Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 !

1. Pengertian Evaluasi
Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Evaluasi
adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang arti atau nilai,
sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah
evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses
pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Gambaran kualitas yang
dimaksud merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi yang dilakukan.
Proses tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti
terencana sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus
menerus.

2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang
berkenaan dengan nilai dan arti. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum da nada
yang bersifat khusus. Tujuan umum evaluasi adalah untuk mengetahui keefektifan
dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Tujuan khusus evaluasi disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu
sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring,
evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program
komprehensif. Dalam kegiatan bimbingan tujuan evaluasi adalah untuk
memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik,
sehingga dapat diberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya. Dalam kegiatan
supervisi, tujuan evaluasi adalah untuk menentukan keadaan suatu situasi
pendidikan atau pembelajaran sehingga dapat diusahakan langkah-langkah
perbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dalam kegiatan

1
2

seleksi, tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan,


keterampilan, sikap dan nilai-nilai peserta didik untuk jenis pekerjaan, jabatan
atau pendidikan tertentu.

3. Fungsi Evaluasi
Menurut Scriven (1967), fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan
apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki
bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan.
Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan
dari sistem secara keseluruhan dan fungsi ini baru dapat dilaksanakan apabila
pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai. Fungsi evaluasi memang
cukup luas, bergantung dari sudut mana kita melihatnya. Bila kita lihat secara
menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana
kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik
sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat.
c. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam
menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan
dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha
memperbaiki proses pembelajarannya.
d. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok, apakah dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.
e. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam
menempuh program pendidikannya.
f. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi,
baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan maupun kenaikan
kelas.
3

g. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang


kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang,
kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri.

4. Peran Guru Dalam Evaluasi


Dalam proses evaluasi pembelajaran, guru berperan sebagai evaluator
yang berfungsi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seorang guru dalam
proses pembelajaran atau evaluasi juga dapat dikatakan sebagai penentu untuk
mengetahui apakah proses atau cara belajar mengajar itu harus dipertahankan atau
diperbaiki lagi. Oleh sebab itu, peran guru disini sangat menentukan. Dalam
peraturan pemerintah No. 41 Tahun 2007, tentang standar proses dinyatakan
bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran
diselenggarakan dengan cara membandingkan proses pembelajaran guru dengan
standar proses dan mengidentifikasi kinerja guru sesuai dengan kompetensi guru.

Daftar Pustaka :

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai