A. TUJUAN ................................................................................ 3
B. LANDASAN TEORI ................................................................. 3
C. IDENTIFIKASI MASALAH .................................................... 4
D. RUMUSAN MASALAH ........................................................... 5
E. HIPOTESIS ................................................................................ 5
F. ALAT DAN BAHAN ................................................................ 5
G. CARA KERJA ........................................................................... 5
H. DATA PENGAMATAN ........................................................... 6
ANALISIS DATA ..................................................................... 6
I. PEMBAHASAN ........................................................................ 12
J. SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 14
K. TUGAS PENDAHULUAN ...................................................... 14
EVALUASI ................................................................................ 16
L. DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 18
LAMPIRAN .............................................................................. 18
“PENGUKURAN”
A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengukur besaran menggunakan alat ukur dengan
tepat.
B. Landasan Teori
Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemberian
angka atau label terhadap atribut dengan aturan-aturan yang terstandar atau
yang telah disepakati untuk merepresentasikan atribut yang diukur
(Nunnally & Bernstein, 1994). Pengukuran (measurement) adalah proses
pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu
tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik
tertentu (Akmad Sudrajat). Pengukur adalah suatu teknik dalam
meningkatkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis dengan
membandingkannya dengan suatu besaran standar Terdapat bermacam-
macam alat ukur yang biasa digunakan diantaranya yaitu :
A. Alat untuk mengukur panjang :
1. Penggaris atau mistar
Mistar merupakan alat ukur yang bisa dipakai untuk mengukur
panjang,lebar maupun tinggi suatu benda. Pada umumnya skala yang
berukuran desimal dan ukuran inci dimana setiap panjang 1 cm dibagi
dalam 10 bagian yang sama. Dimana jarak 2 strip panjang = 1 cm dan 2
strip pendek = 0,1 cm =1 mm (Ketut Lasmi,2002:21-24)
2. Micrometer
Pada alat ukur micrometer, benda diuji diletakan diantara
batang pengukur kemudian batang pengukur diletakan ke benda uji dengan
memutarrsketup, bila sektup pemutar tidak dapat diputar lagi, maka nilai
pengukurandapat dibaca. Pembacaan penuh dan 0,5 mm ini harus
ditambahkan padaseperatusan millimeter (Hikam, 2005 : 42).
2
Termometer ruang umumnya dipasang pada tembok dirumah atau kantor.
Termometer ruang berfungsi mengukur suhu udara di suatu saat. Skala
termometer ruang adalah dari -50 °C sampai 50 °C. Skala ini dipergunakan
karena suhu udara di beberapa tempat bisa mencapai dibawah 0 oC,
misalnya pada wilayah Eropa. Sementara di sisi lainnya, suhu tidak pernah
melebihi 50 °C.
b. Termometer Laboratorium
C. Alat untuk mengukur volume benda yang tidak beraturan dapat dilakukan
menggunakan gelas ukur dengan cara sebagai berikut :
1. Cara pertama dilakukan adalah mengisi air pada gelas ukur dengan
ukuran tertentu misalnya 150 ml.
2. Selanjutnya di masukkan batu dalam gelas ukur sehigga volume air
dalam gelas ukur bertamabah misalnya menjadi 250 ml.
3. Volume benda tak beratuan diukur dengan cara mengurangi volume zat
cair yang ada benda tak beraturanya (C) - volume awal zat cair yang
ada di dalam gelas ukur (B) = 250 ml - 150 ml = 100 ml
C. Identifikasi Masalah
Permasalahan 1 :
Membedakan alat ukur untuk mengukur panjang.
Permasalahan 2 :
Menentukan suhu sesungguhnya yang terdapat pada segelas susu.
Permasalahan 3 :
Menentukan cara mengukur volume suatu benda yang tidak beraturan.
3
D. Rumusan Masalah
Permasalahan 1:
Bagaimana cara membedakan alat ukur dengan tepat?
Permasalahan 2:
Bagaimana cara untuk mengukur suhu dengan tepat?
Permasalahan 3 :
Apakah ada cara mengukur volume benda yang tidak beraturan?
E. Hipotesis
Permasalahan 1 :
Tergantung dari benda yang akan diukur. Dan jika ingin mendapatkan
hasil pengukuran yang akurat sebaiknya menggunakan alat ukur yang
sesuai.
Permasalahan 2 :
Cara untuk mengukur suhu dengan tepat bisa dilakukan dengan
menggunakan alat thermometer.
Permasalahan 3 :
Cara untuk mengukur volume benda yang tidak beraturan bisa
menggunakan gelas ukur.
F. Alat dan Bahan
1. Penggaris/mistar.
2. Meja
3. Susu panas
4. Gelas ukur
5. Thermometer
6. Batu tak beraturan
7. Air
G. Cara Kerja
Permasalahan 1 :
a. siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. letakan benda yang ingin diukur diatas meja.
4
c. Kemudian, ukurlah benda tersebut menggunakan
penggaris/micrometer sekrup.
d. Lakukan langkah a-d dengan cara yang sama, tetapi alat
pengukuran diganti menjadi jengkal tangan.
e. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (tabel yang
disediakan).
Permasalahan 2 :
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Siapkan 3 gelas dengan suhu yang berbeda
c. Lakukan pengukuran suhu terhadap gelas tersebut dengan
menggunakan thermometer.
d. Lakukan langkah c dengan cara yang sama tetapi menggunakan
media tangan untuk merasakan suhu panas.
e. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (tabel yang
disediakan)
Permasalahan 3 :
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Siapkan tabung ukur (atau gelas ukur) yang telah diisi
setengahnya oleh air dan catat pembacaan volume air sebagai
volume pertama.
c. Tenggelamkan benda ke dalam air dan catat tinggi kenaikan
permukaan air pada gelas ukur sebagai volume kedua.
d. Volume benda dihitung dari volume kedua dikurang volume
pertama.
e. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (tabel yang
disediakan).
x = x ± Δ𝑥 1 𝑁.∑xi2 − (∑xi)2
Δ𝑥 = √
𝑛 𝑁−1
∑𝑌
x=
𝑁
5
Keterangan :
x = Hasil pengamatan N = Jumlah siswa
x = Rata-rata ∑ 𝑥𝑖2 = ∑ 𝑌2
𝛥𝑥 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛 (∑𝑥𝑖)2 = (𝑌1 )2
Kotak isi
Almari Aquarium Meja Koin Busur
pensil
Siswa 1 91 cm 30 cm 88 cm 1,21 mm 1,86 mm 6,33 mm
Siswa 2 91,7 cm 31 cm 88 cm 1,22 mm 1,92 mm 6,93 mm
Siswa 3 91,5 cm 30,5 cm 88 cm 1,145 mm 1,85 mm 6,53 mm
Siswa 4 91,5 cm 30,8 cm 87,9 cm 1,16 mm 1,80 mm 6,34 mm
∑ 𝑌1 365,7 122,3 351,9 4,735 7,43 26,13
Perhitungan :
365,7
x= = 91,425
4
1 4.33434,39− 133736,49
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,015
x = 91,425 + 0,15 dan x = 91,425 – 0,15
6
= 91,575 = 91,275
Untuk pengukuran dengan jengkal tangan :
18,5
x= = 4,625
4
122,3
x= = 30,575
4
1 4.3739,89 − 14957,29
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,217
x =30,575 +0,217 dan x = 30,575 - 0,217
= 30,792 = 30,358
Untuk pengukuran jengkal tangan :
6,5
x= = 1,625
4
351,9
x= = 87,975
4
1 4.30958,41 − 123833,61
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,025
x = 87,975 +0,025 dan x = 87,975 – 0,025
= 88 = 87,95
Untuk pengukuran jengkal tangan :
18,5
x= = 4,625
4
4,375
x= = 1,09375
4
1 4.45,61 − 55,20
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,018
7
x = 1,09375 +0,018 dan x = 1,09375 – 0,018
= 1,11175 =1,07575
7,43
x= = 1,8575
4
1 4.413,81 − 682,78
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,97
x = 1,8575 + 0,97 dan x = 1,8575 – 0,97
= 2,8275 = 0,8875
26,13
x= = 6,5325
4
1 4. 170,93 − 682,78
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,13
x = 6,5325 + 0,13 dan x = 6,5325 – 0,13
= 6,6625 = 6,4025
Percobaan 2 :
Termometer
8
Termometer
Tangan
Jenis air Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4
Gelas 1 Panas Hangat Panas Panas
Gelas 2 Hangat Hangat Hangat Hangat
Gelas 3 Dingin Dingin Dingin Dingin
Analisis Data :
a. Untuk gelas 1 : ∑xi2= 8587,29 dan (∑xi)2= 34336,09
185,3
x= = 46,325
4
1 4.8587,29 − 34336,09
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,52
x = 46,325 +0,52 dan x = 46,325 - 0,52
= 46,575 = 46,075
168,3
x= = 42,075
4
1 4.7082,69 − 28324,89
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,35
x = 42,075 +0,35 dan x = 42,075 – 0,35
9
= 42,425 = 41,725
110
x= = 27,5
4
1 4.3025,5 − 12100
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,20
x =27,5 +0,20 dan x = 27,5 – 0,20
= 27,7 = 27,3
Percobaan 3 :
10
7,7
x= = 1,925
4
1 4.14,85 − 59,29
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,04
x = 1,925 + 0,04 dan x = 1,925 - 0,04
= 1,965 = 1,885
19,1
x= = 4,775
4
1 4.91,25 − 364,81
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,07
x = 4,775+ 0,07 dan x = 4,775 – 0,07
= 4,845 = 4,705
10,6
x= = 2,65
4
1 4.28,2 − 112,36
Δ𝑥 = √
4 4−1
= 0,09
x =2,65 + 0,09 dan x = 2,65 – 0,09
=2,74 = 2,56
I. Pembahasan
Dalam praktikum ini dilakukan pengukuran menggunakan alat
ukur mistar,,micrometer sekrup,thermometer, gelas ukur dan jengkal
tangan. Alat pengukur tersebut memiliki fungsi dan ketelitian yang
berbeda.
a. Pengukuran almari.
Dalam pengukuran panjang almari alat yang digunakan adalah mistar dan
jengkal tangan, pengukuran dilakukan oleh 4 orang yang berbeda dengan
satu benda, saat pengukuran pada almari ini ditemukan adanya perbedaan
11
perbedaan ukuran dari suatu benda, yang menghasilkan nilai ketidak
pastian dari mistar sebesar 365,7 cm dan 4,625 dengan jengkal tangan.
b. Pengukuran aquarium
Dalam pengukuran panjang aquarium alat yang digunakan adalah mistar
dan jengkal tangan. Pengukuran dilakukan oleh 4 orang yang berbeda
dengan satu benda. saat pengukuran pada aquarium ini ditemukan adanya
perbedaan perbedaan ukuran dari suatu benda, yang menghasilkan nilai
ketidak pastian dari mistar sebesar 122,3 cm dan 1,625 dengan jengkal
tangan.
c. Pengukuran lebar meja
Dalam pengukuran ini lebar meja alat yang digunakan adalah mistar dan
jengkal tangan. Pengukuran dilakukan oleh 4 orang yang berbeda dengan
satu benda. saat pengukuran pada meja ini ditemukan adanya perbedaan
perbedaan ukuran dari suatu benda, yang menghasilkan nilai ketidak
pastian dari mistar sebesar 351,9 cm dan 4,625 dengan jengkal tangan.
d. Pengukuran koin
Pada pengukuran tebal koin digunakan alat micrometer sekrup untuk
mendapatkan hasil pengukurat yang tepat. Pengukuran dilakukan oleh 4
orang yang berbeda dengan satu benda. Saat pengukuran koin ini
menghasilkan nilai yang berbeda. Nilai ketidak pastian ini sebesar 4,375.
e. Pengukuran busur
Pada pengukuran tebal busur digunakan alat micrometer sekrup untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Pengukuran dilakukan oleh 4
orang yang berbeda dengan satu benda. Saat pengukuran busur ini
menghasilkan nilai yang berbeda. Nilai ketidak pastian ini sebesar 7,43 .
f. Pengukuran tempat isi pensil
Pada pengukuran tebal tempat isi pensil digunakan alat micrometer sekrup
untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Pengukuran dilakukan
oleh 4 orang yang berbeda dengan satu benda. Saat pengukuran tempat isi
pensil ini menghasilkan nilai yang berbeda. Nilai ketidak pastian ini
sebesar 26,13.
g. Pengukuran suhu
Dalam pengukuran suhu menggunakan alat thermometer, pengukuran
dilakukan oleh 4 orang berbeda untuk mengamati suhu setiap gelas yang
berbeda. Untuk gelas yang pertama memiliki nilai ketidak pastian sebesar
185,3°C sedangkan untuk gelas yang kedua memiliki nilai ketidak pastian
sebesar 163,3°C dan untuk gelas yang ketiga memiliki nilai ketidak
pastian sebesar 110°C.
h. Pengukuran volume batu tidak beraturan dengan gelas ukur.
Pada pengukuran kali ini pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat
gelas ukur, pengukuran dibagi menjadi 3 yaitu, volume sebelum, volume
sesudah dan selisih volume.
12
1. Volume semula
Volume semula dari 4 kali percobaan dilakukan berbeda-beda, yaitu 30
ml, 30 ml, 30 ml, 30 ml. jadi tidak memungkinkan adanya nilai ketidak
pastian pengukuran dan nilai eror karena merupakan ketentuan prosedur.
2. Volume akhir
Setelah dimasukannya batu tidak beraturan kedalam gelas ukur maka
volume akhirnya menjadi 32,32,31,8,31,9 ml.
3. Selisih volume
Karena volume air sebelum dan volume air volume air sesudah memiliki
nilai yang tidak sama maka nilai ketidak pastian volume air dapat dihitung
dengan cara volume akhir dikurang dengan volume pertama.
Saran :
Adapun saran saya setelah melakukan praktikum pengukuran ini :
1. Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk
memahami dahulu konsep pengukuran,alat ukur yang akan
digunakan, besaran dan satuan agar praktikum berjalan dengan
lancar dan mudah.
2. Melakukan pengukuran ketebalan sebanyak 4 kali dan karena
dalam mengukur ketebalan sangat diperlukan data yang cukup
banyak agar nilai dari hasil pengukuran tersebut lebih akurat.
3. Mengoptimalkan kerjasama yang terjalin antara anggota kelompok.
4. Jangan lupa mengecek ulang data yang telah didapatkan, apakah
sudah benar atau tidak.
K. Tugas Pendahuluan
13
sedemikian rupa untuk menggambarkan objek berdasar aturan yang telah
ditetapkan.
2. Jelaskan perbedaan besaran pokok dan besaran turunan!
Besaran pokok adalah suatu besaran dasar yang bersifat tunggal dan
dapat berdiri sendiri, sedangkan besaran turunan adalah suatu besaran fisis
yang diturunkan dari beberapa besaran pokok.
3. Alat ukur apakah yang harus dipergunakan untuk mengukur tebal
kliping yang berisi 20 halaman? Bagaimana cara mengukurnya dan
sebutkan bagian-bagian dari alat ukur tersebut!
Dengan menggunakan mikroskop sekrup sesuai dengan fungsi alat
pengukur tersebut. Cara pengukurannya adalah
a. Pertama-tama siapkan objek yang kalian ingin tahu berapa
diameternya. Untuk kami, kami menggunakan sebuah koin.
b. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan untuk
memudahkan memasukkan benda yang akan diukur.
c. Geser lagi rahang ke sebelah kiri dengan rapat agar mendapatkan
hasil pengukuran yang optimal.
d. Ada dua angka NOL pada jangka sorong di samping. Yang
pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak
ke tengah.
e. Perhatikan garis pertama sebelum angka NOL yang bawah (skala
utama). Setelah angka 1 adalah 1,1, kemudian 1,2, 1,3 dan seterusnya.
Sehingga disini kita dapat angka 2,5
f. Perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah
(skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala
nonius (2,5). Di sini didapat angka 1 atau sesungguhnya 0,01.
g. Jumlahkan dua angka yang di dapat tadi. Maka diameter dari koin
ini adalah 2,51 cm.
4. Mengapa alat ukur yang kita gunakan harus sesuai dengan standar
alat ukur yang dipergunakan secara internasional? Jelaskan syarat-syarat
yang harus dipenuhi agar sebuah alat ukur dapat di pergunakan sebagai
alat ukur standar internasional!
14
Karena agar mudah dalam perhitungan dan dapat dipahami oleh semua
orang. Ada tiga (3) syarat satuan standar :
1. Bersifat tetap, tidak mudah berubah karena pengaruh apapun.
2. Bersifat internasional, berlaku umum dapat dipakai dimanapun.
3. Mudah ditiru, sehingga mudah diadakan
5. Jelaskan kelebihan melakukan pengukuran secara berulang!
Mendapatkan perhitungan yang akurat . Hasil ukur dibandingkan dengan
hasil ukur alat ukur lain yang dianggap lebih teliti. Bila ini tidak dapat
dilakukan juga maka, hasil ukur dapat dibandingkan dengan hasil lain
Evaluasi
1. Mengapa perlu ditetapkan satuan terstandar?
2. Menurut kalian, apa yang akan terjadi jika tidak ditetapkan satuan
standar? Jelaskan menggunakan sebuah contoh permasalahan!
3. Jelaskan mengapa tebal buku tidak diukur menggunakan jangka
sorong, tetapi menggunakan mikrometer sekrup!
4. Air memiliki massa jenis sebesar 1000 kg/m3, sedangkan minyak
memiliki massa jenis sebesar 800 g/cm3. Hal apa saja yang dapat kalian
jelaskan untuk mendeskripsikan perbedaan air dan minyak berdasarkan
data massa jenis air dan minyak tersebut?
5. Andi menemukan sebuah cincin berwarna seperti emas. Ia ragu,
apakah cincin tersebut berbahan emas atau bukan. Sebagai teman Andi,
kalian ingin membantu Andi untuk menyelidiki apakah cincin tersebut
berbahan emas atau bukan. Deskripsikan langkah penyelidikan yang
harus kalian lakukan untuk membuktikan bahwa cincin tersebut
berbahan emas atau bukan!
Jawab
15
4. Massa jenis merupakan perbandingan massa terhadap volume, 𝜌 =
𝑚
jika diukur pada satuan volume yang sama, maka massa air adalah lebih
𝑣
besar dibandingkan minyak goring, karenanya massa jenis air lebih besar
dari massa jenis minyak goreng. Perumusan ini terkenal sebagai prinsip
Archimedes.
Dekatkan magnet
Emas bukanlah logam magnetik. Jadi bila didekatkan magnet tidak akan
menempel. Meskipun begitu, kalau hasil tes ternyata tidak tertarik, bukan
berarti sudah pasti emas. Dalam kasus ini harus dicek lebih lanjut.
Tes asam
Cara mengetahui emas asli atau palsu yang terakhir ini menggunakan
cairan bernama Nitric Acid. Proses uji cobanya sebagai berikut:
1. Siapkan wadah stainless steel dan taruh emas di atasnya.
2. Teteskan satu tetes saja cairan asam Nitric Acid pada emas dan
tunggu reaksinya.
3. Jika emas asli, tidak akan ada reaksi apa-apa.
4. Bila berubah warna menjadi kehijau-hijauan, berarti emas
mengandung logam besi.
5. Bila menunjukkan warna susu, artinya mengandung perak.
6. Bila bereaksi menimbulkam warna emas, besar kemungkinan emas
yang diuji mengandung bahan logam kuningan.
16
L. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/12984052/Laporan_Praktikum_Fisika_Dasar-
Pengukuran
https://www.academia.edu/23956674/Laporan_Praktikum_FISIKA_Pengu
kuran
https://mahasiswaupiserang.wordpress.com/2010/09/27/definisi-pengukuran-
dan-penilaian-menurut-para-ahli/
LAMPIRAN
17