(Skripsi)
Oleh
BAGIANKEPERDATAAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
ABSTRAK
Oleh
WayanRasta Jaya EkaPutra
Perkawinan(pawiwahan)adat Menui
Kepulauanadalahikatanlahirbatinantaraseoranglaki- laki(Pati)denganseorang
wanita(Patni)sebagaisuamiistriuntukmelahirkan keturunanyang
dapatmemberikanpeluang ataukesempatankepadaketurunannya untukmelebur
dosa-dosa leluhurnya.Melaksanakansebuahpawiwahanmenurut hukumadat Menui
Kepulauanadalahmenjalankansebuahtahapanhidupyang sakraldanabadi
sifatnyauntukmenujugrhastaataumasaberumahtangga.Pada masagrhasta,
mengenaiusiaperkawinansudah dianjurkanuntukmenghindariterjadinya
perkawinananak di bawah umur.Perkawinananak di bawahumuradalah
perkawinanyang dilakukandiluarbatasusiayangditetapkanolehhukumnasional dan
hukum adatnyamasing-masing. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
Bagaimanakahperkawinananakdibawahumurditinjaudarihukumadat Menui
Kepulauanpada masyarakat Menui Kepulauan Kecamatan Menui Kabupaten
Morowali Sulawesi Tengah?
Jenispenelitianyang digunakanadalahnormatifempiris,dengantipepenelitian
bersifatdeskriptif danmenggunakanpendekatanyuridissosiologis.Metode
pengumpulandatadalampenelitianiniadalahdataprimeryangdiperolehdari
studilapangandengancarawawancarakepadaTokohAdat,Kepala Kecamatan,dan
ParisadhaHinduDharmaIndonesiaserta menyebarkankuisioner, data sekunder
diperolehdaristudikepustakaan.Analisisdatadilakukandengancarakualitatif dan
kuantitatif.
Oleh
Skripsi
Pada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
JudulSkripsi : PERKAWINANANAKDIBAWAHUMURDITINJAU
DARIHUKUMADAT MENUI KEPULAUAN
(StodipadaMasyarakat Menui KepulauandiKecamatanMenui
Kepulauan Kecamatan
WayPanjiKabopaten LampungSelatan)
Nama Mahasiswa
No.PokokMahasiswa : 1212011357
Fakultas :Hukum
MENYETUJUI
1. KomisiPembimbing
anah,S.H.,M.H.
21119980 22001
2.KetuaBagianHukum Keperdataan
Dr.WahyuSasongko,S.H.,M.Hum.
NIP 19580527 1984031 001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji
BukanPembimbing:NillaNargis, S.H.,M.Hum
r.Heryandi,S. H.,M.S.
'===tJil:l~96211091987031 003
TanggalLulusUjianSkripsi:21April2016
RIWAYAT HIDUP
Panji Lampung
Selatan.Penulismerupakananakpertamadaridua
WayanBudriyani.
PenulismenyelesaikanpendidikanSekolahDasardiSDNegeri03Menui Kepulauan
padatahun2006,SekolahMenengahPertamadiSMPDharmaBhaktipadatahun
menjadimahasiswapenulis
aktifmengikutikegiatanseminardaerahmaupunnasionaldanorganisasiyaitu
Lampung.
MOTO
melakukan 100yadnya( melahirkan anak yang baik lebih mulia daripada 100
DenganmengucapsyukurkepadaTuhanYangMahaEsa,ataskehadirat-Nya yang
telahmelimpahkansegalakeberkahan,nikmat,danrahmatsertahidayah-
Nya,sehinggapenulisdapatmenyelesaikanpenulisanskripsiiniyang berjudul
bimbingan,danmasukanyangbersifatmembangundariberbagaipihak,maka
1. BapakProf.Dr.Heryandi,S.H.,M.S.DekanFakultasHukumUniversitas
Lampung;
3. Ibu Aprilianti, S.H., M.H., Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu
meluangkanwaktunyauntukmembimbing,memberikanmotivasi dan
diselesaikan;
5. IbuNillaNargis,S.H.,M.Hum.,DosenPembahasIyangtelahmemberikan
masukan-masukanyangbermanfaat,saranserta pengarahandalampenulisan
skripsi ini;
7. BapakRudy,S.H.,LL.M.,LL.D.,PembimbingAkademikatasbimbingan
UniversitasLampung;
MataAirIlmuyang penuhketulusan,dedikasiuntukmemberikanilmuyang
UniversitasLampung;
10. KeluargakutercintaIbu,Bapak,Made Dwi,dan PutuNilayantiserta keluarga
besarkuyangtidakbisadisebutkansatupersatu,yangselalumemberikan do’adan
Astana,Borat,Ditak,Patkai,dansemuanyaterimakasihatasilmu dan
kebersamaannyaselamaini;
12. SeluruhKeluargaBesarKMHDILampungterimakasihataskebersamaannya
selamaini;
13. SeluruhKeluargaBesarPERADAHBandarLampung,BliRumite,BliArdi,
MbokKadekAyu,BliGedeSetiana,MbokYuli,BliSudi,MbokCeria, MbokNila,
15. KeluargaANAHATA,MbakMega,BliSogol,BliAdinata,MasRiki,Bli
kebersamaannyaselama ini;
kebersamaannyadan ilmunyaselamaini;
17. Saudara-saudarapenulisdiHIMAPERDATA,PutuAditya,FadilahAmin
AvalisiaMahacakriS,AnandytaNurKhoirunnisa,KatherineHutasoit,Desi
Septiana, DewiYani, Ferdinan Z, Fajri, Rizki, Danu, Agam Pratama
dan dukungannya;
20. AlmamaterTercinta.
atassegalakebaikannyayangtelahdiberikankepadapenulisdansemogaskripsi
inibermanfaatbagiyangmembacanya,khususnya bagipenulisdalam
BandarLampung,April 2016
Penulis,
Halaman
ABSTRAK..............................................................................................................i
HALAMANJUDUL..........................................................................................iii
HALAMANPERSETUJUAN..........................................................................iv
HALAMANPENGESAHAN.............................................................................v
RIWAYAT
HIDUP............................................................................................viMOTO..........
......................................................................................................vii
PERSEMBAHAN.............................................................................................viii
SANWACANA...................................................................................................ix
DAFTARISI.....................................................................................................xiii
I. PENDAHULUAN
A.LatarBelakang................................................................................................1
B. RumusanMasalahdanRuangLingkup..............................................................7
C. TujuanPenelitian.............................................................................................8
D.KegunaanPenelitian.........................................................................................9
II. TINJAUANPUSTAKA
A.Tinjauan PerkawinanAdat...........................................................................10
B.Asas-Asas Perkawinan Adat.........................................................................14
C.Tujuan PerkawinanAdat..............................................................................24
D.Masyarakat Hukum Adat..............................................................................27
E.Akibat Hukum..............................................................................................30
F.GambaranUmum..........................................................................................31
G.KerangkaPikir..............................................................................................32
III.METODE PENELITIAN
A.JenisPenelitian.............................................................................................35
B. TipePenilitian.............................................................................................36
C.PendekatanMasalah....................................................................................36
D. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................37
E. Data danSumberData.................................................................................38
F. PengumpulandanPengolahan Data............................................................38
G. AnalisaData...............................................................................................39
IV. HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN
A. Proses Pelaksanaan Perkawinan AnakDibawah Umur.............................41
B.Faktor-Faktor PenyebabPerkawinan Anak Dibawah Umur......................50
C.Akibat Hukum Perkawinan Anak Dibawah Umur.....................................58
V. KESIMPULANDAN SARAN
A. Kesimpulan...............................................................................................65
B. Saran..........................................................................................................66
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting yang tidak dapat dipisahkan
Keluarga sebagai salah satu unsure dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
yang diatur oleh aturan-aturan hokum baik yang tertulis (hukum negara) maupun
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD1945) Pasal 28B ayat (1) bahwa setiap
ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal
Perkawinan dalam hukum adat adalah suatu ikatan antara seorang laki-laki
dengan seorang perempuan untuk membentuk rumah tangga yang dilaksanakan secara
1
Undang-UndangDasarTahun1945(UUD1945)Pasal28Bayat(1)
2
Pasal1UUPerkawinanNo.1tahun1974.
2
adat dan agamanya dengan melibatkan keluarga kedua belah pihak saudara
maupun kerabat.3 Hukum perkawinan adat sendiri adalah hukum yang menjadi
kebiasaan masyarakat yang menjadi tingkah laku sehari-hari antara yang satu
Perkawinan menurut hukum adat tidak semata-mata berarti suatu ikatan antara
seorang pria dengan wanita sebagai suami istri untuk maksud mendapatkan
suatu hubungan hukum yang menyangkut para anggota kerabat dari pihak istri
(tina) dan para anggota kerabat dari pihak suami (tama).4Terjadinya perkawinan,
Hukum adat Menui adalah hukum yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat
hukum adat Menui yang berlandaskan pada ajaran agama (agama Islam) dan
hokum adat Menui Kepulauan itu sendiri,oleh karenanya dalam masyarakat hokum
adat Menui Kepulauan, antara adat dan agama tidak dapat dipisahkan.
3
SoerjonoWignjodipoere,Asas-asasHukumAdat( Jakarta:GunungAgung,1998),
hlm.55.
4
HilmanHadikusuma,HukumAdatPerkawinan(Bandung:CitraAdityaBakti,1990),
hlm.70.
3
ikingjanmawangjuga wenanggumaweakenikangsubhaasubhakarma,kunang
wang”,artinya;daridemikianbanyaknyasemuamahlukyang hidup,yang
peleburan perbuatan buruk ke dalam perbuatan yang baik, itu adalah manfaat jadi
sebagaimanusia,karmadapatdiperbaikimenujusubhakarma5secarasempurna.
sayangsesungguhnyasuatuyadnya6 kepadaleluhur.Lebih-lebihlagikalauanak
itudapatdipelihara dandididikmenjadimanusiasuputra,akanmerupakansuatu
MasyarakatBalimempercayaiPerkawinanadalahperistiwa sucidankewajiban
bagiumatHindukarenaTuhantelahbersabda dalamManavadharmasastraIX.96
“Prnjanarthastriyah srstahsamtarnarthamcamanavah,Tasmatsadahrano
dharmahcrutampatnya sahaditah”artinya;untukmenjadiibu,wanitadiciptakan
danuntukmenjadiayah,laki-lakiitudiciptakan.Upacarakeagamaanditetapkan
kekalabadidapatdicapaibilamanadidalamrumahtanggaterjadi keharmonisanserta
masingdenganswadharmamereka.Keduanyasuami-istri(pati-
patni)haruslahsalingisimengisi,bahumembahumembinarumahtangganya
sertamempertahankankeutuhancintanyadenganberbagaisenidalam berumah
5
Subhakarmaadalahistilahdalamhindu yangberartiperbuatanbaik.
6
Yadnyaadalahistilahdalamhinduyangberartikorbansuci yangtulusikhlas.
7
Vedaadalakitabsuciuntukumathinduyangmerupakansumberdariilmupengetahuan.
8
Pudjadansidharta,Kitabsucimanavadharmasastra,Denpasar2002.hlm.551.
4
memperhatikankehendakmasing-masing.Mempersatukandua pribadiyang
berbedatidaklahgampang,namunjikadidasariolehcintakasihyangtulus,itu akan
dianggapmampumencari nafkahsendiri,atausudah
melaksanakanayahan(kewajiban)Kecamatanatausudahterjadiperubahansuarayang
disebutngembakin.11
9
IdaBagusAnom,PerkawinanMenurutAdatAgamaHindu (Denpasar:CVKayumas
Agung,2010),hlm.54.
10
PudjaGede,PerkawinanMenurutHukumHindu(Jakarta:Mayangsari,1975),hlm.71.
11
http://www.google.com/pengertianperkawinandibawahumur.htmldiaksespadatanggal
18januari2016pukul:20.00wib.
5
Perludicatat,bahwaseorang wanitawalaupuntelahberusiacukupdewasa(20
tahunlebih),namunorang bersangkutantidakpernahdatangbulan,dianggaplah
tidakmemenuhisyaratuntukkawin,bahkanbukansajadianggaporangyang
tidaksehatsecarafisik,melainkandianggap“letuh”12atausecara keagamaandan
pendudukyangmeledak,belumlagimasalahkesehatan,perumahan,makanan, dan
ekonomi.
MenurutHukumagamaHinduperkawinanyangdilangsungkandibawahusia yang
bawahumur.AgamaHindusudah menetapkanmengenaiumurseseorangyang
selainitudidalamUUP jugatelahdengantegasmenentukanumurseseorang
melangsungkanperkawinankarenadalammembinarumahtanggaperluadanya
12
Letuhadalahistilahbaliyangberartitidaksuci.
13
Parisadhahindudharmaindonesia(disingkatPHDI)adalahmajelisorganisasiumatHindu
Indonesiayangmengurusikepentingankeagamaanmaupunsosial.
14
Hasil wawancaradenganbapakNyomanNandraselakuParisadhahindudharmaindonesia
KecamatanMenui Kepulauan.
6
tidakbolehlagimelaksanakanperkawinananak yangmasihdibawahumur,
umur.
Berdasarkanpenelitianyang dilakukan,makadiperolehdatabeberapamasyarakat
yangmasihmelakukanperkawinananakdibawahumurdaribulanJanuari2014
1 2014 18 8 2 8 44,4%
2 2015 14 5 2 6 35,7%
Sumber data: Hasil wawancara dengan kepala adat bapak Made Santre pada
tanggal 9 februari 2016.15
Dilihatdaridatadiatasmasihbanyakanak-anakyangmelakukanperkawinan
anakdibawahumurdari32pasanganyangmelakukanperkawinanada13pasang
yangmelakukanperkawinandibawahumur,dari13pasangantersebutada18
15
Hasil wawancaradenganbapakMadeSantreselakukepalaKecamatanMenui Kepulauan.
7
perkawinananakdibawahumuradalahtahun2014sebanyak44,45%dantahun
PenelitianinidilakukandiKecamatanMenui KepulauanyangberadadiKecamatanWay
suamiistriyang melakukanperkawinandibawahumur,TokohAdat,danKepala
B. Permasalahan danRuangLingkup
1. Permasalahan
Bagaimanakahperkawinananakdibawahumurditinjaudarihukumadat Menui
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah hokum perkawinan khususnya hukum
C. Tujuan danKegunaan
1. TujuanPenelitian
c. Mengetahui dan memahami akibat hokum yang diberikan kepada anak yang
2. KegunaanPenelitian
a. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis karya tulis atau skripsi ini dapat digunakan sebagai bahan
kajian dan acuan untuk mengembangkan wawasan terutama hukum adat lebih
umur.
b. Kegunaan praktis
3. Referensi bahan bacaan dan sebagai sumber data atau acuan bagi
Menui Kepulauan.
10
II. TINJAUANPUSTAKA
pewarangan, danseterusnya.Perkataan"kawin"sendiridalambahasasehari-hari
MasyarakatadatdiBalimemandang perkawinanbiasanyadilakukanantarapria
danwanitayang tunggaldadia(satuklen)atautunggalkawitan(satuasal)atau
tunggalsanggah(satukuilkeluarga).17 Perkawinantidakhanyasebagaisuatu
16
AstitiTjokIstriPutra,PerkawinanMenurutHukumAdatdanAgamaHindudi
Bali.KhususUntukIntern,(Denpasar:BiroDokumentas&PublikasiFakultasHukum&Penget
ahuanMasyarakatUniversitasUdayana,1981),hlm.47.
17
HilmanHadikusuma,PengantarIlmuHukumAdatIndonesia,(Bandung:Mandar
Maju,2003),hlm.152.
11
perkawinan(indikpawiwahan).
Menurut Hukum Adat suatu ikatan perkawinan bukan saja berarti bahwa suami
dan istri harus saling bantu mambantu dan melengkapi kehidupan rumah
tangganya saja akan tetapi juga berarti ikut serta orang tua,keluarga dan
kerabat kedua belah pihak untuk menunjang kebahagian dan kekekalan hidup
Adat lebih condong kepada sisi kepribadian seseorang seperti sudah dewasa,
namun, mereka belum dapat bercampur satu sama lainnya. Perkawinan antara
anak-anak yaitu antara seorang pria dewasa dengan anak perempuan yang belum
dewasa demikian sebaliknya, hal itu sering terjadi akibat dari tidak adanya
melawan terhadap perintah orang tua maka akan mendapat sanksi kuwalat.
bias bercampur satu sama lain sampai tiba masa untuk mereka masing-masing,hal
dibawah umur tidak dikenal,tidak ada larangan bagi pihak-pihak tertentu untuk
dilaksanakan menurut tata cara hukum agama,maka perkawinan itu sudah sah
kepercayaannya masing-masing".
saja tidak selesai dalam waktu yang bersamaan bahkan dapat berlangsung pada
hari yang berbeda,atau mungkin juga baru selesai setelah beberapa bulan,timbul
pengesahan perkawinan pada selesainya rangkaian proses diatas,karena hal itu dapat
menimbulkan akibat hokum yang tidak menguntungkan bagi status suami istri dan
menimbulkan akibat hukum yang berantai,mulai dari status anak yang lahir selama
B. Asas-Asas PerkawinanAdat.
20
PudjaGededanTjokordaRaiSudharta,ManavaDharmasastra,Surabaya,1995
(MDS.III.27s/d34).
14
Hukum yang berhubungan dengan tatanan dunia diluar dan diatas kemampuan
manusia.21
Perkawinan dalam arti perikatan adat ialah perkawinan yang mempunyai akibat
Akibat hukum ini telah ada sejak sebelum adanya perkawinan,misalnya adanya
suami istri). Setelah terjadinya ikatan perkawinan maka timbul hak-hak dan
setempat,yaitu dalam pelaksanaan upacara adat dan selanjutnya dalam peran serta
Menurut hukum adat di Indonesia perkawinan ini dapat berbentuk dan bersistem
wanita dan setelah perkawinan istri mengikuti tempat dan kedudukan pihak suami
kepada pihak pria dan setelah perkawinan suami mengikuti tempat dan kedudukan
21
HilmanHadikusuma,HukumPerkawinanAdat,Bandung1983.hlm.22
22
http://caksoni.blogspot.co.id/2012/04/asas-asas-perkawinan-dalam-hukum-
adat.htmldiakasespadatanggal07februari2016pukul.10:59Wib.
15
tetapi masyarakat adat dalam arti masyarakat komunal punya tanggung jawab
2. Asas Kesukarelaan/Persetujuan
dapat menolak kedudukan suami atau istri yang tidak diakui oleh masyarakat
Partisipasi orang tua beserta kerabat dan masyarakat adat sangatlah besar
tidak langsung orang tua beserta kerabat punya tanggung jawab terhadapnya.
16
4. Asas Poligami
Asas poligami dalam masyarakat adat sudah menjadi tradisi,tidak sedikit raja-
mempunyai istri lebih dari satu bahkan puluhan,dan masing-masing istri yang
5. Asas Selektivitas
proses dan siapa yang berhak menentukan calon mempelai,seperti yang sudah
dijelaskan di atas bahwa dalam hukum adat, orang tua, kerabat dan
bersaudara(sumbang).
d. Laranganperkawinanantaraistrisaudaralaki-lakiyangmenjandadengan istri
saudaraperempuanyangmenjanda.
Selain asas-asas diatas dalam hukum adat terdapat asas-asas atau prinsip-prinsip
dalam perkawinan yang merupakan hukum dasar atau landasan yang dijadikan
1. TujuanPerkawinan
Olehkarenaitu,tujuanperkawinanadatsangatlahkomplekskarenatidak
23
Hilmanhadikusuma,Op.Cit.hlm.23.
24
HilmanHadikusuma,HukumAdatPerkawinan,(Bandung:CitraAdityaBakti,1990),
hlm.70-71.
18
2. Sahnya Perkawinan
Sahnyaperkawinanmenuruthukumadatbagi masyarakathukumadatdi
menurutagamayang dianutmasyarakatadatbelumtentusahmenjadiwarga
yangmemberikankebebasanuntukmelanjutkankeluargayang sesuaidengan
utama.
3. Asas Monogami
masihadakemungkinanuntukberistrilebihdariseorang,biladikehendaki
olehpihak-pihakyang bersangkutandanajaranagamanyamengijinkanuntuk
ituketentuanharusmemenuhiketentuan-ketentuanyang diaturdalamundang-
undang.
4. Persetujuan
dilangsungkandapatterjadiberdasarkanpeminangandanpersetujuanorang
19
karenapadadasarnyaperkawinanbukanhanyaperikatanantara laki-lakidan
5. Batas Usia
Hukumadatpadaumumnyatidakmengaturtentang batasusiauntuk
dinamikanyamengikutiperkembanganbudayamasyarakat, demikianpulahalnya
budayamasyarakatsetempat,25 halitupadagilirannyaberakibatpada“lain
padang lainbelalang,lainlubuklainikannya,lainmasyarakatlainpulaaturan
tataupacaraperkawinanyangberanekaragam.
disebutdengan“Kawingantung”yakniperkawinanyang pencampuran
anakgadisyangbelumbaligh(dewasa)denganpriayangtelahdewasa,atau
sebaliknyawanitayangtelahdewasadenganbocahlelakiyangmasihkanak-
25
YusufHanafi,KontroversiPerkawinanAnakaDiBawahUmur(Bandung:Mandar
Maju,2011),hlm.13.
26
ibid.hlm.14.
20
bawahumur,seandainyaterjadiperselisihanmengenaisiapayang berhak
tanpamemperhatikan strukturkekerabatanyangbersangkutan.
menggantikankedudukanbapakatauibudarisianakyangtelahtiadaatau yang
tidakmampumenyatakankehendaknya.Darisisiadattidakadanyabatas usia
Masyarakatadatterbiasamenggunakanukuran-ukuranfisik,sepertimeminta
seoranganakuntukmeraihtelingakirinyadengantangankananmelaluiatas
27
Hilman Hadikusuma,2007.HukumPerkawinan Indonesia Menurut
Perundangan,HukumAdat,Agama,Bandung:MandarMaju,2007,hlm.50
21
tandadanperkembangan tubuh,apabilaanakperempuantelahmengalami
HukumagamaHindumenyatakanseorangyang inginmelewatimasa
mampunegen (nyuun)sesuaibebanyang
otomatisiadinyatakansudahmemasukigolonganorang dewasa.
tangga itutelahdewasa.Batasusiakedewasaandihadapanhukumadat
merupakansesuatuyang bersifatpersonaldimanaindividu-individunya
memperolehpengakuandanperlakuanyangberagam.Secaraadat,ketaatan dan
6. PerjanjianPerkawinan
termasukkeluarga/kerabatmereka,halinimenegaskanbahwa dalamhukum
perkawinan.Padaumumnya,perjanjianyangdibuatdalamhukum adat
7. Hak danKewajiban
Menuruthukumadatpadaumumnyayang berlakudalammasyarakatbangsa
Indonesia, baikdalammasyarakatkekerabatanbilateralmaupunmultilateral
menjadi kewajiban dan tanggungjawab dari suami istri itu sendiri, hal
tuadankerabat,walaupunsifatnyaimmaterialdantidaklangsung berupaperhatian
dan pengawasan.
Hakdankewajibandalammembangunrumahtanggayang sesuaidengan
tujuanhukumadatmaupunhukumnasionalbukansematatanggung jawab
menghormati,cintamencintai,setiadanmemberibantuanlahirdanbatin,
23
C. TujuanPerkawinan Adat
Setiap perbuatan yang dilakukan pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai,
begitupuladenganperkawinan yangdilakukanmemilikitujuantertentuyang
suami istri adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
Bagimasyarakathukumadatyang bersifatkekerabatan,tujuanperkawinanadalah
Padamasyarakatkekerabatan patrilinial,perkawinandilakukandengantujuan
mempertahankangarisketurunanbapak,sehingga anaklaki-lakiharus
suami(semanda) dimanasetelahterjadinyaperkawinansuamiikut(masuk)dalam
kekerabatanisteridanmelepaskan kedudukanadatnyadalamsusunankekerabatan
kekerabatannyasudahlemah,olehkarenaitu,secara keseluruhan
perkawinandilakukansemata-matauntukmencapaikebahagiaanyang kekaldan
hukum adat.
asrama.Pada tahapanbrahmacariasramatujuanhidupdiprioritaskanuntuk
mendapatkandharma.Grhastaasramamemprioritaskan mewujudkanarthadan
grhastaharusbenar-benar mampumandirimewujudkandharmadalamkehidupan
ini.Kemandiriandanprofesionalismeinilahyangharusbenar-benardisiapkan
olehseorang Hinduyanginginmenempuhjenjangperkawinan,dalamperkawinan
28
KementerianPendidikandanKebudayaanRepublikIndonesia,PendidikanAgama
HindudanBudiPekerti,Jakarta:PusatKurikulumdanperbukuan,Balitbang,Kemendikbud.2014.
Hlm.146.
25
arthadan kamayangberdasarkanDharma.29
membutuhkanbimbingan,khususnyaagardapatmelakukannyadengansukses
amat baik kalau diberikanolehseorang yang ahli dalam bidang agama Hindu,
dharma.30
D.MasyarakatHukumAdat
berwujudmaupuntidakberwujud.31 Susunandanbentukseluruhanggota
genealogis.
Secarateoritispembentukanmasyarakathukumadatdisebabkanadanya faktor
ikatanyang mengikatmasing-masinganggotamasyarakathukumadattersebut.Faktor
29
Ibid,hlm.147.
30
Ibid,hlm.148.
31
HilmanHadikusuma,Op.Cit.hlm.105
32
DewiWulansari,HukumAdatIndonesiaSuatuPengantar,PT.Refika Aditama,Bandung,
2012,hlm.25
26
1. BentukMasyarakatHukumAdat
a.PersekutuanHukumGenealogis
genealogis ini dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu bersifat patrilinial,
1. Masyarakatpatrilinial
Masyarakatpatrilinialadalahmasyarakatyang susunanmasyarakatnyaditarik
2. MasyarakatMatrilinial
masyarakatmatrilinialadalahMinangkabau,SemendodiSumatera Selatan,
KerincidanbeberapasukukecildiTimor.Masyarakatmatrilinialini tidak
sukunyameskipunada.
3. Masyarakatparentalatau bilateral
patrilinialdanmasyarakatmatrilinial,sehinggamasyarakatparentalinilebih
27
dikenaldenganmasyarakatyang mengambiljalurtengah(seimbang),dimana
masyarakatparentalataubilateraldalamsusunan masyarakatnyadiambildari
dalamUUPbertujuanmembentukkeluargayang memilikipersekutuan
b. PersekutuanHukumTeritorial
teratur,yang anggota-anggotamasyarakatnyaterikatpadasuatudaerahkediaman
terikatsatusamalainberdasarkanpersamaantempattinggal.MenurutR.Van Dijk
pendukuhan yangterletakdisekitarnyayang
2.PersekutuanDaerah,sepertikesatuanmasyarakat“nagari”diMinangkabau,
Maluku.
33
HilmanHadikusuma,Op.Cit.,hlm.106-107
28
3.PerserikatandaribeberapaKecamatan,
c. PersekutuanHukumGenealogis-Teritorial
Persekutuan hukumGenealogis-Teritorialanggotanyabukanhanyaterikatpada
masyarakatKecamatanyangbersangkutan,danhukumadatyang tradisionalbagi
dan tentu saja berlaku pula hukum antar adat yang berbeda dalam
dimanaparaanggotanyabukanhanyaterikatpadatempatkediamanmelainkan
d. MasyarakatAdat-keagamaan
Diantaraberbagaikesatuanmasyarakatadatterdapatjugakesatuanmasyarakat
adatyang khususbersifatkeagamandibeberapadaerahtertentu.Adakesatuan
yangkhususberagamHindu,Islam,KristenatauKatholik,danadayangbersifat
29
menurutperundangan,tetapijugamerupakanwargaadatyang tradisionaldan
wargakeagamaanyangdianutnyamasing-masing.
E. AkibatHukum
Akibathukummerupakansuatuakibatyang ditimbulkanolehadanyasuatu
telahditentukanolehundang-undang,sehinggaapabila dilanggarakan
menimbulkansuatuakibat,bahwaorangyangmelanggaritudapatdituntutdi muka
janjiuntukbermainbersamatidakmembawaakibathukum,namunsecaranon-
hukummisalnyaganjalandantidakenakdariyangdijanjikanbisaterjadi. 35 Hal
timbuldarihubunganhukum,dimana akibatmemilikiartisesuatuyangmenjadi
mendahuluinya.
F. GambaranUmum
Secaraumummasyarakatadat Menui
Kepulauandibagimenjadudua,yaitumasyarakatadat Menui
peKecamatanandidaerahpegunungansepertididaerahKabupatenBulelengdandi
34
HilmanHadikusuma,Op.Cit.hlm.111.
35
Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar IlmuHukum, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta,
2010,hlm.131-132
30
MasyarakatBaliyangadadiLampungdibagijugakedalamduabagianakan
MasyarakatBaliAlusdikenaldenganBahasanyayang lebihsopandibandingkan
merupakansuatuKecamatanyangterletakdiProvinsiLampung
KabupatenLampungSelatanKecamatanWay Panji,yangmemiliki587kepala
keluargayang terbagiatas5BanjaryaituBanjarSiderahayu,BanjarSukanadi,
Berdasarkanhaltersebut,diKecamatanMenui Kepulauanyang
menjadisampelpenelitianini
masihterdapatmasyarakatBaliyangmelaksanakanperkawinananakdibawah
umuryaitu13pasangkepalakeluargadaritahun2014sampaitahun2015dari32
36
HilmanHadikusuma,PengantarIlmuHukumAdatIndonesia,(Bandung:Mandar
31
Maju,2003),hlm.148.
32
melangsungkanperkawinananakdibawah umur.
G. KerangkaPikir
sampai pencapaintujuan.
Hukum Perkawinan
Adat
Menui
Kepulaua
n
Perkawinan Anak Di
bawah Umur
37
Hasil wawancaradenganbapakwayanswastikaselakukepalaadatKecamatanMenui
Kepulauan.
33
(pati)danperempuan(patni)yangdilakukansesuaidenganketentuanhukum
adat.Mengenaihal-halyang berkaitandenganperkawinansudahdiaturdidalam
Kepulauannuraga,danhukumagamanya.Hukumagama Hindudalamkitab
nitisastraseseorang bolehmemasukitahapangrhastaatauberumahtanggasetelah
menggunakankriteriauntuk seseorang
itudianggapcakapatausudahlayakmemasukitahapanhidupgrhasta
(masaberumahtangga).PerkawinananakdibawahumurdiKecamatanMenui
dipertanggungjawabkankebenarannya.
A. Jenis Penelitian
Jenispenelitianyang
adalah penelitian hukum yang mengkaji hukum tertulisdari aspek teori, sejarah,
tetapitidakmengikataspekterapanatau implementasinya.
Penelitianhukumnormatif dengancaramengkajihukumtertulisyangbersifat
dalamhubunganbermasyarakat,dengankata lain,penelitianhukumempiris
perbuatanyangdilakukanolehmasyarakat. 38 Penelitianempirismerupakandari
B. TipePenelitian
menggambarkansecarajelas,rincidansistematismengenaiobjekyang akan
KepulauanKecamatanWayPanjiLampungSelatan.
C. PendekatanMasalah
Pendekatanmasalahyang digunakandalampenelitianiniyaitupendekatanyuridis
gandayaitusebagaipolaterapandansekaligusmenjadibentuknormatifhukum
38
Abdulkadir Muhammad,HukumdanPenelitianHukum, (Bandung:CitraAdityaBakti,
2004), hlm.155.
39
Ibid.hlm.155
40
Ibid.hlm.102
36
1. PopulasiPenelitian
wilayahyang merupakansebagaiobjek.Populasidalampenelitianiniadalah
tersebutada18orangyang usianyadibawah20tahunyaitupatni(perempuan)14
2. SampelPenelitian
Sampelmerupakanpenarikandarisuatupopulasiuntukdijadikansuatuobjek
gunakeperluanpenelitian.Pengambilansampeluntukpenelitianinidilakukan
denganmengambilcontohkasusyang terjadididalammasyarakatMenui
Arikunto, jika
subyeknyakurangdari100Orangsebaiknyadiambilsemuanya,jikasubjeknya
besarataulebihdari100orangdapatdiambil10-15%atau20-25%ataulebih.41
13pasangyaitupatni(perempuan)14orangdanpati(laki-laki)4orangyang
41
YomiMarfayaldi,EksistensiSistemMamak-KemenakanPada MasyarakatMinangkabau
Perantauan dikecamatanKemilingKotaBandarLampung(Skripsi),BandarLampung,2014, hlm.27
37
Dalam penelitian hukum normatif empiris, data yang digunakan adalah data
1. Dataprimeradalahdatayangdiperolehsecaralangsungmelaluipenelitiandi
2. Datasekunderyaitudatayang diperolehdaribahan-bahanpustakadansumber
hukumadat.Datasekunderpadapenelitianiniadalahtentangperkawinan
F. MetodePengumpulandata danMetodePengolahanData
studilapangan.
1. Studipustakaadalahstudipustakayangdilakukanuntukmengumpulkandata
sekunder, dengancaramempelajarikonsepperkawinanadat(perkawinananak di
2. Studilapanganbergunauntukmengumpulkandataprimer,sedangkandata primer
diperolehdengan caramembagikankuisionerkepadaKeluargayang
terhadapinformanyaituKepalaKeluargayangmelakukan
Dharma Indonesia.
1. Pemeriksaandata,yaitumelakukanpemeriksaandatayangterkumpulapakah
permasalahan.
2. Klasifikasidata,yaitudilakukandengancaramengelompokkandatasesuai dengan
3. Penyusunandata,yaitudilakukandengancaramenyusundanmenempatkan data
G.Analisis data
Setelahtahappengolahandata dilakukan,makatahapselanjutnyamenganalisis
datatersebut,dalampenelitianinidipergunakanmetodeanalisiskualitatif dan
penelitianini.42 Datadalampenelitianiniakandiuraikankedalamangkaatau
persentasedankalimat-kalimatyangtersusunsecarasistematis.Adapunrumus
sifatnyakhususdantelahdiakuikebenarannyasecara ilmiahmenjadisebuah
kesimpulanyangbersifatumumsebagaijawabansingkatdaripermasalahanyang
diteliti.
42
AbdulkadirMuhammadOp.Cit..hlm.127
V. KESIMPULANDANSARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkanuraiandarihasilpenelitiandan pembahasanpadababsebelumnya,
1. PelaksanaanperkawinananakdibawahumurdiMenui KepulauanKecamatanWay
PanjiLampung Selatandilakukakandenganmemperhatikanhukumadat
Kecamatannya danhukumnegaranya.
denganperkawinanmasyarakatBalipada umumnya,pelaksanaan
2. Faktor-faktorpenyebabterjadinyaperkawinandibawahumuradalahfaktor
pendidikan,faktorekonomi,faktorpergaulanyangmenyebabkanhamildi luar
diluarperkawinanyangsahyangpalingdominan.
65
3. Akibathukumyang ditimbulkanbagiparapihakyangmelakukanperkawinan
Mengenaistatussilaki-lakidanperempuanketika melangsungkanperkawinan
menurutHindudanbegitujugadenganperempuan,kemudianuntuksi perempuan
B. Saran
Berdasarkanuraiandiatas,makapenulismemilikibeberapasaranyang ditujukan
kepadabeberapapihak,yaitu :
Kepulauan tidakmelakukanhal-halyang
bertentangandenganhukumadatdanhukum positifnya.
2. SebaiknyakepadaPemerintahKecamatandalamhaliniParisadhaHinduDharma
memberikansosialisasimengenaiUndang-UndangPerkawinanNo1tahun
1974tentang Perkawinandanaturanhukumperkawinanadatsecara
komprehensifagarmasyarakatKecamatanMenui
postifnyadalamhalinimengenaiUndang-UndangPerkawinanNo1tahun
1974 tentangPerkawinan.
DAFTARPUSTAKA
A. Buku
Anom,IdaBagus.2010.PerkawinanMenurutAdatAgamaHindu.Denpasar:CV
Kayumas Agung.
A.Rasyid,Rohian.1998.HukumAcaraPeradilanAgama.Jakarta:RajaGrafindo
Persada.
Dirdjosisworo,Soedjono. 2010.Pengantar IlmuHukum. Jakarta:PTRaja Grafindo
Persada.
------------------------.2003.PengantarIlmuHukumAdatIndonesia.Bandung:Mandar
Maju.
Hanafi,Yusuf.2011.KontroversiPerkawinanAnakDiBawahUmur.Bandung: Mandar
Maju.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia.2014. PendidikanAgama
Hindu dan BudiPekerti.Jakarta:PusatKurikulumdan perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Maharta,NengahdanNiwayanSeruni.2014. PengembangandanPendalaman
Agama Hindu.BandarLampung: CV.SeruniBandarLampung.
Supriadi,WilaChandrawila.2001.PerempuandanKekerasanDalamPerkawinan.
Bandung: Mandar Maju.
Tjok,Astiti.1981.PerkawinanMenurutHukumAdatdanAgamaHindudiBali.Khusus Untuk
Intern.Denpasar:Biro Dokumentas&PublikasiFakultasHukum& Pengetahuan
MasyarakatUniversitas Udayana.
Wignjodipoere,Soerjono.1988.Asas-asas HukumAdat.Jakarta:GunungAgung.
Wulansari,Dewi.2012.HukumAdatIndonesiaSuatuPengantar.Bandung: PT.
RefikaAditama.
B. PeraturanPerundang-undangan
Undang-UndangDasarRepublikIndonesia1945.
C. Website
http://caksoni.blogspot.co.id/2012/04/asas-asas-perkawinan-dalam-hukum-
adat.html