Anda di halaman 1dari 3

DRAMA NATAL ANAK GKI BOGOR BARU 2005

DRAMA NATAL ANAKGKI BOGOR BARU 2005

Sinopsis: Seekor harimau terhimpit dahan, kemudian ditolong oleh Banteng, akan tetapi
harimau meminta Banteng untuk bersedia dimakan. Kemudian mereka pergi mencari keadilan,
Burung Hantu membantu memecahkan masalah mereka dan juga memperkenalkan pada Domba
yang menjadi saksi kelahiran seorang Hakim Agung, Raja Damai, yakni Yesus Kristus. Di akhir
Cerita, pergilah hewan-hewan itu menemui sang Bayi Keselamatan, yang disambut dengan
nyanyian merdu malaikat. Pengajaran: Anak diajarkan untuk suka menolong
sesama. Anak diajarkan untuk tidak berwatak licik dan culas. Anak
dikenalkan pada makna kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat bagi semua
Makhluk. Penokohan: Harimau: Berwatak licik, culas. Pintar
bicara. Banteng: Lugu dan baik hati. Burung
Hantu: Cerdik dan adil. Domba: Gugup tapi riang
gembira. Malaikat: PS Anak.Orang Majus: Hormat pada bayi
Yesus, berwibawa, bisa menguasai suasana ruangan karena akan berperan sebagi MC.Maria &
Yusuf: Orang tua Yesus. Panggung: ¾ Panggung menggambarkan hutan
dengan segala pepohonan, semak dan hewan-hewan kecil. Gambar gunung di kejauhan. ¼
Panggung menggambarkan Kandang Domba dengan palungan dan jerami.

NASKAH DRAMA NATAL ANAK

(Pangung mengambarkan suasana sebuah hutan , terdengar cicit burung dan suara – suara
serangga. Musik lembut mengiringi narasi.) NARATOR: Adik-adik di sebuah hutan
bernama ‘Hijau Lebat’ di kaki gunung ‘Ada Tiada’ tinggal bermacam –macam hewan. Semua
hidup damai dan tenang, sampai pada suatu pagi .. (musik mengenai ditimpa dengan suara kokok
ayam musik berganti denganirama riang dan seekor banteng tampak berjalan dengan santai ..)

Banteng: Mo.. aku tertinggal dari teman-temanku. Mo… ke arah mana ya kira-
kira mereka pergi? (banteng menoleh ke kiri dan kekanan). Ah.. ya.. pasti ke arah sungai. Mo
…! (Sambil melompat kecil si Banteng, menuju ke arah sungai.. terdengar sayup-sayup suara
teriakan minta tolong. Semakin lama semakin keras).Suara: Haum… tolong!
To.. longlah. Grrr.. to.. long.Banteng: Mo… suara siapa itu? Apakah aku harus
menolongya? Mo.. tidak ah… nanti aku semakin jauh tertinggal dari kawan-kawanku.
(Banteng meneruskan perjalanan sejenak kemudian berhenti mendengar minta tolong). Tapi
kasihan binatang itu, ada apa ya… apakah dia digigiti harimau… (banteng bergegas kembali ke
arah suara, teriakan minta tolong semakin dekat dan keras, suara musik dengan irama
bimbang).Suara: Tolonglah.. aku. Hmm. Grrrr.. grrr.Banteng:
(Terkejut) Ow.. ternyata harimau yang minta tolong. Moo… (Seekor harimau tampak tertimpa
dahan kayu yang besar, berusaha melepaskan diri sambil berteriak meminta
tolong). Harimau: Grrr… banteng yang baik… tolonglah aku, angkatlah dahan ini
dengan tandukmu yang kuat. Haum… grr…Banteng: Begini, Har!… apakah kamu
tidak akan memakanku nantinya, kalau aku menolongmu?Harimau: Oh tentu
tidak… masa kau akan memakanmu, kita itu sebenarnya saudara, maka aku meminta tolong
padamu.Banteng: Saudara? Mo… saudara darimana Har?Harimau:
Kita kan hidup dalam hutan yang sama, menghirup udara yang sama, jadi kita adalah
saudara.Banteng: O.. begitu! Baiklah .. aku akan menolongmu. Siap-siap ya!
Moo.. mh.. Ergh… mooo.. (Dengan tanduknya berusaha mengangkat kayu, kaki depan
menendang kayu… diiringi musik riang, akhirnya kayu terangkat). Hh…
hh… Mooo.. mo… kau sekarang sudah bebas.. (terengah-engah…. ).Harimau:
(Dengan suara lemah, menghiba-hiba). Ya… terima kasih Banteng, tapi badanku masih lemah
dan terasa sakit. Maukah engkau menolongku lagi?Banteng: Apalagi yang bisa ku
lakukan untukmu Harimau?Harimau: Gendonglah aku sampai ke sarangku, karena
aku tidak kuat untuk berjalan.Banteng: Baiklah… naiklah ke punggungku.
(Banteng menunduk dan harimau naik ke punggung banteng, diiringi musik lembut Banteng
berjalan perlahan-lahan).Harimau: Banteng yang baik…. Maukah menolongku
lagi? Grrr… grr…..Banteng: Apalagi Harimau? Moo…Harimau: Aku
lapar.. Maukah kau memberikan sedikit daging punukmu untukku. Supaya tenagaku pulih
dan aku bisa berjalan sendiri sehingga tidak menyusahkanmu?Banteng: (Banteng
berhenti berjalan, menurunkan Harimau dari punggungnya) Rasanya aku
salah dengar ya… kau mau memakanku?Harimau: Tidak… tentu tidak. Mana
mungkin aku melanggar janji, lagipula engkau sudah menolongku… Aku hanya meminta
sedikit daging punukmu supaya laparku hilang dan aku bisa kuat berjalan, jadi kau tidak perlu
menggendongku.Banteng: Moo… Betul juga ya. (Berpikir). Tapi kalau kau gigit
punukku kan aku jadi luka, dan aku bisa mati. Tidak! Aku tidak mau kau
bunuh.Harimau: Bukan begitu.. tidak ada niatku membunuhmu… Bukankah engkau
binatang yang baik hati dan mau menolong. Aku hanya akan menggigit sedikit saja. Bagaimana
grrr… grrr.Banteng: (Berpikir). Lebih baik kita tanyakan pada Pak Burung Hantu,
apakah pendapatmu betul.Harimau: Baiklah. Grr…. grr… (Suara musik diiringi
suara angin, kedua hewan berjalan perlahan meninggalkan panggung).

NARATOR: Nah adik-adik! Banteng dan Harimau berjalan dan berjalan… mencari Pak
Burung Hantu. Bagaimana menurut kalian? Betulkah tindakan Banteng menolong Harimau??
(Diam sejenak) Iya betul. Itu adalah perbuatan yang baik sekali menolong sesama. Lalu..
apakah Harimau juga melakukan perbuatan yang baik?? (Diam). Benar.. Harimau ternyata
serakah. Sudah ditolong, tetapi tidak berterima kasih malah meminta daging si Banteng. Boleh
tidak menjadi orang serakah?? (Suasana musik dan bunyi kicauan burung-burung, kemudian
terdengar suara burung hantu. Tampak seekor burung hantu tua dengan kacamatanya, terbang
dan hinggap di dahan, lalu seekor domba berjalan mengikutinya). Burung Hantu: Ku…
ku…ku.. ku…. ku… (Sambil mengangguk-angguk). (Musik mengeras kemudian Banteng dan
Harimau tampak berjalan di kejauhan).

NARATOR: (Musik melembut) Akhirnya Pak Banteng dan Pak Harimau menemukan
sarang Burung Hantu. Mereka bergegas datang dan segera menceritakan persoalan mereka.
(Banteng dan Harimau tampak bercakap-cakap dengan Burung Hantu). Burung Hantu:
Hmm.. ku.. ku.. ku. Hm. Aku mengerti. Banteng kamu memang baik hati, tindakan yang terpuji
menolong sesama. Kamu Harimau, ya kamu memang cerdik dan licik. Begini, Harimau! Aku
mengijinkan kamu mengigit daging Banteng, 1 ons! (Harimau melonjak girang dan siap-siap
untuk menerkam). Tunggu dulu, Harimau. Ingat satu ons saja. Tidak boleh
lebih atau kurang. Kalau kamu menggigit lebih, maka aku aku akan mengiris pahamu sebanyak
kelebihan yang kamu gigit dari Banteng. Oke?Harimau: Grrr… grr.. bagaimana
mungkin saya menggigit tepat satu ons? Lagi pula, saya tidak mau diiris untuk mengganti
kelebihan daging banteng.Burung Hantu: Itulah… Jangan suka mengakali teman,
serakah. Tindakanmu itu tidak baik. Banteng sudah berbuat baik sepantasnya kamu balas dengan
kebaikan bukan denga cara seperti itu. Ayo sekarang bersalaman. Ucapkan terima kasih dan
minta maaf, Harimau (Banteng dan Harimau bersalam-salaman). Burung Hantu: Nah,
sekarang dengar! Teman kita si Domba ini baru saja menyampaikan kabar penting. Coba
Domba, ceritakan pada mereka.Domba: Mbeek… mbeek. Seorang bayu baru lahir
di kandang kami dipinggir kota. Mbeek… bayi itu katanya adalah Juru Selamat, Hakim Agung,
Raja Damai. Ada bintang besar di timur mengiringi kelahiran-Nya.Harimau:
Haum… tapi aku raja di hutan ini..Burung Hantu: Dengar.. Bayi itu Raja untuk semuanya,
bukan cuma di hutan ini. Ayo … siapa mau ikut ke kandang Domba? Kita antarkan pulang si
Domba yang tersesat ini – sekalian.Banteng: Mooo aku ikut! (Musik mengeras para
hewan meninggalkan panggung, musik berganti dengan lagu NATAL, lagu melembut mengiringi
narator).

NARATOR: Begitulah adik-adik. Akhirnya Banteng dan Harimau dapat menyelesaikan


masalah mereka berkat bantuan Burung Hantu yang bijaksana. Nah, sekarang kita ikuti mereka
untuk menemui Bayi yang lahir di kandang Domba. Bayi itu ada di palungan, dibungkus dengan
kain lampin, bayi kecil sederhana, bayi YESUS. (Musik mengeras, panggung menghadirkan
Yusuf, Maria, bayi Yesus dengan beberapa domba di dekatnya). PADUAN SUARA ANAK
(Hadir sebagai Paduan Suara Malaikat) Lagu: (Musik mengiring masuknya Orang
Majus, membawa persembahan bagi Bayi Yesus. Setelah menyembah dan menyerahkan
persembahan, mereka berdiri menghadap ke arah hadirin, selanjutnya mereka akan berperan
sebagai MC). Raja I: Marilah kita berdoa bersama-sama mengucap syukur di Hari
NATAL ini. (doa: ….)Raja II: Adik-adik, kita memuji bersama, lagu HAI
MARI BERHIMPUN. Dilanjutkan dengan Acara NATAL (yang disusun panitia) dipandu oleh
MC.

Anda mungkin juga menyukai