Anda di halaman 1dari 24

BAB IX

ORGANISASI DAN TENAGA KERJA

9.1 Pengertian Organisasi


Organisasi adalah suatu mekanisme pembagian kerja dan kerjasama dari
orang yang berhimpun untuk melaksanakan kegiatan produksi. PT. Reich
Kalkstein menggunakan pola kerja yang seluruh kegiatan penambangannya
dikerjakan sendiri oleh perusahaan bukan dikerjakan oleh kontraktor atau sub
kontraktor maka dari itu, bagan dari struktur organisasi mulai dari manager
langsung menuju divisi masing-masing. (lihat gambar 9.1)
Adapun tujuan dari penyusunan struktur organisasi adalah untuk
mempermudah proses komunikasi dan koordinasi secara horizontal maupun
vertikal sehingga dapat tercipta suasana kerja yang kondusif.

9.2. Dasar Hukum Organisasi


Beberapa dasar hukum yang digunakan sebagai dasar hubungan
ketenagakerjaan yaitu :
a. UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Menurut pasal 103, Hubungan Industrial dilaksanakan melalui sarana :
- Serikat pekerja / Serikat buruh ;
- organisasi pengusaha;
- lembaga kerja sama bipartit;
- lembaga kerja sama tripartit;
- peraturan perusahaan;
- perjanjian kerja bersama;
- peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan; dan
- lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial
 Pasal 88 mengenai pembayaran gaji/ upah pekerja
- Pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

155
- Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
pemerintah menetapkanm kebijakan pengupahan yang melindungi
pekerja/buruh.
- Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) meliputi :
a. upah minimum;
b. upah kerja lembur;
c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar
pekerjaannya;
 Pasal 136 mengenai pemecahan permasalahan karyawan
- Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan oleh
pengusaha dan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh secara
musyawarah untuk mufakat.
b. UU No 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Perselisihan yang terjadi karena adanya perselisihan mengenai hak,
kepentingan, Pemutusan Hubungan kerja (PHK) dan perselisihan antar serikat
pekerja/ serikat buruh dalam suatu peurusahaan.
Apabila terjadi suatu perselisihan maka dilakukan penyelesaian melalui
beberapa cara
 Pasal 6 & 7 mengenai penyelesaian masalah melalui bipartit
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan membuat perjanjian
bersama yang ditandatangani oleh pihak pengusaha dan serikat pekerja/
serikat buruh pada saat mencapai kesepakatan penyelesaian dalam
musyawarah yang bersifat mengikat dan menjadi hukum serta wajib
dilaksanakan oleh para pihak
 Pasal 8-16 mengenai penyelesaian masalah melalui mediasi
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi dilakukan
oleh mediator yang berada disetiap kantor instansi yang bertangggung
jawab dibidang ketenagakerjaan kabupaten/ kota
 Pasal 17-28 mengenai penyelesaian masalah melalui konsiliasi

156
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui konsiliasi dilakukan
oleh konsiliator yang terdaftar pada kantor instansi yang bertanggung
jawab dibidang ketenagakerjaan kabupaten/ kota
 Pasal 29-54 mengenai penyelesaian masalah melalui arbitrase
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui arbitase meliputi
perselisihan kepentingan dan perselisihan antar serikat pekerja/ serikat
buruh hanya dalam satu perusahaan
c. UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan perlindungan
bagi tenaga kerja baik dalam masalah jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, dan jaminan hari tua serta jaminan pemeliharaan kesehatan dan
pelaksanaannya diatur oleh PP No. 36 Tahun 1995, Kepres No. 22 Tahun 1993
dan Peraturan Mentri Per-12/MEN/VI/2007.

d. Peraturan Daerah Gunung Kidul yang mengatur tentang UMR


Berdasarkan SK gubernur No 370/KEP/2012 Upah Minimum Regional
pada tahun 2013-2014 sebesar Rp. 947.114,00.

9.3. Mekanisme Organisasi


Suatu organisasi dikatakan sebagai mekanisme pemusatan dan pembagian
kekuassaan di satu sisi (terlihat pada hubungan vertikal), dan juga sebagai
mekanisme pemusatan dan pembagian fungsi disisi lain (terlihat pada hunbungan
horisontal). Organisasi penambangan dipimpin oleh seorang manager tambang
yang bertanggung jawab terhadap direksi. Manager tambang membawahi 6 divisi
yaitu divisi perencanaan, divisi operasi, divisi pengolahan, divisi K3 dan
lingkungan, divisi humas, dan divisi administrasi dan evaluasi ekonomi proyek.
Tugas dan tanggung jawab dari tiap bagian organisasi secara garis besar
adalah sebagai berikut :
1. General Manager
General Manager memilki tugas mengawasi semua pekerjaan yang
dilakukan oleh semua devisi organisasi yang berada dibawahnya serta
bertanggung jawab kepada komisaris perusahaan PT. Reich Kalkstein, General

157
Manager berperan sebagai Kepala Teknik Tambang (KTT) memiliki sertifikat
Pengawas Operasi Utama (POU).

2. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris perusahaan bertugasdan bertanggung jawab dalam penyusunan
laporan manajemen, mengarsipkan dokumen-dokumen penting perusahaan serta
menjadi pengganti pelaksana tugas General Manager pada kondisi tertentu.
3. Divisi Perencanaan
Divisi perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab
terhadap perencanaan tambang, laporan produksi harian/mingguan/bulanan,
penentuan sasaran produksi, kualitas produk. Divisi bertanggung jawab pada
perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Divisi Operasional
Divisi ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian eksplorasi yang
bertugas melakukan eksplorasi dibantu oleh para staff dan bagian
penambanganyang bertanggung jawab pada pembongkaran, pemuatan dan
pengangkutan serta kualitas dari bahan galian itu sendiri. Bagian listrik dan
mekanik yang bertugas terhadap instalasi listrik juga perbaikan alat-alat yang
rusak. Bagian pembongkaranbertanggung jawab terhadap kegiatan
pembongkaran Batu gamping.
5. Divisi Pengolahan
Divisi ini bertugas untuk mengolah batugamping menjadi ukuran 800#
yang diperuntukan sebagai bahan baku pembuatan kertas dan keramik porselin
serta bertanggung jawab menjamin kualitas batugamping yang akan dan
setelah diolah untuk dijual pada konsumen.
6. Divisi K3 dan Lingkungan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap Keselamatan dan Kesehatan para
pekerja, Lingkungan dengan mencegah dampak negatif yang timbul akibat
adanya operasi tambang dan mengontrol daerah tambang,Perawatan peralatan
dan pengangkutan yang digunakan,Sarana penerangan dan ventilasi
terowongan tambang.
7. Divisi HUMAS

158
Divisi ini memiliki tugas antara lain :
a. Menghadiri setiap kegiatan sosial baik yang diadakan oleh perusahaan,
masyarakat ataupun dari instasi pemerintahan.
b. Melayani dan menjembatani serta memberikan solusi pada setiap
permasalahan sosial yang timbul akibat dari kegiatan operasional
perusahaan.
c. Melakukan pembinaan, menerima dan menampung setiap saran dari
masyarakat untuk ditindak lanjuti kepada pimpinan perusahaan.
8. Divisi Administrasi dan Evaluasi Proyek
Divisi Administrasi dan Evaluasi Proyek membantu manajer dan
bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang mendukung operasi tambang,
antara lain :
a. Keuangan dan pembayaran gaji serta cashflow perusahaan,
b. Administrasi dan surat menyurat,
c. Personalia dan umum,
d. Security atau satpam,
e. Penerimaan, Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
9.4. Jumlah dan Kriteria Tenaga Kerja Tetapdan Tidak Tetap
9.4.1 Perencanaan Tenaga Kerja
Pembagian pekerjaan dan penempatan tenaga kerja di PT. Reich Kalkstein
dibagi menjadi 2(dua) yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap.Dapat
dilihat pada Tabel 9.1.dan Tabel 9.2.
Tabel 9.1.
Distribusi tingkat pendidikan dan jumlah tenaga kerja
Jumlah
Pendidikan
Tenaga Kerja
Sarjana 18
D-3 8
SMA dan STM 80
Umum 2
Total 108

159
Tabel 9.2.
Klasifikasi dan jumlah tenaga kerja
Pekerjaan Pendidikan Total Status
General Manager S1 Tambang 1 Tetap
Sekretaris S1 Tambang 1 Tetap
Sub Total 2
Divisi Perencanaan
ManagerPerencanaan S1 Tambang 1 Tetap
Staff Perencanaan S1 Tambang 1 Tetap
Sub Total 2
Divisi Operasional
Manager. Operasional S1 Tambang 1 Tetap
Staff Operasional
- Staff ahli Eksplorasi S1 Tambang 1 Tetap
- Staff ahli Penambangan S1 Tambang 1 Tetap
- Staff ahli Ventilasi &
S1 Tambang 1 Tetap
Penerangan
- Staff ahli Hidrogeologi
S1 Tambang 1 Tetap
& Penyaliran
- Staff Ahli Geoteknik S1 Tambang 1 Tetap
- Staff Eksplorasi SMK 1 Tetap
- Staff Ventilasi &
SMK 1 Tetap
Penerangan
- Staff Geoteknik S1 Geologi 1 Tetap
- Staff Hidrogeologi &
SMK 1 Tetap
Penyaliran
Operator
- Penambangan SMP 15 Tetap
- Pemuatan SMP 25 Tetap
Tidak
TenagaAhli Alat Mekanik SMK 1
Tetap
Sub Total 51
Divisi Pengolahan
Manager Pengolahan S1 Tambang 1 Tetap
Staf Pengolahan SMK 7 Tetap
Sub Total 8
Divisi HUMAS
Manager HUMAS S1 Ilmu
1 Tetap
Komunikasi
Staf HUMAS SMK 2 Tetap
Sub Total 3
Divisi Administrasi dan Evaluasi Proyek
Manager Administrasi& S1 Tambang
1 Tetap
Evaluasi Proyek
Staf Administrasi& Evaluasi D3 Akuntasi
2 Tetap
Proyek
Sub Total 3
Divisi K-3 danLingkungan,
Manager K3& Lingkungan S1 Tambang 1 Tetap
Safety Officer S1 Tambang 2 Tetap

160
Tidak
Tenaga Medis D3 Perawat 2
Tetap
S1 Ekonomi/S1
Staf Humas 1 Tetap
Hukum
Sub Total 6
Lain-Lain
Satpam SMA 2 Tetap
Tidak
Cleaning Service SMP 2
Tetap
Sub Total 4
Total Karyawan 79

161
Gambar 9.1.
Struktur Organisasi

162
9.4.2. Hubungan Tenaga Kerja
Untuk mengatur hubungan antara perusahaan dengan karyawan dibuat
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Serikat Pekerja Indonesia (SPI) yang
disetujui oleh kedua belah pihak dan disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi. Kesepakatan Kerja Bersama atau Serikat Pekerja ini mengatur
mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Hal-hal yang diatur dalam Kesepakatan Kerja Bersama tersebut meliputi:
1. Hubungan kerja antar perusahaan dan karyawan.
Tenaga kerja tetap,masa kerjanya dibatasi sampai usia 50 tahun. Tenaga
kerja tidak tetap, masa kerjanya 1 tahun. Jika kinerjanya baik maka akan
dijadikan karyawan tetap.
Hubungan Industrial yang di gunakan PT. Reich Kalkstein adalah serikat
pekerja/serikat buruh, sedangkan bentuk kerja sama antara tenaga kerja
dengan perusahaan yang digunakan adalah tripatit, yakni bentuk kerjasama
hubungan industrial antara wakil pekerja, pengusaha dan pemerintah untuk
memecahkan masalah-masalah bersama dalam bidang ketenagakerjaan.
2. Pembayaran gaji atau upah dan pajak.
Pembayaran gaji karyawan PT. Reich Kalkstein akan dilaksanakan setiap
bulan pada tanggal 3. Penghasilan karyawan dipotong pajak sebesar 2,5%.
Mengenai kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sudah
diaturr dalam UU No 13 Tahun 2003.
3. Makan.
Tunjangan makan untuk 2 kali sehari.
4. Jam kerja dan lembur.
Dalam seminggu terdiri dari 7 hari kerja Jam kerja sehari 1 shift dan tiap shift
7 jam kerja. Bagi karyawan yang lembur di PT. Reich Kalkstein di beri
Bonus Lembur - Rp 100.000,00 /5 jam
5. Honor dan tunjangan.
Tunjangan meliputi tunjangan makan,kesehatan,anak istri,transportasi. PT.
Reich Kalksteinmemberi honor dan tunjangan kepada krayawannya yaitu
Tunjangan Hari Keagamaan - Rp 500.000,00/ karyawan,dan Tunjangan

163
Kesehatan - Rp 500.000,00/ karyawan yang sedang mengalami ganguan
kesehatan.
6. Asuransi.
Asuransi dilakukan bekerjasama dengan PT. BPJS meliputi asuransi jiwa dan
asuransi kesehatan, asuransi pendidikan di PT. Reich Kalksteinmemberi
bantuan sebesar Rp 25.000.000,00.
7. Kompensasi untuk kecelakaan.
Jika terjadi kecelakaan akan diberikan kompensasi karyawan belum kembali
kerja tergantung jenis kecelakaannya.
8. Ketentuan cuti dan hari libur umum.
Dalam 1 tahun diberikan cuti 4 minggu, serta ditambah hari libur nasional.
9. Perintah kerja dan prosedur kedisiplinan.
Melanggar peraturan 1 kali diberi peringatan,melanggar 2 kali diberi teguran
keras, melanggar 3 kali pemutusan hubungan kerja.
10. Keselamatan dan kesehatan kerja.
Seluruh peralatan kesehatan dan keselamatan kerja disediakan oleh
perusahaan.
11. Pemecahan permasalahan karyawan.
Pemecahan masalah karyawan dilaksanakan secara musyawarah serta
pemberian sanksi bagi karyawan yang melanggar aturan perusahaan yang
telah diatur dalam UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 136
dan UU No 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
PT Reich Kalkstein telah menunjuk PT. BPJS (Persero) sebagai program
untuk mengalihkan tanggung jawab perusahaan atas kewajiban memberi
perlindungan bagi tenaga kerja baik dalam masalah jaminan kecelakaan kerja,
jaminan kematian, dan jaminan hari tua serta jaminan pemeliharaan
kesehatan.Program jamsostek diselenggarakan berdasarkan Undang-undang No.
40 Tahun 2004 yang pelaksanaanya diatur oleh PP No. 36 Tahun 1995, Kepres
No. 22 Tahun 1993 dan Peraturan Mentri Per-12/MEN/VI/2007.

164
9.4.3. Penerimaan Karyawan dan Pelatihan
Dalam penerimaan karyawan, PT. Reich Kalksteinmelakukan seleksi
berdasarkan kualitas, keahlian, dan keterampilan yang harus memenuhi kualifikasi
yang telah ditentukan. Berikut ini kategori calon karyawan yang akan diterima
sebagai karyawan:
1. Staf Manajerial dan teknisi.
2. Operator peralatan bergerak dan tidak bergerak serta teknisi yang terampil.
3. Tenaga kerja kasar.
Tenaga manajerial senior dan staf teknisi akan diatasi oleh tenaga kerja
dengan pengalaman minimal lebih dari 1 (satu) tahun. Hubungan kerja yang baik
antara tenaga manajerial dengan staf akan menjadi sangat penting untuk
kelancaran komunikasi dalam perusahaan yang akan mendukung keberhasilan
suatu perusahaan.
Operator-operator dan teknisi yang terampil dan berpengalamanpada
operasi penambangan di Indonesia akan diutamakan bekerja pada Kramount
Indonesia dengan tetap mempertimbangkan dan mengoptimalkan tenaga kerja
setempat. Adapun tahapan dan recruitment khusus bagi pegawai tetap yang
ditetapkan diperusahaan kami adalah :
1. Seleksi administrasi (dimana dengan persyaratan fresh graduate S1 Teknik,
Hukum, Ekonomi, Lingkungan, dengan IPK minimal 3,00).
2. Tes tertulis.
3. Psikotes.
4. Group discussion.
5. Interview dengan owner.
6. Medical check up.
7. Penandatanganan kontrak kerja (jika diterima)
Sedangkan untuk para pekerja tidak tetap tahapan recruitment-nya adalah :
1. Interview dengan Human Resources Department.
2. Medical check up.
3. Penandatanganan kontrak kerja (jika diterima)
Contoh surat kontrak kerja yang digunakan oleh PT. Reich Kalkstein sebagai
berikut :

165
KONTRAK KERJA
Nomor: 123 / 17 / 041996 / 26 / 04 / 2014

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : Teuku Aulia Fakhri
Jabatan : Direktur Divisi Humas
Alamat : Dusun Turi, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Dalam hal ini bertindak atas nama direksi ( PT. Reich Kalkstein ) yang
berkedudukan di (Dusun Turi, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) dan selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Helina
Tempat dan tanggal lahir : Lampung, 23Juli 1984
Pendidikan terakhir : Strata II
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Islam
Alamat : Jalan Anggur No. 209 Mundusaren, Depok,
Sleman, Yogyakarta
No. KTP / SIM : 3308185106950003
Telepon : 024 67021717
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pribadi dan selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
PASAL 1
MASA KERJA

Ayat 1
PIHAK PERTAMA menyatakan menerima PIHAK KEDUA sebagai karyawan
kontrak 2 ( Dua Tahun ) di perusahaan PT. Reich Kalkstein yang berkedudukan di
Dusun Turi, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan PIHAK KEDUA dengan ini
menyatakan kesediaannya.

166
Ayat 2
Perjanjian kerja ini berlaku untuk jangka waktu Dua Tahun, terhitung sejak
tanggal 23April2014 dan berakhir pada tanggal 23 April2016.
Ayat 3
Selama jangka waktu tersebut masing-masing pihak dapat memutuskanhubungan
kerja dengan pemberitahuan secara tertulis minimal 4 ( empat ) hari kerja.

PASAL 2
TATA TERTIB PERUSAHAAN

Ayat 1
PIHAK KEDUA menyatakan kesediaannya untuk mematuhi serta mentaati
seluruh peraturan tata tertib perusahaan yang telah ditetapkan PIHAK
PERTAMA.
Ayat 2
Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut di atas dapat
mengakibatkanPIHAK KEDUA dijatuhi:
1. Skorsing, atau
2. Pemutusan Hubungan Pekerjaan (PHK), atau
3. Hukuman dalam bentuk lain dengan merujuk kepada Peraturan Pemerintah
yang mengaturnya.
PASAL 3
JAM KERJA

Ayat 1
Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, jam kerja efektif perusahaan
ditetapkan 8 ( Delapan ) jam setiap minggu dengan jumlah hari kerja 6 ( Enam )
hari setiap minggu.
Ayat 2
Jam masuk adalah jam 07.00 ( Tujuh ) dan jam pulang adalah jam 16.00 ( Enam
Belas ).
Ayat 3

167
1. Waktu istirahat pada hari Senin hingga hari Kamis ditetapkan selama 1 ( satu
)jam, yaitu pada pukul 12.00 hingga pukul 13.00

2. Waktu istirahat pada hari Jumat ditetapkan selama 2 (dua) jam, yaitu pada
pukul 11.00 hingga pukul 13.00

PASAL 4
PENEMPATAN, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB

Ayat 1
PIHAK KEDUA akan bekerja sebagai ( Manajer Divisi Humas) pada PT. Reich
Kalkstein.
Ayat 2
Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai
(manpower planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan,
penempatandan pengembangan pegawai.
3. Mengkoordinasikan perumusan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai
dengan mempertimbangkan “internal / external equity“.
4. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan
organisasi Perusahaan.
5. Menyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data
base Kepegawaian.
Ayat 3
PIHAK PERTAMA berhak menempatkan PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang oleh PIHAK PERTAMA dianggap
lebih cocok serta sesuai dengan keahlian yang dimiliki PIHAK KEDUA, dengan
syarat masih tetap berada di dalam lingkungan perusahaan PT. Reich Kalkstein.

168
PASAL 5
PERPANJANGAN MASA KONTRAK KERJA

Ayat 1
Setelah berakhirnya jangka waktu tersebut, perjanjian kerja ini dapat diperpanjang
jikaPIHAK PERTAMA masih membutuhkan PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA juga menyatakan kesediaannya.
Ayat 2
Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK
PERTAMA masih membutuhkan PIHAK KEDUA, maka PIHAK
PERTAMA akanmengangkat PIHAK KEDUA sebagai karyawan tetap pada
perusahaan PT. Reich Kalkstein.
Ayat 3
Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak
diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA,
maka perjanjian kerja kontrak akan berakhir bersamaandengan berakhirnya waktu
perjanjian tersebut.

PASAL 6
GAJI POKOK DAN TUNJANGAN-TUNJANGAN

Ayat 1
PIHAK PERTAMA harus memberikan gaji pokok kepada PIHAK
KEDUA sebesar Rp 2.800.000.00,-( Dua juta delapan ratus ribu rupiah )setiap
bulan yang harus dibayarkanPIHAK PERTAMA pada tanggalterakhir setiap
bulan setelah dipotong pajak pendapatan sesuai peraturanperpajakan di Indonesia.
Ayat 2
Selain gaji pokok, PIHAK KEDUA juga berhak mendapatkan tunjangan
tunjangan sebagai berikut:
1. Tunjangan Transportasi sebesar Rp 320.000.00,- ( Tiga ratus dua puluh ribu
rupiah ) bulan

169
2. Tunjangan Uang Makan sebesar Rp 300.000.00,- ( Tiga ratus ribu rupiah ) /
bulan
3. Tunjangan Jamsostek sebesar Rp 25.000.000.00,- ( Dua puluh lima juta rupiah )
/ 2 tahun
Ayat 3
Pembayaran tunjangan-tunjangan tersebut akan disatukan dengan pembayaran
gaji pokok yang akan diterima PIHAK KEDUA pada tanggal terakhir setiap
bulan.
PASAL 7
LEMBUR

Ayat 1
PIHAK KEDUA diharuskan masuk kerja lembur jika tersedia pekerjaan yang
harus segera diselesaikan atau bersifat mendesak (urgent).
Ayat 2
Sebagai imbalan kerja lembur sesuai ayat 1, PIHAK PERTAMA akan
membayarPIHAK KEDUA sebesar Rp setiap jam lembur.
Ayat 3
Pembayaran upah lembur akan disatukan dengan pembayaran gaji yang akan
diterimaPIHAK PERTAMA pada tanggal terakhir setiap bulan.

PASAL 8
CUTI

Ayat 1
Hak cuti timbul setelah PIHAK KEDUA mempunyai masa kerja selama 1 ( satu )
tahun.
Ayat 2
Jika telah mempunyai masa kerja seperti ayat 1 tersebut di atas, maka PIHAK
KEDUAakan mendapatkan cuti selama 20 ( dua puluh hari ) hari setiap tahun,
yang terdiri dari:
1. Cuti pribadi selama 13 ( Tiga belas ) hari kerja.

170
2. Cuti bersama selama 7 ( Tujuh ) hari kerja.

Ayat 3
Sebelum melaksanakan cuti, PIHAK KEDUA telah mengajukan permohonan
terlebih dahulu secara tertulis, selambat-lambatnya 3 ( Tiga ) hari dengan
mendapat pengesahan berupa tanda tangan dan ijin dari atasan langsung yang
bersangkutan.

PASAL 9
PENGOBATAN

PIHAK PERTAMA wajib menanggung biaya pengobatan serta perawatan


jika PIHAK KEDUA sakit atau memerlukan perawatan kesehatannya sesuai
dengan syarat, peraturan, dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

PASAL 10
KERJA RANGKAP

Ayat 1
Selama masa berlakunya ikatan perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan melakukan kerja rangkap di perusahaan lain manapun juga dengan
mengemukakan dalih atau alasan apa pun juga.
Ayat 2
Pelanggaran yang dilakukan PIHAK KEDUA akan dapat bagi PIHAK
PERTAMA untuk menjatuhkan sangsi sesuai Pasal 2 ayat 2 perjanjian
initerhadapnya.

PASAL 11
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)

Ayat 1

171
Dengan memperhatikan Undang-Undang dan Peraturan Ketenagakerjaan yang
berlaku,PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK
KEDUA karena pengingkaran perjanjian ini.
Ayat 2
Jika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maka PIHAK
KEDUA diharuskan mengembalikan barang-barang yang selama itu
dipercayakanpadanya.
Ayat 3
PIHAK KEDUA juga diharuskan menyelesaikan hal-hal yang berhubungan
dengan administrasi keuangan, seperti hutang atau pinjaman yang
dilakukan PIHAK KEDUA.

PASAL 12
PENGUNDURAN DIRI

Ayat 1
Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri secara baik-baik, maka PIHAK
KEDUA berhak menerima uang gaji, tunjangan, dan lembur sesuaidengan jumlah
hari kerja yang telah dijalaninya.
Ayat 2
Pengunduran diri secara baik-baik diperlihatkan dengan cara-cara sebagai berikut:

1. PIHAK KEDUA telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri sesuai


Pasal 1 ayat 3 perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya hingga batas
waktu pengunduran dirinya berlaku.
3. PIHAK KEDUA telah menyerahkan barang-barang yang dipercayakan
kepadanya dan juga telah menyelesaikan admnistrasi keuangan yang harus
diselesaikannya seperti yang tertulis dalam Pasal 11 ayat 2 dan 3 perjanjian ini.
Ayat 3

172
PIHAK PERTAMA dengan kebijakannya dapat meminta PIHAK
KEDUA untuk meninggalkan perusahaan lebih awal dengan pembayaran
penuhselama 30 ( Tiga puluh hari tersebut ) hari tersebut.

PASAL 13
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Selain seperti yang tertulis dalam Pasal 5 ayat 3 perjanjian ini, perjanjian kerja ini
akan berakhir dengan sendirinya jika PIHAK KEDUA meninggal dunia.

PASAL 14
KEADAAN DARURAT (FORCE MAJEUR)

Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi yang
memaksa, seperti: bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan,
Peraturan Pemerintah atau apapun yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak
mungkin lagi untuk diwujudkan.

PASAL 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Ayat 1
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
Ayat 2
Apabila dengan cara ayat 1 pasal ini tidak tercapai kata sepakat, maka kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dilakukan melalui
prosedur hukum, dengan memilih kedudukan hukum di Pengadilan Negeri
Semarang.

PASAL 16
PENUTUP

173
Demikianlah perjanjian ini dibuat, disetujui, dan ditandatangani dalam rangkap
dua, asli dan tembusan bermaterai cukup dan berkekuatan hukum yang sama. Satu
dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan lainnya untuk PIHAK KEDUA.

Dibuat di : Yogyakarta

Tanggal : 29 November 2014

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Rizki Triambodo Rikky Subhi

174
9.5. Tingkat Gaji dan Upah
Variasi tingkat gaji dan upah disesuaikan dengan kemampuan dan
pendidikan. Adapun upah minimum yang diberlakukan berpedoman pada UMR
(upah minimum regional) yang berlaku di Kabupaten Gunung Kidulsebesar Rp.
947.114,00. Gaji dibayarkan perbulan dengan sistem pembayaran kontan melalaui
divisi administrasi.Secara keseluruhan tingkat gaji dan upah dapat dilihat pada
Tabel 9.3.
Tabel 9.3.
Daftar gaji karyawan

Gaji per bulan Jumlah Gaji per tahun


Pekerjaan
(Rp) pekerja (Rp)
General Manager 10.000.000 1 120.000.000
Sekretaris 4.000.000 1 48.000.000
Sub Total 2 168.000.000
Divisi Perencanaan
ManagerPerencanaan 4.000.000 1 48.000.000
Staff Perencanaan 3.000.000 1 36.000.000
Sub Total 2 84.000.000
Divisi Operasional
Manager. Operasional 4.000.000 1 48.000.000
Staff Operasional
- Staff ahli Eksplorasi 3.000.000 1 36.000.000
- Staff ahli
3.000.000 1 36.000.000
Penambangan
- Staff ahli Ventilasi &
3.000.000 1 36.000.000
Penerangan
- Staff ahli
Hidrogeologi & 3.000.000 1 36.000.000
Penyaliran
- Staff Ahli Geoteknik 3.000.000 1 36.000.000
- Staff Eksplorasi 2.500.000 1 30.000.000
- Staff Ventilasi & 30.000.000
2.500.000 1
Penerangan
- Staff Geoteknik 3.000.000 1 36.000.000
- Staff Hidrogeologi & 36.000.000
3.000.000 1
Penyaliran
Operator
- Penambangan 1.000.000 15 180.000.000

- Pemuatan 1.000.000 25 300.000.000


TenagaAhli Alat Mekanik 1.000.000 1 12.000.000
Sub Total 51 852.000.000

Divisi Pengolahan

175
Manager Pengolahan 4.000.000 1 48.000.000
Staf Pengolahan 1.000.000 7 84. 000.000
Sub Total 8 132. 000.000
Divisi HUMAS
Manager HUMAS 4.000.000 1 48.000.000
Staf HUMAS 1.000.000 2 24.000.000
Sub Total 3 72.000.000
Divisi Administrasi dan Evaluasi Proyek
Manager Administrasi& 4.000.000
1 48. 000.000
Evaluasi Proyek
Staf Administrasi& Evaluasi 2.000.000
2 48. 000.000
Proyek
Sub Total 3 96.000.000
Divisi K-3 danLingkungan,
Manager K3& Lingkungan 4.000.000 1 48. 000.000
Safety Officer 2.000.000 2 48. 000.000
Tenaga Medis 1.500.000 2 36. 000.000
Staf Humas 2.000.000 1 24. 000.000
Sub Total 6 156. 000.000
Lain-Lain
Satpam 1.050.000 2 25. 200.000
Cleaning Service 1.000.000 2 24.000.000
Sub Total 4 49.200.000
Total Karyawan 79 1.609.200.000

Perusahaan juga akan memberikan bonus atau tunjangan lain berupa :


1. Lembur.
 Setiap kelebihan 5 jam kerja standar maka selebihnya akan dihitung
lembur,dan setiap jam lembur dihargai Rp.100.000,00
2. Bonus.
 Bonus akan diberikan kepada karyawan dengan kinerja baik dengan
ketentuan target produksi telah terpenuhi.Besaran bonus disesuaikan
dengan jabatan dan resiko kerja.Besaran rata-rata bonus Rp.400.000,00
3. Bantuan Kematian.
 Bantuan kematian termasuk dalam asuransi sebesar Rp.25.000.000,00
4. Tunjangan Hari Raya
 Tunjangan hari raya diberikan sebesar Rp. 500.000,00 pertahun
5. Pelaksanaan Kesehatan luar perusahaan.
 Yang dimaksud dengan kesehatan luar perusahaan ketika karyawan
berobat di luar perusahaan dengan tunjangan sebesar Rp.500.000,00
6. Asuransi.

176
 Asuransi meliputi asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Asuransi diberikan sebagai bentuk atas kepedulian perusahaan terhadap
para pekerjanya agar merasa nyaman, loyal terhadap perusahaan, dan berkerja
dengan optimal.

9.6. Sistem Kerja


Sistem kerja direncanakan adalah 6 hari dalam satu minggu, setiap harinya
terdiri dari 1 shift dengan lama kerja tiap shift adalah 8 jam untuk tugas sebagai :
a. Development.
b. Pembongkaran gamping.
c. Pemuatan dan pengangkutan gamping.
d. Operasional pengolahan.
e. Pemeliharaan atau perawatan.
Karyawan kantor atau administrasi bekerja 1 shift per hari dan 6 hari per
minggu. Setiap tahun diberikan cuti selama 2 minggu untuk setiap 12 bulan kerja
belum termasuk hari libur nasional, pada pelaksanaan sistem kerja PT. Reich
Kalksteinakan memberikanrewardberupa gaji tambahan sebesar Rp. 500.000,00
untuk para pekerja teladan yang memiliki disiplin dan kinerja yang baik juga
pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin, malas, produktivitas rendah
dan melanggar aturan yang dibuat oleh perusahaan. Sanksi berupa pemberian SP
(surat peringatan) dan apabila melakukan kesalahan yang sifatnya merugikan
perusahaan maka akan diberhentikan.

9.7. Kondisi Tenaga Kerja Pasca Penambangan


Berhubungan dengan umur tambang PT. Reich Kalksteinini sendiri
diperkirakan memiliki umur tambang 7 tahun, maka perlu adanya perhatian
terhadap kondisi pekerja-pekerja yang ada pasca penambangan. Oleh karena itu,
maka PT. Reich Kalkstein mengadakan program-program yang akan dilaksanakan
guna mempersiapkan para pekerjanya pasca penambangan usai. Adapun program-
program tersebut, yaitu:
a. Pelatihan
Sehubungan dengan banyaknya pekerja yang ada adalah berasal dari daerah
sekitar, maka sangat baik untuk diadakan pelatihan terkait dengan bagaimana cara

177
bertani, berkebun, dan beternak yang baik guna meningkatkan produktivitas di
masing-masing bidang tersebut.
b. Tunjangan Akhir
Tunjangan diberikan berupa uang tunai yang akan diserahkan pada akhir
masa kerja. Adapun sistem yang diterapkan adalah 2% dari gaji pokok tiap
bulannya akan disimpan langsung oleh perusahaan dan akan diberikan secara
keseluruhan pada akhir masa kerja.

178

Anda mungkin juga menyukai