Abstract: The Development of Thermal Energy into Electrical Energy Converter Device. The
purpose of this developmental research was to elaborate a thermal energy into electrical energy
converter device with the user manual for physics learning of electrical energy resources. The
method of this research was research and development (R & D) based on Suyanto, the steps that
conducted comprise of need analysis, identification of sources power, identification of product
specifications, product development, product testing, and the final production. Based on the test
result, it was known that product has specifications: the correlatoin sensitivity of raising the
temperature to the voltage is 0.702 mV/°C; to the electrical current is 0.035 mA/°C; and to the
electrical power is 10.927 mW/°C. The results of the feasibility test of thermal energy into
electrical energy converter device with the user manual showed that the product is proper to use
by the score of 3.692 on the physical eligibility test and 2.667 on the test design experts.
Abstrak: Pengembangan Perangkat Konversi Energi Panas menjadi Energi Listrik. Tujuan
penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan alat konversi energi panas menjadi energi
listrik beserta petunjuk penggunaannya untuk pembelajaran fisika materi sumber energi listrik.
Metode penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan menurut Suyanto, tahapan yang
dilakukan meliputi analisis kebutuhan, identifikasi sumber daya, identifikasi spesifikasi produk,
pengembangan produk, uji produk, dan produksi akhir. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan,
diketahui spesifikasi produk yaitu: sensitivitas hubungan antara peningkatan suhu terhadap
tegangan sebesar 0,702 mV/ºC; terhadap arus listrik sebesar 0,035 mA/ºC; dan terhadap daya
listrik sebesar 10,927 mW/ºC. Hasil Uji kelayakan alat konversi energi panas menjadi energi listrik
dan user manual menyatakan bahwa produk layak untuk digunakan dengan skor 3,692 pada uji
kelayakan fisik dan skor 2,667 pada uji ahli desain.
37
Metode praktikum merupakan metode Menurut Culp (1996: 386)
pembelajaran yang berpusat pada operasi konverter termoelektrik ter-
peserta didik, dengan peran guru lebih gantung pada efek Seebeck, efek
sebagai fasilitator daripada mengajar Peltier dan efek Thomson. Efek
langsung. Dalam strategi pembelajaran Seebeck ditemukan pada tahun 1822
yang berpusat pada peserta didik, guru oleh ahli ilmu alam Jerman, Thomas J.
menempatkan perhatian lebih banyak Seebeck. Menurut Seebeck, sebuah
pada keterlibatan, inisiatif dan interaksi voltase timbul dalam sirkuit dari dua
sosial peserta didik. Melalui praktikum material yang tidak sama jika kedua
peserta didik dapat mempelajari sains simpangan ini dijaga pada temperatur
dan pengalaman langsung terhadap yang berbeda.
gejala-gejala alam, dapat melatih Efek Peltier ditemukan pada
keterampilan berpikir ilmiah, serta tahun 1844 oleh ahli ilmu alam
dapat menanamkan sikap ilmiah. Perancis, J.C.A. Peltier. Efek Peltier
Menurut Siahaan dan Suyana menyebutkan bahwa jika suatu arus
(2010: 3), Pentingnya metode searah dialirkan pada suatu rangkaian
praktikum menuntut guru meng- yang terdiri dari material yang berbeda,
optimalkan fungsinya. Yaitu sebagai; salah satu simpangan logam yang tidak
(1) fasilitator untuk mengembangkan sama tersebut akan dipanaskan dan
kemampuan merencanakan, me- lainnya akan didinginkan. Ini adalah
ngembangkan, menggunakan, dan kebalikan dari efek Seebeck dan juga
mengelola; serta (2) Motivator, untuk dapat-balik, yaitu jika aliran arus
mengembangkan kemampuan me- berlawanan, material yang tadinya
nunjukkan fenomena aktual dan dipanaskan akan didinginkan dan yang
konseptual, merangsang dan meng- tadinya didinginkan akan terbalik
arahkan keingintahuan siswa, dan me- dipanaskan (Culp, 1996: 387).
melihara keingintahuan siswa. Efek Thomson ditemukan pada
Peralatan praktikum untuk tahun 1854 oleh ahli ilmu alam Inggris,
kepentingan pembelajaran fisika ter- William Thomson (Lord Kelvin). Efek
sedia dalam bentuk Kotak ini menyatakan bahwa terdapat
Instrumentasi Terpadu (KIT). Pada penyerapan atau pelepasan panas
kenyataanya KIT yang lengkap tidak bolak-balik dalam konduktor homogen
dimiliki oleh setiap sekolah, terutama yang terkena perbedaan panas dan
untuk sekolah-sekolah yang terletak di perbedaan listrik secara simultan (Culp,
daerah. 1996: 387).
Materi konversi energi panas Menurut Sutjahja (2011: 2) bahan
menjadi energi listrik sebagai salah termoelektrik adalah bahan unik yang
satu solusi keterbatasan materi sumber dapat mengkonversi energi panas
energi listrik sangat diperlukan dalam menjadi energi listrik atau sebaliknya,
pembelajaran fisika. Hal ini diperlukan tanpa menghasilkan gas beracun
untuk memperkaya pengetahuan siswa karbondioksida maupun polutan lain
tentang sumber energi listrik selain seperti elemen logam berat. Sedangkan
energi kimia, nuklir, dan matahari. menurut Putra (2009: 2) termoelektrik
Dengan memahami materi tersebut dipengaruhi oleh dua efek, yaitu efek
siswa mempunyai peluang yang lebih seebeck dan efek peltier.
besar untuk mencari alternatif sumber Ramdini (2014: 3) menjelaskan
energi listrik di dalam kehidupan konsep seebeck sebagai efek dari dua
mereka sehari-hari. buah material logam yang tersambung
38
berada di lingkungan dengan dua orang. Guru sebagai pengajar me-
temperatur berbeda, maka di material megang kendali penuh terhadap
tersebut akan mengalir arus listrik atau kegiatan belajar mengajar. Pola kedua,
gaya gerak listrik. Sedangkan efek anak didik dibantu oleh bahan/ sumber
peltier adalah kebalikan dari efek belajar lain yang berfungsi sebagai alat
seebeck apabila dua buah logam bantu atau alat peraga, guru masih
direkatkan kemudian dialirkan listrik memegang kendali namun tidak
maka di antara kedua sisi logam mutlak. Pola ketiga, anak didik
tersebut terjadi gardien suhu. menggunakan sumber belajar orang
Berdasarkan sifat-sifat yang dan sumber belajar lain berdasarkan
dimiliki, dalam perkembanganya suatu pembagian tanggung jawab.
elemen termoelektrik menurut Sukur Sumber belajar lain itu merupakan
(2011: 4) terbagi menjadi dua jenis bagian integral dari keseluruhan
berdasarkan kegunaanya. Bahan kegiatan belajar dan disebut sebagai
termoelektrik sebagai pendingin yaitu media. Pola keempat, anak didik hanya
Thermoelectric Cooler dan sebagai menggunakan sumber belajar bukan
pembangkit listrik atau generator, manusia (media). Berdasarkan pen-
Thermoelectric Generator. jelasan tersebut dapat diketahui bahwa
Levy (2013: 71) menjelaskan suatu sumber belajar dikatakan alat
Thermoelectric cooler atau TEC adalah peraga jika fungsinya hanya sebagai
komponen elektronika yang alat bantu saja, namun dikatakan media
menggunakan efek Peltier untuk jika merupakan bagian integral dari
membuat aliran panas (heat flux) pada seluruh kegiatan belajar dan ada
percabangan (junction) antara dua jenis pembagian tanggung jawab antara guru
material yang berbeda. Komponen ini dan sumber belajar lain. Disimpulkan
bekerja sebagai pompa panas aktif perbedaan antara media dan alat peraga
dalam bentuk padat yang memindahkan terletak pada fungsinya bukan pada
panas dari satu sisi ke sisi permukaan substansinya.
lainnya yang berseberangan, dengan Bueche (2006: 143) menjelaskan
konsumsi energi elektrik tergantung energi termal atau kalor adalah energi
pada arah aliran arus listrik. Sedangkan yang mengalir dari benda yang satu ke
Thermoelectric generator atau TEG benda yang lain karena perbedaan
adalah suatu pembangkit listrik yang suhu. Kalor selalu berpindah dari benda
didasarkan pada efek sebeeck. Struktur yang panas ke benda yang dingin. Agar
TEG yang terdiri dari suatu susunan kedua benda yang saling bersentuhan
elemen tipe-n (material dengan tersebut berada dalam keadaan termal
kelebihan elektron) dan tipe-p yang seimbang (yakni ada perpindahan
(material dengan kekurangan elektron). kalor antara kedua benda), suhu kedua
Panas masuk pada satu sisi dan dibuang benda haruslah sama. Jika benda
dari sisi yang lainya, menghasilkan pertama dan benda kedua berada dalam
suatu tegangan yang melewati keadaan setimbang termal dengan
sambungan termoelektrik. Besarnya benda ketiga, maka kedua benda
tegangan yang dihasilkan sebanding pertama berada dalam keadaan
dengan gradien temperatur. seimbang termal. (pernyataan ini sering
Rohani (2009: 4) menjelaskan disebut hukum ke-nol termodinamika).
bahwa ada empat pola belajar anak Culp (1996: 4) menjelaskan
didik. Pola pertama, anak didik hanya energi listrik adalah jenis energi yang
menggunakan sumber belajar berupa berkaitan dengan arus dan akumulasi
39
elektron. Energi jenis ini umumnya prosedur pengembangan menurut
dinyatakan dalam satuan daya dan Suyanto (2009: 322) karena penulis
waktu, misalnya watt-jam atau menilai metode ini praktis dan efektif
kilowatt-jam. Bentuk transisional dari dalam penerapannya untuk me-
energi listrik adalah aliran elektron, ngembangkan produk konverter energi.
biasanya melaui konduktor dari jenis Produk yang dihasilkan diharapkan
tertentu. Energi listrik dapat disimpan dapat menjadi solusi keterbatasan
sebagai energi medan elektrostatik atau perangkat peragaan perubahan energi
sebagai energi medan induksi. Energi panas menjadi energi listrik sehingga
medan elektrostatik adalah energi yang dapat membantu siswa untuk
berkaitan dengan medan listrik yang mendalami perilaku perubahan energi
dihasilkan oleh terakumulasinya panas menjadi energi listrik.
muatan (elektron) pada pelat-pelat Model pengembangan tersebut
kapasitor. Energi medan induksi, yang meliputi enam prosedur pengembangan
kadang-kadang disebut energi medan produk dan uji produk, yaitu;
elektromagnetik, adalah energi yang (1) analisis kebutuhan; (2) identifikasi
berkaitan dengan medan magnet yang sumber daya untuk memenuhi
timbul akibat aliran elektron yang kebutuhan; (3) identifikasi spesifikasi
melaui kumparan induksi. Energi listrik produk yang diinginkan pengguna;
adalah entuk energi yang sangat (4) pengembangan produk; (5) uji
terpakai Karena ia dapat dengan mudah produk; dan (6) produksi. Teknik
dan efisien dikonversi menjadi bentuk Analisis data angket pada penelitian ini
energi yang lain. adalah dengan cara menganalisis
TEC 12706 sebagai salah satu angket uji ahli desain, menganalisis
produk termoelektrik yang tersedia di angket kelayakan dan keterpenuhan
pasaran, memiliki kemampuan spesifikasi produk yang dikembangkan.
mengkonversi energi panas menjadi Angket uji validasi ahli digunakan
energi listrik atau sebaliknya. Oleh untuk menguji kesesuaian isi pada
karena itu peneliti mengembangkan produk, yaitu konverter energi panas
termometer digital dengan me- menjadi energi listrik beserta petunjuk
manfaatkan TEC 12706 sebagai penggunaan. Instrumen penilaian uji
termometer alternatif yang dapat ahli desain dan kelayakan fisik,
digunakan untuk keperluan pem- memiliki 2 pilihan jawaban sesuai
belajaran. konten pertanyaan, yaitu “ya” dan
“tidak”. Uji spesifikasi produk untuk
METODE menguji apakah spesifikasi produk
Metode penelitian ini yaitu konverter energi telah terpenuhi sesuai
research and development atau dengan telah diidentifikasi sebelumnya
penelitian pengembangan. Pe- dilakukan dengan cara menganilisa
ngembangan yang dilakukan adalah data hasil pengukuran menggunakan
pembuatan termometer berbasis konverter yang telah dikembangkan
termoelektrik beserta petunjuk dan mengacu pada datasheet
penggunaan (user manual). termoelektrik yang digunakan. Uji
Penelitian ini menggunakan yang kenakan yaitu untuk mengetahui
metode penelitian yang mengacu pada hubungan peningkatan suhu terhadap
prosedur pengembangan media peningkatan arus, tegangan, dan daya
intruksional pembelajaran menurut listrik. Selain itu uji juga digunakan
Suyanto (2009: 322). Penulis memilih untuk mengetahui peningkatan jumlah
40
termoelektrik yang digunakan terhadap kemampuan sebagai konverter, yaitu
peningkatan arus, tegangan, dan daya mengubah energi panas menjadi energi
listrik, baik dirangkai secara seri listrik. Perbedaan suhu antara kedua
maupun secara paralel. sisi TEC 12706 menghasilkan arus
listrik searah dengan nilai tertentu
HASIL DAN PEMBAHASAN apabila. Berdasarkan sifat itulah maka
Hasil utama dari pengembangan memungkinkan untuk mengembangkan
ini adalah berupa alat konversi energi alat konversi energi panas menjadi
panas menjadi energi listrik yang energi listrik sebagai solusi ke-
dilengkapi dengan user manual. Secara terbatasan alat konversi energi panas
rinci hasil dari setiap tahapan prosedur menjadi listrik sebagai salah satu
pengembangan yang dilakukan adalah alternatif sumber energi listrik.
sebagai berikut. Setelah melakukan dua tahap
Analisis kebutuhan dilakukan sebelumnya, didasari oleh analisis
dengan menganalisis LKS dan buku kebutuhan dan identifikasi sumber daya
siswa SMA kelas XII Semester genap. ditentukan bahwa produk yang akan
Berdasarkan hasil analisis diketahui dikembangkan yaitu alat konversi
bahwa belum ada materi konversi energi panas menjadi energi listrik
energi panas menjadi listrik secara rinci beserta user manual.
sehingga diperlukan perangkat yang Berdasarkan ketersediaan sumber
dapat membantu siswa untuk daya yang dimiliki, teridenfikasi
mendalami perilaku perubahan panas produk yang akan dikembangkan
menjadi listrik, kegiatan dilanjutkan dengan spesifikasi yang dapat dilihat
dengan mencari solusi untuk masalah pada tabel 1 dan Tabel 2.
tersebut. Pada tahap ini ditemukan Tahap selanjutnya adalah pe-
bahan termoelektrik tipe TEC 12706 ngembangan produk. Pengembangan
dengan spesifikasi yang memungkin- produk dilakukan dengan pembuatan
kan untuk mengembangkan alat alat konversi energi panas menjadi
konversi energi panas menjadi listrik energi listrik untuk materi sumber
dengan menerapkan sifat termoelektrik. energi listrik beserta user manual.
Untuk memenuhi analisis Pembuatan konverter didasari pada
kebutuhan yang telah diungkapkan langkah pembuatan produk yang telah
sebelumnya, dilakukan pengukuran direncanakan, meliputi pengembangan:
awal untuk mengetahui kinerja TEC (1) bagian input konverter; (2) bagian
12706 dan sebagai landasan desain alat inti konverter; (3) rangkaian seri-
konversi yang akan dikembangkan. paralel; dan (4) rangkaian multimeter.
Pada tahap identifikasi sumber daya ini Setelah alat konversi energi panas
untuk melihat kemungkinan pe- menjadi energi listrik dibuat maka
ngembangan alat konversi energi selanjutnya akan dilakukan percobaan
energi panas menjadi energi listrik menggunakan alat tersebut untuk
beserta user manual sebagai salah satu mengetahui spesifikasi alat. Hasil data
alternatif dan pelengkap pembelajaran dari percobaan yang dilakukan
materi sumber energi listrik. kemudian digunakan untuk meng-
Berdasarkan hasil observasi terhadap identifikasi pengujian spesifikasi dan
kinerja alat termoelektrik TEC 12706, kinerja alat.
diperoleh bahwa TEC 12706 memiliki
41
Tabel 1. Identifikasi Spesifikasi Konverter
No. Aspek Deskripsi Spesifikasi
Pada bagian ini terdiri Dapat menunjukkan hasil
1. dari wadah air untuk sisi pengukuran suhu, yaitu
dingin dan sisi panas 0 °C pada sisi dingin
komponen konverter. konverter dan 25-90 °C
Bagian Masing-masing wadah pada sisi panas konverter
input dilengkapi dengan dengan interval 5 °C
termometer air raksa. Peningkatan suhu pada
wadah bagian panas
menggunakan waktu yang
tidak terlalu lama
2. Bagian ini merupakan Mampu menghasilkan daya
komponen inti pada alat listrik.
yang akan dikembang-
Bagian kan, tersusun dari
konverter delapan buah TEC yang
dapat dirangkai baik
secara seri maupun
paralel.
3. Bagian ini terdiri dari Rangkaian seri-paralel
rangkaian seri-paralel dapat mempermudah ketika
dan multimeter. akan merangkai TEC, baik
Rangkaian multimeter secara seri maupun paralel.
Bagian terdiri dari voltmeter dan Dapat menampilkan
output amperemeter yang besarnya tegangan dan arus
dirancang untuk listrik yang dihasilkan oleh
mengukur tegangan dan konverter.
arus listrik secara
bergantian.
42
Hasil pengukuran untuk menguji lurus dengan
keterpenuhan spesifikasi produk dapat adalah nilai besaran arus listrik,
dilihat pada Gambar 1. besaran suhu dan 3,6415 adalah nilai
Berdasarkan grafik pada Gambar 1 sensitivitas perubahan suhu terhadap
diperoleh spesifikasi dari alat konversi perubahan arus listrik setiap kenaikan
energi panas menjadi energi listrik rentang suhu 5 °C; dan (3) hubungan
sebagai berikut: (1) hubungan antara antara peningkatan suhu dan daya
peningkatan suhu dan tegangan dapat listrik dapat didefinisikan dengan
didefinisikan dengan persamaan garis persamaan garis lurus
lurus dengan dengan
adalah nilai besaran tegangan, adalah nilai besaran daya listrik,
besaran suhu dan 3,511 adalah nilai besaran suhu dan 1676,4 adalah nilai
sensitivitas perubahan suhu terhadap sensitivitas perubahan suhu terhadap
perubahan tegangan setiap kenaikan perubahan daya listrik setiap kenaikan
rentang suhu 5 °C; (2) hubungan antara rentang suhu 5 °C.
peningkatan suhu dan arus listrik dapat
didefinisikan dengan persamaan garis
350
300 y = 3.511x - 10.527
Tegangan (mV)
R² = 0.9782
250
200
150
100
50
0
0 50 100
Rentang Suhu (ºC)
(a)
4000
3500
y = 54.634x - 1676.4
14 3000
R² = 0.9575
2500
Daya Listrik (mW)
12 y = 0.1739x - 3.6415
Arus Listrik (mA)
10 R² = 0.9931 2000
8 1500
6
1000
4
500
2
0
0
0 50 100 -500 0 50 100
Rentang Suhu (ºC) -1000 Rentang Suhu (ºC)
(b) (c)
Gambar 1. Grafik Data Hasil Pengukuran; (a) Hubungan Suhu dan Tegangan;
(b) Hubungan Suhu dan Arus Listrik; (c) Hubungan Suhu dan Daya
Listrik.
43
Tabel 3. Hasil Uji Kelayakan Fisik
No. Aspek Penilaian Saran Perbaikan
1 Bentuk Fisik Desain suatu peraga yang dapat menampilkan
secara jelas proses konversi energi panas menjadi
energi listrik.
Dapat didesain alat peraga yang langsung dapat
digunakan untuk mengkonversi energi panas
bumi/ alami.
Pada uji kelayakannya oleh ahli Bagian sisi dingin TEC direkatkan
desain dan fisik hasilnya menyatakan dengan wadah yang dapat diisi air
bahwa produk konverter energi panas dingin. Wadah tersebut dilapisi dengan
menjadi energi listrik dan disertai user steroform untuk menjaga agar suhu air
manual layak digunakan sebagai pe- yang di dalam wadah tidak berubah
lengkap perangkat pembelajaran fisika drastis. Bagian tutup wadah diberi
materi sumber energi listrik dengan lubang untuk meletakkan termometer
skor 3,69 pada uji kelayakan fisik dan air raksa. Wadah air dingin diberi
skor 2,67 pada uji ahli desain dengan pecahan es sekitar 1 liter. Pengukuran
perbaikan seperti pada Tabel 3 dan dilakukan ketika suhu es 0 °C.
Tabel 4. Setelah mengalami uji Bagian sisi panas TEC direkatkan
spesifikasi dan uji kualitas produk, dengan heatsink yang berfungsi untuk
maka prototipe I telah mendapat saran- menyerap panas air. Heatsink yang
saran perbaikan dari ahli materi dan sudah direkatkan ke TEC kemudian
ahli desain dan telah dihasilkan dicelupkan ke dalam wadah. Suhu
prototipe II. Produk akhir hasil pe- minimal air pada sisi bagian panas ini
ngembangan berupa konverter energi adalah 25 °C. Berdasarkan datasheet
panas menjadi energi listrik dan TEC 12706 yang digunakan, rentang
disertai user manual. suhu maksimal TEC 12706 adalah
Alat konversi energi panas menjadi 66 °C sehingga dapat disimpulkan
energi listrik merupakan alat konversi bahwa suhu maksimal pengguaan TEC
yang menggunakan termoelektrik jenis 12706 adalah 91 °C. Namun karena
TEC 12706 sebagai komponen peng-ukuran dilakukan setiap kelipatan
dasarnya. Konsep utamanya adalah 5 °C maka suhu maksimal yang diukur
ketika terjadi perbedaan suhu antara adalah 90 °C.
kedua sisi TEC maka akan Pada desain awal pengembangan,
menimbulkan arus listrik yang akan volume es pada wadah sisi dingin TEC
meningkat seiring dengan peningkatan adalah 1 liter dan pada sisi panasnya 5
rentang suhu antara kedua sisi TEC. liter. Pemanasan air pada sisi panas
menggunakan satu buah pemanas air
44
sehingga waktu yang diperlukan untuk Beda Temperatur terhadap Daya Listrik
meningkatkan suhunya dari 25 °C yang Dihasilkan Sel Peltier”.
menjadi 90 °C adalah 120 menit. Untuk Kelebihan alat konversi energi
mengatasi masalah waktu pemanasan panas menjadi energi listrik di
air yang terlalu lama, maka wadah pada antaranya adalah: (1) Merupakan solusi
bagian sisi panas air diperkecil untuk mengamati perilaku perubahan
sehingga volume air menjadi 2,2 liter. energi panas menjadi energi listrik;
Selain itu pemanas air juga dibuat (2) produk hasil pengembangan dapat
menjadi dua buah pemanas yang digunakan sebagai penuntun belajar
dipasang secara paralel. Waktu yang bagi siswa secara kelompok, baik
diperlukan untuk meningkatkan suhu dengan menerapkan metode
air setelah mengalami perbaikan alat eksperimen atau demonstrasi; dan
adalah 20 menit. (3) produk dapat digunakan untuk
Pada uji produk, spesifikasi memberi pengalaman belajar secara
diperoleh melalui serangkaian per- langsung kepada siswa.
cobaan, yaitu dengan mengukur Kekurangan produk ini di
rentang suhu kedua sisi TEC, kemudian antaranya adalah: (1) Penggunaannya
mengukur keluaran tegangan dan arus membutuhkan sumber arus listrik PLN
listrik yang dihasilkan. Dari analisis sehingga ketika listrik padam
data hasil pengukuran diketahui bahwa pengukuran tidak bisa dilakukan;
kinerja bahan termoelektrik sangat (2) pengukuran membutuhkan es batu,
dipengaruhi oleh ΔT, semakin besar sehingga konverter tidak bisa di-
nilai ΔT maka semakin besar pula gunakan secara maksimal di tempat-
tegangan keluaran yang dihasilkan. tempat tertentu yang sulit didapatkan es
Selain itu juga dapat disimpulkan batu; dan (3) produk ini juga
bahwa rangkaian seri TEC menghasilkan energi listrik yang ter-
menghasilkan peningkatan tegangan golong kecil sehingga proses
listrik dan rangkaian paralel TEC perubahan energi panas menjadi energi
menghasilkan pengingkatan arus listrik. listrik hanya bisa terlihat menggunakan
Berdasarkan data analisis hasil alat ukur, tidak bisa terlihat secara
pengukuran dapat diketahui bahwa: kasat mata.
(1) Setiap peningkatan rentang suhu
akan menghasilkan peningkatan SIMPULAN
tegangan dan arus listrik; (2) Pada Simpulan dari pengembangan ini
rangkaian seri, peningkatan jumlah adalah: (1) dihasilkan sebuah produk
TEC menghasilkan peningkatan berupa konverter energi panas menjadi
tegangan listrik sedangkan arus listrik energi listrik dan disertai petunjuk
yang dihasilkan relatif sama besar; dan pengunaan (user manual) yang dapat
(3) Pada rangkaian paralel, peningkatan digunakan untuk mengamati perilaku
jumlah TEC menghasilkan peningkatan perubahan energi panas menjadi energi
arus listrik sedangkan tegangan listrik listrik sebagai solusi keterbatasan
yang dihasilkan relatif sama besar. Hal sumber energi listrik untuk pem-
tersebut sesuai dengan hasil penelitian belajaran materi sumber energi listrik;
yang telah dilakukan oleh Wijaya (2) Produk konverter energi panas
(2014: 9) yang terangkum pada menjadi energi listrik dan disertai
jurnalnya yang berjudul “Pengaruh petunjuk pengunaan layak digunakan
Rangkaian Seri - Paralel Sel Peltier dan sebagai pelengkap perangkat
pembelajaran fisika materi sumber
45
energi listrik dengan skor 3,69 pada uji Kendaraan Hybrid. Jurnal Makara
kelayakan fisik dan skor 2,67 pada uji Teknologi. (Online), Volume 13, No. 2,
ahli desain; (3) Konverter energi yang (http://www.journal.ui.ac.id), diakses
dihasilkan memiliki spesifikasi 20 Mei 2015.
sensitivitas hubungan antara Ramdini, Intan D.N. 2014.
peningkatan suhu terhadap peningkatan Thermoelectric Generator. Indonesian
tegangan sebesar 0,7022 mV/ºC; Jurnal of materials science. (Online),
sensitivitas hubungan antara Vol. 47, No. 120, (http://www .journal.
peningkatan suhu terhadap peningkatan batan.go.id), diakses 30 Juli 2015.
arus listrik sebesar 0,03478 mA/ºC; Rohani, Ahmad. 2009. Media
sensitivitas hubungan antara Instruksional edukatif. Jakarta: Rineka
peningkatan suhu terhadap peningkatan Cipta.
daya listrik sebesar 10,9268 mW/ºC; Siahaan, Parsaoran dan Iyon
volume wadah sisi dingin konverter Suyana. 2010. Hakikat Sains Dan
adalah 1 liter; volume wadah sisi panas Pembelajaranya (Disampaikan Dalam
konverter adalah 2,2 liter; suhu sisi Pelatihan Guru Mipa Papua Barat
dingin konverter adalah 0 °C; dan suhu Tahun 2010). Bandung: UPI.
sisi panas konverter berada pada Sukur, Edi. 2011. Melirik
rentang dari 25 °C hingga 90 °C; dan Teknologi Termoelektrik sebagai
(4) Peningkatan jumlah TEC secara Sumber Energi Alternatif. (Online),
seri menghasilkan peningkatan (http://www.energi.lipi.go.id/
tegangan dan arus listrik yang relatif utama.cgi), diakses 8 Juni 2015.
sama besar, sedangkan peningkatan Sutjahja, M. Inge. 2010.
jumlah TEC secara paralel meng- Penelitian Bahan Termoelektrik Bagi
hasilkan peningkatan arus listrik dan Aplikasi Konversi Energi dimasa
tegangan yang relatif sama besar. Datang. Jurnal Material dan Energi
Indonesia. (Online). Vol. 01, No. 01,
DAFTAR RUJUKAN (http://jmei.phys.unpad.ac.id), diakses
Bueche , Frederick J., Eugene 17 Mei 2015.
Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi Suyanto, Eko. 2009.
Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Pengembangan Contoh Lembar Kerja
Culp , Archie W.1996. Prinsip- Fisika Siswa dengan Latar Penuntasan
Prinsip Konversi Energi. Jakarta: Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka
Erlangga. dan Keterampilan Proses untuk SMA
Fatonah, Siti dan Prasetyo. 2014. Negeri 3 Bandar Lampung. Prosiding
Pembelajaran Sains. Yogyakarta: Seminar Nasional Pendidikan 2009.
Penerbit Ombak. Bandarlampung: Unila.
Levy, George. 2013. Wijaya, Alexander Prasetya.
Thermoelectric Effect Under Adiabatic 2014. Jurnal Mahasiswa Mesin
Conditions. Entropy Journal. (Online), Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Volume 14, No. 71. (http://www. (Online), Vol 4, No.119.18.XI.861,
mdpi.com/1099-4300/14), diakses 29 (http://mesin. ub.ac.id), diakses 24
April 2015. Desember 2015.
Putra, Nandy. 2009. Potensi
Pembangkit Daya Termoelektrik untuk
46