Anda di halaman 1dari 2

MAJAS PERBANDINGAN

Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan untuk meningkatkan
kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca.

1. Majas Perumpamaan (Asosiasi)


Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan
lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang membandingkan dua hal
berbeda namun dianggap sama.

Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama,
bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas asosiasi ini seringkali
digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan
Contoh
 Semangatnya begitu keras bagaikan batu
 Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
 Senyumnya manis bagai gula jawa

2. Majas Personifikasi
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti seolah-olah
memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat melakukan sesuatu seperti
yang dilakukan makhluk hidup
Contoh
 Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur
 Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
 Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan

3. Majas Metafora
Majas metafora ialah majas ayang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal yang
berbeda. Bisa juga diartikan sebagai suatu majas yang dibuat dengan frasa secara Implisit tidak
berarti namun secara eksplisit dapat mewakili suatu maksud lain berdasarkan pada persamaan
ataupun perbandingan. Atau mudahnya majas ini digunakan sebagai bentuk kata kiasan untuk
mengungkapkan sesuatu
Contoh
 Perasaanku sejernih embun pagi
 Dia adalah lelaki terkutuk
 Di desa ini bersih dari sampah masyarakat

4. Majas Simbolik
Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan menggunakan
binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol yang dipakai dalam majas ini
sudah dengan mudah dipahami banyak orang
Contoh
 Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
 Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
 Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.

5. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak
langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal secara
tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip dengan majas metafora tetapi membandingkan
secara keseluruhan / utuh
Contoh
 Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang
dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman
ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
 Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang
memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan
menguning kering yang pada akhirnya musnah
6. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal dengan
menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Dilihat
sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan / asosiasi.
contoh
 Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang bermekaran

7. Majas Metonimia
Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu kata dengan kata lainnya
yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti menggunakan merk atau nama khusus
suatu benda sebagai pengganti benda lain yang lebih umum
contoh
 Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat terbang)

8. Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk menggantikan keseluruhan
atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu
majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte.

Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian untuk
keseluruhan.
contoh
 Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
 Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.

MAJAS PERTENTANGAN
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang
sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk
mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan

1. Majas Paradoks
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara pernyataan dengan fakta
yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks cukup sering dijumpai dalam sebuah roman
atau novel.
contoh
 Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.

2. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna. Pasangan kata
ini disajikan secara berurutan.
contoh
 Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya

3. Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau direndahkan daripada
kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri dihadapan
pembaca atau pendengarnya.
contoh
 Mengapa kamu bertanya kepada orang dungu seperti aku ini?

4. Majas Hiperbola dan Contoh Kalimatnya


Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-lebihkan dari kenyataan
aslinya. Majas ini membuat akan meninggalkan kesan kuat pada pembaca dan pendengarnya
sehingga dapat menarik perhatian.
contoh
 Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu mengguncang dunia

Anda mungkin juga menyukai