktor SMART (Specific,
bersangkutan) Measurable,
Achievable,
Realistic, Timely)